Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

Oktaviani,Vivin, 2020. Pengalaman Santriwati dalam Penanganan Dismenore di


Pondok Pesantren Nurul Jadid, Skripsi, Prodi S1
Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid,
aPembimbing I Husnul Khotimah,Ns.,M.Kep., Pembimbing II
Ns.Sri Astutik Andayani,S.Kep.,M.Kes.
Kesehatan remaja putri saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat
perhatian. Salah satu tanda perubahan fisiologis utama adalah menstruasi. Keluhan
yang sering dialami selama menstruasi berupa dismenore. Dismenore merupakan satu
dari sekian banyak masalah ginekologi, yang dapat mempengaruhi sebagian besar
perempuan. Biasanya dismenore juga disertai dengan keluhan sakit kepala, mual,
lesu, depresi sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif
ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang pengalaman
santriwati dalam penanganan dismenore di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Partisipan
penelitian terdiri dari lima partisipan yang berusia 16-17 tahun dan pernah mengalami
dismenore. Lima partisipan di pilih berdasarkan kriteria penelitian menggunakan
tehnik purposive sampling dan telah tersaturasi. Data dikumpulkan dengan
wawancara mendalam dan observasi. Analisis selektif focusing (the selective or
highlighting approach) di pergunakan dalam analisis data. Penelitian ini
mengidentifikasi lima tema, yaitu : 1) Karateristik dismenore santriwati, 2) Dampak
dismenore dalam kehidupan santriwati, 3) Upaya santriwati dalam mengatasi
dismenore, 4) Antisipasi yang dilakukan santriwati terhadap dismenore, 5) Mitos-
mitos seputar dismenore. Hasil temuan ini didukung dengan fakta bahwa dismenore
yang dialami santriwati yaitu nyeri ketika awal menstruasi timbul selama 3 hari di
hari pertama, kedua dan ketiga. Dampak yang terjadi akibat dismenore yang dialami
santriwati menurunnya nafsu makan, tidur terganggu, menurunnya konsentrasi belajar
dan tidak bisa mengikuti kegiatan pondok. Dalam hal ini penanganan yang dilakukan
adalah mengompres air hangat, beristirahat, penggunaan minyak kayu putih dan
mengonsumsi jamu untuk mengurangi nyeri.
Kata kunci : Pengalaman, Dismenore, Santriwati
Lampiran 6

Field note

Nama partisipan: Avita Khotimah Umur partisipan: 16 tahun

Tempat wawancara: Daltim Pondok Waktu wawancara: 29 Februari 2020


Pesantren Nurul Jadid jam 10.00 WIB
Bagaimana respon saat akan dilakukan wawancara:
Partisipan terlihat tegang pada saat akan dilakukan wawancara , setelah peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan wawancara, partisipan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Gambaran partisipan saat akan dilakukan wawancara:
a. Verbal :
“…nyeri menstruasi itu yaa.. terjadi pada saat menstruasi dan biasanya
terjadi pada hari pertama, hari kedua dan hari ketiga...” (P1)

b. Non verbal :
Partisipan menggaruk-garuk kepala pada saat dilakukan wawancara,
terdapat suara beberapa santriwati . partisipan juga tampak malu-malu
Gambaran respon partisipan saat wawancara berlangsung:
Partisipan dengan jelas memberikan informasi atau pengalaman yang dialami
ketika dismenore, hanya saja partisipan saat di wawancara terlihat malu-malu
Gambaran suasana tempat saat wawancara berlangsung :
Situasi pondok saat wawancara berlangsung sedikit ramai karena ada beberapa
santriwati bergurau tetapi keadaan tersebut tidak mengganggu jalannya wawancara
karena peneliti dan partisipan cukup berkonsentrasi.
Respon saat wawancara:
Partisipan dan peneliti saling berhadapan dan saling berinteraksi dengan baik.
Lampiran 6

Field note
Nama partisipan: Febri Andani Umur partisipan: 16 tahun

Tempat wawancara: Daltim Pondok Waktu wawancara: 29 Februari 2020


Pesantren Nurul Jadid jam 10.00 WIB
Bagaimana respon saat akan dilakukan wawancara:
Partisipan bersedia untuk menceritakan pengalamannya terkait dismenore,
partisipan tampak malu.
Gambaran partisipan saat akan dilakukan wawancara:
a. Verbal
“…Perubahannya yaa nafsu makan.. biasanya makan itu enak kak kalo
pas sakit perut yaa gak enak jadi males yang mau makan, tidur juga
keganggu apalagi kalo pas sekolah itu jadi gak fokus ke pelajaran,
kadang itu juga kak kan dipondok tu banyak kegiatan jadi males yang
mau ikut gara-gara nyeri itu…” (P2)
b. Non Verbal
Saat di wawancara partisipan tertawa sambil membenarkan kerudungnya,
terdapat suara beberapa santriwati mengobrol dengan temannya
Gambaran respon partisipan saat wawancara berlangsung:
Partisipan dengan santai memberikan jawaban pada saat wawancara berlangsung,
dan tampak jelas intonasi suaranya, dan juga partisipan gampang berinteraksi
dengan pewawancara
Gambaran suasana tempat saat wawancara berlangsung :
Situasi pondok saat wawancara berlangsung sedikit ramai karena ada beberapa
santriwati bergurau tetapi keadaan tersebut tidak mengganggu jalannya
wawancara karena peneliti dan partisipan cukup berkonsentrasi.
Respon saat wawancara:
Partisipan dan peneliti saling berhadapan dan saling berinteraksi dengan baik.
Lampiran 6

