Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

HUKUM PENDINGINAN NEWTON


(M - 6)

Nama : Dhifa Shalshabilla

NPM : 140310200002

Partner : Novia, Wawat, Imada, Zulfa, Faisal, Ardhan

NPM : 04, 06, 08, 10, 12, 14

Fakultas / Departemen : MIPA/ Fisika


Kelas / Kelompok : B/ 1

Tanggal : 05 November 2020

Hari / Jam : Kamis/ 09.30

Nama Asisten : Rialdy Fahmi

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

HUKUM PENDINGINAN NEWTON

M-6

NAMA : Dhifa Shalshabilla


NPM : 140310200002
PARTNER : Novia, Wawat, Imada, Zulfa, Faisal, Ardhan
NPM : 04, 06, 08, 10, 12, 14
DEPARTEMEN/FAKULTAS : Fisika/ MIPA
JADWAL PRAKTIKUM : Kamis, 05 November 2020

KOLOM NILAI

Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, November 2020


Asisten

Rialdi Fahmi
NPM. 140310180034
ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum berjudul “hukum pendinginan newton” yang bertujuan


untuk mengetahui dan memperoleh nilai konstanta (k=m) pada hasil percobaan dan
mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi laju pendinginan atau proses
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Pendinginan/pemanasan hukum Newton
yang dicetuskan oleh Isaac Newton ini mempelajari bahwa laju panas yang berpindah
antara dua benda yang temperaturnya berbeda akan semakin besar jika perbedaan
temperatur antara dua benda tersebut juga besar. Demikian pula apabila perbedaan
tenperatur antara dua benda tersebut kecil, maka semakin kecil pula laju perpindahan
panasnya. Dalam proses pendinginan/pemanasan Newton ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, yaitu massa/jumlah zat dan temperatur lingkungannya. Semakin
besar temperatur lingkungannya maka semakin cepat pula temperatur air tersebut
menurun. Dan semakin besar permukaan suatu benda maka akan semakin cepat pula
temperaturnya menurun, berlaku juga kebalikannya. Percobaan dilakukan pada variasi
massa air yang berbeda, yaitu pada variasi air segelas penuh dan variasi air setengah
gelas. Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu pengukuran suhu lingkungan yakni
sebesar 32°C, lalu pada variasi massa air tersebut dipanaskan hingga suhu 75°C, lalu
diamati perubahan suhu/ pendinginannya setiap dua menit sekali. Didapatkan bahwa,
Dapat menentukan konstanta pendinginan air, yakni didapatkan nilai konstanta variasi
air segelas penuh didapatkan nilai konstanta (k=m) yaitu sebesar −0,0324193 dan
pada variasi air setengah gelas didapatkan nilai konstanta sebesar −0,0496176.
Faktor-faktor yang memengaruhi proses pendinginan air yakni massa air, semakin
besar massa air maka laju pendinginan akan lambat atau perpindahan kalor dari sistem
ke lingkungan lambat, begitupun sebaliknya.

Kata Kunci : pendinginan, kalor, konstanta, temperatur


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Temperatur atau suhu adalah derajat/ukuran panas atau dinginnya suatu


benda. Panas atau dinginnya suhu berpengaruh terhadap gerakan partikel dalam
benda tersebut, dan ketika bendanya panas, partikel bergerak dengan cepat,
sedangkan jika dingin, partikel bergerak lambat. Temperatur merupakan salah satu
dari tujuh besaran dalam satuan intenasioanal (SI), dengan satuan kelvin.
Pendinginan/pemanasan hukum Newton yang dicetuskan oleh Isaac
Newton ini mempelajari bahwa laju panas yang berpindah antara dua benda yang
temperaturnya berbeda akan semakin besar jika perbedaan temperatur antara dua
benda tersebut juga besar. Demikian pula apabila perbedaan tenperatur antara dua
benda tersebut kecil, maka semakin kecil pula laju perpindahan panasnya.
Dalam proses pendinginan/pemanasan Newton ada beberapa faktor
yang mempengaruhinya, yaitu massa/jumlah zat dan temperatur lingkungannya.
Semakin besar temperatur lingkungannya maka semakin cepat pula temperatur air
tersebut menurun. Dan semakin besar permukaan suatu benda maka akan semakin
cepat pula temperaturnya menurun, berlaku juga kebalikannya.
Untuk membuktikan hukum pendinginan newton, maka dari itu
dilakukan percobaan dengan mengukur suhu lingkungan dan suhu pada air yang
dipanaskan hingga suhu tertentu dan diukur menggunakan termometer hingga
suhunya menurun mendekati suhu lingkungan.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Menentukan konstanta pendinginan air.
2. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi proses pendinginan air.
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat Percobaan dan Fungsinya


2.1.1 Air

Gambar 2.1 Air dalam gelas ukur


Berfungsi sebagai media percobaan yang akan dipanaskan dan diamati
perubahan suhunya

2.1.2 Termometer

Gambar 2.2 Termometer air raksa


Berfungsi sebagai alat ukur suhu yang digunakan dalam percobaan ini

2.1.3 Spiritus

Gambar 2.3 Spiritus


Berfungsi sebagai alat untuk memanaskan air pada percobaan ini

2.1.4 Stopwatch

Gambar 2.4 Stopwatch HP


Berfungsi untuk menghitung waktu dalam pengamatan suhu.
2.2 Prosedur Percobaan
1. Ukur suhu udara sekitar dengan membiarkan termometer tergantung
selama beberapa menit dan cata sebagai suhu lingkungan (Tlin)
2. Rebus air sampai mendidih (± 75˚C)
3. Tuangkan ke dalam gelas penuh, ukur suhunya di gelas dan catat sebagai
suhu awal (T0)
4. Ukur suhu setiap dua menit dan catat suhu dan waktunya
5. Ukur sampai suhunya mendekati suhu lingkungan/suhu ruangan
6. Ulangi prosedur 1 sampai 5 untuk air setengah gelas
7. Plot suhu terhadap waktu dari grafik
8. Dengan metode kuadrat terkecil tentukan nili konstanta k
BAB III
DATA DAN ANALISIS PERCOBAAN

3.1 Data
3.1.1 Variasi air segelas penuh (suhu awal = 75°𝐶)
Tt To
No t(Menit)(x)
(Celcius) (Celcius)
1 2 74 32
2 4 72 32
3 6 70 32
4 8 68 32
5 10 65 32
6 12 63 32
7 14 61 32
8 16 59 32
9 18 58 32
10 20 56 32
11 22 55 32
12 24 54 32
13 26 52 32
14 28 51 32
15 30 50 32
16 32 49 32
17 34 48 32
18 36 47 32
19 38 45 32
20 40 43 32
Σ 420 1140 640
3.1.2 Variasi air setengah gelas (suhu awal = 75°𝐶)

Tt To
No t(Menit)(x)
(Celcius) (Celcius)
1 2 70 32
2 4 66 32
3 6 63 32
4 8 59 32
5 10 57 32
6 12 55 32
7 14 52 32
8 16 50 32
9 18 49 32
10 20 47 32
11 22 46 32
12 24 45 32
13 26 44 32
14 28 43 32
15 30 42 32
16 32 41 32
17 34 40 32
18 36 39 32
19 38 38 32
20 40 37 32
Σ 420 983 640
3.2 Pengolahan data
3.2.1 Variasi air segelas penuh (suhu awal = 75°𝐶)

Tt
No t(Menit)(x) To (Celcius) ln (Tt-To)(y) X2 y2 x.y
(Celcius)
1 2 74 32 3,737669618 4 13,970 7,47533924
2 4 72 32 3,688879454 16 13,608 14,7555178
3 6 70 32 3,63758616 36 13,232 21,825517
4 8 68 32 3,583518938 64 12,842 28,6681515
5 10 65 32 3,496507561 100 12,226 34,9650756
6 12 63 32 3,433987204 144 11,792 41,2078465
7 14 61 32 3,36729583 196 11,339 47,1421416
8 16 59 32 3,295836866 256 10,863 52,7333899
9 18 58 32 3,258096538 324 10,615 58,6457377
10 20 56 32 3,17805383 400 10,100 63,5610766
11 22 55 32 3,135494216 484 9,831 68,9808728
12 24 54 32 3,091042453 576 9,555 74,1850189
13 26 52 32 2,995732274 676 8,974 77,8890391
14 28 51 32 2,944438979 784 8,670 82,4442914
15 30 50 32 2,890371758 900 8,354 86,7111527
16 32 49 32 2,833213344 1024 8,027 90,662827
17 34 48 32 2,772588722 1156 7,687 94,2680166
18 36 47 32 2,708050201 1296 7,334 97,4898072
19 38 45 32 2,564949357 1444 6,579 97,4680756
20 40 43 32 2,397895273 1600 5,750 95,9158109
Σ 420 1140 640 63,01120858 11480 201,347 1236,99471

𝑁 ∑𝑋𝑌− ∑𝑋∑𝑌
 𝑚= 𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑𝑋)2

20 (1237,0) − (420)(63,01121)
𝑚=
20 (11480) − (420)2
24740 − 26464,708
𝑚=
229600 − 176400
𝑚 = −0,0324193
1 ∑𝑋 2 (∑𝑌)2 − 2∑𝑋∑𝑌∑𝑋𝑌+𝑁(∑𝑋𝑌)2
 𝑆𝑦 = √𝑁−2 (∑𝑌 2 − )
𝑁 𝑋 2 −(∑𝑋)2

1 (11480)(3970,412) − 2(420)(63,01121)(1237,0) + 20(1530169)


𝑆𝑦 = √ ((201,347) − )
20 − 2 20 (11480) − (176400)

1 (45580329,76) − (65473688,0868) + (30603380)


𝑆𝑦 = √ ((201,347) − )
18 229600 − (176400)

1 10710021,6732
𝑆𝑦 = √ ((201,347) − )
18 53200

1
𝑆𝑦 = √ ((201,347) − 201,320)
18

𝑆𝑦 = 0,0387

𝑁
 ∆𝑚 = 𝑆𝑦 √
𝑁 ∑𝑋 2 −(∑𝑋)2

20
∆𝑚 = 0,0387 √
20 (11480) − (176400)

∆𝑚 = 0,000750361

N ∑ XY − ∑ X .∑ Y
 𝑟=
√[N ∑ X2 − (∑ X) 2].[N ∑ Y2 − (∑ Y) 2]

20 (1237,0) − (420)(63,01121)
𝑟=
√[20(11480) − (176400)]. [20(201,347) − (3970,412)
𝑟 = −0,9945
Grafik Suhu terhadap Waktu
80
70
60

SUhu (°C)
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (menit)

Grafik Regresi Linier


4

3,5

2,5

1,5

0,5

0
0 10 20 30 40 50
3.2.2 Variasi air setengah gelas (suhu awal = 75°𝐶)

Tt To
No t(Menit)(x) ln (Tt-To)(y) x2 y2 x.y
(Celcius) (Celcius)
1 2 70 32 3,63758616 4 13,232 7,275172
2 4 66 32 3,526360525 16 12,435 14,10544
3 6 63 32 3,433987204 36 11,792 20,60392
4 8 59 32 3,295836866 64 10,863 26,36669
5 10 57 32 3,218875825 100 10,361 32,18876
6 12 55 32 3,135494216 144 9,831 37,62593
7 14 52 32 2,995732274 196 8,974 41,94025
8 16 50 32 2,890371758 256 8,354 46,24595
9 18 49 32 2,833213344 324 8,027 50,99784
10 20 47 32 2,708050201 400 7,334 54,161
11 22 46 32 2,63905733 484 6,965 58,05926
12 24 45 32 2,564949357 576 6,579 61,55878
13 26 44 32 2,48490665 676 6,175 64,60757
14 28 43 32 2,397895273 784 5,750 67,14107
15 30 42 32 2,302585093 900 5,302 69,07755
16 32 41 32 2,197224577 1024 4,828 70,31119
17 34 40 32 2,079441542 1156 4,324 70,70101
18 36 39 32 1,945910149 1296 3,787 70,05277
19 38 38 32 1,791759469 1444 3,210 68,08686
20 40 37 32 1,609437912 1600 2,590 64,37752
Σ 420 983 640 53,68867572 11480 150,713 995,4845

