Anda di halaman 1dari 5

Nama : Afifah Rizka

NIM : 1704106010008
MK : Sistem Dinamik

1. Sistem Kompleks
Kompleksitas sering didefenisikan dalam istilah jumlah, keterkaitan antara
elemen sistem atau dimensi dari ruang pencarian. Sistem komplesitas berpengaruh
dalam membuat membuat keputusan. Keputusan yang diambil biasanya
prespektif dari jangka pendek, sehingga memiliki dampak buruk bagi jangka
panjang. Sehingga perlu memahami sistem kompleksitas dalam mengambil
keputusan.
Sistem komplesitas yang terus muncul dikarenakan:
a. Sistem yang terus berubah dengan cepat.
Perubahan sistem terjadi pada banyak skala waktu, dan skala yang berbeda
ini terkadang berinteraksi. Seperti saat terjadinya inflasi pada suatu negara
dan pemerintah membuat kebijakan dalam menekan inflasi dengan
membuat kebijakan pada suku bunga, hal ini menyebabkan beberapa
perubahan salah satunya mengubah perilaku konsumen dalam membeli
barang.
b. Diatur dengan umpan balik.
Keputusan mampu mengubah keadaan sehingga menyebabkan perubahan
dan memicu orang lain dalam berindak, sehingga akan menimbulkan
situasi yang baru yang kemudian mempengaruhi keputusan kita
selanjutnya. Seperti yang terjadi di Rumania dimana angka kelahitan yang
semakin rendah, tentu saja akan mengakibatkan populasi manusia yang
semakin menurun di negara tersebut. Pihak pemerintah membuat suatu
kebijakan dimana dilarangnya melakukan aborsi yang sebelumnya aborsi
bersifat legal di Rumania. Tentunya memicu tindakan dari masyarakat
yang diam-diam melakukan aborsi sehingga pada tahun kedua kabijakan
ini dibuat, tidak ada pertumbuhan signifikan pada angka kelahiran.
c. Adanya trade-off
Penundan waktu dalam saluran umpan balik berarti tanggapan jangka
panjang suatu sistem terhadap suatu intervensi seringkali berbeda dengan
jangka pendeknya. Kebijakan leverage yang tinggi sering menyebabkan
perilaku yang lebih buruk sebelum menjadi lebih baik, sementara
kebijakan leverage rendah seringkali menghasilkan perbaikan semesntara
sebelum masalah menjadi lebih buruk. Penelitian menunjukkan secara
meyakinkan bahwa orang biasanya mengabaikan penundaan waktu,
bahkan ketika keberadaan dan isi penundaan diketahui, menyebabkan
overshoot dan ketidakstabilan. penundaan mengurangi kemampuan kita
untuk mengumpulkan pengalaman, menguji hipotesis, dan belajar
memperkirakan waktu paruh perbaikan proses di berbagai perusahaan.

2. System Thinking
System Thinking adalah pendekatan yang didorong sebab akibat untuk
menggambarkan antar-hubungan antara bagian dan sistem. System Dynamics
mengukur dampak pada interaksi antara bagian dan sistem. Pendekatan system
thingking kontras dengan analisis tradisional, yang mempelajari sistem dengan
memecahnya menjadi elemen-elemen terpisah. System thingking dapat digunakan
dalam bidang penelitian apa pun dan telah diterapkan pada studi medis,
lingkungan, politik, ekonomi, sumber daya manusia, dan sistem pendidikan, di
antara banyak lainnya.Menurut system thingking perilaku sistem dihasilkan dari
efek proses penguatan dan keseimbangan. Proses penguatan mengarah pada
peningkatan beberapa komponen sistem. Jika penguatan sesuai oleh proses
keseimbangan, pada akhirnya akan menyebabkan keruntuhan. Proses
keseimbangan adalah proses yang cenderung menjaga keseimbangan dalam
sistem tertentu.
Apa yang membuat pemikiran sistem begitu sulit untuk didefinisikan?
Mengapa itu terus menerus didefinisikan ulang? Apa yang hilang semua orang?
Mungkin, berakar pada bidang kita sendiri, terletak jawaban untuk mendefinisikan
konsep pemikiran sistem yang sulit dipahami dengan cara yang
memungkinkannya diukur. Untuk tujuan ini, yang diusulkan adalah langkah
langsung yang mengejutkan dalam mendefinisikan pemikiran sistem - penerapan
pemikiran sistem untuk dirinya sendiri. Prinsip dasar dari sebuah sistem adalah
bahwa ia lebih dari sekedar kumpulan bagian-bagiannya. Mengikuti alur
pemikiran ini, segera menjadi jelas bahwa pemikiran sistem dapat dilihat sebagai
sebuah sistem. Pemikiran sistem, secara harfiah, adalah sistem berpikir tentang
sistem. Definisi ini cenderung menganalisis pemikiran sistem melalui pendekatan
reduksionis - umumnya dianggap sebagai pendekatan pemikiran non-sistem.
Seperti kebanyakan sistem, pemikiran sistem terdiri dari tiga jenis hal: elemen
(dalam hal ini, karakteristik), interkoneksi (cara karakteristik ini berhubungan
dan / atau saling memberi umpan balik), dan fungsi atau Meskipun tidak semua
sistem memiliki tujuan atau sasaran yang jelas, pemikiran sistem memilikinya.
Untuk menyampaikan definisinya, terutama kepada mereka yang tidak terbiasa
dengan konsep tersebut, sangat penting untuk mengkomunikasikan tujuan ini.