Field note
Nama partisipan: Bella Fantasya Umur partisipan: 16 tahun

Tempat wawancara: Daltim Pondok Waktu wawancara: 29 Februari 2020


Pesantren Nurul Jadid jam 10.00 WIB
Bagaimana respon saat akan dilakukan wawancara:
Respon partisipan sangat baik , mudah bersosialisasi dan bersedia menjadi
responden
Gambaran partisipan saat akan dilakukan wawancara:
a. Verbal
“…Biasanya kalo saya itu tidur mbak, jadi cari posisi yang nyaman
sekiranya nyerinya kurang…” (P3)
b. Non Verbal
Saat di wawancara partisipan melirik temannya dan ketawa, terlihat malu-
malu
Gambaran respon partisipan saat wawancara berlangsung:
Partisipan menjaab pertanyaan dari si peneliti dengan baik dan jelas , sehingga
peneliti dengan mudah melakukan wawancara
Gambaran suasana tempat saat wawancara berlangsung :
Situasi pondok saat wawancara berlangsung sedikit ramai karena ada beberapa
santriwati bergurau tetapi keadaan tersebut tidak mengganggu jalannya
wawancara karena peneliti dan partisipan cukup berkonsentrasi.
Respon saat wawancara:
Respon partisipan sangat baik , dapat menceritakan pengalamannya tekait dengan
dismenore yang dialaminya.

Lampiran 6

Field note
Nama partisipan: Salsabila Umur partisipan: 17 tahun

Tempat wawancara: Daltim Pondok Waktu wawancara: 29 Februari 2020


Pesantren Nurul Jadid jam 10.00 WIB
Bagaimana respon saat akan dilakukan wawancara:
Partisipan tampak tegang saat akan dilakukan wawancara

Gambaran partisipan saat akan dilakukan wawancara:


a. Verbal
“…Gak ada, cuma… cuma minyak kayu putih itu dah selalu dipegang
kalo pas mens, kalo pas sakit itu…” (P2)
b. Non Verbal
Saat di wawancara partisipan tampak bingung
Gambaran respon partisipan saat wawancara berlangsung:
Partisipan dengan santai memberikan jawaban pada saat wawancara berlangsung,
dan tampak jelas intonasi suaranya, dan juga partisipan gampang berinteraksi
dengan pewawancara
Gambaran suasana tempat saat wawancara berlangsung :
Situasi pondok saat wawancara berlangsung sedikit ramai karena ada beberapa
santriwati bergurau tetapi keadaan tersebut tidak mengganggu jalannya
wawancara karena peneliti dan partisipan cukup berkonsentrasi.
Respon saat wawancara:
Partisipan dan peneliti saling berhadapan dan saling berinteraksi dengan baik.
Sehingga wawancara dapat terselesaikan dengan baik

Lampiran 6

Field note
Nama partisipan: Siti Maulida Umur partisipan: 16 tahun

Tempat wawancara: Daltim Pondok Waktu wawancara: 29 Februari 2020


Pesantren Nurul Jadid jam 10.00 WIB
Bagaimana respon saat akan dilakukan wawancara:
Partisipan bersedia untuk menceritakan pengalamannya terkait dismenore,
partisipan tampak malu.
Gambaran partisipan saat akan dilakukan wawancara:
a. Verbal
“…Penyebabnya yaa gara-gara kontraksi otot Rahim, menurut saya sih
gitu…” (P5)
b. Non Verbal
Saat di wawancara partisipan senym-senyum dan tampak berfikir
mengenai jawabannya
Gambaran respon partisipan saat wawancara berlangsung:
Intonasi partisipan tampak jelas sehingga mudah saat wawancara berlangsung
Gambaran suasana tempat saat wawancara berlangsung :
Situasi pondok saan wawancara berlangsung sedikit ramai karena ada beberapa
santriwati bergurau tetapi keadaan tersebut tidak mengganggu jalannya
wawancara karena peneliti dan partisipan cukup berkonsentrasi.
Respon saat wawancara:
Partisipan dan peneliti saling berhadapan dan saling berinteraksi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai