Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan itu menjadi program pendidikan di negara-
negara di dunia? Jelaskan! Jawab: Karena secara filosofis negara yang menginginkan dirinya tetap eksis maka warga negaranya harus di didik menjadi warga negara yang cerdas dan baik atau smartandgoodsitizen. 2. Nadine & Clark (1989) mengatakan bahwa warganegara dari suatu negara itu dapat dibedakan kedalam tiga tipe, yaitu: Pertama, dinamakan sponge citizens; Kedua, dinamakan stone citizens; Ketiga, dinamakan generator citizens. Coba kalian jelaskan apa maksudnya! a. Spongecitizens yaitu warga negara tipe busa tipikal mereka itu mudah terbawa arus dan tidak memiliki pendirian yang teguh. Ibarat busa di lautan diterjang ombak sebelah kanan ya busa pun hanyut ke kanan, jika ombak menerjang ke sebelah kiri busa pun ikut hanyut ke sebelah kiri, begitu pun warga negara tipe busa mereka umumnya mudahdi hasut, mudah terbawa-bawa orang laij, pendek kata mereka itu seperinya tidak mempunyai pendirian yang kokoh. a. Stonecitizens, yaitu warga negara tipe batu, tipikal mereka itu sangat sulit menerima pandangan orang lain, terutama jika pandangan tersebut tidak sesuai dengan kepentingannya. Ibarat batu sangat sulit di bentuk akibat sangat keras, begitu pun warga negara tipe batu mereka umumnya keras kepala sulitkeluar dari zona nyaman bahkan jika bertindak keliru pun sulit untuk di betulkan. b. eneratorcitizens, yaitu merupakan tipologi warga negara yang mampu menggerakan dan berpartisipasi aktif dalam bermasyarakat dan bernegara bangsa, oleh karena itu generator citizenssering kali di pandang sebagai warga negara yang cerdas dan baik atau smartandgoodcitizens sebagai suatu tipe warga negara ideal 3. ya benar, untuk membangun negara-bangsa sebesar dan semajemuk indonesia perlu dibarengi bahkan perlu didahului oleh modal sosial. Mengapa demikian? Karena bila tenunan sosial robek konflik sosial sulit di rekonsiliasi maka modal sumber daya alam finansial dan keterampilan tidak banyak menolong. Modal sosial dapat diperkuat dengan memperluas ruang-ruang perjumpaan, merentangkan jaring-jaring konektifitas serta memperkuat semangatinklusifitas yang dapat menimbulkan rasa saling percaya. Inilah urgensi pendidikan kewarganegaraan yang berupaya mendidik warga negara muda agar semenjak dini dapat membayangkan bahwa negeri ini betapa luas wilayahnya banyak dan majemuk penduduknya agar kelak setelah dewasa memiliki keluasan mental seakan seluas indonesia dan kekayaan rohani seakan sebanyak dan semajemuk indonesia. 4. Dalam gambaran Denys Lombard, sungguh tak ada satupun tempat di dunia ini kecuali mungkin asia tengah yang seperti nusantara menjadi tempat kehadiran hampir semua kebudayaan besar di dunia berdampingan atau lebur menjadi satu, lebih lanjut ia menyatakan sedemikian ramenya penetrasi globalsili berganti sehingga nusantara sebagai tempat persimpangan jalan atau carefure tidak sempat berkembang tanpa gangguan dan pengaruh dari luar, akan tetapi menurutnya situasi demikian tidak petlu dipandang sebagai kerugian posisi sebuah negeri pada persimpangan jalan pada titik pertemuan berbagai dunia dan kebudayaan jika dikelola secara baik mungkin dalam evolusi sejarahnya bisa membawa keuntungan kalau bukan syarat untuk terjadinya peradaban agung. 5. alasan sosiologis perlunya pendidikan kewarganegaraan yakni mendidik kembali anak muda kita agar benar- benar dapat menggunakan kecanggihan konektivitas fisik untuk menumbuh kembangkan modal sosial. 6. 4 alasan pentingnya pendidikan kewarganegaraan yaitu: 7. Alasan historis, yaitu mengambil pelajaran dari catatan sejarah. Oleh sebab itu pendidikan kewarganegaraan diperlukan sebagai wahana membina bangsa atau nationbuilding 8. alasan Yuridis, yaitu alasan berdasarkan perintah undang-undang. Dalam undang- undang no. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 ditegaskan bahwa kurikulum pendidikan tinggi sebagaimana disebut pada ayat 1 wajib membuat mata kuliah agama, pancasila, pendidikan kewarganegaraan dan bahasa indonesia. Jadi menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan adalah melaksanakan perintah undang-undang. 9. Alasan sosiologis, yaitu alasan berdasarkan keadaan di masyarakat. Penjelasannya akanmengunakan konsep konektivitas, sebagai salah satu modal sosial kita itu. Usaha mengembangkan jejaring konektivitas tidak cukup mengandalkan infrastruktur keras seperti jalan, jembatan, transportasi, bangunan dan sejenisnya melainkan juga harus disertai dengan infrastruktur lunak seperti pendidikan, budaya, agama, nilai karakter dan sejenisnya. Agar konektivitas itu bisa diperkuat keragaman jaringan- jaringan sosial itu perlu disatukan, Inilah alasan sosiologisperlunya pendidikan kewarganegaraan yakni mendidik kembali anak muda kita agar benar- benar dapat menggunakan kecanggihan konektivitas fisik untuk menumbuh kembangkan modal sosial. 10. Alasan politis, hal ini ada kaitannya dengan kebijakan pemerintah mengenai pendidikan kewarganegaraan dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi. Secara politis pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan sekolah sejak tahun 1957.