2014-2-01946-MN Bab2001
2014-2-01946-MN Bab2001
LANDASAN TEORI
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p7) studi kelayakan bisnis adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha
yang akan dijalankan,untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis
dijalankan.
Kasmir dan Jakfar (2010,p4) dalam bukunya berjudul “Studi Kelayakan
Bisnis” menggunakan teori William F.S. Investasi diartikan sebagai
mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa yang akan datang. Dari
pengertian ini terkandung 2 (dua) atribut penting di dalam investasi yaitu adanya
resiko dan tenggang waktu. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah
dana dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi dimulai. Kemudian
mengharapkan pengembalian investasi dengan disertai tingkat keuntungan yang
diharapkan di masa yang akan datang. Pengorbanan sekarang mengandung suatu
kepastian bahwa uang yang digunakan untuk investasi sudah pasti
dikeluarkan.Sedangkan hasil di masa yang akan datang bersifat tidak pasti.
Menurut Landis dan Christoper (2013), Studi kelayakan biasanya diarahkan
pada pekerjaan yang semuanya akan berlangsung secara sekaligus, tetapi
memiliki beberapa kompleksitas atau ketidakpastian.
2.1.1. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis
dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan (Kasmir
Jakfar,2012,p13),yaitu:
2.1.2. Menghindari Resiko Kerugian
Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada
semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan
terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan.
Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko
yang tidak kita inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun
yang tidak dapat dikendalikan.
9
10
b) Aktiva Tetap
Kendaraan, tanah, bangunan, mesin, peralatan dan
perlengkapan kantor, praoperasional merupakan yang
termasuk dalam aktiva tetap.
c) Kewajiban dan modal
Sejumlah dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan
proyek tersebut yang diperoleh baik dari utang kepada bank
maupun dari investasi pribadi.
2.6.2. Proyeksi Laba Rugi
Analisa laba rugi dimaksudkan untuk melihat kemungkinan
proyek memperoleh keuntungan atau kerugian pada tiap periode
tertentu, sesuai dengan kapasitas produksi yang direncanakan
dan diasumsikan bahwa produk akan terjual habis pada akhir
tiap – tiap periode (akhir tahun). Adapun langkah – langkah
perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut :
a) Perhitungan biaya produksi dan perkiraan pendapatan dari
penjualan berdasarkan rencana kapasitas produksi yang telah
ditetapkan.
b) Perhitungan pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Dari
proyeksi laba rugi akan dapat memberikan gambaran bagi
pihakmanajemen untuk menentukan kebijakan harga jual.
2.6.3. Penyusutan / Depresiasi
Merupakan pengalokasian biaya investasi suatu proyek pada
setiap tahun sepanjang umur ekonomis proyek tersebut.
Besarnya depresiasi tahunan yang dikenakan pada suatu properti
tergantung pada ongkos investasi dari properti, tanggal
pemakaian awalny, estimasi masa pakainya, nilai sisa yang
ditetapkan, dan metode depresiasi yang digunakan.
2.6.4. Analisa Aliran Kas (cashflow)
Analisa kas merupakan deskripsi grafis dari setiap alternatif
yang digunakan dan dianalisa. Aliran kas merupakan langkah
pertama dalam analisa ekonomi teknik yang bertujuan untuk
mempermudah mengetahui perkembangan uang sesuai dengan
waktu.
18
NPV =
dimana :
NPV = net present value
Ft = aliran kas pada periode t
N = umur proyek atau periode studi dari proyek tersebut
i 0= nilai rate of return dari proyek atau investasi tersebut
Apabila nilai sekarang / NPV lebih besar daripada 0 (nol) maka
proyek dapat dikatakan menguntungkan, dan begitupula
sebaliknya.
2.6.7. Metode Internal Rate return (IRR)
IRR merupapakan tingkat bunga yang menyamakan present
value dari aliran kas keluar dan present value dari aliran kas
masuk. Secara sistematis tingkat bunga tersebut dapat
dinyatakan sebagai r, dan dinyatakan dalam persamaan
berikutini :
Dimana :
IRR adalah internal rate of return
PV adalah present value positif dengan discount rate tertentu
yang lebih rendah ( i1 ) .
