Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA TN.

A DI RUANG UNIT STROKE


DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE NON HEMORAGIC
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS

Disusun Oleh :

Danang Kurniawan Amd.Kep

RS MARDI RAHAYU KUDUS

JL AKBP RAGIL KUSUMADYA 110 KUDUS 59346

Telp (0291) 438234, 088802530101 Fax (0291) 434211


Email. mardirahayu@gmail.com
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA TN. A DI RUANG UNIT STROKE
DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE NON HEMORAGIC
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS

Disusun Oleh :

Danang Kurniawan Amd.Kep

RS MARDI RAHAYU KUDUS

JL AKBP RAGIL KUSUMADYA 110 KUDUS 59346

Telp (0291) 438234, 088802530101 Fax (0291) 434211

Email. mardirahayu@gmail.com

2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DATA UMUM PASIEN MASUK


Cara masuk pasien : Brancard
Pengantar pasien : keluarga

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 62 Tahun
Tanggl lahir : 01 Januari 1958
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Rembang
Status : Kawin
Perkawinan : Ke 1
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 12 Desember 2020 jam 01.22 Wib
Tanggal pengkajian : 12 Desember 2010 jam 09.00 Wib
Sumber informasi : Pasien, keluarga pasien, dan rekam medis
Diagnosa medis : stroke non hemoragik
Penanggung jawab pasien
Nama : Tn. T
Hubungan dengan pasien : Anak
Pekerjaan : Wiraswasta
II. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 3 tahun, tapi minum obat tidak
teratur.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Kelurga pasien mengatakan pasien memiliki penyakit keluarga yaitu
hipertensi.
c. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat,
debu, dan makanan.
d. Riwayat Penggunaan Obat-Obatan
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengonsumsi obat-obatan di
rumah.
e. Riwayat Merokok
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah merokok.
f. Riwayat Transfusi Darah
Keluarga pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan tranfusi darah.
g. Tindakan atau Program Terapi yang Sudah Diberikan di IGD
1. Terpasang Infus asering 20 tpm pada tangan kiri
2. Cek GDS 140
3. Injek citicolin 500 mg pada pukul 01.25 wib
4. Cek EKG dengan hasil sinus takikardi

III. RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI


a. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan kaki kanan dan tangan kanan lemas.
b. Alasan masuk
Pada hari jumat tanggal 11 Desember 2020 jam 21.30 wib pasien ingin
buang air kecil di kamar mandi. Setelah buang air kecil, pasien terpeleset
di kamar mandi dan tidak sadar. Keluarga pasien mencoba untuk
membangunkan pasien dengan memberikan bau-bauan minyak kayu
putih, namun tidak berhasil. Setelah berunding dengan keluarga pasien
dibawa ke IGD RS Mardi Rahayu pukul 24.15 wib, setealh sadar pasien
sulit menelan makanan, dan sulit berbicara . Kemudian pasien
dipindahkan ke ruang unit stroke kamar 402 bed B pada pukul 01.15 wib
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
c. Pengkajian Pola Gordon
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien minum obat tidak teratur.
Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien dibawa berobat kerumah
sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan pasien
bersedia mengikuti terapi atau tindakan yang ada di rumah
sakit seperti minum obat supaya cepat sembuh dan diet
makanan.

2. Pola nutrisi dan metabolik


Sebelum sakit
A : BB : 98 Kg
TB : 157cm

B : Tidak terkaji
C : Tidak terkaji
D : Keluarga pasien mengatakan pasien makan sehari tiga kali
dengan menu sayur lauk pauk satu porsi piring. Minum 5
sampai 6 gelas per hari dengan ukuran gelas 200 ml air putih
maupun teh. Pasien juga senang mengonsumsi buah buahan
seperti pisang , jeruk dan sebagainya.
Saat sakit
A : BB = 97 kg
TB = 157
B : Hemoglobin 15.1 g/dl
Hematokrit 44,30 %
C : Turgor kulit elastis, mukosa bibir kering
D : Keluarga pasien mengatakan pasien nafsu makan menurun
dan sulit menelan setiap makan habis ½ porsi minum selama di
RS kurang lebih 3 gelas perhari.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien BAK 5x sehari dan BAB
1x sehari,urin berwarna kuning,bau khas.feses berwarna
kuning,bau khas dan tidak meng unakan obat pelancar BAB.
Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien BAK menggunakan
pampers dengan urin berbau khas warna kuning, jumlah urin
yang keluar banyak, Keluarga pasien mengatakan pasien
selama di RS belum BAB.
4. Pola aktivitas dan gerak
Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien dapat melakukan segala
aktivitas secara mandiri
Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya dan tergantung kepada orang lain.
- Saat sakit
Kemampuan perawatan
0 1 2 3 4
diri
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Keterangan :
0 = mandiri
1 = dengan alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu alat dan orang lain
4 = tergantung total

