1. Beberapa kasus yang memperlihatkan keterampilan individu atau
kelompok dalam merumuskan solusi atas problem moralitas bangsa (misalnya: kepatuhan mem-bayar pajak, mencegah korupsi, dan lain- lain) dengan pendekatan Pancasila.
2. Beberapa contoh individu atau kelompok di lingkungan Anda yang
melaksanakan proyek belajar implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata.
JAWABAN
1. Contoh Kasus Pelanggaran Ham di Indonesia
Kasus Pembunuhan Salim Kancil (2015): Salim Kancil adalah
seorang aktivis petani yang tewas dibantai oleh puluhan warga desa selok awar-awar, Kabupaten Lumajang pada 26 September 2015 lalu.Pembantaian ini dilatar belakangi oleh keberaniannya menentang tambang pasir ilegal yang merusak lahan pertanian warga dan juga merusak kelestarian alam.Saat itu, Salim bergerilya, menghimpun kekuatan dengan mengumpulkan para petani untuk melakukan perlawanan terhadap pihak penambang pasir ilegal yang dikomandoi oleh tim 12 (mantan tim kampanye kades mereka:Haryono).Berbagai upaya dilakukan Salim kancil untuk menghentikan aktivitas penambangan tersebut. Namun, perlawanannya membuat orang-orang yang mendukung penambangan pasir ilegal berang. Sampai akhirnya pada Sabtu 26 September 2015, rumah salim di serang puluhan orang. Ia disiksa dan diseret sampai ke balai desa hingga tewas. Contoh Kasus Kualitas Pendidikan yang Rendah
Sistem pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat buruk. Biaya sekolah
yang semakin mahal tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Memang siswa selalu lulus dengan nilai sangat baik, tetapi angka tersebut hanya diatas kertas. Buktinya kualitas penduduk Indonesia masih sangat rendah dibandingkan di negara lain. Tak heran kita selalu mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri sementara kita selalu mengirim tenaga kerja ke luar negeri sebagai buruh atau pembantu. Kualitas pendidikan dinegara Indonesia memang tergolong rendah hal ini disebabkan tingkat kepedulian yang lemah antara sesama masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dikendalikan oleh penerapan sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Pemerintah berperan penting dalam hal ini, kondisi bangunan sekolah di beberapa daerah sudah tidak layak di jadikan gedung sekolah. Daripada memberi tunjangan kepada anggota DPR lebih baik dana tersebut dipergunakan untuk memperbaikan sekolah-sekolah beserta fasilitasnya dan membangun jembatan menuju dari lingkungan pemukiman menuju sekolah yang dibatasi oleh sungai. Selain itu sistem pendidikan di Indonesia yang menekan siswanya untuk belajar dalam jangka waktu yang sangat panjang. Hal ini sama sekali tidak efektif bagi siswa karena dalam dunia pendidikan mereka juga dibebani dengn tugas yang banyak yang belum lagi mereka dituntut untukmengikuti berbagai ekstrakulikuler, organisasi dan kegiatan lainnya. Hal ini membuat sebagian siswa merasa terbebani hingga memutuskan tidak sekolah dan ada yang merasa stress karena terlalu banyak beban yang ditimpakan kepadanya. Pemerintahan hanya membuat sistem dan kulikulum namun mereka tidak merasakan betapa beratnya kebijakan tersebut. 2. A. Sila pertama : KETUHANAN YANG MAHA ESA Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai bahwa negara yang didirikan merupakan sebagai perwujudan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Masa Esa. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.Melaksanakan ibadah kepada Allah seperti salat fardu, salat sunnah,
puasa,zakat, dan sebagai.
2.Adanya matakuliah agama yang di jadikan mata kuliah wajib untuk
mahasiswa. 3.Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama yang di anutnya.
4.Hormat menghormati antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda- beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
5.Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayanya.
B. Sila Kedua : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai-nilai
bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk yang beradab. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.Membantu fakir miskin dan Membantu korban bencana alam
2.Pemberian kebebasan dalam memilih jurusan.
3.Menghargai dan tidak mencela hasil karya orang lain.
4.Mengikuti aksi donor darah bagi yang membutuhkan.
5.Dalam penerimaan mahasiswa baru tidak adanya perbedaan
antara yang mampu dan yang kurang mampu
C.Sila Ketiga : PERSATUAN INDONESIA
Sila persatuan Indonesia mengandung arti negara merupakan
penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosail. Perbedaan bukannya untuk menjadi konflik dan permusuhan malainkan diarahkan pada sesuatu yang saling menguntungkan, yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Tanpa harus kita mendengar adanya gereja dibomlah, tawuran antar agama di kehidupan kita. Contoh dalam kehidupan kita yaitu :
1.Ikut melaksanakan upacara bendera
2.Mengikutikegiatan bari berbaris.
3.Mengikuti kegiatan peringatan hari besar nasional seperti ikut
lomba, atau pentas budaya
D.Sila Keempat : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaraan dan perwakilan mengandung nilai-nilai bahwa hakikat negara sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Contoh dalam kehidupan kita yaitu : 1. Mengharagai pendapat orang lain, 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan Musyawarah / mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama dalam semangat kekeluargaan. 4. Jika ada masalah dalam kelompok belajar kita selesaikan dengan berunding atau bermusyawarah. 5. Ikut dalam PEMILU jika sudah cukup umur baik tingkat Nasional maupun Lokal. 6. Tidak marah atau sakit hati jika pendapat kita ditolak.
E.Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan
dalam hidup bersama. Contohnya dalam kehidupan kita yaitu : 1. Memberikan upah sesuai dengan kerja orang tersebut.
2. Membayar pajak tanpa membedakan kaya atau miskin.
3. Tidak merusak fasilitas umum seperti telepon umum dll.
4. Tidak bertindak korupsi, kolusi, nepotisme (KKN).
5. Gaya hidup hemat misalnya menggunakan listrik sehemat
mungkin, mematikan lampu jika tidak digunakan lagi.