Anda di halaman 1dari 14

SAP PENDIDIKAN KESEHATAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN YANG

BENAR dan PEMAKAIAN MASKER YANG BENAR


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok praktik profesi Ners Keperawatan
Manajemen

Disusun oleh :

Muhammad Isnadur Rofiq (1908181)

Chertlin S. Laturette (2008021)

Sari Febriani ( 2008078 )

Selgia Siahaya (2008079)

Tirsa Maria Mahulette (2008089)

PRODI PROFESI NERS


KELOMPOK DARING RS – RSWN
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
2021
SAP TENTANG CUCI TANGAN dan PENGGUNAAN MASKER YANG
BENAR

A. Latar Belakang
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam pencegahan
dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005).Mencuci tangan merupakan
proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan
dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan
mengurangi jumlah mikroorganisme (Tietjen, 2003 dalam Moestika ). Diare
biasanya kuman ditransmisikan dari tangan yang tidak bersih ke makanan.
Kuman-kuman kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini
bisa diegah dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan
sebelum menyiapkan makanan ( Darmiatun, 2013). Mencuci tangan juga dapat
menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai
penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan
saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya
mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan
diri untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting ( Umar, 2009 dalam
Mirzal ). Sebagian masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci tangan,
namun dalam kenyataanya masih sangat sedikit ( hanya 5% yang
tahubagaimana cara melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk
di ajarkan pada masyarakat agar bias mencegah terjadinya penyakit ( Siswanto,
2009 dalam Zuraidah )
B. Tujuan

1. Tujuan umum
a. Keluarga dapat mengetahui cara mencuci tangan yang benar
b. Keluarga dapat mengetahui cara memakai masker yang benar

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan
yang benar keluarga diharapkan mampu :

a. Keluarga dapat menjelaskan pengertian tentang cuci tangan


b. Keluarga dapat menjelaskan tujuan mencuci tangan
c. Keluarga dapat menjelaskan air yang bersih yang seperti apa
d. Keluarga dapat menjelaskan mengapa mencuci tangan menggunakan
sabun
e. Keluarga dapat menjelaskan mengapa mencuci tangan menggunakan air
yang mengalir
f. Keluarga dapat menjelaskan bagaimana langkah mencuci tangan yang
benar
g. Keluarga dapat menjelaskan 5 waktu mencuci tangan menggunakan
sabun
h. Keluarga dan pasien dapat menjelaskan jenis masker
i. Keluarga dan pasien dapat menjelaskan cara menggunakan masker yang
benar
C. Metode dan Pelaksanaan

1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
D. Sasaran dan Target

Sasaran : Keluarga yang berada di ruangan Sadewa 2

Target : Keluarga yang berada di ruangan Sadewa 2 di kamar 03

E. Media dan Alat

1. Leaflet
2. Handscrub
F. Setting Tempat
A : Audience

B C D B : Moderator

C : Penyaji 1

A D : Penyaji 2

G. Waktu dan Tempat

1. Tempat : Ruang Sadewa 2 kamar 03


2. Waktu : 10.00 wib- selesai
3. Tanggal : 4 Maret 2021
G. Tahapan Pelaksanaan
No Tahap/waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan audience
1 Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Memperkenalan diri 2. Mendengarkan
5 menit
3. Menjelaskan penjelasan
maksud dan tujuan 3. Menyampaikan
pendidikan persepsi materi
kesehatan
penkes
4. Apersepsi
2 Inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
pengertian cuci penjelasan
30 menit
tangan 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan
tujuan mencuci
tangan
3. Menjelaskan air
yang bersih yang
seperti apa
4. Menjelaskan
mengapa mencuci
tangan
menggunakan
sabun
5. Menjelaskan
mengapa mencuci
tangan
menggunakan air
yang mengalir
6. Menjelaskan
bagaimana langkah
mencuci tangan
yang benar
7. Menjelaskan 5
waktu mencuci
tangan
menggunakan
sabun
3 Penutup 1. Memberikan 1. Bertanya
kesempatan bertanya
10 menit 2. Menjawab
2. Evaluasi dengan pertanyaan
memberikan
3. Memperhatikan
pertanyaan secara
H. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur
a. Kontrak waktu dengan keluarga 1 hari sebelumnya.
2. Sarana dan prasarana telah siap 1 hari sebelumnya sesuai dengan
rencana kegiatan pendidikan kesehatan
3. Evaluasi proses
a. Alat dan media dapat digunakan dengan baik
b. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
c. Audience mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat
berkonsentrasi terhadap materi yang disampaikan oleh pemberi
pendidikan kesehatan
d. Audience antusias untuk bertanya dalam kegiatan pendidikan
kesehatan dan menerima penjelasan dari penyaji
e. Audience tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan pendidikan
kesehatan selesai dilaksanakan
4. Evaluasi hasil
a. Pre penyuluhan
Audience mampu menjawab pertanyaan dari penyaji sebelum
menyampaikan materi penyuluhan.
b. Post penyuluhan
Kriteria keberhasilan:
Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji meliputi:
1. Pengertian tentang cuci tangan
2. Tujuan mencuci tangan
3. Menjelaskan air yang bersih yang seperti apa
4. Menjelaskan mengapa mencuci tangan menggunakan sabun
5. Mengapa mencuci tangan menggunakan air yang mengalir
6. Bagaimana langkah mencuci tangan yang benar
7. 5 waktu mencuci tangan menggunakan sabun
8. Jenis masker
9. Cara menggunakan masker yang benar
Lampiran Materi