5. Pola istirahat dan tidur


Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien tidur malam dari jam
21:00 sampai 05:00, pasien jarang tidur siang dan tidak
mengosumsi obat tidur.
Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien tidur kurang lebih dari jam
21:00 malam sampai jam 04:00 pagi dan saat di RS pasien
dapat sulit untuk tidur siang.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Sebelum sakit
A. Penglihatan : Keluarga pasien mengatakan penglihatan
pasien dapat berfungsi dengan baik
B. Pengecapan : Keluarga pasien mengatakan biasa
membedakan rasa dan tidak ada masalah pada indra
pengecapan
C. Pendengaran : Keluarga pasien mengatakan tidak ada
gangguan pada indra pendengaran
D. Nyeri : Keluarga pasien mengatakan tidak ada nyeri yang
dirasakan.
Saat sakit
E. Penglihatan : Keluarga pasien mengatakan penglihatan
pasien dapat berfungsi dengan baik, pasien dapat mengikuti
gerakan bolpoin saat diperiksa
A. Pengecapan : Keluarga pasien mengatakan bisa
membedakan rasa dan tidak ada masalah pada indra
pengecapan, pasien sulit menelan
B. Pendengaran : Keluarga pasien mengatakan tidak ada
gangguan pada indra pendengaran
F. Nyeri : Keluarga pasien mengatakan tidak ada nyeri yang
dirasakan.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Sebelum sakit
- Harga diri : Keluarga pasien mengatakan merasa di hargai
keluarga dan dimasyarakat.
Ideal diri : Keluarga pasien mengatakan ingin selalu sehat.
- Gambaran diri : Keluarga pasien mengatakan mesyukuri
apa yang terjadi dalam kehidupannya.
- Peran diri : Keluarga pasien mengatakan telah melakukan
perannya sebagai kepala rumah tangga yang baik untuk
keluarganya.
Saat sakit
- Harga diri : Keluarga pasien mengatakan tidak menutupi
penyakitnya.
- Citra diri : Kelurga pasien mengatakan tidak malu dengan
penyakitnya dan tidak malu dirawat di RS.
- Ideal diri : Keluarga pasien mengatakan ingin selalu merasa
sehat.
- Gambaran diri : Keluarga pasien mengatakan selalu
mensyukuri apa yang terjadi dalam hidupnya.
- Peran diri : Keluarga pasien mengatakan perannya sebagai
kepala rumah tidak dapat melaksanakan perannya dengan baik
karena sedang di rawat di RS.

8. Pola seksualitas dan reproduksi


Keluarga pasien. mengatakan berumur 62 tahun dan sudah tidak
melakukan hubungan suami istri.
9. Pola peran dan hubungan
Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga
dan masyarakat terjalin dengan baik
Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan hubungan dengan pasien yang lain,
perawat, dokter dan petugas medis yang lain berjalan dengan baik
10. Pola managemen koping stress
Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan jika mengalami masalah selalu
bercerita kepada anaknya dan keluarga
Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan selama sakit jika ada masalah
bercerita kepada perawat, dokter, dan keluarganya.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit
Keluarga pasien pasien mengatakan pasien selalu menjalankan
ibadah shalat 5 waktu setiap hari
Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien selama sakit tidak
menjalankan ibadah shalat 5 waktu dan hanya berdoa untuk
kesembuhannya di tempat tidur

I. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Keadaan pasien lemah, terpasang infus asering ditangan kiri 20 tpm
Tingkat Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif : E = 4, M= 6, V= afasia Total Nilai : -
Tanda Vital
a. Tekanan Darah :150/100 mmHg
b. Suhu : 36,8oC
c. Respiration Rate(RR) : 20 x/menit
d. Nadi : 81 x/menit
e. Spo2 : 98 %
CPOT
1. Ekspresi wajah = 0
2. Gerakan tubuh = 0
3. Vokalisasi = 0
4. Ketegangan otot = 0
MAP = ( 2(diastole) + siastole ) / 3
= ( 2(100) + 150 ) / 3
= 200
Siriraj Score Stroke
A. Derajat kesadaran (0)
B. Muntah (0)
C. Sakit kepala (0)
D. Tanda – tanda ateroma
1.Angina pectoris (0)
2.Claudicatio intermitten (0)
3.DM (0)
Siriraj Score Stroke :
= (2,5 x kesadaran ) + (2 x muntah ) + (2 x nyeri ) + (0,1 x
TD diastole) – (3 x ateroma) – 12
=(2 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100) – (3 x 0)– 12
= -2
Jika hasil kurang dari sama dengan -1 maka infark/iskemik

