LP Defisit Perawatan Diri - Ninda Saputri, S.Kep
LP Defisit Perawatan Diri - Ninda Saputri, S.Kep
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Oleh:
Ninda Saputri, S. Kep.
NIM 2030913320011
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Oleh:
Ninda Saputri, S. Kep.
2
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
( Depkes 2000).
Defisit perawatan diri sebagai suatu gangguan didalam melakukan
aktifitas perawatan diri (kebersihan diri, berhias, makan, toileting).
Sedangkan perawatan diri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia
untuk memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya
(Herdman,2012).
B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis, seringkali deficit perawatan diri disebabkan karena adanya
penyakit fisik dan mental yang menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan perawatan diri dan adanya factor herediter yaitu adaa
nggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
b. Psikologis, yaitu berperan tidak kalah penting hal ini dikarenakan
keluarga terlalu melindungi dan memanjakan individu sehingga
perkembangan ini terganggu. Pasien gangguan jiwa mengalamai
deficit perawatan dir idikarenakan kemampuan realitas yang kurang
sehingga menyebabkan pasien tidak peduli terhadap diri dan
lingkungannyatermasuk perawatan diri dirinya.
c. Sosial. Kurangnya dukungan social dan situasi lingkungan
mengakibatkan penurunan kemampuan dalam perawatandiri.
3
2. Faktor Presipitasi
Penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah,
lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri (Towsend, 1998).
4
Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian, mis
memakai pakaian berlapis-lapis, penggunaan pakaian yang tidak
sesuai. Melepas barang-barang yang perlu dalam berpakaian, mis
telajang.
Makan dan minum sembarangan serta berceceran, tidak
menggunakan alat makan, tidak mampu (menyiapkan makanan,
memindahkan makanan kealat makan (dari panic kepiring atau
mangkok, tidak mampu menggunakan sendok dan tidak mengetahui
fungsi alat-alat makan), memegang alat makan, membawa makanan
dari piring kemulut, mengunyah, menelan makanan secara aman dan
menghabiskan makanaan).
BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri
setelah BAB dan BAK, tidak mampu ( menjaga kebersihan toilet dan
menyiram toilet setelah BAB atau BAK)
D. Jenis-Jenis
Menurut Herdman (2015) jenis perawatan diri terdiri dari:
1) Defisit perawatan diri : Mandi; Hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan mandi/beraktifitas perawatan diri untuk diri sendiri.
2) Defisit perawatan diri: Berpakaian; Hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berias untuk diri sendiri.
3) Defisit perawatan diri: Makan; Hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas sendiri.
4) Defisit perawatan diri: Eliminasi; Hambatan kemampuan untuk melakukan
atau menyelesaikan eliminasi sendiri.
5
b. Apa yang menyebabkan pasien malas mandi, mencuci rambut,
menggosok gigi dan,menggunting kuku?
c. Bagaimana pendapat pasisen tentang penampilan dirinya? Apakah
pasien puas dengan penampilan sehari-hari pasien?
d. Berapa kali sehari pasien menyisir rambut ,berdAndan, bercukur
(untuk laki-laki)secara teratur?
e. Menurut pasien apakah pakaian yang digunakan sesuai dengan
kegiatan yang akan dilakukan
f. Coba ceritakan bagaimana kebiasaaan pasien mandi sehari-hari ?
peralatan mandi apa saja yang digunakan pasien ?
g. Coba ceritakan bagaimana kebiasaan makan dan minumpasien ?
h. Menurut pasien apakah alat makan yang digunakan sesuai dengan
fungsinya ?
i. Coba ceritakan apa yang pasien lakukan ketika selesai BAB atau
BAK ?
j. Apakah pasien membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK
setelah BAB dan BAK?
k. Tanyakan mengenai pengetahuan pasien mengenai cara perawatan
diri yang benar
2. PohonMasalah
3. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
6
b. Isolasi Sosial
c. Defisit Perawatan Diri
7
Strategi Pelaksanaan 4 Strategi Pelaksanaan 4
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan dan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien
minum . Beri pujian kebersihan diri, berdandan, makan dan minum. Beri pujian
2. Jelaskan cara eliminiasi / toileting yang baik 2. Bimbing keluarga merawat BAB dan BAK pasien.
3. Latih eliminasi dan toileting yang baik 3. Jelaskan follow up ke RSJ / PKM, tanda kambuh dan
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan rujukan.
diri, berdandan, makan dan minum serta BAK & BAB 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
pujian
Strategi Pelaksanaan 5 Strategi Pelaksanaan5
1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri : kebersihan diri, 1. Evaluasi kegiatan keluarga merawat / melatih pasien dalam
berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK. Beri perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan da
pujian minum dan BAB dan BAK, beri pujian
2. Latih kegiatan harian 2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri 3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ /
4. Nilai apakah perawatan diri telah baik PKM
8
DAFTAR PUSTAKA
Hanrahan, N. P., Rolin-Kenny, D., Roman, J., Kumar, A., Aiken, L., &
Blank, M. (2011).Promoting Self-Care Management among Persons
with Serious Mental Illness and HIV. Home health care
management & practice, 23(6), 421–
427.https://doi.org/10.1177/1084822311405457