TENTANG “ INVESTASI ”
Disusun Oleh :
MAWARDA
Kelas : XII - IIS.1
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk dan
bimbingan-Nya, penulis berhasil menyelesaikan Karya Ilmiah dengan tema “ INVESTASI ”
yang berisi pemahaman materi bagi siswa sebagai saran belajar agar siswa lebih aktif dan kreatif.
Dalam penyusunan Karya Ilmiah ini, penulis banyak sekali mengalami bayak kesulitan
karena kurangnya ilmu pengetahuan. namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan meskipun banyak kekurangan. penulis menyadari
sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar
dalam penyusunan Karya Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang positif untuk ksempurnaan Karya Ilmiah ini.
Penulis berharap mudah-mudahan Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang. Amiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Pengertian Investasi.......................................................................................... 2
B. Tujuan Investasi................................................................................................ 2
D. Jenis-jenis Investasi.......................................................................................... 4
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi........................................ 5
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 7
A. Kesimpulan....................................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat yang sudah sangat berkembang yang dibarengi dengan kebutuhan
yang sangat banyak membuat masyarakat harus cermat menyimpan uang atau modalnya untuk
kebutuhan dimasa mendatang yang tidak terduga. Salah satu cara yaitu berinvestasi. Investasi
adalah kegiatan memanfaatkan modal saat sekarang untuk dikelolah dan mendapatkan
keuntungan untuk hari esok. Investasi sudah merambat kesemua lapisan masyarakat tidak
terkecuali masyarakat biasa yang tidak banyak paham investasi. Mereka terkadang tergiur
dengan investasi yang ditawarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dengan keuntungan
yang besar tapi modal yang sedikit. Bahkan seseorang sering tidak menyadari dirinya telah
melakukan investasi, misalnya dengan menabung, membeli emas dan sebagainya.
Ada banyak jenis investasi dan resiko setiap investasi yang diambil, namun terkadang
kita tidak paham. Agar tidak terjerumus pada investasi yang salah, maka perlu pemahaman
masyarakat tentang investasi yang sesungguhnya. Mengedepankan rasionalitas sangat penting,
namun tidak hanya itu kita juga harus tahu resiko dan manfaat setiap invetasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan tujuan invetasi ?
2. Apa saja jenis-jenis investasi ?
3. Apa saja tahapan dalam pengambilsn keputusan investasi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan invetasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis investasi
3. Untuk mengetahui tahapan dalam pengambilsn keputusan investasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Investasi
Kata investasi merupakan adopsi dari bahasa Inggris, yaitu investment. Kata invest
sebagai kata dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam Webster’s New Collegiate
Dictionary, kata invest didefinisikan sebagai to make use of for future benefits or advantage and
to commit (money) in order to earn a financial return. Menurut Salim dan Budi Sutrisno,
investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor luar negeri
(asing) maupun dalam negeri (domesik) dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk
invetasi, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut A. Abdurrahman,
mengemukakan investment (investasi) mempunyai dua makna yaitu pertama : investasi berarti
pembelian saham, obligasi dan benda-benda tidak bergerak, setelah diadakan analisis akan
menjamin modal yang diletakkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut
yang membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua, dalam teori ekonomi, investasi berarti
pembelian alat produksi (termasuk didalamnya benda-benda untuk dijual) dengan modal berupa
uang.
Investasi pada umumnya merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, to use (money) make more money out of
something that expected to increase in value. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.[1]
B. Tujuan Investasi
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi. Kamaruddin Ahmad,
mengemukakan tiga alasan sehingga banyak orang melakukan investasi, yaitu:[2]
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa mendatang.
Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan taraf hidupnya dari
waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha unuk mempertahankan tingkat
pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi
Dengan melakukan investasi dalam memilih perusahaan atau objek lain, seseorang dapat
menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena di
gerogoti oleh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong
tumbuhnya investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang di berikan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
2
Selain itu, orang melakukan investasi karena dipicu oleh kebutuhan akan masa depan.
Tetapi sangat disayangkan, banyak orang belum memikirkan kebutuhan akan masa depannya.
Padahal semakin ke depan, biaya hidup seseorang pasti akan semakin bertambah. Selain
kebutuhan akan masa depan, orang melakukan investasi dipicu oleh banyaknya ketidakpastian
atau hal-hal lain yang tidak terduga dalam hidup, misalnya keterbatasan dana, kondisi
kesehatan, datangnya musibah secara tiba-tiba dan kondisi pasar investasi.
