Anda di halaman 1dari 12

Tugas menganalisi artikel

Mata kuliah :Pancasila dan Warga Kenegaraan

Oleh:

Lailatul Isma Khoirunnisak

1D/ D3 Keperawatan ITSK dr. Soepraoen

1. Artikel bersifat negative:

”Tergusurnya Ideologi Pancasila di Kalangan Pemuda”

Belakangan ini telah terjadi degeradasi moral di golongan pemuda masa kini.
Banyak pemuda yang telah menyimpang dari moral dan nilai-nilai yang berlaku
di masyarakat. Hal ini terjadi akibat banyak pemuda pemudi yang ikut ikutan
gaya kebarat-baratan. Banyak dari mereka mulai melupakan ideologi pancasila
sebagai pandangan hidup dan lebih memilih gaya hidup ala kebarat-baratan yang
cenderung konsumtif dan hedonis.

Sementara Pancasila adalah sebuah ideologi atau  Pandangan hidup dan cara
bersikap yang berdasarkan budi luhur bangsa indonesia sejak zaman dahulu
kala. Ideologi pancasila sendiri bersifat terbuka yang berati ideologi pancasila
relavan terhadap kemajuan zaman.

Pemuda zaman sekarang mulai tergerus nilai-nilai moralnya akibat pesatnya


pengaruh globalisasi. Banyak pemuda mulai meninggalkan ideologi pancasila
yang mereka anggap ketinggalan zaman. Dan mereka mulai terpengaruh paham-
paham kebebasan ala barat sehingga terjadi degradasi moral dikalangan pemuda
masa kini. Contoh nyata dari hal ini ialah, meningkatnya kasus seks bebas di
kalangan remaja maklum saja hal ini terjadi karena dizaman modern ini akses
pornografi sangatlah pesat. Selain itu juga banyak pemuda zaman sekarang yang
telah mabuk-mabukan di tempat hiburan malam. Dan yang lebih parah lagi
banyak masa depan pemuda hilang masa depannya karena narkoba. Hal diatas
sungguh jauh dari nilai moral yang dianut oleh masyarakat indonesia. Sungguh
memprihatikan.

Tidak dipungkiri bahwa pengaruh globalisasi sangatlah pesat, kita tidak dapat
menolak pengaruh globalisasi. Tetapi apabila kita hanyut dalam globalisasi maka
kita akan kehilangan jati diri kita. Dalam hal ini kita harus berpegang teguh nilai
moral pancasila agar tidak terhanyut arus globalisasi. Pancasila jangan hanya
dijadikan idelogi yang hanya dihapalkan atau cukup diketahui saja. Akan tapi
pancasila harus jadi cerminan kita dalam bersikap sehari-hari, karena pancasila
adalah suatu nilai budi luhur bangsa indonesia dalam bersikap, dalam kehidupan
masyarakat sekitar maupun global.

Perlu adanya kesadaran dari kita semua untuk menjadikan pancasila sebagai
panutan kita dalam bersikap. Dan pemerinah harus lebih menggiatkan lagi
penyuluhan dan pendidikan pancasila di seluruh lapisan masyarakat khususnya
pemuda. Agar penyimpangan penyimpangan yang terjadi dapat ditekan
jumlahnya.

Pancasila adalah ideologi bangsa indonesia yang harus jadi pedoman hidup
bangsa ini terutama para pemuda. Karena di tangan merekalah nasib bangsa
dimasa depan ditentukan.

Sumber :
https://www.kompasiana.com/iqbabulah/57d1525e779773f017e0950f/tergus
urnya-ideologi-pancasila-di-kalangan-pemuda

Analis dari artikel diatas:

Artikel ini berjudul ”Tergusurnya Ideologi Pancasila di Kalangan Pemuda”


Banyak dari mereka mulai melupakan ideologi pancasila sebagai pandangan
hidup dan lebih memilih gaya hidup ala kebarat-baratan yang cenderung
konsumtif dan hedonis. Sementara Pancasila adalah sebuah ideologi atau
Pandangan hidup dan cara bersikap yang berdasarkan budi luhur bangsa
indonesia sejak zaman dahulu kala. Pemuda zaman sekarang mulai tergerus
nilai-nilai moralnya akibat pesatnya pengaruh globalisasi. Contoh nyata dalam
hal ini salah satunya adalah  meningkatnya kasus seks bebas di kalangan remaja.
Tidak dipungkiri bahwa pengaruh globalisasi sangatlah pesat, kita tidak dapat
menolak pengaruh globalisasi. Tetapi apabila kita hanyut dalam globalisasi maka
kita akan kehilangan jati diri kita.

