Anda di halaman 1dari 3

1.

“Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan
menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi
secara kuat dalam kehidupan masyarakat”.

“Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”.

Dalam bidang pendidikan Zainuddin Labay termasuk seseorang yang mula-mula


memperkenalkan system sekolah yang baru. Ia melakukan perombakan terhadap system dan
metode pendidikan islam, menyusun kurikulum dan daftar pelajaran yang lebih sistematis
serta mengubah system pendidikan suarau dengan sistem penddikan classical
Selain mengajar, ia juga meluangkan pikiranya melalui karya tulis baik dalam bentuk buku
maupun artikel.
3. Zainuddin Labay menjadi permrakarsa munculnya majalah Al Munir El Manar di
nusantara. Majalah ini diterbitkan oleh Jamiyyah Sumatra Thawalib di bawah pimpinan H
Zbdullah Ahmad di Padang Panjang Zainuddin bertindak sebagai pimpinan redaksi, dan tentu
banyak tulisannya yang dimuat dalam majalah ini.

4. Menurut al-Kindi, perbedaan- perbedaan antara filsafat dan agama, bukanlah perbedaan yang
esensial dan tidak menutup kemungkinan untuk mempertemukan keduanya. Dengan menggunakan
pendekatan kesamaan tujuan dan epistemologi, dapat kita ketahui akan adanya sebuah hubungan
yang erat antara filsafat dan agama.
Lebih lanjut, dari uraian-uraian di atas dapat kita paparkan argumen-argumen al-Kindi dalam rangka
mempertemukan antara filsafat dan agama ke dalam tiga poin, yaitu:
1. Bahwa ilmu agama merupakan bagian dari ilmu filsafat.
2. Bahwa antara wahyu dan kebenaran filsafat saling bersesuaian.
3. Bahwa menuntut ilmu secara logika juga diperintahkan dalam agama.

10 Al-Farabi

Nama lengkapnya, Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkas bin Auzalagh. Dia
lahir pada 870 Masehi di Utrar, wilayah yang kini menjadi bagian dari negara Uzbekistan.
Kota tersebut bernama lain Farab sehingga dari sanalah nama gelarnya berasal.

Banyak pakar menilai, pemikiran al-Farabi menunjukkan pengaruh gagasan para filsuf
Yunani Kuno, semisal Plato atau Aristoteles. Menurut dia, tatanan bermasyarakat bertujuan
untuk menghasilkan kebahagiaan bagi setiap warga, baik di dunia maupun akhirat kelak.

Karya-karyanya yang terkait dengan ilmu politik ialah as-Siyasah al-Madaniyah dan Ara’
Ahl al-Madinah al-Fadhilah. Menurut dia, ada dua kualitas, yakni negara utama (al-madinah
al-fadhilah) dan negara bukan utama.

Sifat utama dapat dilekatkan pada suatu negara bila di dalamnya masyarakat hidup rukun dan
saling bekerja sama. Tiap warga bagaikan satu bagian tubuh yang apabila salah satunya
terluka, maka rasa sakitnya dirasa seluruh badan.
Tentu saja, tiap bagian tubuh memiliki fungsi yang berlainan. Akan tetapi, perbedaan itu tak
menjadi halangan untuk saling bekerja sama. Justru, kolaborasi itulah yang membuat mereka
berfungsi dengan baik.

Peran kepala negara sangat penting. Sebab, dialah yang mengarahkan tiap elemen masyarakat
agar dapat mencapai tujuan berbahagia. Seorang kepala negara, dalam pemikiran al-Farabi,
harus memiliki kapasitas intelektual yang di atas rata-rata. Dalam hal ini, gagasan ilmuwan
Muslim yang wafat pada 950 Masehi itu tampak terinspirasi dari negara ideal menurut Plato.

Al-Mawardi
Pemikir ini memiliki nama lengkap Abu al-Hasan Ali bin Habib al-Mawardi. Dia lahir di
Basrah, Irak. Mengutip buku Pemikiran Politik Islam tulisan Muhammad Iqbal dan Amin
Husein Nasution, al-Mawardi hidup di tengah gejolak yang dialami Dinasti Bani Abbasiyah.

