Abstrak
Sampah merupakan suatu permasalahan perkotaan yang sampai saat ini masih menjadi masalah dan tantangan
bagi pengelola kota. Sistem persampahan di Kecamatan Pontianak Selatan saat ini masih belum efisien. Hal ini
ditunjukkan dari adanya masalah-masalah persampahan yaitu kurang meratanya pesebaran TPS dan jumlah
volume sampah yang dapat tertampung pada kontainer TPS hanya sebesar 56 m 3/hari. Sementara timbulan sampah
diperkirakan 10 tahun kedepan akan meningkat menjadi 329,76 m3/hari. Menanggapi permasalahan yang ada maka
dalam penelitian ini terdapat 2 sasaran yaitu; (1) mengidentifikasi masalah persampahan, (2) menganalisis jumlah
kebutuhan prasarana utilitas persampahan berupa kontainer TPS di Kecamatan Pontianak Selatan untuk 10 tahun
yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menjadi dasar dalam pengelolaan data.
Teknik analisis yang digunakan berdasarkan SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Sedang
dan Kota Kecil. Hasil dari penelitian adalah mengetahui kondisi eksisting persampahan yang ada di Kecamatan
Pontianak Selatan, yaitu berdasarkan hasil pengambilan sampel di TPS Jl. Imam Bonjol dan TPS Jl. Budi Karya
diketahui bahwa daya tampung sampah saat ini tidak sesuai dengan jumlah volume sampah yaitu sebesar 87,371
m3/hari. Maka dari itu Kecamatan Pontianak Selatan memerlukan penambahan kontainer TPS, yang diperkirakan
untuk 10 tahun kedepan memerlukan penambahan sebanyak 5 unit kontainer TPS.
Abstract
[Identification Of Garbage Container Facility Needs In Kecamatan South Pontianak] Garbage is an urban
problem that still remains a problem and a challenge for the government. This is indicated by the presence of
garbage problems that is unevenly distributed of garbage container and the amount of trash that can fit in TPS
container can only fit 56 m3 a day. While the next 10 years garbage are expected to rise to 329.76/ day. In response
to the problem at hand, this study had two objectives; 1) identifying the garbage problem, 2) analyze the amount of
garbage infrastructure needs for the next 10 years. This study used quantitative methods in data analysis. The
analysis technique used is based SNI 19-3983-1995 about Specifications of Medium City and Small Town Waste.
The results of this study were to determine the existing conditions of waste in the South Pontianak District, based on
the samples taken at TPS Jl Imam Bonjol and TPS Jl BudiKarya, it is known that the current garbage capacity is
not accordance with the total volume of it at 87,371 a day. Therefore the South Pontianak District requires the
addition of TPS containers, which is estimated for the next 10 years will requires the addition of 5 unit of TPS
containers.
3
faktor royeks 5 tahun pertumbuhan
freku i berturu jumlah penduduk
ensi pendu t-turut kecamatan
pengu duk yaitu Pontianak Selatan
mpula dilaku dari tahun 2019-2028
n kan tahun (Hasil analisis,
samp untuk 2013- 2019)
ah, menja 2017 di
sema di Kecam Berdasarkan
kin dasar atan hasil analisis
tinggi perenc Pontia proyeksi
freku anaan nak penduduk
ensi kebutu Selatan diketahui bahwa
pengu han . setiap tahunnya
mpula kontai jumlah penduduk
n ner di Kecamatan
samp TPS Pontianak Selatan
ah untuk semakin
maka 10 meningkat. Dari
volu tahun tahun 2019-2028
2020 2019
me yang Kecamatan
samp akan Pontianak Selatan
ah datang. mengalami
pada Analisi Gambar 4. pertumbuhan
hari s Grafik penduduk rata-
terseb proyek rata sebesar
ut si 1% setiap tahunnya, dilakukan sebelumnya
akan pendu
yang menyebabkan (Gambar 4). Metode yang
sema duk jumlah penduduk pada digunakan dalam perhitungan
kin dalam
tahun 2028 diperkirakan jumlah volume sampah di
besar. penelit mencapai 119914 jiwa. Kecamatan Pontianak Selatan
A ian ini
Peningkatan jumlah berdasarkan pada ketentuan
n mengg penduduk tertinggi SNI 10-3983-1995 yaitu
a unakan
terdapat di Kelurahan sampah yang dihasilkan untuk
li analisi Benua Melayu Darat kota sedang sebanyak 2,75
si s
yaitu 38197 jiwa pada liter/orang/hari. Analisis
s geome tahun 2028. Pada proyeksi timbulan sampah
P trik.
Kelurahan Akcaya, digunakan untuk mengetahui
r Analisi Kota Baru dan Parit kebutuhan kontainer 10 tahun
o s ini
Tokaya, mengalami yang akan datang di
y bertuju peningkatan jumlah Kecamatan Pontianak Selatan.
e an
penduduk yang kurang
k menda Tabel 3. Proyeksi Penduduk
lebih sama. Sedangkan
si patkan 150000 Kecamatan Pontianak Selatan
untuk Kelurahan Benua
P laju 100000 Tahun 2019-2023 (Hasil
Melayu Laut mengalami50000
e pertum analisis, 2019)
peningkatan penduduk 0
n buhan T
yang tidak terlalu Kelurahan 2019 2020 2
d pendu
signifikan yaitu 0,4% Benua Melayu 28,89 29,53 3
u duk, Laut
dari tahun 2019 hingga Benua Melayu 86,26 88,18 9
d analisi Jumlah
pada tahun 2028 Darat
u s ini Parit Tokaya 52,13 53,21 5
mengalami Akcaya 55,63 56,82 5
k mengg
pertumbuhan penduduk Kota Baru 47,37 48,3 4
: unakan sebesar 15% Total (m3) 270,27 276,03 2
A data
Proyeksi Timbulan
n yang Tabel 4 Proyeksi Penduduk
Sampah: Proyeksi
al berkel Kecamatan Pontianak Selatan
timbulan sampah
is anjuta Tahun 2024-2028 (Hasil
dipengaruhi oleh
is n analisis, 2019)
analisis proyeksi
p selama T
penduduk yang telah Kelurahan 2024 2025 2
4
Benua Melayu
Laut
32,23
Pontianak 10 m3. Penentuan
Benua Melayu 96,32 Selatan. Penambaha jumlah ritasi
Darat n jumlah berkaitan dengan
Parit Tokaya 57,74 Kapasitas
Akcaya 61,84 kontainer container jumlah jam kerja
Kota Baru 52,2
yang akan TPS ini dibagi dengan
Total (m3) 300,33
digunakan dipengaruhi jumlah waktu
sebesar 10 oleh jumlah yang diperlukan
Dari hasil volume dalam sekali
analisis proyeksi m3.
timbulan pengangkutan
timbulan sampah, Tabel 5. sampah sampah. Analisis
diketahui bahwa Proyeksi yang selalu jumlah ritasi
volume timbulan Jumlah meningkat dalam penelitian
sampah di Kebutuhan setiap ini menggunakan
Kecamatan Kontainer tahunnya. jumlah jam kerja
Pontianak Selatan TPS di Pena sebanyak 8
mengalami Kecamatan mbahan 33 jam/hari, dan
peningkatan Pontianak unit mempertimbangka
sebesar 22,02% Selatan kontainer n waktu hambatan
selama 10 tahun Tahun TPS akan sebesar 0,13
kedepan. 2019-2028 berdampak jam/ritasi.