𝑁 ∑𝑋𝑌− ∑𝑋∑𝑌
 𝑚= 𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑𝑋)2

20 (995,48) − (420)(53,6887)
𝑚=
20 (11480) − (420)2
19909,6 − 22549,254
𝑚=
229600 − 176400
𝑚 = −0,0496176
1 ∑𝑋 2 (∑𝑌)2 − 2∑𝑋∑𝑌∑𝑋𝑌+𝑁(∑𝑋𝑌)2
 𝑆𝑦 = √𝑁−2 (∑𝑌 2 − )
𝑁 𝑋 2 −(∑𝑋)2

1 (11480)(2882,47) − 2(420)(53,68867)(995,48) + 20(990980,43)


𝑆𝑦 = √ ((150,713) − )
20 − 2 20 (11480) − (176400)

1 (33090755,6) − (44894637,658) + (19819608,6)


𝑆𝑦 = √ ((150,713) − )
18 229600 − (176400)

1 8015726,542
𝑆𝑦 = √ ((150,713) − )
18 53200

1
𝑆𝑦 = √ ((150,713) − 150,672)
18

𝑆𝑦 = 0,0477

𝑁
 ∆𝑚 = 𝑆𝑦 √
𝑁 ∑𝑋 2 −(∑𝑋)2

20
∆𝑚 = 0,0477 √
20 (11480) − (176400)

∆𝑚 = 0,0009249

N ∑ XY − ∑ X .∑ Y
 𝑟=
√[N ∑ X2 − (∑ X) 2].[N ∑ Y2 − (∑ Y) 2]

20 (995,48) − (420)(53,6886)
𝑟=
√[20(11480) − (176400)]. [20(150,713) − (2882,47)
𝑟 = −0,9968
Grafik suhu terhadap waktu
80
70
Suhu (°C) 60
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (menit)

Grafik regresi linier


4

3,5

2,5

1,5

0,5

0
0 10 20 30 40 50

3.3 Analisis Data


Pada praktikum hukum pendinginan Newton ini agar membuktikan
hukum pendinginan Newton yang menyatakan bahwa laju panas yang
berpindah antara dua benda yang berbeda temperatur akan semakin besar jika
perbedaan temperatur antara kedua benda tersebut juga besar. Demikian pula
apabila perbedaan temperatur antara dua benda tersebut kecil, maka akan
semakin kecil pula laju perpindahan panasnya.
Setelah dilakukan percobaan didapatkan data perubahan suhu dengan Tt0 =
75°C, sebelumnya telah diukur suhu lingkungannya yaitu sebesar 32°C lalu
dilakukan pengukuran suhu setiap dua menit sekali. Setelah diamati, terjadi
penurunan suhu yang dinamakan dengan pendinginan. Penyebabnya ialah gelas
ukur merupakan sistem yang terbuka (tidak terisolasi) sehingga suhu pada air
panas dengan suhu awal 75°C akan menurun karena terjadi perpindahan aliran
kalor dari sitem ke lingkungan dengan suhu lingkungan sebesar 32°C yang
membuktikan bahwa suhu akan mengalir dari yang suhu.yang lebih tinggi ke
suhu yang lebih rendah.
Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil dari variasi air segelas
penuh didapatkan nilai konstanta (k=m) yaitu sebesar −0,0324193 dan pada
variasi air setengah gelas didapatkan nilai konstanta sebesar −0,0496176.
Dapat ditinjau dari hasil percobaan, bahwa pada variasi air setengah
gelas perubahan suhunya terjadi lebih cepat dibandingkan dengan variasi air
segelas penuh. Hal ini membuktikan bahwa massa air menjadi faktor pada
percobaan ini, semakin besar massa semakin lambat perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungannya, begitupun sebaliknya.