A. Pengertian Cuci Tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air
B. Tujuan mencuci tangan
Tujuan mencuci tangan menurut DEPKES 2007 adalah merupakan salah
satu unsur pencegahan penularan infeksi
C. Pengertian air yang bersih untuk mencuci tangan
Air yang bersih tentu saja yang jernih, tidak berbau dan tidak berwarna.
Ada banyak sekali standar kesehatan mengenai air bersih terutama yang
berhubungan dengan air minum dan untuk kesehatan, termasuk di
dalamnya air yang bebas mikroorganisme, bahan kimia, dan bahan
radioaktif.
Namun untuk keperluan mencuci tangan bagi masyarakat awam maka
dengan kriteria yang disebutkan yakni jernih, tidak berwarna dan tidak
berbau sudah cukup.
D. Mencuci tangan menggunakan sabun
Zat pembersih berbentuk sabun ini baik yang padat maupun cair akan
membantu proses pelepasan kotoran dan kuman yang menempel di
permukaan luar kulit tangan dan kuku. Dengan mencuci tangan yang benar
menggunakan sabun maka kotoran dan kuman akan terangkat sebagian.
Meskipun demikian hal ini sangat membantu mengurangi resiko terinfeksi
E. Mengapa harus memakai air yang mengalir
Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan
luruh terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan
atau di warung makan yang ada wastafelnya, sebaiknya cuci tangan di
wastafel walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja.
F. Langkah mencuci tangan yang benar
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005
yakni ada 6 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih jelasnya.
Langkah – langkah mencuci tangan :
1. Gosok ke dua telapak tangan
2. Gosokkan telapak tangan kiri diatas punggung tangan kanan dan
sebaliknya
3. Gosokkan kedua telapak tangan dengan jari saling menyilang
4. Gosokkan ruas tangan (Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling
mengunci)
5. Gosokkan ibu jari kanan secara melingkar didalam telapak tangan kiri
yang berada dalam posisi mengepal dan sebaliknya
6. Gosokkan ujung jari secara melingkar dan sebaliknya
G. Waktu penting mencuci tangan
1. Sebelum makan
2. Sesudah buamg air besar
3. Sebelum memegang bayi
4. Sesudah menceboki anak
5. Sebelum menyiapkan makanan
H. Jenis masker
Jenis masker beragam dengan fungsinya. Berikut perbedaan masker dan
fungsinya yang diyakini dapat mengurangi paparan Virus Corona ini.
1. Masker Kain
Menurut penelitian, masker kain memang tidak se-efektif masker N95
maupun masker bedah dalam menangkal Virus Corona hanya mampu
menangkal virus sebanyak 70%, jadi harus segera dicuci setelah dipakai
dalam waktu 4 jam dengan sabun dan air, air hangat lebih baik.
Dibandingkan masker kain, masker bedah dan masker respirator N95
jauh lebih efektif dalam menyaring debu, bakteri, dan partikel yang
ukurannya sangat kecil seperti Virus Corona. Kedua jenis masker ini
juga dapat mencegah tembusnya percikan dahak atau air liur, karena
memiliki lapisan anti air.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa masker kain kurang efektif
dalam mengurangi risiko penularan Virus Corona :
a. Masker kain kebanyakan dibuat oleh industri rumah tangga yang
proses pembuatan dan bahannya tidak mengikuti standar medis
b. Kain yang digunakan tidak sama dengan bahan masker bedah atau
masker N95
c. Ujung masker kain cenderung longgar, sehingga tidak dapat
menutupi area di sekitar hidung dan mulut dengan sempurna
d. Masker kain tidak dapat mencegah masuknya partikel yang sangat
kecil, seperti Virus Corona, ke dalam hidung atau mulut melalui
udara
e. Bila tidak digunakan dengan cara yang benar, masker kain justru
dapat meningkatkan risiko virus masuk ke dalam tubuh. Salah
satunya karena masker ini mudah bergerak dan longgar, sehingga
pemakainya perlu berulang kali menyentuh wajah untuk
menyesuaikan posisi masker
Meski begitu, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
menganjurkan penggunaan masker kain kepada masyarakat luas untuk
menekan penyebaran Virus Corona, terutama oleh orang yang sudah
terinfeksi Virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun dan
tampak sehat.
Agar masker kain dapat berfungsi seoptimal mungkin untuk menangkal
Virus Corona, lakukanlah beberapa tips berikut ini :
a. Pilih masker yang sesuai dengan ukuran wajah dan dapat menutup