2. Analisis sekuritas
Pada tahap ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi penilaian terhadap
sekuritas secara individual atau beberapa kelompok sekuritas. Salah satu tujuannya melakukan
penilaian tersebut adalah untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga (mispriced).
3. Pembentukan portofolio
Pada tahap ketiga ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan identifikasi aset
khusus mana yang akan diinvestasikan dan juga menentukan seberapa besar investasi pada tiap
aset tersebut. Disini masalah selektivitas, penentuan waktu, dan diversifikasi perlu menjadi
perhatian investor.
Dalam investasi, investor sering melakukan diversifikasi dengan mengombinasikan
berbagai sekuritas dalam investasi mereka dengan kata lain investor membentuk portofolio.
Selektivitas juga disebut sebagai microforecasting memfokuskan pada peramalan pergerakan
harga setiap sekuritas. Penentuan waktu juga disebut macroforecasting yang memfokuskan pada
peramalan pergerakan harga saham biasa relative terhadap sekuritas pendapatan tetap, misal
obligasi perusahaan. Sedangkan diversifikasi meliputi konstruksi portofolio sedemikian rupa
sehingga meminimalkan risiko dengan memerhatikan batasan tertentu.
3
4. Melakukan revisi portofolio
Pada tahap ini, berkenaan dengan pengulangan secara periodik dari tiga langkah
sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin merubah tujuan investasinya yaitu
mementuk portofolio baru yang lebih optimal. Motivasi lainnya disesuaikan dengan preferensi
investor tentang resiko dan return itu sendiri.
D. Jenis-jenis Investasi
1. Investasi berdasarkan asetnya
Investasi ini merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya.
Investasi ini dibagi menjadi dua jenis yatu pertama, real asset merupakan investasi yang
berwujud seperti gedung-gedung dan kendaraan; kedua, financial asset yaitu berupa dokumen
(surat-surat berharga) yang diperdagangkan dipasar uang seperti deposito,commercial paper,
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan sebagainya. Financial accets juga diperdagangkan
dipasar modal seperti saham,obligasi,warrant,opsi dn sebagainya.
4
4. Investasi berdasarkan bentuk
Investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi modal ini
dibagi menjadi dua bentuk yaitu pertama, investasi lansung dilaksanakan oleh pemiliknya
sendiri,seperti membangun pabrik, membangun gedung selaku konraktor, membeli total, atau
mengakuisi perusahaan; kedua, investasi tidak langsung yang disebut dengan investasi
portofilio,investasi tidak langsung dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat – surat
berharga seperti saham,obligasi,reksadana beserta turunannya.
2. Biaya investasi
Biaya perolehan suatu investasi mencangkup biaya perolehan lain disamping harga beli,
seperti komisi broker, jasa bank, dan pemungutan oleh bursa efek. Yang paling menentukan
5
biaya investasi adalah tingkat bunga dan pinjaman, makin tinggi tingkat bunganya maka biaya
investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin menurun.
Namun tidak jarang, walaupun tingat bunga pinjaman rendah permintaan akan investasi
tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi. Faktor yang mempengaruhi
terutama adalah masalah kelembagaan. Misalnya, prosedur izin investasi yang berbelit-belit dan
lama (>3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari
investasi makin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan efesiensi lembaga keuangan,
tingkat kepastian hukum, stabilitas politik, dan keadaan keamanan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah yang kami susun ini, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
investasi memungkinkan seseorang bisa memenuhi kebutuhan masa depannya dengan
menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik dan implementasi secara
disiplin pada perusahaannya secara konsisten. Selain itu, dengan investasi seseorang dapat
memberikan peluang kesejahteraan hidup bagi keluarganya.
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan selaku penulis kepada para pembaca lainnya adalah
sebagai mahasiswa seharusnya kita lebih memahami jenis-jenis investasi di negara kita sehingga
ketika akan menjalankan investasi dikemudian hari kita tidak akan di tipu oleh orang yang tidak
bertanggungjawab. Kita tidak mudah terpengaruh dengan investasi yang untungnya besar
sedangkan tidak ada kejelasan perusahaan. Untuk itu kita harus membaca banyak referensi serta
mencari informasi yang up to date yang berkaitan dengan kegiatan investasi tersebut.
7
DAFTAR PUTAKA
[3] Manan H. Abdul. “Hukum Ekonomi Syari’ah (Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan
Agama)”. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grop, 2012. Hal 155-159
[5] Rahardja Prathama dan Manurung Mandala. “Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan
Makroekonomi).”Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004. Hal 278-283