Pernyataan dari hukum pendinginan Newton tersebut secara matematis dapat


ditulis:

P = h ⋅ A ⋅ (T(t) − Tlin) ……………….. (1)

dengan
• P = laju perubahan energi panas per satuan waktu atau daya
pemanasan/pendinginan (Watt)
• h = koefisien transfer panas (Watt/m2K)
• A = luas penampang kontak (m2)
• T(t) = Temperatur benda fungsi dari waktu (K )
• Tlin = Temperature lingkungan (K )
Dari sini kita perlu mengingat hukum ke 1 termodinamika yaitu energi dalam pada
suatu sistem adalah

dU = dQ − dW, ………….……………… (2)

dengan
• dU = perubahan energi dalam
• dQ = energi panas yang diserap atau dilepas sistem
• dW = kerja /energi mekanik pada sistem
Kerja pada sistem dicirikan oleh perubahan volume (dV) akibat tekanan (p),
dan dinyatakan sebagai dW = pdV. Pada volume tetap (isokhorik), dV= 0, sehingga
dW = 0. Persamaan (2) dapat ditulis

dU = dQ……………………….……………(3)
Dengan mengingat definisi kapasitas panas zat, yaitu perubahan energi dalam
terhadap temperatur pada volume tetap (Cv).

Cv = (ddUT )v maka energi panas pada persamaan (3) dapat ditulis:

dU = CvdT

Kapasitas panas yang memiliki satuan J/K, dapat dinyatakan dengan panas jenis
cv (J/kgK) dan massa (kg), sehingga perubahan energi dalamnya.

dU = mcvdT …………………………..………..(4)

Pada benda yang sedang mengalami pendinginan akibat suhu sekitarnya energi
panas ditransfer ke lingkungan artinya ada daya yang berkurang sejumlah -P, di sini
energi dalam berubah terhadap waktu sejumlah:

ddU t = − P……………………………………… (5)

Jika persamaan (1) dan persamaan (4) disubstitusikan ke persamaan


(5): mcv ddTt = − hA(T(t) − Tlin) yang bila disederhanakan: dTd(t t) = −

mhAcv (T(t) − Tlin)………………….(6)


Persamaan (6) adalah persamaan differensial yang memiliki solusi (sebagian
dari anda akan dapatkan teknik penyelesainnya di kuliah kalkulus lanjut):

T(t) = Tlin + (T0 − Tlin)e−kt ………………….(7)

dengan
• k = mhAcv

• T0 = Temperatur awal (K)


• Tlin = Temperatur lingkungan (K)
• t = waktu (detik)
BAB IV
KESIMPULAN

1. Dapat menentukan konstanta pendinginan air, yakni didapatkan nilai


konstanta variasi air segelas penuh didapatkan nilai konstanta (k=m) yaitu
sebesar −0,0324193 dan pada variasi air setengah gelas didapatkan nilai
konstanta sebesar −0,0496176.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi proses pendinginan air yakni massa air,
semakin besar massa air maka laju pendinginan akan lambat atau perpindahan
kalor dari sistem ke lingkungan lambat, begitupun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Alhamdany, F. (2019). Hukum Pendingin. Diambil kembali dari academia.edu


Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2018). Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1.
Erlangga.
Panatarani, C., Safriani, L., Faizal, F., & Adiperdana, B. (2020). Buku Panduan
Praktikum Daring Fisika Dasar I. Universitas Padjadjaran.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai