Anda di halaman 1dari 5

Ethics, Fraud, and Internal Control

ISU ETIKA DALAM BISNIS


Etika Bisnis
Etika berbicara mengenai prinsip yang dipegang individu dalam membuat piliha,
dan menuntun perlakuan mereka dalam situasi yang melibatkan konsep benar
salah.
Etika Komputer
Penggunaan teknologi informasi dalam bisnis telah memberi dampak yang besar
kepada masyarakat dan meningkatkan isu isu etika signifikan terkait kejahatan,
kondisi kerja, privasi, dan banyak lagi. Etika komputer adalah analisis dari
lingkungan dan dampak social yang dihasilkan teknologi komputer dan
korespondensi formulasi dan justifikasi dari kebijakan kebijakan untuk
penggunaan etika terhadap teknologi.
Masalah masalah yang hadir anatara lain : privasi, keamanan, kepunyaan
property, kesetaraan akses, isu isu lingkungan, AI, pengaruh terhadap lapangan
pekerjaan, dan penggunaan komputer secara bukan semestinya.
KECURANGAN DAN AKUNTAN
Definisi Kecurangan
Kecurangan berbicara mengenai representasi material yang salah, dari 1
kelompok ke kelompok lain dengan tujuan untuk menipu dan meyakinkan
kelompok lain untuk bergantung kepada fakta yang menyeleweng.
Segitiga Kecurangan
Berbicara mengenai 3 alasan terjadinya kecurangan yaitu tekanan situasi,
kesempatan, dan etika
Kerugian Finansial Dari Kecurangan
Jumlah pasti kerugian dari kecurangan sangatlah sulit untuk di hitung. Hal ini
dikarenakan: tidak semua kecurangan dapat dideteksi, dari banyaknya yang
dideteksi tidak semua di laporkan, dalam kecurangan imformasi yang tidak
lengkap dikumpulkan, informasi tidak disalurkan kepada pihak manajemen dan
pihak otoritas sebagaimana semestinya, biasanya, bisnis memilih untuk tidak
menindak tegas para pelaku kecurangan.
Pelaku Pelaku Kecurangan
Pelaku pelaku kecurangan dapat dikelompokkan menjadi
 Posisi : orang orang yang berposisi tinggi dalam organisasi memiliki
kekuasaan diatas kontrol internal dan memilki akses langsung ke asset
dan keuangan perusahaan
Ethics, Fraud, and Internal Control

 Jenis kelamin : wanita tidak lebih jujur daripada pria, namun pria
cenderung lebih banyak menempati jabatan tinggi di perusahaan
sehingga memeiliki akses yang lebih besar terhadap asset perusahaan
 Umur : pegawai yang lebih tua cenderung menempati posisi yang lebih
tinggi dan memiliki akses lebih besar terhadap asset perusahaan
 Pendidikan : orang orang yang berpendidikan tinggi menempati posisi
yang lebih tinggi dan memiliki akses lebih besar terhadap asset
perusahaan
 Kolusi : kecurangan yang dilakukan secara bersama-sama demi
memenuhi kepentingan bersama
SKEMA KECURANGAN
Kecurangan Laporan
Dikaitkan dengan kecurangan manajemen. Kecurangan dapat terjadi melalui
laporan keuangan dikarenakan :
1. Kurangnya independensi auditor
2. Kurangnya independensi direktur
3. Skema kompensasi eksekutif yang perlu dipertanyakan
4. Praktik akunting yang tidak sesuai
Korupsi
Korupsi melibatkan exekutif, manajer, atau pegawai dari suatu organisasi dengan
hubungannya dengan pihak luar. Tindakan yang dapat dikategorikan korupsi
terdiri dari :
1. Penyuapan
2. Persenan illegal
3. Konflik kepentingan
4. Pemerasan
5. Penyalahgunaan asset
6. Skimming
7. Pencurian uang tunai
8. Kecurangan vendor
9. Penggelapan check
10. Penggelapan gaji
11. Penggantian biaya
12. Kecurangan non cash
13. Kecurangan komputer
Ethics, Fraud, and Internal Control

KONSEP DAN TEKNIK KONTROL INTERNAL


Sistem kontrol internal tediri dari kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan
oleh organisasi untuk mencapai 4 tujuan luas
1. Melindungi asset perusahaan
2. Memastikan keakuratan dan keandalan catatan dan informasi akuntasi
3. Mempromosikan efektifitas dari operasi perusahaan
4. Mengukur kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang ditentukan
manajemen
Konsep dan Teknik Kontrol Internal
Sistem kontrol internal terdiri dari kebijakan, praktik, dan prosedur yang
digunakan oleh organisasi untuk mencapai empat tujuan luas:
1. Untuk melindungi aset perusahaan.
2. Untuk memastikan keakuratan dan keandalan catatan dan informasi
akuntansi.
3. Untuk mempromosikan efisiensi dalam operasi perusahaan.
4. Untuk mengukur kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang
ditentukan manajemen
MEMODIFIKASI ASUMSI
Tanggung Jawab Manajemen
Konsep ini menyatakan bahwa pembentukan dan pemeliharaan sistem
pengendalian internal adalah tanggung jawab manajemen.

Jaminan Yang Wajar


Sistem kontrol internal harus memberikan jaminan yang masuk akal bahwa
empat tujuan luas pengendalian internal dipenuhi dengan cara yang hemat
biaya.
Metode Pengolahan Data
Kontrol internal harus mencapai empat tujuan luas terlepas dari metode
pemrosesan data yang digunakan.
Batasan
Setiap sistem pengendalian internal memiliki keterbatasan pada efektivitasnya.
Ini termasuk (1) kemungkinan kesalahan, (2) pengelakan (3) manajemen
menimpa (4) kondisi yang berubah.
Ethics, Fraud, and Internal Control

Eksposur dan Risiko.


Tidak adanya atau kelemahan suatu kontrol disebut eksposur. Kelemahan dalam
pengendalian internal dapat membuat perusahaan terpapar pada satu atau lebih
dari jenis risiko berikut:
1. Penghancuran aset (baik aset fisik maupun informasi).
2. Pencurian aset.
3. Korupsi informasi atau sistem informasi.
4. Gangguan pada sistem informasi.
PERISAI KONTROL INTERNAL
Kontrol preventif. Adalah teknik pasif yang dirancang untuk mengurangi
frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
Kontrol detektif. Membentuk garis pertahanan kedua. Ini adalah perangkat,
teknik, dan prosedur yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengekspos
peristiwa yang tidak diinginkan yang menghindari kontrol pencegahan.
Kontrol korektif. Adalah tindakan yang diambil untuk membalikkan efek
kesalahan yang terdeteksi pada langkah sebelumnya. Ada perbedaan penting
antara kontrol detektif dan kontrol korektif.
KONTROL APLIKASI TI
Kontrol Input. Adalah prosedur terprogram, sering disebut suntingan, yang
melakukan tes pada data transaksi untuk memastikan bahwa mereka bebas dari
kesalahan.
Kontrol Pemrosesan. Adalah prosedur yang diprogram untuk memastikan
bahwa logika aplikasi berfungsi. Kontrol batch digunakan untuk mengelola aliran
volume transaksi yang tinggi melalui sistem pemrosesan batch. Kontrol run-to-
run menggunakan nilai-nilai dalam catatan kontrol batch untuk memantau batch
saat bergerak dari prosedur yang diprogram (jalankan) ke yang lain.
Kontrol jejak audit. Dalam lingkungan IT memastikan bahwa setiap transaksi
dapat dilacak melalui setiap tahap pemrosesan dari sumber ekonomi hingga
penyajiannya dalam posisi keuangan.
Log Transaksi. Setiap transaksi yang berhasil diproses oleh sistem harus dicatat
pada log transaksi, sebagai jurnal.
Mengontrol Output Hard-Copy. Sistem batch biasanya menghasilkan hard
copy, yang biasanya membutuhkan keterlibatan perantara dalam produksi dan
distribusi.
Ethics, Fraud, and Internal Control

Kontrol Keluaran. Adalah kombinasi dari rutinitas yang diprogram dan prosedur
lain untuk memastikan bahwa output sistem tidak hilang, salah arah, atau rusak
dan bahwa privasi tidak dilanggar.
Kontrol Pengguna Akhir. Begitu berada di tangan pengguna, laporan keluaran
harus diperiksa kebenarannya. Kesalahan yang dideteksi pengguna harus
dilaporkan kepada yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai