1
PENGERTIAN PROGRAM PENJAMINAN MUTU:
2
2. Program Penjaminan mutu adalah suatu upaya
mengkaji secara periodik berbagai kondisi yang
mempengaruhi pelayanan, melakukan pemantauan
terhadap pelayanan, serta menelusuri keluaran yang
dihasilkan, sedemikian rupa sehingga pelbagai
kekurangan dan penyebab kekurangan dapat diketahui
serta upaya perbaikan dapat dilakukan, kesemuanya
untuk lebih menyempurnakan taraf kesehatan dan
kesejahteraan. (Donabedian, 1980)
3
3. Program Penjaminan mutu adalah suatu proses
untuk memperkecil kesenjangan antara
penampilan yang ditemukan dengan keluaran
yang diinginkan dan suatu sistem, sesuai
dengan batas-batas teknologi yang dimiliki oleh
sistem tersebut (Ruels & Frank, 1988).
4
Program Penjaminan mutu adalah suatu proses
4.
yang mencakup kegiatan mengukur mutu
pelayanan yang diselenggarakan,
menganalisis pelbagai kekurangan,
menetapkan dan melaksanakan tindakan
perbaikan serta menilai hasil yang dicapai
yang dilaksanakan secara sistematis, berdaur
ulang serta berdasarkan standar yang yang
telah ditetapkan (Palmer, 1983).
5
5. Program Penjaminan mutu adalah suatu
upaya terpadu yang mencakup identifikasi
dan penyelesaian masalah pelayanan yang
diselenggarakan, serta mencari dan
memanfaatkan berbagai peluang yang ada
untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan
(The American Hospital Association, 1988)
6
6. Program Penjaminan mutu adalah suatu program
berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis
dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan, menggunakan pelbagai peluang yang
tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang
diselenggarakan serta menyelesaikan pelbagai masalah
yang ditemukan (Joint Commision on Acreditation of
Hospitals, 1988).
7
7. Program Penjaminan mutu adalah suatu upaya
yang terencana dan sistematis yang dipandang
perlu untuk dilakukan dalam rangka dapat
dihasilkannya keluaran yang meyakinkan
(Crout, 1974).
8
Kesimpulan
Program Penjaminan mutu adalah suatu
upaya yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistematis, objektif dan
terpadu dalam menetapkan masalah dan
penyebab masalah mutu pelayanan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan,
menetapkan dan melaksanakan cara
penyelesaian masalah sesuai dengan
kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil
yang dicapai dan menyusun saran tindak
lanjut untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan.
9
Syarat Program Penjaminan mutu:
1. Bersifat Khas
2. Mampu melaporkan setiap penyimpangan
3. Fleksibel dan berorientasi pada masa depan
4. Mencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasi
5. Mudah dilaksanakan
6. Mudah dimengerti
10
Sejarah perkembangan program
Penjaminan mutu:
1. Sebelum Tahun 1950
• Program Penjaminan mutu belum menonjol
• Program lebih banyak bersifat menyusun standar tenaga, pelayanan atau sarana saja
11
Manfaat Program Penjaminan
mutu:
• Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan
kesehatan
• Dapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan
kesehatan
• Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan
• Dapat melindungi pelaksana pelayanan dari
kemungkinan munculnya gugatan hukum
12
Ruang lingkup
13
Ruang lingkup : persiapan
14
Ruang lingkup : pelaksanaan
b. Kegiatan Pelaksanaan
1. Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
2. Menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan
3. Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan
kesehatan
4. Melaksanakan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan
kesehatan
5. Menilai hasil yang dicapai dari dilaksanakannya cara
penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatan
6. Menyusun saran tindak lanjut untuk lebih memantapkan serta
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
15
Sasaran Program Penjaminan
mutu:
1. Unsur masukan
2. Unsur proses
3. Unsur lingkungan
4. Unsur keluaran.
16
Lingkungan:
•Kebijakan
•Organisasi &
manajemen
Proses: Keluaran:
Masukan:
Tindakan medis Aspek Medis
Tenaga
-Anamnesis -Kegagalan
- Medis
-Pem. fisik tindakan
- Paramedis
-Pem. penunjang -Efek samping
- Non medis
-Tindakan medis -Kematian
-Tindak lanjut
Dana
Aspek non
Tindakan non Medis
Sarana
Medis: -Pengetahuan
-Medis
-Informasi pasien
-Non medis
-Penyaringan -kepuasan
-Obat
-Konseling pasien
-Bahan habis
-Rujukan
17
Bentuk Program Penjaminan Mutu
1. Prospektif
Yang diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan.
18
Prinsif Pokok program
Penjaminan Mutu Prospektif
a. Standarisasi
o Standarisasi adalah upaya menentukan standar-standar tertentu yg harus
dipenuhi.
o Untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bermutu
ditetapkanlah standarisasi pelayanan kesehatan
19
b. Lisensi
• Standarisasi perlu diikuti dengan perizinan
• Izin menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikan
kepada institusi kesehatan yang telah memenuhi standar yang telah
ditetapkan
20
c. Sertifikasi
• Sertifikasi adalah tindak lanjut dari perizinan, yakni memberikan
sertifikat (pengakuan) kepada institusi kesehatan yang benar-benar
telah dan atau tetap memenuhi persyaratan
• Ditinjau serta diberikan secara berkala
21
d. Akreditasi
22
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Pengertian
Suatu pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada rumah sakit karena telah
memenuhi standar yang telah ditentukan
Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran seberapa jauh rumah
sakit- rumah sakit di Indonesia telah memenuhi
berbagai standar yang ditentukan, dengan
demikian mutu pelayanan rumah sakit dapat
dipertanggungjawabkan
23
Cakupan Akreditasi
24
Strategi
Strategi pelaksanaan akreditasi dilaksanakan secara
bertahap baik kegiatan pelayanan maupun rumah sakit
yang akan diakreditasi.