Selanjutnya, dari Benua Benua
Parit pada Sehingga, jumlah
Tahun Melayu Melayu
data hasil proyeksi Laut Darat
Tokaya penurunan ritasi yang dapat
volume timbulan 2019 3 9 5
estetika diterapkan untuk
2020 3 9 5
sampah ini akan 2021 3 9 5 kota. Maka pengangkutan
digunakan untuk 2022 3 9 6
dari itu, sampah di
2023 3 9 6
mengetahui 2024 3 10 6 untuk Kecamatan
jumlah wadah 2025 3 10 6
mengatasin Pontianak Selatan
2026 3 10 6
kontainer yang 2027 3 10 6 ya jumlah adalah 3
dibutuhkan untuk 2028 4 11 6
kebutuhan ritasi/hari.
memenuhi daya kontainer Setalah
tampung sampah Berda TPS akan dibagi dengan 3
di Kecamatan sarkan dibagi ritasi/hari, maka
Pontianak Selatan. Tabel 5 dengan jumlah kontainer
Proyeksi diketahui asumsi yang dibutuhkan
Kebutuhan bahwa ritasi. menjadi 11 unit.
Kontainer: kebutuhan Adanya Saat ini
Kontainer kontainer ritasi Kecamatan
merupakan salah TPS setiap pengangkut Pontianak Selatan
satu bagian tahunnya an memiliki 6 unit
penting dalam dalam memungkin kontainer yang
pengelolaan kurun kan muatan terletak di TPS Jl.
sampah di TPS. waktu 10 pengangkut Imam Bonjol
Proyeksi tahun an sampah sebanyak 3 unit,
kebutuhan selalu dari TPS ke dan di TPS Jl.
kontainer TPS meningkat. TPA lebih Budi Karya
diketahui dengan Pada tahun besar, sebanyak 3 unit.
mengolah data 2019 semakin Sehingga,
proyeksi timbulan Kecamatan banyak Kecamatan
sampah dibagi Pontianak ritasi yang Pontianak Selatan
dengan kapasitas Selatan digunakan untuk
kontainer yang memerluka maka 10 tahun kedepan
akan digunakan di n 29 unit semakin memerlukan
Kecamatan kontainer, besar penambahan
dan pada muatuan kontainer TPS
tahun 2028 volume sebanyak 5 unit.
memerluka sampah Alternatif
n sebanyak yang Perencanaan
33 unit terangkut Persampahan:
TPS yang ke TPA. Setelah
berukuran
5
melak mbahan
ukan TPS tidak
analis sejalan
is dengan
kebut program
uhan dari
kontai pemerintah
ner yang justru
TPS ingin
yang mengurang
bertuj i jumlah
uan TPS untuk
untuk mengatasi
menin kekumuhan
gkatk kota. Maka
an dari itu
tingka alternatif
t perencanaa
pelay n yang
anan dapat
persa dilakukan
mpah dalam
an di mangatasi
Keca
matan
Pontia
nak
Selata
n,
diketa
hui
bahw
a
pena
mbah
an
kontai
ner
TPS
bukan
menja
di
solusi
yang
baik
dalam
perke
mban
gan
suatu
kota
kedep
annya
.
Selain
itu
pener
apan
pena
6
masalah persampahan di Kecamatan Pontianak Kecamatan Pontianak Selatan memiliki 6 unit
Selatan dapat dimulai langsung dari tahap sumber
sampah.
Kecamatan Pontianak Selatan dalam mengatasi
masalah sampah dapat mengadopsi sebuah konsep
yang disebut Waste to Energy sebagai alternatif
sistem pengolahan sampah. Prinsip dalam
pengolahan Waste to Energy adalah pembakaran
sampah dengan suhu 1000 Cᵒ yang akan
menghasilkan energi panas untuk menggerakan
turbin yang berfungsi sebagai pembangkit listrik.
Adapun tahap-tahap dalam penerapan sistem Waste
to Energy adalah sebagai berikut:
Tahap pengumpulan sampah
Tahap pengangkutan
Tahap pemilahan
Tahap pembakaran
Tahap pembuangan akhir
Diharapkan dengan teknologi ini masalah
sampah dapat ditasi secara berkala dan optimal.
Diketahui sebelumnya pada tahun 2009 penerapan
metode Waste to Energy sudah pernah diterapkan di
TPA Batu Layang Kota Pontianak dengan
kesepakatan Protokol Kyoto Jepang yang
menargetkan penurunan emisi gas sebanyak 7%.