a. Pengkajian head to toe


1. Kepala
Inspeksi :rambut beruban, sedikit kotor, tidak ada perlukaan.
Palpasi :tidak ada benjolan, tidak teraba masa diarea kepala
2. Wajah
Inspeksi :tidak ada luka pada bagian wajah, bibir simetris
Palpasi :tidak teraba edema dan benjolan
3. Mata
Inspeksi :koonjungtiva terlihat anemis, pupil isokor, sklera
berwarna putih
Palpasi :tidak ada pembengkakan pada mata dan tidak ada
nyeri tekan
4. Telinga
Inspeksi :tidak terdapat serumen, tidak terdapat benjolan,
tidak ada luka
Palpasi : tidak teraba benjolan pada daun telinga
5. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran limfe.
Palpasi : tidak teraba kelenjar tiroid ataupun kelenjar getah
bening.
6. Dada
Inspeksi : dada simetris, pengembangan paru sama antara
kanan dan kiri
Palpasi : fokal premitus sama, perkembangan paru kanan
kiri sama
Perkusi : bunyi paru sonor
Auskultasi : suara nanfas vesikuler, tidak ada suara tambahan

7. Jantung
Inspeksi :tidak terlihat ictus cordis
Palpasi :teraba ictus cordis pada linea midclaviula sinistra,
tidak ada pembesaran
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi :bunyi BJ 1, BJ 2 lup dup

8. Abdomen
Inspeksi :tidak ada bekas luka
Palpasi :tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Perkusi :timpani
Auskultasi :bising usus 24 x / menit
9. Genetalia
Inspeksi :tidak terpasang kateter, bersih, tidak ada benjolan
Palpasi :tidak ada nyeri tekan pada genetalia.
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas :
Inspeksi :terpasang infus asering 20 tpm ditangan kiri,
kekuatan otot tangan kiri 5, tangan kanan 3
Palpasi :tidak ada benjolan
Ekstremitas bawah :
Inspeksi : bersih, tidak ada bekas luka, kekuatan otot kaki
kiri 5, kaki kanan 3
Palpasi :tidak ada benjolan

Pemeriksaan 12 saraf kranial


1. Nervus I ( olfaktori )
Pasien bisa mencium aroma minyak kayu putih
2. Nervus II ( optikus )
Pupil pasien mengecil saat diberi rangsangan cahaya
3. Nervus III, IV, VI ( okulomotiris, trokhlearis, abdusen )
Pasien dapat mengikuti gerakan bolpoin, saat diberi reflek cahaya pupil
mengecil (isokor) +2/+2
4. Nervus V ( trigeminus )
Pasien dapat menunjukkan respon nyeri ketika diberi rangsangan benda
kasar. pasien berkedip ketika diberi goresan kapas pada permukaan
kelopak mata..
5. Nervus VII ( facialis )
Pasien sulit untuk disuruh tersenyum dan mengerutkan dahi karena pasien
tidak kooperatif
6. Nervus VIII ( festibulokoklearis )
Tidak terkaji karena pasien tidak kooperatif
7. Nervus IX dan X ( glosofaringeus dan fagus )
Pasien sulit untuk menelan dan membuka mulut, saat diberi diit pasien
ingin muntah.
8. Nervus XI (assesoris )
Pasien bisa melakukan gerakan mengangkat bahu
9. Nervus XII ( hipoglosus )
Pasien bisa menggerakkan lidahnya
Pemeriksaan Reflek
1. Reflek Trisep dan bisep
Ketika otot trisep dan bisep diberi ketukan terdapat gerak reflek
2. Reflek patela
Ketika otot patela kaki kiri diberi tekanan terdapat reflek namun kaki
kanan tidak terdapat reflek
3. Reflek aciles
Ketika otot aciles kaki kanan diberi ketukan terdapat reflek kaki kiri ada
reflek