Metode
1. Survei Pra- Akreditasi
RS menilai diri sendiri setelah menerima kuesioner
pra-akreditasi
2. Survei Akreditasi
Dilakukan oleh surveyor yang ditugaskan oleh
Komisi Gabungan Akreditasi. Survei dilakukan di
RS seteleh kuesioner pra-akreditasi di evaluasi oleh
Komisi tersebut.
25
Keputusan Akreditasi RS
1. Tidak diakreditasi
Bila belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan
2. Akreditasi Bersyarat
Telah memenuhi persyaratan minimal tetapi belum cukup
untuk mendapatkan akreditasi penuh
Berlaku satu tahun
Penilaian ulang. Bila memenuhi diberikan tambahan dua
tahun sbg akreditasi penuh.
26
Keputusan akreditasi
3. Akreditasi Penuh
Diberikan untuk jangka waktu tiga tahun. Setelah itu RS
mengajukan untuk periode berikutnya.
4. Akreditasi Istimewa
• Memenuhi standar selama tiga periode berturut2.
• Status akreditasi selama lima tahun.
27
Program Penjaminan mutu
Kongruen
28
• Proram Penjaminan mutu ini paling sulit dilaksanakan,
hal ini antara lain disebabkan karena ada faktor tenggang
rasa antara sesama teman sejawat yang dinilai
29
Program Penjaminan mutu
retrospektif
• Diselenggarakan setelah selesainya pelayanan kesehatan
• Perhatian utama pada standar keluaran
• Jika penampilan tersebut di bawah standar yang telah ditetapkan maka
berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.
30
Prgram Penjaminan Mutu
Retrospektif
• Reviu Rekam Medis
Penampilan pelayanan dinilai dari rekam medis yg digunakan
pada pelayanan kesehatan. Semua catatan yg ada dalam rekam
medis dibandingkan dengan standar yg telah ditetapkan.
31
• Reviu Jaringan
Penampilan pelayanan kesehatan yg dinilai
adalah dari jaringan yg diangkat pada tindakan
pembedahan. Misalnya tindakan apendiktomi,
jika gambaran patologi anatomi dari jaringan yg
diangkat sesuai dgn diagnosa yg ditegakkan,
maka mutu pelayanannya baik.
• Survei Klien
Penampilan pelayanan dinilai dari pandangan
pemakai jasa.
32
Pelaksanaan Program
Penjaminan Mutu
33
Pelaksana Program Penjaminan
Mutu
Orang yg bertanggung jawab menyelenggarakan program Penjaminan
mutu, sehingga semua kegiatannya dapat dilaksanakan.
34
• Perseorangan
Pada waktu menyelenggarakan pelayanan, setiap pelaksana
pelayanan kesehatan dapat melaksanakan program Penjaminan mutu
35
• Kelompok
Umumnya kemampuan individu terbatas , serta sifat pelayanan
makin lama makin kompleks, untuk itu dibentuklah organisasi khusus
(kelompok) yang melaksanakan program Penjaminan mutu.
36
• Para Ahli
Para ahli dihimpun dalam organisasi untuk melaksanakan program
Penjaminan mutu.
Para ahli ini tidak terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan.
37
Bentuk pelaksanaan Program
Penjaminan Mutu
1. Program Penjaminan mutu internal
• Program Penjaminan Mutu dilaksanakan oleh suatu
organisasi yang dibentuk di dalam institusi kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
• Sebaiknya keanggotaan organisasi pelaksana
program Penjaminan mutu adalah mereka yang
meyelenggarakan pelayanan kesehatan (dapat
semuanya atau hanya perwakilan)
• Pembentukan organisasi sebaiknya pada setiap unit
organisasi yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
38
2. Program Penjaminan mutu eksternal
39
• Jika dibandingkan antara program Penjaminan mutu
internal dengan program Penjaminan mutu eksternal
maka program Penjaminan mutu internal yang lebih
baik, karena program Penjaminan mutu akan lebih
mudah tercapai (penyelenggaranya terlibat langsung).
40
Tim Penjamin Mutu
41
membentuk tim penjamin mutu
1. Melakukan inventarisasi jenis pelayanan kesehatan yg diselenggarakan.
Catatlah jenis pelayanan yg pokok saja.
2. Melakukan inventarisasi tenaga pelaksana yg terlibat dalam pelayanan
kesehatan pokok
3. Menghimpun tenaga pelaksana yg paling bertanggung jawab serta
peranannya yg paling penting untuk jadi tim penjaga mutu. Tim paling
banyak 12 orang.
4. Memilih sekurang-kurangnya seorang ketua dan seorang sekretaris yg akan
memimpin tim, sisanya duduk sebagai anggota tim.
5. Menetapkan batas-batas wewenang dan tanggung jawab tim secara
keseluruhan serta batas-batas wewenang dan tanggung jawab orang perorang
yg duduk dalam tim
6. Mengumumkan batas-batas wewenang, tanggung jawab dan keberadaan tim
kepada semua pihak yg ada dalam institusi kesehatan
42
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB TIM
PENJAMIN MUTU
43
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB TIM
PENJAMIN MUTU
44
PELATIHAN TIM PENJAMINAN MUTU
45
3 PAKET PELATIHAN
1. Paket orientasi PPM untuk para pimpinan
Tujuannya :
untuk meningkatkan komitmen sehingga PPM dapat
terlaksana
46
3 PAKET PELATIHAN
47
PIMPINAN INSTITUSI KESEHATAN