NV adalah present value negatif dengan discount rate tertentu
yang lebih tinggi ( i2 )
2.6.8. Analisa Sensitivitas
Ketidakpastian berarti bahwa makin banyak kemungkinan yang
akan terjadi, karenanya jika kita dihadapkan pada masalah
ketidakpastian dalam penaksiran aliran kas, maka kita perlu
mencoba mengetahui apalagi yang akan terjadi. Untuk
mengetahui seberapa sensitif suatu keputusan terhadap
perubahan faktor-faktor atau parameter-parameter yang
mempengaruhinya, maka setiap pengambilan keputusan pada
20
WACC =
21
Dimana :
E = Jumlah proporsi Ekuitas Iinvestasi pribadi)
D = Jumlah proporsi utang
re = rate dari ekuitas
rd = rate dari utang (rate of debt)
T = proporsi pajak terhadap nilai laba sebelum pajak
2.7.1. Pengertian Cashflow
Ada berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada
keuntungan yang dilaporkan didalam buku. Hal ini dikarenakan
untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kita
mengetahui bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku
belum pasti dalam bentuk kas sehingga dengan demikian jumlah
kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan
jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku.
Cash flow terdiri dari 3 jenis yaitu:
a) Initial Cash flow (aliaran cash flow permulaan)
Ialah pengeluaran – pengeluaran untuk investasi pada
awal periode.
b) Operastional Cash Flow (aliran kas operational)
Ialah aliran kas yang timbul selama proyek investasi
tersebut berjalan
c) Terminal Cash Flow (aliran kas terminal)
Ialah aliran kas yang akan diterima pada akhir proyek.
a) Deviden
Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberika oleh
perusahaan kepad pemegang saham atas keuntungan yang
dihasilkan perusahaan.
b) Capital Gains
Capital gain adalah selisih harga beli dan selisih harga beli.
usaha ini telah memiliki izin usaha resmi dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupten Bogor. Aspek sosial lingkungan menunjukkan
bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan dan tidak merugikan masyarakat sekitar. Aspek
ekonomi menunjukkan bahwa terdapat kontribusi perusahaan terhadap
perekonomian secara keseluruhan. Hasil analisis terhadap aspek finansial
menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan
kriteria investasi. Skenario I menghasilkan nilai NPV sebesar Rp
55.324.877, Net B/C 1,56, IRR 19%, dan payback periode 5,92 tahun.
Sedangkan skenario usaha II menghasilkan nilai NPV sebesar Rp
83.147.143, Net B/C 1,80, IRR 47 24%, dan payback periode 5,11 tahun.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kedua skenario usaha
tidak layak untuk dijalankan ketika mengalami penurunan penjualan
36,57%, tetapi ketika mengalami kenaikan harga susu segar sebesar
12,5%, usaha tersebut tetap layak untuk dijalankan.
Yulia Kurniawan (2011) Skripsi. Analisa Kelayakan Usaha Ayam
Goreng Kremes (Studi Kasus pada Usaha Katering di Jepara). Aspek
kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek pasar, aspek
teknis, aspek lingkungan dan aspek finansial. Metode penilaian
kelayakan investasi aspek keuangan adalah Net Present Value (NPV),
Payback Period (PP) an Internal Rate of Return (IRR). Hasil pengolahan
menunjukkan bahwa dengan MARR 18%, investasi usaha ayam kremes
dapat dilakukan melalui 3 tipe yaitu tipe gerobak (Rp. 10.000.000), tipe
warung kecil (Rp. 50.000.000) dan tipe restoran (Rp. 100.000.000).
Perhitungan aspek finansial menunjukkan bahwa ketiga investasi layak
dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai NPV pada masing-masing
tipe adalah positif, nilai Payback Period berada dibawah target yang
ditentukan yaitu 5 tahun, dan nilai IRR di atas tingkat suku bunga yang
ditentukan yaitu 18%
PT PEMUDA
PT BAKAERT
MANDIRI
INDONESIA
SEJAHTERA
Internal Eksternal
(AspekKeuanga (AspekTeknisda
n) nAspekPasar)
ANALISA FINANSIAL :
Alat Ukur :
PAYBACK PERIOD
NPV
IRR
WACC
ANALISA
SENSITIVITAS