Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN FASILITAS PERSAMPAHAN

KONTAINER TPS DI KECAMATAN PONTIANAK SELATAN


Dyta Nur Akbari1, Erni Yuniarti2, Yulisa Fitrianingsih3
1. Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura
2. Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
3. Dosen Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
(dytanurakbari@gmail.com)

Abstrak

Sampah merupakan suatu permasalahan perkotaan yang sampai saat ini masih menjadi masalah dan tantangan
bagi pengelola kota. Sistem persampahan di Kecamatan Pontianak Selatan saat ini masih belum efisien. Hal ini
ditunjukkan dari adanya masalah-masalah persampahan yaitu kurang meratanya pesebaran TPS dan jumlah
volume sampah yang dapat tertampung pada kontainer TPS hanya sebesar 56 m 3/hari. Sementara timbulan sampah
diperkirakan 10 tahun kedepan akan meningkat menjadi 329,76 m3/hari. Menanggapi permasalahan yang ada maka
dalam penelitian ini terdapat 2 sasaran yaitu; (1) mengidentifikasi masalah persampahan, (2) menganalisis jumlah
kebutuhan prasarana utilitas persampahan berupa kontainer TPS di Kecamatan Pontianak Selatan untuk 10 tahun
yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menjadi dasar dalam pengelolaan data.
Teknik analisis yang digunakan berdasarkan SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Sedang
dan Kota Kecil. Hasil dari penelitian adalah mengetahui kondisi eksisting persampahan yang ada di Kecamatan
Pontianak Selatan, yaitu berdasarkan hasil pengambilan sampel di TPS Jl. Imam Bonjol dan TPS Jl. Budi Karya
diketahui bahwa daya tampung sampah saat ini tidak sesuai dengan jumlah volume sampah yaitu sebesar 87,371
m3/hari. Maka dari itu Kecamatan Pontianak Selatan memerlukan penambahan kontainer TPS, yang diperkirakan
untuk 10 tahun kedepan memerlukan penambahan sebanyak 5 unit kontainer TPS.

Kata Kunci: identifikasi; perencanaan; tempat penampungan sementara (TPS)

Abstract
[Identification Of Garbage Container Facility Needs In Kecamatan South Pontianak] Garbage is an urban
problem that still remains a problem and a challenge for the government. This is indicated by the presence of
garbage problems that is unevenly distributed of garbage container and the amount of trash that can fit in TPS
container can only fit 56 m3 a day. While the next 10 years garbage are expected to rise to 329.76/ day. In response
to the problem at hand, this study had two objectives; 1) identifying the garbage problem, 2) analyze the amount of
garbage infrastructure needs for the next 10 years. This study used quantitative methods in data analysis. The
analysis technique used is based SNI 19-3983-1995 about Specifications of Medium City and Small Town Waste.
The results of this study were to determine the existing conditions of waste in the South Pontianak District, based on
the samples taken at TPS Jl Imam Bonjol and TPS Jl BudiKarya, it is known that the current garbage capacity is
not accordance with the total volume of it at 87,371 a day. Therefore the South Pontianak District requires the
addition of TPS containers, which is estimated for the next 10 years will requires the addition of 5 unit of TPS
containers.

Keywords: identification; planning; garbage container

1. Pendahuluan organic dan sampah non organic. Berdasarkan data


Pengelolaan sampah merupakan salah satu Badan Pusat Statistik Kota Pontianak, jumlah
bagian dari perencanaan berkelanjutan. Pengelolaan penduduk yang ada di Kecamatan Pontianak Selatan
sampah bukan suatu hal yang mudah, oleh karena itu adalah 94.249 jiwa, dan akan terus meningkat setiap
perlu adanya penanganan khusus dan penyediaan tahunnya. Adanya peningkatan jumlah penduduk
fasilitas penunjang dalam pengelolaan sampah. tentunya akan berpengaruh pada volume timbulan
Pengelolaan sampah merupakan upaya-upaya untuk sampah.
mencegah dan mengendalikan dampak negatif yang Meningkatnya volume sampah saat ini, masih
diakibatkan dari masalah sampah. belum disertai dengan usaha pengelolaannya.
Masalah sampah tidak terlepas berkaitan dari Pengelolaan sampah merupakan salah satu tantangan
pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri berat yang harus diperhatikan oleh pemangku
(Rizal, 2011). Sampah yang dihasilkan dapat berupa stakeholder dalam perencanaan suatu kota (Azkha,
sampah
*)
Penulis Korespondensi. 1
E-mail: dytanurakbari@gmail.com
2006). Fasilitas pengelolaan persampahan yang
paling utama adalah tempat penampungan sampah
sementara (TPS).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menyelaraskan jumlah TPS agar sesuai dengan daya
tampung volume sampah di Kecamatan Pontianak
Selatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
terdapat 2 sasaran yang harus tercapai, yaitu:
 Mengidentifikasi permasalahan persampahan
yang ada di Kecamatan Pontianak Selatan
 Menganalisis jumlah kebutuhan prasarana
utilitas persampahan berupa kontainer tempat
penampungan sementara (TPS) di Kecamatan
Pontianak Selatan Gambar 1 Peta Sebaran TPS di Kecamatan
2. Metodologi Penelitian Pontianak Selatan (Hasil observasi, 2019)
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan
berupa data angka dan pengukuran dalam objek Pontianak Selatan. Kecamatan Pontianak Selatan
penelitian, sehingga dibutuhkan jenis data sekunder memiliki luar wilayah 1.445 Ha terdiri dari 5
dan primer. Data sekunder merupakan data yang kelurahan yaitu kelurahan Benua Melayu Laut,
diperoleh melalui penelitian sebelumnya atau data Benua Melayu Darat, Parit Tokaya, Kota Baru dan
dari instansi, sedangkan data primer merupakan data Akcaya. Berdasarkan pembagian wilayah
yang diperoleh langsung oleh peneliti melalui hasil administrasi, Kecamatan Pontianak Selatan memiliki
observasi di lapangan. Data sekunder yang batas wilayah sebagai berikut: (Badan Pusat Statistik
diperlukan dalam penelitian ini adalah data demografi Kota Pontianak, 2018)
dan data sistem persampahan di Kecamatan
 Sebelah Barat : Sungai Kapuas, Kecamatan
Pontianak Selatan. Data ini dibutuhkan untuk
Pontianak Timur
merencakan jumlah dan letak TPS untuk 10 tahun
yang akan datang di Kecamatan Pontianak Selatan.  Sebelah Utara : Kecamatan Pontianak Barat
Sedangkan untuk data primer berupa pengambilan  Sebelah Timur: Kecamatan Sungai Kakap,
dan pengukuran sampel pada masing-masing TPS. Kabupaten Kuburaya
Adapun teknik pengambilan sampel dalam  Sebelah Selatan: Kecamatan Pontianak Tenggara
penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu:
 Pengambilan sampel sampah diatur dalam SNI 3. Hasil dan Pembahasan
19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Kondisi Eksisting: Kecamatan Pontianak
Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Selatan memiliki dua lokasi tempat sementara yang
Sampah Perkotaan berlokasi di Jl. Budi Karya dan Jl. Imam Bonjol.
 Pengambilan sampel kepada masyarakat dengan Berdasarkan hasil survey lapangan saat ini masing-
cara pembagian kuisioner menggunakan metode masing TPS memiliki 3 unit wadah kontainer
simple random sampling berjumlah 100 sampah, dengan ukuran bervariasi mulai dari 6 m 3 –
responden 10 m3.
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan
menggunakan teknik deskriptif, perhitungan
matematis dan distribusi frekuensi. Teknik deskriptif
digunakan untuk menjelaskan kondisi eksisting pada
lokasi penelitian. Perhitungan matematis digunakan
untuk menganalisis volume timbulan sampah serta
perencanaan kebutuhan daya tampung TPS (a) (b)
berdasarkan ketentuan SNI 10-3983-1995. Distribusi
frekuensi digunakan untuk mengelola data kuisioner Gambar 2. Kondisi TPS Pada Siang Hari (a) TPS Jl.
yang bertujuan untuk mengetahui peletakan TPS Budi Karya, (b) TPS Jl. Imam Bonjol (Hasil
yang tepat sesuai dengan keinginan masyarakat. observasi, 2019)

