PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawasan pesisir adalah ruang daratan yang terkait erat dengan ruang lautan.
Kawasan pesisir sebagai suatu sistem, maka pengembangannya tidak dapat
terpisahkan dengan pengembangan wilayah secara luas. Dengan demikian penataan
ruang sebagai kawasan budidaya, kawasan lindung ataupun sebagai kawasan tertentu
tetap menjadi arahan dalam pengembangan kawasan pesisir agar penataan dan
pemanfaatan ruangnya memberikan kesejahteraan masyarakat yang meningkat dalam
lingkungan yang tetap lestari. (Rahardjo Adisasmita, 2006).Teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang
menyelidiki alokasi geografis dari sumbersumber yang potensial, serta hubungannya
dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain
baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2005).
Bengkulu merupakan salah satu kota yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatra,
Indonesia. Letak wilayah yang sebagian besar menghadap ke Samudera Hindia
dengan panjang pantai mencapai 525 km, menyebabkan Provinsi Bengkulu memiliki
luas Laut Teritorial sebesar 53.000 km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE jarak
12-200 mil laut dari pantai) mencapai 685.000 km2 .
Sistim penanganan sampah di kawasan pesisir saat ini merupakan salah satu
fenomena yang menarik untuk di jadikan penelitian. Karena penanganan sampah
yang buruk dapat menimbulkan penurunan kualitas dan kuantitas permukiman
khususnya di kawasan pesisir. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengelolaan
penanganan sampah pada pedagang diwilayah pesisir pantai panjang kota Bengkulu.