3. Sistem Dinamik
System Dinamik adalah alat untuk menyelidiki dan memodelkan masalah
dinamis yang kompleks dalam hal persediaan (akumulasi benda), aliran (gerakan
benda) dan putaran umpan balik pada tingkat agregasi apa pun. Sistem dinamik
biasanya diformulasikan sebagai sistem persamaan orde tinggi, nonlinear, yang
menggambarkan sebuah keputusan, proses alami dan struktur fisik yang relevan
pada seuatu model. Sistem dinamik cenderung dibedakan dari sisi matematikanya,
padahal perbedaannya terletak pada spesifikasi persamaan dan proses
pemodelannya.
Sistem Dinamik sekarang menjadi salah satu bentuk simulasi komputer
yang paling umum digunakan untuk menangani berbagai masalah. Tujuan dari
metode ini adalah untuk menemukan kondisi di mana sistem yang diteliti akan
berkembang dan ke arah mana. Alat yang digunakan adalah model yang
merepresentasikan realitas sistem secara simbolis. Ini bertujuan untuk
mempertimbangkan hubungan timbal balik antara komponen organisasi atau
lingkungan daripada melihat setiap komponen secara terpisah.Sistem dinamik
mampu mengatasi akar dari penyebab masalah yang tidak terdeteksi dan tidak
dikoreksi. Pemodelan sistem dinamik dapat dilakukan secara real time dan
berkelompok. Hasil dari simulasi ini dapat dilihat sacara langsung dan kemudian
dianalisis secara otomatis.
Pembelajaran sistem dinamik tidak hanya mengubah keputusan kita dalam
konteks kerangka dan aturan keputusan yang ada, tetapi juga memberikan umpan
balik untuk mengubah model mental kita. Saat model mental berubah akan
mengubah struktur dan menciptakan aturan keputusan berbeda dan strategi yang
baru.
Tujuan mempelajari sistem dinamik yaitu:
1. Memahami kompleksitas dan kebijakan desain untuk perubahan. Hal ini
digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dalam sistem yang
kompleks.
2. Jika ingin memperbaiki sesuatu, maka wajib memahami keseluruhan
sistem. Karena interverensi adalah cara untuk menimbukan masalah.
3. Sistem dinamik berada diantara matematika, ilmu komputer, psikologi dan
teori organisasi.

4. Integrasi antara Sistem Kompleks, System ThinkingI dan System Dynamics


Sistem dinamis merupakan suatu cara berpikir tentang sistem sebagai
jaringan yang saling berhubungan yang mempengaruhi sejumlah komponen yang
telah ditetapkan dari waktu ke waktu. Sistem dinamik pada dasarnya
menggunakan hubungan-hubungan sebab-akibat (causal) dalam menyusun model
suatu sistem yang kompleks, sebagai dasar dalam mengenali dan memahami
tingkah laku dinamis sistem tersebut. Penggunaan sistem dinamik lebih
ditekankan kepada tujuan-tujuan peningkatan pengertian tentang bagaimana
tingkah laku sistem muncul dari strukturnya.
Dapat didefenisikan juga bahwa sistem dinamik adalah metode untuk
meningkatkan pembelajaran dalam sistem yang kompleks. Lebih lanjut, metode
ini diilustrasikan seperti sebuah simulasi dalam kokpit pesawat bagi manajemen
untuk memahami dalam belajar dinamika yang kompleks, memamhami sumber
resistensi (hambatan) dalam kebijakan dan merancang kebijakan yang lebih
efektif. Pemahaman kekompleksan tersebut maka sistem dinamik didasarkan atas
teori dinamika non linier dan kontrol umpan balik yang dikembangkan dalam
disiplin ilmu matematika, fisika dan kerekayasaan.

Anda mungkin juga menyukai