Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NUR ARIFI

NIM : 1905113685

MK : WAWASAN GENDER

KELAS :3B

Pertemuan perkuliahan ke- 14 ini setelah anda mempelajari dan memahami tentang kontrak
perkuliahan, tentunya anda sudah memahami tentang konsep gender, untuk
mengimplikasikasikan konsep dasar tersebut ibu memberi tugas dalam bentuk kuis 5 ini Ada
Di kontrak perkuliahan pertemuan ke 14, Coba anda jelaskan Dan berikan contohnya Di
kehidupan sehari" anda. dan tugas di serahkan pada pertemuan ke 15 berikutnya

Strategi Untuk Indonesia

Konsep Strategi

Strategi Menurut Tjiptono (2006) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu
strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan
suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah – daerah tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Pearce II & Robinson (2008), strategi
adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi
persaingan untuk mencapai tujuan. Rangkuti (2013) berpendapat bahwa strategi adalah
perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai
semua tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya.
Menurut David (2011) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang
hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georgafis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau
joint venture.

Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan
sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan
yang telah di tetapkan. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari strategi
adalah sebuah tindakan atau proses perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
dengan melalukan hal-hal sesuai keputusan bersama

Kebijakan

Sektor Pendidikan

Strategi Pendidikan Nasional.

Untuk mengantisipasi permasalahan pada pembangunan jangka panjang pemerintah melalui


kebijakan pembangunan pendidikan antara lain :

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang


bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia
berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.
2. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan
kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal
terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan
wibawa lembaga dan tenaga kependidikan.
3. Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk pembaharuan kurikulum, berupa
diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman peserta didik, penyusunan kurikulum
yang berlaku nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat, serta diversifikasi jenis
pendidikan secara profesional.
4. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat
pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan
masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana memadai.
5. Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan
prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen.
6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat
maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam
menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu
dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa
agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan
lindungan sesuai dengan potensinya.
8. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi, termasuk teknologi bangsa sendiri dalam dunia usaha, terutama usaha kecil,
menengah, dan koperasi guna meningkatkan daya saing produk yang berbasis sumber daya
lokal.

Kemudian kebijakan tersebut dituangkan ke dalam program-program pembagunan antara lain :


1. Program Pendidikan Dasar dan Prasekolah
2. Program Pendidikan Menengah
3. Program Pendidikan Tinggi
4. Program Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah
5. Program Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan Pendidikan Nasional
6. Program Penelitian, Peningkatan Kapasitas, dan Pengembangan Kemampuan Sumber
Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
7. Program Peningkatan Kemandirian dan Keunggulan Iptek

Sektor Ekonomi

Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang
adil dan sehat seperti kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja, perlindungan hak–hak
konsumen, serta perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.Mengembangkan persaingan yang sehat
dan adilMengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar
dengan menghilangkan seluruh hambatan yang menganggu mekanisme pasar, melalui regulasi,
layanan publik, subsidi dan insentif, yang dilakukan secara transparan dan diatur undang–
undang.Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil bagi
masayarakat, terutama bagi fakir miskin dan anak–anak terlantar dengan mengembangkan sistem
dan jaminan sosial melalui program pemerintah serta menumbuhkembangkan usaha dan
kreativitas masyarakat yang pendistribusiannya dilakukan dengan birokrasi efektif dan efisien
serta ditetapkan dengan undang–undang.
Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi
dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komperatif sebagai negara
maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah, terutama pertanian
dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil dan kerajinan
rakyat.Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis guna
menentukan tingkat suku bunga wajar, tingkat inflasi terkendali, tingkat kurs rupiah yang stabil
dan realitis, menyediakan kebutuhan pokok terutama perumahan dan pangan rakyat,
menyediakan fasilitas publik yang memadai dan harga terjangkau, serta memperlancar perizinan
yang transparan, mudah, murah, dan cepat.

Sektor Administrasi Publik

Buku yang ditulis oleh Nicholas Henry (1995) memberikan beberapa ruang lingkup yang
dapat dilihat dari topik-topik yang dibahas (selain perkembangan administrasi publik itu sendiri),
antara lain :
1. Organisasi publik, yang pada prinsipnya berkenaandengan model-model organisasi dan prilaku
birokrasi,
2. Manajemen publik yaitu berkenan dengn sistem dan ilmu menejemen, evaluasi program dan
produktivitas, anggaran publik dan manajemen sumberdaya manusia.
3.Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap kebijakan publik dan implementasinya,
privatisasi, afministrasi antar pemerintahan dan etika birokrasi.

Aspek atau dimensi strategis yang dibicarakan dalam administrasi publik atau yang paling
menetukan dinamika administrasi publik adalah (1) manajemen faktor internal dan external, (2)
pengaturan struktur organisasi agar kewenangan dan struktur tanggung jawab, termasuk
prilakunya sesuai kondisi dan tuntutan lingkungan, (3) respons secara benar terhadap kebutuhan,
kepentingan dan aspirasi masyarakat dalam pembuatan keputusan atau kebijakan publik, (4)
pengaturan moral dan etika melalui kode etik agar semua penggunaan kemampuan, kompetensi
dan profesi tidak disalahgunakan untuk kepentingan di luar kepentingan publik, (5) pengenalan
karakteristik lingkungandimana administrasi publik itu beroperasi, baik dalam konteks hubungan
antara lembaga negra, lembaga swasta, masyarakat dan lingkungan lain seperti lingkungan
politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan (6) akuntabilitas kinerja yaitu suatu janji kepada publik
yang harus dipenuhi atau ditepati dan dapt dipertaggungjawabkan melalui berbagai kegiatan
pelayanan atau pemberian barang barang publik.
Dengan kata lain, ruang lingkup suatu administrasi publik meliputi dimensi-dimensi strategis
berikut :
1.      Dimensi Kebijakan
2.      Dimensi Organisasi
3.      Dimensi Manajemen
4.      Dimensi Moral dan Etika
5.      Dimensi Lingkungan
6.      Dimensi Akuntabilitas Kinerja

Anda mungkin juga menyukai