Kondisi tempat pembuangan sampah saat ini


masih belum dikelola dengan baik. Berdasarkan
hasil survey langsung ke lapangan pada sore hari
pukul
12.41 WIB, diketahui bahwa pada TPS di Jl. Budi
Karya sudah terdapat beberapa sampah yang
berhamburan di sekitar kontainer TPS. Sedangkan
2
Minggu 17/03/2019
untuk TPS di Jl. Imam Bonjol terlihat Senin 18/03/2019 satuan m3/hari.
bersih, karena Selasa 19/03/2019
Rata-rata timbulan
Jumlah
memang pada disebabkan pemulung Rata-Rata sampah yang ada
waktu tersebut, yang ada di TPS tersebut Sumber: Hasil Analisis, di TPS Jl. Budi
masyarakat selalu merapikan jika 2019 Karya sebesar
dilarang ada sampah yang 58,325 m3/hari.
membuang berhamburan di sekitar Tabel di atas Berdasarkan dari
sampah di TPS. kontainer TPS. Kondisi merupakan hasil hasil pengambilan
Jadwal TPS yang rapi dan bersih pengukuran timbulan sampel kondisi
pembuangan membuat nyaman sampah yang ada di TPS volume sampah
sampah di Kota penduduk sekitar, dan Jl. Budi Karya dengan pada hari Rabu-
Pontianak telah pengguna jalan. menggunakan metode Minggu volume
ditentukan, yaitu Data timbulan load-count analysis. sampah cenderung
pada jam 18.00- sampah digunakan untuk Timbulan sampah stabil, namun pada
06.00 WIB. mengetahui jumlah didapatkan dari hasil hari Senin dan
(Peraturan volume sampah yang pencatatan volume Selasa volume
Walikota No. 6 dihasilkan, sehingga sampah yang masuk ke sampah mengalami
Tahun 2006) mempengaruhi dalam kontainer TPS dalam peningkatan
sebesar 10,14%.
Tabel 2. Data
Volume Timbulan
Sampah di TPS Jl.
Budi Karya (Hasil
analisis, 2019)
Hari Tanggal
Selasa 12/03/2019
(a) Rabu 13/03/2019
Gambar 3. analisa kebutuhan Kamis 14/03/2019

Kondisi TPS Pada jumlah kontainer. Jumat 15/03/2019


Sabtu 16/03/2019
Malam Hari (a) Pengambilan data Minggu 17/03/2019

TPS Jl. Budi sampel timbulan sampah Senin


Selasa
18/03/2019
19/03/2019
Karya, (b) TPS Jl. dilakukan di titik TPS Jumlah
yang berlokasi di Jl. Rata-Rata
Imam Bonjol
(Hasil observasi, Budi Karya, dan TPS di
Jl. Imam Bonjol. Berdasarkan
2019) dari tabel tersebut,
Pengukuran
timbulan sampah diketahui bahwa
Berdasarkan
dilakukan selama 8 hari TPS di Jl. Imam
hasil survey
berturut-turut dari Bonjol memiliki
lapangan di malam
tanggal 12-19 Maret volume timbulan
hari pukul 21.00
2019. Kegiatan sampah yang
WIB, diketahui
pengukuran timbulan hampir stabil
bahwa kondisi TPS
sampah dilakukan pada selama 8 hari
di Jl. Budi Karya
pukul 21.00 WIB berturut-turut.
masih belum
dengan alasan jumlah Volume sampah
mencukupi daya
sampah akan pada TPS Jl.
tampung sampah.
maksimum pada waktu Imam Bonjol pada
Masih banyak
tersebut, dan hasil tanggal 12-17
timbulan sampah
sampah dari kegiatan Maret rata-rata
yang berada di luar
rumah tangga pada sebesar 29,045
kontainer TPS.
hitungan satu hari sudah m3/hari. Namun
Sedangkan untuk
hampir terkumpul pada tanggal 18-
TPS di Jl. Imam
seluruhnya. 19 Maret volume
Bonjol yang
Tabel 1. Data Volume sampah
terletak di halaman
Timbulan Sampah di mengalami
tepi badan jalan
TPS Jl. Budi Karya peningkatan
terlihat rapi dan
(Hasil analisis, 2019) sebesar 4,95%.
bersih, tidak ada
Hari Tanggal Peningkatan dan
sampah yang Selasa 12/03/2019
penurunan volume
berserakan di Rabu 13/03/2019
Kamis 14/03/2019 sampah
sekitar kontainer Jumat 15/03/2019
dipengaruhi oleh
TPS. Hal ini Sabtu 16/03/2019

3
faktor royeks 5 tahun pertumbuhan
freku i berturu jumlah penduduk
ensi pendu t-turut kecamatan
pengu duk yaitu Pontianak Selatan
mpula dilaku dari tahun 2019-2028
n kan tahun (Hasil analisis,
samp untuk 2013- 2019)
ah, menja 2017 di
sema di Kecam Berdasarkan
kin dasar atan hasil analisis
tinggi perenc Pontia proyeksi
freku anaan nak penduduk
ensi kebutu Selatan diketahui bahwa
pengu han . setiap tahunnya
mpula kontai jumlah penduduk
n ner di Kecamatan
samp TPS Pontianak Selatan
ah untuk semakin
maka 10 meningkat. Dari
volu tahun tahun 2019-2028

2020 2019
me yang Kecamatan
samp akan Pontianak Selatan
ah datang. mengalami
pada Analisi Gambar 4. pertumbuhan
hari s Grafik penduduk rata-
terseb proyek rata sebesar
ut si 1% setiap tahunnya, dilakukan sebelumnya
akan pendu
yang menyebabkan (Gambar 4). Metode yang
sema duk jumlah penduduk pada digunakan dalam perhitungan
kin dalam
tahun 2028 diperkirakan jumlah volume sampah di
besar. penelit mencapai 119914 jiwa. Kecamatan Pontianak Selatan
A ian ini
Peningkatan jumlah berdasarkan pada ketentuan
n mengg penduduk tertinggi SNI 10-3983-1995 yaitu
a unakan
terdapat di Kelurahan sampah yang dihasilkan untuk
li analisi Benua Melayu Darat kota sedang sebanyak 2,75
si s
yaitu 38197 jiwa pada liter/orang/hari. Analisis
s geome tahun 2028. Pada proyeksi timbulan sampah
P trik.
Kelurahan Akcaya, digunakan untuk mengetahui
r Analisi Kota Baru dan Parit kebutuhan kontainer 10 tahun
o s ini
Tokaya, mengalami yang akan datang di
y bertuju peningkatan jumlah Kecamatan Pontianak Selatan.
e an
penduduk yang kurang
k menda Tabel 3. Proyeksi Penduduk
lebih sama. Sedangkan
si patkan 150000 Kecamatan Pontianak Selatan
untuk Kelurahan Benua
P laju 100000 Tahun 2019-2023 (Hasil
Melayu Laut mengalami50000
e pertum analisis, 2019)
peningkatan penduduk 0
n buhan T
yang tidak terlalu Kelurahan 2019 2020 2
d pendu
signifikan yaitu 0,4% Benua Melayu 28,89 29,53 3
u duk, Laut
dari tahun 2019 hingga Benua Melayu 86,26 88,18 9
d analisi Jumlah
pada tahun 2028 Darat
u s ini Parit Tokaya 52,13 53,21 5
mengalami Akcaya 55,63 56,82 5
k mengg
pertumbuhan penduduk Kota Baru 47,37 48,3 4
: unakan sebesar 15% Total (m3) 270,27 276,03 2
A data
Proyeksi Timbulan
n yang Tabel 4 Proyeksi Penduduk
Sampah: Proyeksi
al berkel Kecamatan Pontianak Selatan
timbulan sampah
is anjuta Tahun 2024-2028 (Hasil
dipengaruhi oleh
is n analisis, 2019)
analisis proyeksi
p selama T
penduduk yang telah Kelurahan 2024 2025 2
4
Benua Melayu
Laut
32,23
Pontianak 10 m3. Penentuan
Benua Melayu 96,32 Selatan. Penambaha jumlah ritasi
Darat n jumlah berkaitan dengan
Parit Tokaya 57,74 Kapasitas
Akcaya 61,84 kontainer container jumlah jam kerja
Kota Baru 52,2
yang akan TPS ini dibagi dengan
Total (m3) 300,33
digunakan dipengaruhi jumlah waktu
sebesar 10 oleh jumlah yang diperlukan
Dari hasil volume dalam sekali
analisis proyeksi m3.
timbulan pengangkutan
timbulan sampah, Tabel 5. sampah sampah. Analisis
diketahui bahwa Proyeksi yang selalu jumlah ritasi
volume timbulan Jumlah meningkat dalam penelitian
sampah di Kebutuhan setiap ini menggunakan
Kecamatan Kontainer tahunnya. jumlah jam kerja
Pontianak Selatan TPS di Pena sebanyak 8
mengalami Kecamatan mbahan 33 jam/hari, dan
peningkatan Pontianak unit mempertimbangka
sebesar 22,02% Selatan kontainer n waktu hambatan
selama 10 tahun Tahun TPS akan sebesar 0,13
kedepan. 2019-2028 berdampak jam/ritasi.
Selanjutnya, dari Benua Benua
Parit pada Sehingga, jumlah
Tahun Melayu Melayu
data hasil proyeksi Laut Darat
Tokaya penurunan ritasi yang dapat
volume timbulan 2019 3 9 5
estetika diterapkan untuk
2020 3 9 5
sampah ini akan 2021 3 9 5 kota. Maka pengangkutan
digunakan untuk 2022 3 9 6
dari itu, sampah di
2023 3 9 6
mengetahui 2024 3 10 6 untuk Kecamatan
jumlah wadah 2025 3 10 6
mengatasin Pontianak Selatan
2026 3 10 6
kontainer yang 2027 3 10 6 ya jumlah adalah 3
dibutuhkan untuk 2028 4 11 6
kebutuhan ritasi/hari.
memenuhi daya kontainer Setalah
tampung sampah Berda TPS akan dibagi dengan 3
di Kecamatan sarkan dibagi ritasi/hari, maka
Pontianak Selatan. Tabel 5 dengan jumlah kontainer
Proyeksi diketahui asumsi yang dibutuhkan
Kebutuhan bahwa ritasi. menjadi 11 unit.
Kontainer: kebutuhan Adanya Saat ini
Kontainer kontainer ritasi Kecamatan
merupakan salah TPS setiap pengangkut Pontianak Selatan
satu bagian tahunnya an memiliki 6 unit
penting dalam dalam memungkin kontainer yang
pengelolaan kurun kan muatan terletak di TPS Jl.
sampah di TPS. waktu 10 pengangkut Imam Bonjol
Proyeksi tahun an sampah sebanyak 3 unit,
kebutuhan selalu dari TPS ke dan di TPS Jl.
kontainer TPS meningkat. TPA lebih Budi Karya
diketahui dengan Pada tahun besar, sebanyak 3 unit.
mengolah data 2019 semakin Sehingga,
proyeksi timbulan Kecamatan banyak Kecamatan
sampah dibagi Pontianak ritasi yang Pontianak Selatan
dengan kapasitas Selatan digunakan untuk
kontainer yang memerluka maka 10 tahun kedepan
akan digunakan di n 29 unit semakin memerlukan
Kecamatan kontainer, besar penambahan
dan pada muatuan kontainer TPS
tahun 2028 volume sebanyak 5 unit.
memerluka sampah Alternatif
n sebanyak yang Perencanaan
33 unit terangkut Persampahan:
TPS yang ke TPA. Setelah
berukuran
5
melak mbahan
ukan TPS tidak
analis sejalan
is dengan
kebut program
uhan dari
kontai pemerintah
ner yang justru
TPS ingin
yang mengurang
bertuj i jumlah
uan TPS untuk
untuk mengatasi
menin kekumuhan
gkatk kota. Maka
an dari itu
tingka alternatif
t perencanaa
pelay n yang
anan dapat
persa dilakukan
mpah dalam
an di mangatasi
Keca
matan
Pontia
nak
Selata
n,
diketa
hui
bahw
a
pena
mbah
an
kontai
ner
TPS
bukan
menja
di
solusi
yang
baik
dalam
perke
mban
gan
suatu
kota
kedep
annya
.
Selain
itu
pener
apan
pena

6
masalah persampahan di Kecamatan Pontianak Kecamatan Pontianak Selatan memiliki 6 unit
Selatan dapat dimulai langsung dari tahap sumber
sampah.
Kecamatan Pontianak Selatan dalam mengatasi
masalah sampah dapat mengadopsi sebuah konsep
yang disebut Waste to Energy sebagai alternatif
sistem pengolahan sampah. Prinsip dalam
pengolahan Waste to Energy adalah pembakaran
sampah dengan suhu 1000 Cᵒ yang akan
menghasilkan energi panas untuk menggerakan
turbin yang berfungsi sebagai pembangkit listrik.
Adapun tahap-tahap dalam penerapan sistem Waste
to Energy adalah sebagai berikut:
 Tahap pengumpulan sampah
 Tahap pengangkutan
 Tahap pemilahan
 Tahap pembakaran
 Tahap pembuangan akhir
Diharapkan dengan teknologi ini masalah
sampah dapat ditasi secara berkala dan optimal.
Diketahui sebelumnya pada tahun 2009 penerapan
metode Waste to Energy sudah pernah diterapkan di
TPA Batu Layang Kota Pontianak dengan
kesepakatan Protokol Kyoto Jepang yang
menargetkan penurunan emisi gas sebanyak 7%.
Namun metode ini gagal diterapkan dalam jangka
waktu panjang. Berdasarkan dari pengalaman
sebelumnya maka dapat diketahui penyebab
kegagalan metode WTE pada tahun sebelumnya.
Sehingga dalam penerapan rencana alternatif
teknologi insinerator merupakan ide baru yang perlu
dikaji lebih dalam lagi agar pengalaman sebelumnya
tidak terulang kembali.

4. Kesimpulan
Kesimpulan: Berdasarkan dari tujuan dan sasaran
dilakukannya penelitian ini, maka dari hasil analisis
penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
 Kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah
yang ada di Kecamatan Pontianak Selatan saat
ini masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan
jumlah volume sampah yang dapat tertampung
pada kontainer TPS hanya sebesar 56 m 3,
sedangkan berdasarkan data Dinas Lingkungan
Hidup, volume sampah di Kecamatan Pontianak
Selatan pada tahun 2018 sebesar 259,185
m3/hari.
 Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
diketahui jumlah timbulan sampah selama 10
tahun kedepan akan terus meningkat.
Peningkatan jumlah timbulan sampah
dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk. Pada
tahun 2019 volume timbulan sampah sebesar
270,27 m3/hari dan akan meningkat hingga
329,76 m3/hari pada tahun 2028. Peningkatan
volume timbulan sampah ini harus diikuti
dengan penyediaan prasarana utilitas
persampahan berupa kontainer TPS. Saat ini
NIP 19780703 2008 01 2016 NIP 19830712 20508 01
2008
kontainer TPS, dan membutuhkan Pengelolaan Sampah Perkotaan. Badan
penambahan kontainer TPS Standarisasi Nasional. Bandung.
sebanyak 5 unit pada tahun 2028. SNI 3242-2008, 2008. Pengelolaan Sampah di
Saran: Penelitian ini menggunakan Permukiman. Badan Standarisasi Nasional.
metode kuantitatif dengan teknik Bandung.
pengambilan sampel sampah secara SNI 03-1733-2004, 2004. Tata Cara Perencanaan
load-count analisis, metode ini Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Badan
merupakan metode pengukuran Standarisasi Nasional. Bandung
timbulan sampah dengan satuan volume
m3 selama 8 hari berturut-turut. Adapun Mengetahui,
hal-hal yang perlu diperhatikan untuk Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
penelitian selanjutnya terkait rencana
pengelolaan sistem persampahan di
Kecamatan Pontianak Selata, adalah
sebagai berikut:
 Waktu penelitian sebaiknya
diperpanjang untuk mengetahui Dr. Erni Yuniarti, S.T., M.Si Yulisa Fitrianingsih, S.T., M.T
fluktuasi volume timbulan sampah
 Penelitian selanjutnya sebaiknya
melakukan analisis perhitungan
densitas sampah, sehingga derajat
pewadahan dapat lebih tepat
sasaran
 Perlu adanya penelitian lebih lanjut
terkait pembiayaan pelaksanaan
rencana persampahan di
Kecamatan Pontianak Selatan

Ucapan Terimakasih. Alhamdulillah,


saya mengucapkan terimakasih kepada
Universitas Tanjungpura yang telah
bersedia untuk menerbitkan jurnal ini.

Daftar Pustaka
Akbar. 2014. Analisis Sistem
Persampahan Di Kota Ternate.
Jurnal Perencanaan Wilayah
dan Kota, 6(3): 355
Azkha N. 2006. Analisis Timbulan,
Komposisi dan Karakteristik
Sampah di Kota Padang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat
September, 7(1): 1-24
Badan Pusat Statistik, 2018.
Kecamatan Pontianak Selatan
Dalam Angka 2018. Pontianak.
Rizal M. 2011. Analisis Pengelolaan
Persampahan Perkotaan (Sudi
Kasus Pada Kelurahan Boya
Kecamatan Banawa Kabupaten
Donggala). Jurnal Universitas
Tadulako, 9(2): 1
SNI 19-3983-1995, 1995. Spesifikasi
Timbulan Sampah Kota Kecil
dan Kota Sedang di Indonesia.
Badan Standarisasi Nasional.
Bandung.
SNI 19-2454-2002, 2002. Tata Cara
Teknik Operasional
NIP 19780703 2008 01 2016 NIP 19830712 20508 01
2008

Anda mungkin juga menyukai