2818 6179 1 SM
2818 6179 1 SM
Emy Rahmawati
Mother’s Participation in The Use of the Live Trap to the Number of Mice and Fleas
Abstract
Bubonic plague is caused by Yersinia pestis bacterial infection carried by fleas as vectors and
rodents as reservoirs. Prevention of plague through survailens on an area of focus by using
a live trap to catch mice. The purpose of the study was to determine Mother’s participation
in the capture of mice using a live trap in Sukabumi Cepogo Boyolali. This research is a
quasi experimental study, use the survey method posttest only control group design. The
population in this study Cepogo Boyolali residents Sukabumi 2012. The sample amounted
to 64 respondents. The instrument used is a table of the results of catching mice, fleas and
live trap. Data analysis was performed by univariate and bivariate (using Wilxocon test
with α = 0.05). The conclusion of this study was different from the number of mice caught
(p = 0.029), and no different from the number of fleas caught (p = 0.617) and Mother’s
participation.
Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Graha Mukti Raya Kelurahan Tlegosari Kulon Semarang
Email: syyi_ta@ymail.com
Emy Rahmawati / KEMAS 8 (1) (2012) 94-98
95
Emy Rahmawati / KEMAS 8 (1) (2012) 94-98
96
Emy Rahmawati / KEMAS 8 (1) (2012) 94-98
data tidak terdistribusi secara normal. Nilai partisipasi ibu juga sesuai dengan pedoman
pada kelompok eksperimen dan pembanding Sub Direktorat Zoonosis, bahwa target populasi
yang tidak mendapat tikus sebesar p=0,001 (<α yang efektif untuk melakukan pencegahan pe-
0,05), sehingga data pada kelompok eksperi- nyakit pes antara lain: anak-anak sekolah mulai
men dan pembanding yang tidak mendapat ti- dari SD, SMP, dan SMA, bapak atau ibu guru,
kus juga tidak terdistribusi secara normal. dan ibu rumah tangga.
Pada kelompok eksperimen dan pem- Hasil uji wilcoxon dari data penelitian
banding yang mendapat pinjal dapat diketahui tentang partisipasi Ibu dalam pemasangan live
sebesar p=0,000 (<α 0,05), sehingga data tidak trap terhadap jumlah tangkapan pinjal yang ada
terdistribusi secara normal. Nilai pada kelom- pada tubuh tikus menunjukan tidak ada beda
pok eksperimen dan pembanding yang tidak partisipasi Ibu dalam pemasangan live trap ter-
mendapat pinjal sebesar p=0,000 (<α 0,05), hadap jumlah tangkapan pinjal yang ada pada
sehingga kelompok eksperimen dan pemband- tubuh tikus di Desa Sukabumi Kecamatan Ce-
ing juga tidak terdistribusi secara normal. Dari pogo Kabupaten Boyolali. Hasil ini didasarkan
hasil analisis normalitas semua data tidak ter- pada uji Wilcoxon yang menunjukkan nilai p
distribusi normal, maka digumakan uji alter- value 0,617 lebih besar dari 0,05. Nilai tangka-
natif dari uji t-berpasangam yaitu uji Wilxocon. pan kelompok pembanding lebih besar kelom-
Hasil uji wilcoxon dari data penelitian pok eksperimen 28,1%, nilai tangkapan kelom-
tentang partisipasi Ibu dalam pemasangan live pok pembanding lebih rendah dari kelompok
trap terhadap jumlah tangkapan tikus, menun- eksperimen 21,9% dan nilai tangkapan kelom-
jukan ada beda partisipasi Ibu dalam pemasa- pok pembanding sama dengan kelomok eks-
ngan live trap terhadap jumlah tangkapan tikus perimen 50% yang menunjukan partisipasi
di Desa Sukabumi Kecamatan Cepogo Kabu- belum bisa meningkatkan jumlah tangkapan
paten Boyolali. Hasil ini didasarkan pada uji pinjal yang ada pada tubuh tikus.
Wilcoxon yang menunjukkan nilai p value 0,03 Pertisipasi ibu dalam penelitian ini be-
lebih kecil dari 0,05. Nilai tangkapan kelompok lum bisa meningkatkan jumlah pinjal yang
pembanding lebih besar kelompok eksperimen tertangkap. Keadaan ini dimungkinkan karena
40,6%, nilai tangkapan kelompok pembanding dua hal, yaitu karena proses penyisiran tikus
lebih rendah dari kelompok eksperimen 12,5% harus menunggu petugas laboratorium, kemu-
dan nilai tangkapan kelompok pembanding dian baru dibawa ke laboratorium puskesmas
sama dengan kelomok eksperimen 46,9% yang untuk dilakukan penyisiran. Faktor yang kedua
menunjukan partisipasi meningkatkan jumlah dimungkinkan pinjal berpindah ke vektor lain
tangkapan tikus. saat didalam live trap, karena pinjal mendeteksi
Melalui partisipasi Ibu, menjadikan ibu adanya cahaya. Hal tersebut sesuai dengan pen-
tahu bagaimana cara memasang live trap yang jelasan bahwa pinjal menghindari cahaya (foto-
sesuai pada jalur keberadaan tikus, sehingga taksis negatif).
ibu mengetahui bagaimana cara menjaga ke-
luarganya dari bahaya penyakit akibat tikus. Penutup
Dengan meningkatnya pengetahuan ibu men-
jadikan mereka berlomba-lomba menangkap Berdasarkan hasil penelitian tentang
tikus agar rumahnya bersih dari tikus. Hal ini partisispasi Ibu dalam pemasangan live trap ter-
sesuai dengan pernyataan bahwa determinan hadap jumlah tangkapan pinjal hasil penyisiran
perilaku atau tindakan seseorang dipengaruhi tubuh tikus dapat disimpulkan bahwa partisi-
oleh faktor predisposisi (pengetahuan individu, pasi Ibu ini belum bisa meningkatkan jumlah
sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial dan tangkapan pinjal yang ada pada tubuh tikus,
unsur-unsur lain yang ada dalam individu), hal ini disebabkan proses penyisiran tikus yang
faktor pendukung (tersedianya sarana keseha- harus menggunakan alat laboratorium, sehing-
tan dan kemudahan untuk mencapainya) dan ga tidak bisa langsung disisir ditempat. Faktor
faktor pendorong (pengaruh keluarga, teman, yang kedua dimungkinkan pinjal berpindah ke
panutan, pelaksana kesehatan dan pembuat vektor lain saat didalam live trap, karena pinjal
keputusan). Peningkatan jumlah tikus melalui mendeteksi adanya cahaya. Walaupun pmili-
97
Emy Rahmawati / KEMAS 8 (1) (2012) 94-98
han partisipasi ibu sudah dengan pertimba- Dua Kelurahan Di Kota Palu, Sulawesi Ten-
ngan bahwa ibu merupakan anngota keluarga gah. Ejournal Litbang Depkes 21(4)
yang dianggap mengerti kondisi ruma, sehing- Sub Direktorat Zoonosis. 2000. Pedoman Penang-
ga mengetahui tanda keberadaan tikus dan da- gulangan Pes di Indonesia. Jakarta: Departe-
men Kesehatan RI
pat meletakan trap sesuai tempatnya.
Ikawati Bina, Nurjazuli. 2010. Analisis Karakteristik
Lingkunagn Pada Kejadian Leptospirosis di
Daftar Pustaka Kabupaten Demak Jawa Tengah Tahun 2009.
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(1):
Dwi Sarwani. 2008. Hubungan Keberadaan Tikus di 33 - 40
Dalam dan Disekitar Rumah dengan Ke- Jawetz, Melnick dan Adelbergs. 2005. Mikrobiologi
jadian Leptospirosis Berat. Jurnal KEMAS, 4 Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika
(1): 7- 13 Marisa, Dolhnikoff. 2007. Pathology and Patho-
Sitti Chodijah dkk, 2011. Peningkatan Peranserta physiology of Pulmonary Manifestations In
Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pemberan- Leptospirosis. The Brazilian Journal of Infec-
tasan Sarang Nyamuk Dbd (Psn-Dbd) Di tious Disease, 11(1): 142-148
98