mulut, hidung, dan dagu
b. Cuci tangan sebelum mengenakan masker, lalu kenakan masker pada
wajah dan selipkan talinya di belakang telinga atau ikat tali masker
di belakang kepala dengan erat agar masker tidak longgar
c. Hindari menyentuh masker kain saat sedang dipakai. Jika ingin
memperbaiki posisi masker kain yang berubah atau longgar, cuci
tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh masker
d. Setelah selesai digunakan, lepaskan masker kain dengan hanya
menyentuh tali pengait atau pengikatnya, lalu segera cuci masker
kain dengan air bersih dan deterjen atau rebus masker di air
mendidih dengan suhu minimal 1300Celsius
e. Segera ganti masker kain apabila sudah robek atau rusak
Masker kain memang tidak sepenuhnya efektif melindungi diri dari
Virus Corona. Namun, mengenakan masker kain bila tidak tersedia
masker sekali pakai setidaknya dapat menurunkan risiko tertular
Virus Corona, dengan catatan masker kain dipakai dengan benar
serta dibarengi upaya pencegahan lainnya
2. Masker Bedah
Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai
yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas.
Masker bedah dapat dijadikan pilihan untuk mencegah penyebaran
Virus Corona karena memiliki lapisan yang mampu menghalau
percikan air liur.
Meski begitu, masker ini lebih efektif bila dikenakan oleh orang yang
sedang sakit untuk mencegah penularan kuman ke orang lain,
ketimbang oleh orang yang sehat untuk melindungi diri dari penyakit.
Kebanyakan masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi
berbeda, yaitu :
a. Lapisan luar, yang anti air
b. Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman
c. Lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar
dari mulut
Tidak disarankan menggunakan masker tanpa ketiga fungsi tersebut
karena tidak efektif dalam mencegah penyakit menular, seperti infeksi
Virus Corona. Kekurangan dari masker ini adalah agak sedikit longgar
ketika digunakan, sehingga memungkinkan partikel kecil atau udara
masuk melalui sisi tepi masker.
Masker bedah bisa didapatkan dengan harga yang murah. Ditambah
lagi, masker ini juga biasa dimanfaatkan untuk penggunaan sehari-hari,
baik orang dewasa maupun anak-anak. Namun saat pandemi COVID-
19 melanda saat ini membuat masker bedah menjadi barang langka
dengan harga yang tidak murah bagi masyarakat menengah ke bawah.
3. Masker N95
Masker N95 juga disarankan untuk mencegah penularan Virus Corona.
Masker yang cenderung lebih mahal dari masker bedah ini tidak hanya
mampu menghalau percikan air liur saja, tapi juga partikel kecil di
udara yang mungkin mengandung virus.
Dibanding masker bedah, masker N95 terasa lebih ketat pada wajah
karena telah didesain secara pas untuk menutupi hidung dan mulut
orang dewasa. Pada anak-anak, penggunaan masker ini tidak disarankan
karena ukuran masker bisa terlalu besar sehingga tidak dapat
memberikan perlindungan yang cukup
Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan
untuk penggunaan sehari-hari. Hal ini disebabkan desainnya yang
membuat orang yang memakai bisa sulit bernapas, gerah, dan tidak
betah memakainya dalam jangka waktu yang agak lama.
I. Cara Menggunakan Masker yang Benar
Masker bedah dan masker N95 dapat digunakan untuk mencegah paparan
Virus Corona. Namun, manfaat dari kedua masker ini hanya akan efektif
jika digunakan dengan benar.
Berikut adalah panduan menggunakan masker yang benar :
1. Pastikan kita telah mencuci tangan dengan benar
2. Jika menggunakan masker bedah, pastikan sisi luar adalah yang
berwarna hijau dan sisi dalam yang berwarna putih
3. Pasang tali masker dengan baik. Jika tali masker perlu diikat, ikat
bagian atas terlebih dahulu, kemudian bagian bawahnya
4. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu dengan sempurna.
Pastikan pula bagian yang ada logamnya berada di batang hidung
5. Lekukkan strip logam mengikuti lekukan hidung hingga tidak ada
menyisakan lubang
6. Hindari menyentuh bagian tengah masker saat menggunakan dan
melepas masker
7. Buang masker ke tempat sampah dan cuci tangan hingga bersih setelah
menggunakan masker
DAFTAR PUSTAKA
1. Maryam, R. Siti, dkk.2012. Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai