Anda di halaman 1dari 10

3 Profil Orang Sukses Karena Bekerja

1.Ridwan Kamil

Sosok walikota satu ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bandung sebagai
pemimpin yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Berikut Biografi dan Profil dari
Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil yang menjabat sebagai walikota Bandung.
Ridwan Kamil Lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971, Emil nama sapaan akrabnya,
ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Emil atau Ridw
an Kamil sebenarnya menyukai berimajinasi sejak masa kecil. Ia suka membaca komik dan
melihat foto dari berbagai kota di luar negeri. Sejak kecil Ridwan Kamil memiliki semangat
kewirausahaan. Ia bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung tahun 197 hingga 1984, Ketika
sekolah dasar ia telah menjual es mambo buatannya sendiri. Selama bersekolah, ridwan
Kamil dikenal sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub
sepak bola, Emil selalu masuk dalam rangking lima besar di kelasnya.
      Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2
Bandung kemudian di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987 hingga 1990. Setelah tamat
SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan
mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Ridwan kamil juga aktif
dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaannya
di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk kuliah, ia membuat ilustrasi cat air atau
maket untuk dosen.
    Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan empat
bulan bekerja ia berhenti karena dampak krisis moneter Indonesia yang membuat klien tidak
membayar pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika
sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi
mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen
Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan sekali sehari dengan
menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan Kamil untuk bertahan hidup di Amerika
terus diuji ketika istrinya, Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Ayah yang
kini memiliki dua orang anak ini tidak memiliki uang untuk biaya persalinan istrinya,
sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin pada pemerintah kota setempat untuk
mendapatkan Pengobatan gratis. Akhirnya, ia menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah
sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit. Baginya pengalaman jatuh
bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan kerasnya perjuangan hidup.
     Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun
kemudian mendirikan Urbane, firma yang bergerak dalam bidang jasa konsultan
perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT.
Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung, serta Senior
Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA
(Singapura).
Urbane merupakan firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama
teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis.
Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar
Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di
China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis
untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan.
Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana
visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk
memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.
      Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional
seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga
BCI Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas).
Urbane juga sering mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti
Juara 1 kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1
kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain
Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar
Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain
Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia tahun 2009. Ridwan kamil memiliki
akun twitter yang beralamat di @ridwankamil

2. Bacharuddin Jusuf Habibie

Banyak orang mencari mengenai kisah, profil atau biografi singkat B.J Habibie. Dia
adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia dan
juga Presiden ketiga Republik Indonesia, dialah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc.
Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25
Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul
Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun
Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan
Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare,
Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-
kanak.
      Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat
cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya yang
meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung saat ia sedang
shalat Isya.
    Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya
dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang
membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibie.
   Karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments
Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam
pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
    Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan
pesawat terbang :
 VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
 Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
 Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
 Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
 CN - 235
 N-250
Dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:

 · Helikopter BO-105.
 · Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
 · Beberapa proyek rudal dan satelit.
Sebagian Tanda Jasa/Kehormatan B.J Habibie :

 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
 Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip
Batam.
 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No.
40, 1980)
 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia.

3. Tantowi Yahya

Tantowi lahir dan tumbuh di Dusun Indra Laya, Kabupaten Ogan Komering Ilir
Palembang. Ayahnya H.M. Yahya Matusin, seorang kyai yang berprofesi sebagai pedagang
kacamata dan ibunya Hj. Komariah Yahya, seorang tokoh partai Ketua Umum DPP PPP
(1989-1994) di Palembang, mendidiknya dengan baik. Oleh karena itu, meski tinggal jauh
dari kota, pria kelahiran 29 Oktober 1960 ini sudah menyimpan cita-cita ingin menjadi orang
sukses. 
       Selepas tamat STM pada tahun 1979, pria yang menjalani pendidikan dasar hingga
lanjutan atas di kampung halamannya ini berangkat ke Pulau Jawa, persisnya ke kota pelajar
Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Namun niatnya untuk kuliah
terganjal ijazah STM-nya. Saat itu, lulusan STM tidak diperbolehkan melanjutkan kuliah ke
universitas karena dipersiapkan untuk langsung bekerja. 
      Ditolak di Universitas, tidak mebuat niat Tantowi untuk kuliah berhenti. Ia kemudian
mengambil program D-I di Akademi Pariwisata Indonesia Wakil Presiden Republik
Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Setelah mengantongi ijazah diploma satu pada tahun
1982, ia kemudian hijrah ke Jakartadan pekerja di Hotel Borobudur sebagai resepsionis. 
        Dalam perjalanannya, Tantowi sering berpindah-pindah pekerjaan karena ia merasa
tidak ada tantangan di tempatnya bekerja. Selain di Hotel Borobudur, ia pernah bekerja di
Hotel Hilton. HIngga suatu ketika pada tahun 1987, Wakil ndirektur PT BASF Indonesia
menawarkan pekerjaan padanya. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Sejak bekerja di BASF,
Tantowi mulai mengenal dunia hiburan. Di BASF, ia mewakili karirnya sebagai promotion
officer. Dalam dua tahun, ia sudah menempati posisi sebagai pro,otion manager, sebuah
posisi yang seharusnya diduduki lulusan S1 atau S2. 
     Setelah tujuh tahun bekerja di perusahaan pita rekaman tersebut, pada tahun 1994,
Tantowi keluar dari BASF dan kebetulan bersamaan dengan itu, produksi pita kaset di BASF
ditutup seiring dengan munculnya teknologi baru berupa disc. 
      Nama Tantowi mulai dikenal masyarakat saat membawakan acara kuis Gita Remaja di
stasiun TVRI pada tahun 1989. Selama lima tahun membawakan acara kuis itu, ia banyak
menerima tawaran menjadi MC (master of ceremony) untuk berbagai acara. Popularitasnya
semakin berkibar tatkala ia membawakan kuis bertaraf internasional "Who Wants to Be a
Millionaire" yang ditayangkan di RCTI pada tahun 2001 hingga 2006. Ia juga pernah menjadi
presenter acara "Are You Smarter Than a 5th Grader?" dan pemandu acara musik country di
stasiun MetroTV. Kerja kerasnya di dunia presenter dihadiahi penghargaan The Most
Favourite Television Quiz Host dalam ajang Panasonic Awards tahun 2003, 2004, dan 2005. 
      Sebagai figur publik yang dikenal suka membaca, ia kemudian didaulat menjadi Duta
Baca Indonesia (DBI) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) pada tahun
2006. Dengan penyematan gelar tersebut, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-
Amerika (PPIA) masa bakti 2004-2006 ini bertugas meningkatkan kesadaran membaca
masyarakat Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dengan melakukan kegiatan
kampanye di bebagai media, baik cetak maupun elektronik. Terpilihnya Tantowi sebagai
Duta Baca Indonesia tidaklah salah. Sedari kecil, ia sudah dididik untuk suka membaca.
Tantowi sudah biasa melahap dua harian koran nasional Pelita dan Merdeka yang dibeli
ibunya. 
       Itulah sebabnya, dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia itu, ia selalu
menuturkan pengalamannya bahwa kesuksesannya itu adalah berkat dorongan ibunya. Di
dalam misinya menghimbau masyarakat untuk meningkatkan minat membaca, ia membuat
semboyan "Ibuku Sebagai Perpustakaan Pertamaku". Menurutnya, peranan keluarga sangat
penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Orangtua harus dapat menyediakan
kebutuhan bahan bacaan bagi anaknya. Dan figur ibu menurutnya, harus bisa memberikan
teladan membaca di lingkungan keluarganya. 
     Setelah sukses di dunia hiburan, sejak tahun 2009, Anggota DPR RI (2009-2014,
Presenter. Tantowi Yahya berkiprah sebagai politisi Senayan. Pada Pemilu 2009, ia terpilih
menjadi angota DPR RI (2009-2014) mewakili Partai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar
dari daerah pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Sebagai
anggota dewan, ia duduk di Komisi I yang salah satunya menangani bidang pertahanan dan
keamanan.  

3 Orang Sukses Karena Wirausaha

1.Chairul Tanjung
Siapa yang tidak kenal Chairil Tanjung, atau biasa akrab di sapa degan CT? ya dialah
salah satu pengusaha besar di Indonesia Dengan kerja kerasnya CT mempunyai beberapa
usaha yang menguasai pasar indonesia.Pada masa kuliah Chairil Tanjung sudah mulai
berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan membuka usaha foto copy, dengan kegigihannya
akhirnya dia bisa membuka perusahaan dengan tiga rekannya, akan tetapi karena belum puas
dengan apa yang diraihnya pada saat itu, akhirnya CT mendirikan perusahaannya
sendiri.Dengan Para Groupnya CT mengembangkan bisnisnya ke segala bidang, di bidang
keuangan dia mengambi allih Bank Mega.Perusahaan yang dia beri nama Para Group ini
membawahi beberapa bisnis lainnya, diantaranya; Para Global Investindo (bisnis keuangan),
Para Inti Investindo (media dan Investasi), Para Inti Propetindo (properti). Di bidang
penyiaran dan media ia memiliki TransTv, Trans7, Trans Studio, dan masih banyak lagi
kesuksesan yang dia raih.

