1. PENDAHULUAN
Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km² dengan garis pantai
laut yang cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitas. Potensi lestari
sumberdaya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang
tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif
perikanan dan menjadikan sektor ini sebagai prime mover pembangunan ekonomi
dan perikanan yang didukung dengan kebijakan politik dan ekonomi serta iklim usaha
yang kondusif.
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam mencapai daya saing
dan Perikanan No. 10 Tahun 2004 dan Permen Kelautan dan Perikanan No. 16 Tahun
2
2006 didefinisikan sebagai “Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan
bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas
perikanan terpadu. Eksistensinya ini juga menjadi penangkal dan pencegah IUU
fishing, dan transhipment dari kapal ikan ke kapal angkut secara illegal. Disamping
sumber daya ikan, dan mempercepat pelayanan terhadap seluruh kegiatan di bidang
usaha perikanan.
ikan untuk pelestariannya, dan kelancaran kegiatan kapal perikanan, serta pelayanan
buah; (2) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) 14 buah; (3) Pelabuhan Perikanan
Pantai (PPP) 44 buah; dan (4) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) 938 buah, dan tiga
3
buah pelabuhan perikanan dengan status lain. Dari total jumlah ini, di Maluku
terdapat dua unit PPN dan 8 buah PPI. Dua unit PPN tersebut meliputi PPN Ambon
menjadi lebih terarah apabila pembangunannya berdasarkan pada kebutuhan dan daya
dukung sumberdaya yang cukup tersedia untuk kepentingan masyarakat secara luas.
beberapa kondisi yang teridentifikasi sebagai kelemahannya, antara lain: (1) kualitas
sumberdaya manusia pengelola relatif belum memadai; (2) pemanfaatan sarana dan
fasilitas fungsional pelabuhan belum optimal; dan (3) keterbatasan peran pelabuhan
perikanan dalam pengaturan tata ruang. Di sisi lain, beberapa syarat yang harus
dipenuhi oleh satu unit PPN, masih belum dapat dipenuhi oleh PPN Tual.
eksternal yang dihadapi PPN Tual yang disebut sebagai ancaman atau tantangan
terhadap perkembangannya, antara lain: (1) terdapat tiga dermaga di luar PPN Tual
yang turut memfasilitasi kegiatan bongkar muat dari kapal-kapal perikanan; (2)
adanya duplikasi peraturan birokrasi dan berbagai pungutan; dan (3) adanya aktivitas
dan kinerja PPN Tual. Hal ini terbukti dari: (1) penurunan kegiatan operasionalisasi
PPN Ambon; (2) semakin menurunnya produksi pada PPN Ambon; dan (3) aktivitas
penanggulangan masalah dalam rangka optimalisasi peran PPN Tual. Hal ini juga
Tual, berkaitan erat dengan kondisi eksistingnya, dimana berbagai masalah internal
dan eksternal masih harus diatasi. Oleh sebab itu rumusan masalah penelitian terkait
Masalah ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan eksistensi seluruh fasilitas
yang harusnya dimiliki oleh satu unit PPN. PPN Tual belum sepenuhnya
berbasis pelabuhan.
seluruh program dan kegiatan yang direncanakan selama satu masa rencana
strategisnya?
secara riil harus mendapat kajian mendalam mengingat selama ini pengukuran
masih dilakukan pada kategori output. Berbagai persoalan muncul pada setiap
Terkait dengan persoalan yang dihadapi sebagaimana pada rumusan masalah satu
dan dua, maka alternatif strategi harus dikembangkan. Masalah yang dihadapi
terkait dengan persoalan ini masih bersifat perencanaan yang sifatnya reguler dan
1.3 Tujuan
(1) Pengembangan strategi pengelolaan PPN Tual secara berkelanjutan yang berbasis
pengelolaan pelabuhan perikanan secara umum, dan PPN Tual secara khusus.
(3) Peningkatan kinerja PPN Tual yang mampu memberikan dampak secara positif
maupun daerah.
Nusantara (PPN) Tual didasarkan pada suatu kerangka pikir yang menunjukkan
didasarkan pada persoalan: (1) eksistensi fasilitas pelabuhan; (2) operasionalisasi; (3)
7
paling tidak dapat mencapai kondisi standar yang ditetapkan secara regulatif. Oleh
sebab itu, eksistensi PPN Tual sekarang ini perlu dibandingkan kondisi standar yang
dimaksudkan, mengingat syarat minimal yang harus dipenuhi oleh satu unit PPN.
ukuran secara tahunan maupun salam satu masa perencanaan strategis menunjukkan
pendekatan Model EXSTAND dan pengkajian terhadap kinerja PPN Tual menjadi
8
analisis SWOT dikaji dari dua kondisi, baik dari lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal.
menggunakan analisis TOWS. Hasil inilah yang menjadi umpan balik pengembangan
PPN Tual.