Namun metode ini gagal diterapkan dalam jangka
waktu panjang. Berdasarkan dari pengalaman
sebelumnya maka dapat diketahui penyebab
kegagalan metode WTE pada tahun sebelumnya.
Sehingga dalam penerapan rencana alternatif
teknologi insinerator merupakan ide baru yang perlu
dikaji lebih dalam lagi agar pengalaman sebelumnya
tidak terulang kembali.
4. Kesimpulan
Kesimpulan: Berdasarkan dari tujuan dan sasaran
dilakukannya penelitian ini, maka dari hasil analisis
penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah
yang ada di Kecamatan Pontianak Selatan saat
ini masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan
jumlah volume sampah yang dapat tertampung
pada kontainer TPS hanya sebesar 56 m 3,
sedangkan berdasarkan data Dinas Lingkungan
Hidup, volume sampah di Kecamatan Pontianak
Selatan pada tahun 2018 sebesar 259,185
m3/hari.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
diketahui jumlah timbulan sampah selama 10
tahun kedepan akan terus meningkat.
Peningkatan jumlah timbulan sampah
dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk. Pada
tahun 2019 volume timbulan sampah sebesar
270,27 m3/hari dan akan meningkat hingga
329,76 m3/hari pada tahun 2028. Peningkatan
volume timbulan sampah ini harus diikuti
dengan penyediaan prasarana utilitas
persampahan berupa kontainer TPS. Saat ini
NIP 19780703 2008 01 2016 NIP 19830712 20508 01
2008
kontainer TPS, dan membutuhkan Pengelolaan Sampah Perkotaan. Badan
penambahan kontainer TPS Standarisasi Nasional. Bandung.
sebanyak 5 unit pada tahun 2028. SNI 3242-2008, 2008. Pengelolaan Sampah di
Saran: Penelitian ini menggunakan Permukiman. Badan Standarisasi Nasional.
metode kuantitatif dengan teknik Bandung.
pengambilan sampel sampah secara SNI 03-1733-2004, 2004. Tata Cara Perencanaan
load-count analisis, metode ini Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Badan
merupakan metode pengukuran Standarisasi Nasional. Bandung
timbulan sampah dengan satuan volume
m3 selama 8 hari berturut-turut. Adapun Mengetahui,
hal-hal yang perlu diperhatikan untuk Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
penelitian selanjutnya terkait rencana
pengelolaan sistem persampahan di
Kecamatan Pontianak Selata, adalah
sebagai berikut:
Waktu penelitian sebaiknya
diperpanjang untuk mengetahui Dr. Erni Yuniarti, S.T., M.Si Yulisa Fitrianingsih, S.T., M.T
fluktuasi volume timbulan sampah
Penelitian selanjutnya sebaiknya
melakukan analisis perhitungan
densitas sampah, sehingga derajat
pewadahan dapat lebih tepat
sasaran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut
terkait pembiayaan pelaksanaan
rencana persampahan di
Kecamatan Pontianak Selatan
Daftar Pustaka
Akbar. 2014. Analisis Sistem
Persampahan Di Kota Ternate.
Jurnal Perencanaan Wilayah
dan Kota, 6(3): 355
Azkha N. 2006. Analisis Timbulan,
Komposisi dan Karakteristik
Sampah di Kota Padang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat
September, 7(1): 1-24
Badan Pusat Statistik, 2018.
Kecamatan Pontianak Selatan
Dalam Angka 2018. Pontianak.
Rizal M. 2011. Analisis Pengelolaan
Persampahan Perkotaan (Sudi
Kasus Pada Kelurahan Boya
Kecamatan Banawa Kabupaten
Donggala). Jurnal Universitas
Tadulako, 9(2): 1
SNI 19-3983-1995, 1995. Spesifikasi
Timbulan Sampah Kota Kecil
dan Kota Sedang di Indonesia.
Badan Standarisasi Nasional.
Bandung.
SNI 19-2454-2002, 2002. Tata Cara
Teknik Operasional
NIP 19780703 2008 01 2016 NIP 19830712 20508 01
2008