Anda di halaman 1dari 3

Asumsi Dasar Kelompok

 Semua permasalahan pada hakikatnya bersifat interpersonal atau berhubungan dengan orang lain.
 Pengalaman dalam keluarga merupakan sumber utama terbentuknya proses interpersonal.
 Kelompok berfungsi untuk mengaktivasi ulang proses interpersonal.
 Hubungan yang terjalin dalam kelompok yang dapat membawa perubahan sekaligus upaya
penyembuhan. Jika kita sendiri tidak bisa menyelesaikan kesulitan kita sendiri, kita butuh bantuan
orang lain dalam kelompok untuk saling berbagi
 Hal yang bersifat interpersonal akan kita dapatkan dalam pemberian pengalaman.
 Perubahan bisa terjadi dalam waktu yang singkat. Jika ketua kelompok menggunakan cara yang tepat
akan menghasilkan perubahan dalam waktu yang cepat.
Jenis kelompok
 Task group adalah kelompok yang dibentuk untuk tugas-tugas tertentu contohnya panitia kuliah
tamu atau panitia wisuda.
 Psychoeducation group adalah kelompok bimbingan
 Group counseling adalah konseling yang dilakukan secara kelompok
 Psychotherapy group adalah psikoterapi kelompok
Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok Ialah salah satu group work yang dibentuk sebagai upaya preventif untuk
mencegah adanya disfungsi perkembangan anggota kelompok seiring dengan meningkatnya
keterampilang coping yang mereka miliki (Furr, 2000). Melihat tujuan dibentuknya bimbingan kelompok,
dalam prosesnya, topik yang diberikan dalam bimbingan kelompok berhubungan dengan : topik yang
bersifat eksistensial, afektif, kognitif dan behavioral. Bimbingan kelompok menawarkan kesempatan
pada anggota kelompoknya untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan terkait issur
tertentu, belerja dama dan menjalin hubungan baik dengan anggota kelompok lain yang memperoleh
self-understanding yang mencukupi yang dihadapkan pada Isu tersebut (Brrown, 2018). Bimbingan
kelompok efektif dilakukan dilingkungan sekolah atau setting pendidikan lainnya, bisa digunakan dalam
setting kesehatan dan pada kelompok demgan identifikasi gangguan yang tercatat dalam DSM.
Bimbingan kelompok merupakan kelompok yang sangat umum dijumpai di sekolah dan setting lain yang
telah disebutkan sebagai upaua preventif sekaligus intervensi awal bagi anggota kelompok dengan
resiko. Bimbingan kelompok mendampingi anggota kelompok untuk berbagi dan mengembangkan
keterampilan coping serta perilaku baru yang lebih efektif untuk menghadapi situasi sulit (baru atau
lama).
Kekhasan Bimbingan Kelompok
Mempunyai tujuan yang kompleks dan disusun berdasarkan kebutuhan dari anggota kelompok. Waktu
yang dibutuhkan relatif singkat, terentang antara 6-20 sesi, lebih kecil dibandingkan dengan konseling
kelompok dengan durasi waktu 30-45 menit. Leader atau pemimpin bimbingan kelompok orang yang
ahli dan memiliki banyak pengetahuan tentang topik yang dalam bimbingan.
Kualitas Pemimpin Dalam Bimbingan Kelompok
leader atau Pemimpin kelompok mempunyai peran penting dalam kelompok. Berada pada peran
penting dalam proses perkembangan kelompok, leader atau pemimpin harus punya bekal keterampilan.
Core Condition Pemimpin Bimbingan Kelompok
 Memahami konsep dan teknik bimbingan kelompok, seperti apa yang membedakan bimbingan
kelompok dan konseling kelompok.
 Memiliki self knowledge dan menyimbangkannya, mengetahui diri sendiri.
 Trustworthiness, honesty, dan homor and flexibiliry
 Self compassion and compassion for other
Tahapan bimbingan kelompok
A. Forming stage atau Tahap Pembentukan
 Welcoming and names adalah Ucapan selamat datang dan perkenalan
 Breaking the ice adalah suatu kondisi untuk memecahkan suasana, menggunakan icebreaking yang
paling menarik untuk menjadi pemecah kebekuan
 Netral topic adalah mengkomunikasikan topik-topik netral yang berhubungan dengan topik yang
akan dibahas
 Introducing goals.
 Hope and reflection dimana kita akan mengajak anggota untuk menulls harapan dan merefleksi
proses awal.
Yang dilakukan Pemimpin
 Mempersiapkan identitas anggota kelompok
 Mempersiapkan materi ice breaking
 Mempersiapkan informed consent
 Mempersiapkan self-help yang dibutuhkan untuk tahap forming