Artikel ini memberikan informasi kepada pembaca bahwa semakin


banyaknya terjadi degradasi moral, akibat pengaruh globalisasi yang semakin
pesat. Maka dari itu penulis mengharapkan pembaca setelah membaca artikel ini
dapat menumbuhkan rasa urgensi pancasilanya agar degradasi moral di
Indonesia tidak semakin banyak terjadi.

Solusi yang diberikan dari artikel dalam hal ini adalah kita harus
berpegang teguh nilai moral pancasila agar tidak terhanyut arus
globalisasi. Pancasila jangan hanya dijadikan idelogi yang hanya dihapalkan atau
cukup diketahui saja. Akan tapi pancasila harus jadi cerminan kita dalam
bersikap sehari-hari, karena pancasila adalah suatu nilai budi luhur bangsa
indonesia dalam bersikap, dalam kehidupan masyarakat sekitar maupun
global. Perlu adanya kesadaran dari kita semua untuk menjadikan pancasila
sebagai panutan kita dalam bersikap.
Dan pemerinah harus lebih menggiatkan lagi penyuluhan dan pendidikan
pancasila di seluruh lapisan masyarakat khususnya pemuda. Pancasila adalah
ideologi bangsa indonesia yang harus jadi pedoman hidup bangsa ini terutama
para pemuda.
2. Artikel bersifat positif:
Makna Bersikap Sesuai Nilai Pancasila
Pancasila menjadi landasan dalam kehidupan seluruh masyarakat
Indonesia dalam segala hal, termasuk dalam bertutur kata, bersikap dan
berperilaku. Bertutur kata, bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila
termasuk dalam hakikat berbudi pekerti luhur. Tutur kata, sikap dan perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila adalah wujud budi pekerti luhur
manusia Indonesia yang membedakannya dari manusia dari negara lain. Bila
seseorang bertutur kata, bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila
maka menunjukkan keluhuran harkat, derajat dan martabat sebagai bangsa yang
beradab.

Makna sikap sesuai nilai Pancasila Dikutip dari situs resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bersikap sesuai dengan nilai
Pancasila sama dengan bersikap positif terhadap Pancasila. Sikap positif
terutama adalah kesediaan segenap komponen masyarakat untuk aktif
mengungkapkan pemahamannya mengenai Pancasila. Menjadikan nilai-nilai
Pancasila makin tampak nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Sikap positif terhadap Pancasila adalah sikap baik dan mendukung
nilai-nilai Pancasila serta berupaya melestarikan dan mempertahankannya. Nilai
ini dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berperan serta
mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
bangsa dan negara. Sikap positif seseorang terhadap Pancasila dapat terlihat
apabila selalu berusaha mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Seseorang memiliki
sikap negatif terhadap Pancasila bila orang tersebut tidak bersedia
mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.

Berikut ini sikap yang sesuai nilai-nilai Pancasila yang harus ditampilkan oleh
setiap komponen bangsa dalam kehidupan sehari-hari:
Pancasila sila 1 Sikap yang sesuai dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
adalah: Percaya dan takwa pada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-
masing menurut kemanusiaan yang adil dan beradab. Hormat menghormati dan
bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda
sehingga terbina kerukunan hidup. Saling menghormati kebebasan dan
menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.

Pancasila sila 2 Sikap yang sesuai dengan sila Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab adalah: Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban sesama
manusia. Saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap tenggang
rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela
kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari seluruh umat
manusia maka perlu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain.

Pancasila sila 3 Sikap yang sesuai dengan sila Persatuan Indonesia


adalah: Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Rela berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negara. Cinta tanah air dan bangsa. Bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia. Memajukan pergaulan
demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Pancasila sila 4 Sikap yang sesuai dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah:
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan
kehendak pada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama. Musyawarah untuk mencapai mufakat
dengan semangat kekeluargaan. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah serta mempertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

Pancasila sila 5 Sikap yang sesuai nilai sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia adalah: Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaaan dan kegotongroyongan. Mengembangkan sikap
adil terhadap sesama. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain. Suka memberi pertolongan pada orang lain agar
dapat berdiri sendiri. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain. Tidak menggunakan hak milik untuk
hal-hal yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. Tidak menggunakan hak
milik untuk bertentanga dengan atau merugikan kepentingan umum. Suka
bekerja keras. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama. Suka melakukan kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Sumber :
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/30/100000369/makna-
bersikap-sesuai-nilai-pancasila?page=all

Analis dari artikel tersebut adalah:


Artikel ini berjudul “Makna Bersikap Sesuai Nilai Pancasila”. Tutur
kata, sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila adalah wujud
budi pekerti luhur manusia Indonesia yang membedakannya dari manusia dari
negara lain.
a. Sikap positif terhadap Pancasila adalah sikap baik dan mendukung nilai-
nilai
Seseorang memiliki sikap negatif terhadap Pancasila bila orang tersebut
tidak bersedia mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.
b. Sikap yang sesuai dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah
Mengembangkan sikap tenggang rasa. Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari seluruh umat
manusia maka perlu dikembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerja sama dengan bangsa lain.
c. Sikap yang sesuai dengan sila Persatuan Indonesia adalah
Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
d. Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah
Musyawarah untuk mencapai mufakat dengan semangat
kekeluargaan. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah
serta mempertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
e. Sikap yang sesuai nilai sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
adalah
Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaaan dan kegotongroyongan. Mengembangkan sikap adil terhadap
sesama. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal
yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. Suka menghargai hasil karya orang
lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Suka
melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Artikel ini memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang bagaimana


cara bersikap sesuai dengan nilai Pancasila atau cara bersikap positif terhadap
Pancasila. Sikap positif terutama adalah kesediaan segenap komponen
masyarakat untuk aktif mengungkapkan pemahamannya mengenai Pancasila.
Salah satu contoh bersikap positif sesuai dengan nilai Pancasila yang
diberikan pada artikel ini adalah Menjadikan nilai-nilai Pancasila makin tampak
nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Artikel lainnya:
“Indonesia Kuat karena Ideologi Pancasila”

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan


(Menko PMK) Puan Maharani berharap perguruan tinggi menjadi garda terdepan
dalam implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental. Sebab, revolusi mental
mendorong percepatan perubahan sikap mental dan perilaku menuju yang lebih
baik.

“Bukankah hal ini sejalan dengan posisi perguruan tinggi sebagai agent
of change. Perguruan tinggi akan menghasilkan generasi calon pemimpin bangsa.
Proses pembelajaran di perguruan tinggi harus mengandung muatan
pembangunan karakter. Sesungguhnya, pembangunan karakter merupakan
never ending process sepanjang kehidupan berbangsa dan bernegara,“ ujar
Menko PMK Puan Maharani saat memberikan kuliah umum dengan tema “Peran
Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Revolusi Mental” di depan civitas
akademika Universitas Lampung, Kamis (3/11).

Pada kesempatan itu, antara lain Rektor Universitas Lampung Hasriadi


Mat Akin, anggota DPR Ismayatun, Wakapolda Lampung Kombes Bonifasius
Tampoi, serta lebih dari 350 mahasiswa Universitas Lampung.

Menko PMK kembali menekankan bahwa revolusi mental menjadi


prasyarat penting dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang
politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan
berlandaskan semangat gotong royong.

Revolusi mental sebagai “gerakan hidup baru” bertujuan menanamkan


rasa percaya diri akan kemampuan sendiri, menanamkan optimisme dan daya
kreatif masyarakat dalam menghadapi tantangan berbangsa dan bernegara.

Revolusi mental menjadi bagian dari proses pembentukan karakter


bangsa, agar dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yaitu merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur, serta berdasarkan Pancasila.
"Bangsa Indonesia kuat karena ideologi Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika
terbukti mampu mengikat keberagaman Indonesia," ujar Menko PMK.

Menurut Puan, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) adalah


langkah terobosan untuk menghadapi sejumlah persoalan bangsa. Puan
memaparkan, ada tiga alasan utama mengapa Indonesia memerlukan revolusi
mental.

Pertama, maraknya praktik-praktik yang tidak jujur, tidak memegang


etika dan moral, tidak bertanggung jawab, tidak dapat diandalkan, serta tidak
bisa dipercaya dalam pelaksanaan berbangsa dan bernegara.

“Hal tersebut berakibat pada tingginya indeks persepsi korupsi,


menyebabkan ekonomi biaya tinggi, serta pencapaian kesejahteraan rakyat yang
masih jauh dari harapan, seperti yang dicita-citakan dalam Pembukaan UUD
1945,” ujarnya.

Kedua, di bidang perekonomian, ujarnya, Indonesia tertinggal jauh dari


negara-negara lain, karena melemahnya etos kerja, daya juang, daya saing,
semangat mandiri, kreatifitas dan semangat inovatif.

"Ketiga, sebagai bangsa kita mengalami krisis identitas. Karakter kuat


bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong royong,
saling bekerja sama demi kemajuan bangsa meluntur. Kita satu saudara, kita
rakyat Indonesia. Mari pertahankan semangat persatuan, kebersamaan, dan
gotong royong dalam melaksanakan pekerjaan, maka hasilnya akan lebih besar
dan bermanfaat," tegas Puan.

Lebih lanjut, Menko Puan mengingatkan bahwa dengan adanya


Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia dituntut berkompetisi dengan
negara-negara lain. Untuk itu sumber daya manusia Indonesia harus memiliki
daya saing tinggi. Dalam rangka meningkatkan daya saing tersebut, pemerintah
menggenjot pembangunan infrastruktur khususnya untuk pelayanan kepada
masyarakat.
Dengan GNRM, Indonesia akan semakin maju dan siap setiap saat
menghadapi dinamika perubahan internal maupun eksternal.

“Saat ini, sudah tidak ada pilihan, kecuali Indonesia harus mampu
berlaga di pasar ASEAN, harus mampu bersaing, mampu memanfaatkan peluang
dan tantangan, dan harus mampu menciptakan nilai tambah bagi perekonomian
nasional yang pada akhirnya memperkuat kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia,” ucap Puan.

Dilanjutkan, Universitas Lampung perlu ikut memperkuat perannya


dalam pembangunan karakter sumber daya manusia Indonesia. Universitas
Lampung harus tampil paling depan dalam membangun generasi muda
Indonesia yang bermartabat, berdaya saing, dan berbudaya.

Salah satu kegiatan di perguruan tinggi yang sejalan dengan GNRM


adalah kuliah kerja nyata (KKN). Bagi mahasiswa, KKN merupakan wahana
pembelajaran tentang permasalahan riil yang ada dalam kehidupan masyarakat.

“Oleh karenanya, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan


Manusia dan Kebudayaan mendukung perguruan tiinggi untuk melaksanakan
secara khusus KKN tematik revolusi mental,” kata Puan.

Untuk itu Menko PMK berharap perguruan tinggi dapat berperan


sebagai agen revolusi mental.

“Jadilah agen perubahan pikiran, sikap, dan perilaku yang berorientasi


kemajuan. Jadilah sarjana yang sujana, tidak mengabaikan Pancasila dalam
membangun knowledge society. Pengajaran tidak hanya mengajarkan IQ.
Pendidikanlah yang membentuk manusia seutuhnya. Besar harapan saya civitas
akademika Universitas Lampung menjadi universitas yang berkarakter kuat dan
aktif berjuang mewujudkan apa yang kita cita-citakan,” kata Puan.

Sumber:

https://www.beritasatu.com/asnie-ovier/archive/397043/indonesia-kuat-
karena-ideologi-pancasila
Analis dari artikel tersebut:
Artikel ini berjudul “Indoneia Kuat Karena Ideologi Pancasila”. Menteri
Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan PMK Puan Maharani
memberikan kuliah umum bertema Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan
Revolusi Mental di depan civitas akademika Universitas Lampung, Kamis, 3
November2016.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan
Maharani berharap perguruan tinggi menjadi garda terdepan dalam
implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental. Sebab, revolusi mental
mendorong percepatan perubahan sikap mental dan perilaku menuju yang lebih
baik.

Artikel ini memberikan informasi kepada pembaca bahwa Indonesia


bisa menjadi kuat itu karena Ideologi Pancasila. Terutama di perguruan tinggi
sebagai agent of change akan menghasilkan generasi calon pemimpin
bangsa. Proses pembelajaran di perguruan tinggi harus mengandung muatan
pembangunan karakter

Pada artikel ini disebutkan bahwa revolusi mental menjadi bagian dari
proses pembentukan karakter bangsa, agar dapat mewujudkan cita-cita
kemerdekaan, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, serta
berdasarkan Pancasila.

Adanya hal positif tersebut dikarenakan Bhinneka Tunggal Ika mampu


mengikat keberagaman Indonesia. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)
adalah langkah terobosan untuk menghadapi sejumlah persoalan bangsa. Alasan
utama mengapa Indonesia memerlukan revolusi mental. Pertama, maraknya
praktik-praktik yang tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak
bertanggung jawab, tidak dapat diandalkan, serta tidak bisa dipercaya dalam
pelaksanaan berbangsa dan bernegara. Kedua, di bidang perekonomian,
Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain, karena melemahnya etos kerja,
daya juang, daya saing, semangat mandiri, kreatifitas dan semangat inovatif.
"Ketiga, sebagai bangsa kita mengalami krisis identitas. Karakter kuat bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong royong, saling
bekerja sama demi kemajuan bangsa meluntur.

Revolusi mental itu bertujuan membangun jiwa karakter bangsa, mengubah


cara pandang pikiran dan prilaku kita agar berorientasi pada kemajuan dan hal
modern. Revolusi mental juga membawa perubahan sosial karakter demi
terwujudnya integritas dan etos kerja dengan semangat gotong royong yang
tinggi,

 untuk menjaga dan merawat Indonesia maka perlu penguatan empat


konsensus, UUD 45, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Salah satu cara
menguatkan konsensus tersebut melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM) yang tertuang melalui Instruksi Presiden (Inpres)  No 12 Tahun 2016,

Anda mungkin juga menyukai