2. Hendy Setiono

Jatuh bangun sempat dirasakan oleh Hendy Setiono saat memulai bisnisnya. Hendy
merintis usaha bidang kuliner kebab turki, kuliner asli timur tengah itu di modifikasi
sedemikian rupa agar rasanya cocok sama lidah orang indonesia.
Saat mulai usaha kuliner ini Hendy sempat di tipu oleh karyawannya sendiri, pernah juga di
tinggal oleh karyawannya sehingga dia dan istrinya harus terjun langsung untuk berjualan.
Berkat kerja keras dan usahanya Hendy berhasil mengembangkan jaringan bisnisnya
keseluruh Indonesia. Tidak hanya itu Hendy dinobatkan sebagai pengusaha sukses se
Asia under  25 oleh majalah Business Wekk International pada tahun 2006.
3. Bob Sadino

Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang
pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik
dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat
menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob
Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima
bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun
mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah
dianggap hidup mapan.

Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam


perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana,
ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal
di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2
Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang
tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama
tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia
memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah


menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun
sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah.
Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu.
Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup
yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi
yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha.
Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa
berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor.
Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang
asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang,
Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun.
Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun
terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob
yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks.
Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya


holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia.
Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan.
Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya
uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan
menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu
baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia
lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia
tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke


lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan
Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi
trampil dan profesional.

Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba
canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan
keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu
menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri
sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem
Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Mendeskripsikan karakter yang dimiliiki pada orang-orang tersebut yang ingin anda
miliki

Beberapa karakter yang ingin saya miliki dari beberapa karakter yang dimiliki pada orang-
orang tersebut adalah:
1. Komitmen
Komitmen adalah janji yang dilakukan terhadap diri sendiri. Komitmen menandakan saya
serius terhadap hidup dan impian saya. Komitmen juga berarti saya siap untuk melakukan
semua upaya yang dibutuhkan untuk mencapai impian saya, tidak peduli apa pun yang saya
akan hadapi di depan.

2. Perkecil ego

Semua orang pada dasarnya egois. Sikap tersebut memang dibutuhkan untuk dapat bertahan
hidup di dunia ini. Namun, ego yang dimanjakan begitu saja malah akan menghancurkan diri
saya sendiri. Oleh karenanya, pikirkan kepentingan yang lain juga sebelum saya mengambil
keputusan.

3. Percaya diri

Sikap percaya diri akan mendorong seseorang untuk terus maju dengan kemampuan yang
ada. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Karakteristik kematangan seseorang dilihat dari rasa tanggung jawabnya yang
tinggi, objektif, kritis, dan tidak tergantung orang lain. Emosional pun stabil, tidak mudah
tersinggung, dan naik pitam.

4. Tahan banting dan tidak cengeng

Apapun profesi yang dilakoni seseorang, dapat dipastikan akan selalu ada tantangan dan
cobaan yang harus dihadapi. Begitu pula dengan profesi wirausahawan. Halangan teknis
maupun non-teknis akan selalu ditemui wirausahawan setiap harinya. Untuk bertahan dalam
situasi sulit, dibutuhkan ketahanan mental yang kuat. Pebisnis diharapkan tidak larut dalam
kesedihan yang terlalu dalam jika bisnisnya sedang terguncang. Hal yang lebih penting yang
harus dilakukan pebisnis adalah mencari solusi dari permasalahan tersebut dan yakin bahwa
guncangan yang menerpa bisnisnya akan berlalu.

5.  Selalu mau belajar

Selalu akan ada ilmu yang bisa dipelajari di dunia ini, bahkan sampai akhir hayat saya nanti.
Jangan pernah menutup diri akan perubahan dan nasihat orang lain, karena siapa tahu dari 2
hal tersebut saya akan mendapatkan pelajaran hidup yang berharga.

6. Memiliki kemauan yang keras


Memulai sesuatu, apapun itu, bukanlah sesuatu yang gampang. Kendala dan masalah pasti
dihadapi oleh orang yang baru akan memulai sebuah kegiatan. Hal ini juga berlaku dalam
bisnis pribadi. Membuka bisnis pribadi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk
itu, calon wirausahawan harus memiliki kemauan yang keras agar dapat menghadapi kendala
dan masalah di masa-masa awal bisnisnya.

Karakter wirausaha yang saya miliki 


 Berani mengambil resiko 
 Passion 
 Ikhlas dan selalu bersyukur

Anda mungkin juga menyukai