B. Transition stage atau Tahap Transisi


Biasanya identik dengan penjelasan norma kelompok/aturan dasar dalam kelompok
 Bagaimana Aturan selama bimbingan kelompok
 Bagaimana cara mohon izin
 Bagaimana terkait konfidensialitas
 Bagaimana tata cara pengerjaan penugasan
Upaya untuk mengalihkan tahap dari tahap perkenalan menuju tahap inti/ tahap kerja dalam bimbingan
kelompok
Yang dilakukan Pemimpin
 Mempersiapkan penormaan
 Menyampaikan penormaan membuka sesi diskusi untuk penormaan
 Menerima masukan anggota kelompok
 Menggunakan keterampilan untuk berpindah ke working stage

C. Working stage atau Tahap Kerja


 Diskusi awal topik
 Aseamen kondisi anggota kelompok
 Tanggapan masing-masing anggota
 Penjabaran tujuan kelompok dan tujuan individu
 Aplikasi strategi bimbingan kelompok
Catatan
o Working stage adalah tahap inti bimbingan kelompok
o Memakan paling banyak sesi
o Dalam kultur asli, biasanya satu sesi digunakan untuk mencapai satu tujuan khusus kelompok
o Dalam kultur Indonesia, apalagi dalam pendidikan, sesi disesuaikan dengan kondisi riil di
lapangan. tidak selalu untuk mencapai 1 tujuan khusus
o Format self-help digunakan untuk memudahkan proses bimbingan, serta memudahkan
perekaman.
o Working stage biasanya dikaitkan dengan strategi Bimbingan Kelompok yang digunakan.
o Strategi Bimbingan Kelompok disesuaikan dengan tujuan kelompok dan tujuan anggota
kelompok.
o Strategi Bimbingan Kelompok diadaptasi dari berbagai teknik konseling yang mungkin
digunakan.
Yang dilakukan Pemimpin
 MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMULAI DISKUSI MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
ASESMEN (BISA DENGAN MENGGUNAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI)
 MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN "MENGHIDUPKAN DISKUSI" (PERMISIF, INVOLVEMENT, OPEN
QUESTION, REFLEKSI, DLL.)
 MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENYUSUNAN TUJUAN
 MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN APLIKASI STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK
 MEMPERSIAPKAN FORMAT SELF-HELP

D. Termination stage atau Tahap Pengakhiran


PENGAMBILAN KESIMPULAN DAN REFLEKSI adalah apa yang dilakukan Pemimpin: Mengembangkan
keterampilan mengajak anggota kelompok mengambil kesimpulan dari seluruh kegiatan dan merefleksi
hasil kegiatan (bisa disertai dengan format self-help)
PERUMUSAN TINDAK LANJUT DAN PEMELIHARAAN HUBUNGAN BAIK Yang dilakukan Pemimpin:
Memberikan kesempatan pada anggota kelompok untuk merumuskan hal yang akan diambil setelah
mengikuti bimbingan kelompok, apakah akan melanjutkan pada konseling kelompok atau konseling
individual.
Strategi bimbingan kelompok
Strategi kognitif ada Diskusi, homeroom, identifikasi, irrational beliefs, simulasi/permainan,
biblio/senema kenseling.
Strategi afektif ada psikodrama dan sosiodrama.
Strategi behavior ada assertive training, Behavior Rehaersal, Behavior Shaping dan Modeling

Anda mungkin juga menyukai