Pemeriksaan Koordinasi
Pasien tidak dapat dikaji karena tidak kooperatif

A. Pemeriksaan Labolatorium

Nama : Tn. A
Alamat : rembang
Tanggal lahir : 01 Januari 1959
Umur : 62 tahun
No RM : 558696

Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai


normal
12-12- HEMATOLOGI
2020 Paket darah lengkap
Jam 03:46 Hemoglobin 15.1 g/dl 13.2-17.3
Leukosit 10.42 10^3 uL 3.6-11.0
DIFF COUNT
Eosinofil 1.00 % 1-3
Basofil 0.60 % 0-1
Neutrofil 86.40 % 50-70
Liafosit 7.10 % 25-40
Monosit 4.90 % 2-8
NLR 12.17
MCV 85 Fl 80-100
MCH 29 Pg 26-34
MCHC 34 g/dl 32-36
Hematokrit 44.30 % 41-52
Trombosit 283 10^3 uL 150-400
Eritrosit 5.2 10^3 uL 4.40-5.90
RDW 14.4 % 11.5-14.5
PDW 11.1 Fl 10-18
MPV 10.1 Fl 6.8-10
LED
LED 1 JAM 15 Mm/jam 0-15
LED 2 JAM 50 Mm/jam
KIMIA
Gula darah sewaktu 140 Mg/dl 75-110
Cholesterol total 223 Mg/dl <200
Trigliserid 87 Mg/dl 70-140
Uric acid 8.7 Mg/dl 3.0-7.7

Chreatinin 0.98 Mg/dl 0.9-1.3


Egfr 82 Ml/min

Gamma GT 33 u/l 11-49


Natrium 136.9 mmol/l 135-147
Kalium 3.63 mmol/l 3.5-5.1
calcium 8.2 Mg/dl 8.8-10.3

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. CT scan
- Fisura sylvii dan sisterna relatif melebar
- Tampak lesi hipodena batas tak tegas dikortikal-subkortikal frontal-
temporal-pariental kiri.
- Tampak lesi hipodena batas tegas pada ke 2 hemisfer sereblum, frontal
bilateral, head nukleus kaudatus kanan, ke 2 nukleuslentiformis ke 2
talamus, ke 2 korona radiata-sentrum semiovale-pons kiri.
- Tak tampak midline shifting
- Sistem ventrikel lateral, III, IV melebar
- Sella-parasella tursisca/CPA/mastoid normal.
Kesan
- Atrofi serebri senile
- Infark akut dikortikal-subkortikal frontal-temporal-parietal kiri
- Infark subakut-kronis dike2 hemisfer sereblum
- Frontal bilateral, head nukleus kaudatus kanan, ke2 ke2 nukleus
lentiformis, ke2 talamus, ke2 korona radiata-sentrum semiovale pons kiri.
- Tak tampak SOL/ICH/TIK meningkat
2. Foto thorak
COR : CTR tak dinilai- batas kiri bergeser kelateral-kaudal, pinggang jantung
mendatar
PULMO : tampak kesuraman pada ke2 parahilar-kardial paru.
Corakan bronkovaskuler meningkat- cepalisasi awal.
Diafragma dan sinus kanan dan kiri normal
KESAN :
COR : cardiomegaly (ventrikel-atrium kiri membesar). Elongatio aorta.
A. Program terapi
Tanggal/ Nama Obat Golongan Dosis Cara Kerja Efek Samping Rute TTD/
Jam Pasien Nama

12 Citicoline Vasodilator 2 x 250 mg Meningkatkan daya ingat sakit kepala, diare, tekanan IV
Desembe dan mempercepat masa darah tinggi atau rendah,
r 2020 pemulihan akibat stroke mual, penglihatan buram,
sesak nafas
Neurosanbe Vitamin dan 1 x 1 amp Memenuhi kebutuhan Reaksi alergi, gatal kulit, IV
mineral vitamin B kompleks bentol – bentol, bengkak
kulit, sensaisi rasa hangat,
berkeringat berlebihan,
kebiruan, rasa lelah, mual
dan mutah, kulit mati rasa
Amlodipin Obat 1 x 5 mg Menurunkan tekanan Gangguan tidur, pusing, Oral
antihipertensi darah sakit kepala,
Omeprazole Antasida 1x1 Menurunkan kadar asam Sakit kepala, konstipasi, IV
yang diproduksi di dalam diare, sakit perut, nyeri
lambung sendi, sakit tenggorokan,
kram otot, hilang selera
makan
Diviti Antikogulan 1x1 Menurunkan kemampuan Mual dan mutah, nyeri Sc
darah untuk membeku perut, diare, dispepsia
Piracetam neurotropik 3 x 1 amp Memperbaiki kemapuan Cemas, diare, sakit perut, IV
motorik pasien mudah mengantuk

13 Neurosanbe Vitamin dan 1 x 1 amp Memenuhi kebutuhan Mati rasa,kesemutan IV


Desembe mineral vitamin B kompleks
Amlodipin Antimikroba 1 x 5 mg Menurunkan tekanan Gangguan tidur, pusing, Oral
r 2020
darah sakit kepala, diare, mual
ANALISA DATA

Data Fokus Problem Etiologi

Ds : keluarga pasien Ketidakefektifan gangguan aliran arteri


mengatakan pasien sulit perkusi jaringan dan vena
menelan cerebral
Do : Kes : compos mentis
GCS: E4M6Vafasia
TTV
a. TD :150/100 mmHg
b. S : 36,8oC
c. RR : 20 x/menit
d. N : 81 x/menit
e. Spo2 : 98 %
CT scan :
- Infark akut dikortikal-
subkortikal frontal-
temporal-parietal kiri
- Infark subakut-kronis
dike2 hemisfer
sereblum

Ds : Keluarga pasien Hambatan mobilitas Neuromuskular


mengatakan kaki kanan dan fisik
tangan kanan lemas, sulit
digerakkan
Do :
Kekuatan otot tangan kanan
dan kaki kanan 3
Reflek patela kaki kanan ( - )
Ds : Keluarga pasien Hambatan komunikasi Gangguan
mengatakan pasien sulit verbal neuromuskuler
berbicara
Do : GCS
E4M6Vafasia
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TT


/Jam Dp D
12-12- 1 Ketidakefektifan perkusi jaringan cerebral berhubungan Dan
2020/ dengan gangguan aliran arteri dan vena ang
09:00
WIB
12-12- 2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Dan
2020/ neuromuskular ang
09:15
WIB
12-12- 3 Hambatan komunikasi verbal behubungan dengan Dan
2020/ gangguan neuromuskular ang
09:30
WIB

INTERVENSI KEPERAWATAN

Tan No Tujuan dan Intervensi Rasional T


ggal/ .D Kriteria Hasil T
Jam P D
12- 01 Setelah 1. Monitor tanda- 1. Mengobservas D
12- dilakukan tanda vital i keadaan a
2020 tindakan 2. Monitor status umum pasien n
jam keperawatan cairan 2. Mengobservas a
09.0 selama 3x24 3. Tinggikan kepala i adanya n
0 jam 15- 30 derajat kekurangan g
diharapakan 4. Pasang NGT cairan
masalah 5. Hindarkan kepala 3. Dapat
perfusi dari posisi fleksi mencegah
jaringan dan rotasi pada peningkatan
cerebal dapat leher karena TIK
teratasi dengan dapat 4. Memenuhi
kriteria hasil: meningkatkan kebutuhan
1. Tekanan TIK nutrisi
darah dalam 5. Dapat
batas mencegaah
normal peningkatan
2. Tanda – TIK
tanda trias
TIK
berkurang
12/1 02 Setelah 1. Monitor tanda- tanda 1. Mengetahui D
2/20 dilakukan vital kesadaran a
20 tindakan 2. Latih pasien dalam pasien n
Jam keperawatan pemenuhan 2. Kebutuhan a
09.1 selama 3x24 kebutuhan ADL ADL pasien n
5 jam 3. Dampingi dan bantu terpenuhi g
wib diharapakan pasien saat mobilisasi 3. Mobilisasi
perawatan diri dan ADL pasien dapat
dapat teratasi 4. Ajarkan pasien meningkat
dengan kriteria bagaimana merubah 4. Mobilisasi
hasil : posisi pasien bisa
1. ADL mandiri
terpenuhi
2. Pasien
meningkat
dalam
aktivitas
3. Mengerti
tujuan dari
peningkata
n mobilitas
12/1 O3 Setelah 1. Dengarkan pasien 1. Mengetahui D
2/20 dilakukan dengan penuh keluhan pasien a
20 tindakan perhatian 2. Memberikan n
Jam keperawatan 2. Berdiri didepan rasa simpati a
09.3 selama 3x24 pasien ketika 3. Agar pasien n
0 jam berbicara dapat g
wib diharapakan 3. Dorong pasien untuk berkomunikasi
masalah fungsi komunikasi secara secara
sensori dapat perlahan perlahan
teratasi dengan 4. Anjurkan kepada 4. Agar pasien
kriteria hasil: keluarga untuk bisa
1. Mampu teratur memberikan berkomunikasi
mengolah stimulus komunikasi
informasi
2. Mampu
mengkomu
nikasikan
kebutuhan

IMPLEMENTASI

Tanggal Jam No. Dx Implementasi TTD


12/12/202 Memasukkan obat injeksi
1. Citicolin 2x1
0
2. Nurosanbe 1x1
Jam 1,2 3. Piracetam 3x1
4. Omeprazole 1x1g
11.00
Ds :-
Do : obat injeksi telah masuk lewat iv
Memasukkan obat injeksi diviti 1x1 sc
Ds : -
Do : obat telah masuk lewat SC
Memberikan obat oral amlodipin 5 mg
Ds : -
Do : obat telah diminum denga cara
digerus
Jam
Memonitor tanda-tanda vital
11.15 Ds : keluarga pasien mengatakan
bersedia di ukur TTV nya
Jam
Do :
13.15 TD : 180/90 mmhg
RR : 20 X/menit
SPO 2 : 98 %
N : 84 X/menit
S ; 36,50
Mendorong pasien untuk berkomunikasi
Ds : -
Do : pasien hanya menunjuk ingin
minum, ditambah suara yang tidak jelas
Memasang NGT
Ds : -
Do : Ngt telah terpasang dengan
kedalaman 50 cm dengan ukuran no 16
Memposisikan kepala pasien 30 derajat
Ds : -
Ds : pasien posisi 30 derajat
Memberikan obat injeksi piracetam 3x1
Ds : -
Do : obat telah masuk lewat IV
Memonitor status cairan pasien
Ds : -
Do : output : 1.175, input : 1.162,5
Balance : + 12,5
13/12/202 Jam Latih pasien dalam pemenuhan
0 14.15 kebutuhan ADL
Ds :-
Do : pasien telah dimandikan, bersih,
baju telah diganti dengan yang baru
Melakukan oral hygien
Ds : -
Do : gigi bersih, bau mulut berkurang,
mukosa bibir lembab
Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan ADL
Ds :-
Do : pasien telah dimandikan,
Ajarkan pasien bagaimana merubah
posisi
Ds :-
Do : pasien dapat merubah posisi miring
kanan dan kiri
Memposisikan pasien 30 derajat
Ds :-
Do : pasien posisi 30 derajat
Memonitor TTV
Ds : keluarga pasien mengatakan
bersedia di ukur TTV nya
Do :
TD : 169/98 mmhg
RR : 20 X/menit
SPO 2 : 99 %
N : 86 X/menit
S ; 36,60
Memasukkan diit
Ds : -
Do : diit telah masuk lewat sonde 200 cc
cair
Memberikan obat injeksi citicolin
2x500 mg dan piracetam 3x1 amp
Ds : -
Do : obat telah masuk melalui IV
Memonitor status cairan
Ds : -
Do : output : 576, input : 837,5
Balance : - 499
14/12/202 Latih pasien dalam pemenuhan
0 kebutuhan ADL
Ds : -
Do : pasien telah dimandikan ditepat
tidur

Melakukan oral hygiens


Ds : -
Do : mulut bersih, tidak berbau, mukosa
bibir lembab
Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan ADL
Ds : -
Do : pasien sudah bersih,wangi, posisi
miring ke kanan.
Dorong pasien untuk komunikasi secara
perlahan
Ds : -
Do : pasien berbicara tidak jelas
Anjurkan kepada keluarga untuk teratur
memberikan stimulus komunikasi
Memonitor TTV
Ds : keluarga pasien mengatakan
bersedia di ukur TTV nya
Do :
TD : 146/85 mmhg
RR : 20 X/menit
SPO 2 : 98 %
N : 78 X/menit
S ; 36,40
Memberi diit
Ds : -
Do : diit telah masuk 200 cc, cair
Memasukkan obat injeki piracetam 3x1
amp
Ds : -
Do : obat telah masuk melalui IV
Memonitor status cairan
Ds : -
Do : output : 500, input : 1037,5
Balance : - 625

EVALUASI

Tanggal/jam No. Dx Evaluasi TTD


12/12/2020 01 S: danang
Jam 13.00 wib O:
A:
P:
13/12/2020 02 S: danang
Jam 18.00 wib O:
A:
P:
14/12/2020 S: danang
03
Jam 18.00 wib O:
A:
P:

Anda mungkin juga menyukai