Baghdad saat itu tak mampu membendung desakan daerah-daerah yang hendak lepas dari
pengaruh sentralistik. Menurut al-Mawardi, imamah dilembagakan untuk menggantikan
kenabian (nubuwwah) dalam rangka melindungi agama dan mengatur kehidupan dunia.

Sosok yang pernah menjadi ketua mahkamah agung di Baghdad ini menegaskan adanya
kontrak sosial antara kepala negara dan masyarakat yang diwakili oleh para ahl al-ikhtiyar.
Seorang kepala negara memiliki 10 tugas. Di antaranya adalah memelihara agama dan
menjaga keamanan dalam negeri agar tiap warga dapat beraktivitas dengan aman.

Di sisi lain, rakyat wajib taat pada pemimpin, sekalipun pemimpin mereka sedang dalam
ekses keburukan. Bagaimanapun, al-Mawardi menilai, umat dapat tak taat bila kepala negara
menyimpang dari keadilan, kehilangan salah satu fungsi organ tubuhnya, dan dikuasai orang-
orang dekat atau musuh.

Ibnu Khaldun

Dunia modern mengenangnya sebagai Bapak Sosiologi. Nama lengkapnya cukup panjang:
Wali al-Din Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakr Muhammad al-
Hasan bin Khaldun. Dia lahir di Tunis, Afrika Utara, pada 1332. Ibnu Khaldun hidup saat
umat Islam umumnya sedang diterpa berbagai musibah, termasuk serbuan balatentara
Mongol terhadap kota-kota penting di Dunia Islam.

Ibnu Khaldun pernah aktif di dunia pemerintahan. Namun, penguasa saat itu, Abu al-Abbas
menolaknya dan bahkan berupaya memenjaranya. Ibnu Khaldun pun hijrah ke Spanyol
melalui Maroko. Pada masa inilah, dia menulis kitab besar, Al-Ibar. Kitab itu terdiri atas
enam jilid dan dibuka dengan pendahuluan berjudul Muqaddimah.

11. 1) Akal Pertama atau Akal Aktif (al-Aql wa al-Fa’al)


2) Jiwa Universal (al-nafs al-kulliyah)
3) Materi Pertama (al-hayula al-ula)
4) Potensi Jiwa Universal (al-thabi’ah al-fa’ilah)
5) Materi Absolut atau Materi Kedua (al-jism al-muthlaq)
6) Alam Planet-planet (‘alam al-falak)
7) Materi gabungan yang terdiri dari mineral, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
12. Allah SWT berfirman:
ۡ ُ‫ال لُ ۡق ٰ َمن‬
‫ٱِلبنِ ِهۦ َوه َُو‬ َ َ‫ َوإِ ۡذ ق‬.‫ٱش ُك ۡر هَّلِل ۚ ِ َو َمن يَ ۡش ُك ۡر فَإِنَّ َما يَ ۡش ُك ُر لِن َۡف ِس ِۖۦه َو َمن َكفَ َر فَإ ِ َّن ٱهَّلل َ َغنِ ٌّي َح ِميد‬
ۡ ‫َولَقَ ۡد َءات َۡينَا لُ ۡق ٰ َمنَ ۡٱل ِح ۡك َمةَ أَ ِن‬
َ
‫صل ۥهُ فِي عَا َم ۡي ِن أ ِن‬ ُ ٰ ُ ۡ ٰ ‫إۡل‬
َ ِ‫ َو َوص َّۡينَا ٱ ِ ن َسنَ بِ ٰ َولِد َۡي ِه َح َملَتهُ أ ُّمهۥُ َو ۡهنًا َعلَ ٰى َو ۡه ٍن َوف‬.‫ك لَظل ٌم َع ِظيم‬ ۡ ُ َ ‫ي اَل تُ ۡش ِر ۡك بِٱهَّلل ۖ ِ ِإ َّن ٱل ِّش ۡر‬
َّ َ‫يَ ِعظُ ۥهُ ٰيَبُن‬
‫صي ُر‬ ِ ‫ي ۡٱل َم‬ ۡ
َّ َ‫ٱش ُك ۡر لِي َولِ ٰ َولِد َۡيكَ إِل‬.
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah
kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kelaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang
ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”

Anda mungkin juga menyukai