Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENCEMARAN UDARA
\

Disusun Oleh:

Annisa Nurleli (181411006)

Alfariz Dwi Pradana (181411004)

Hilda Fania Agustin (181411014)

Holis Muhlis (181411015)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

TEKNIK KIMIA

1A D3-TEKNIK KIMIA
PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara merupakan suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan
terkontaminasi oleh zat-zat yang tidak berbahaya, maupun yang membahayakan bagi kesehatan
manusia. pencemaran udara biasa terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang
menghasilkan gas-gas yang mengandung zat diatas batas kewajaran, terlebih ketika semakin
sempitnya lahan hijau atau pepohonan disuatu daerah. Semakin banyaknya kendaraan bermotor
dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan semakin parah
pula pencemaran udara yang terjadi. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa provinsi terutama di
kota-kota besar seperti, Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan
kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%
(As'ari, 2018).

Sumber pencemaran udara dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Sumber alami
Sumber alamiah merupakan sumber pencemaran yang berasal dari proses alam tanpa
adanya campur tangan manusia
a. Letusan gunung merapi
Aktivitas vulkanik yang terjadi pada gunung merapi mengakibatkan banyak dampak
negatif yang diterima oleh lingkungan. Letusan gunung merapi dapat mengemisikan
SO2, H2S, CH4 dan partikulat berupa kepulan asap.
b. Kebakaran hutan
Akibat dari cuaca ekstrim dan kemarau yang berkepanjangan yang menuju ke hutan,
mengakibatkan banyak lahan terbakar dan terjadi kerusakan ekosistem. Akibatnya,
banyak zat pencemar yang terbententuk dan berbahaya bagi kesehatan. Kebakaran
hutan dapat mengemisikan hidrokarbon (HC), CO dan partikulat berupa asap dan
debu
c. Rawa-rawa
Akibat dari adanya proses fermentasi anaerobic selulosa oleh microorganism, rawa-
rawa menjadi sumber pencemar alami khususnya mengemisikan CH 4, NH3, H2S, CO2,
dan NOx. Fermentasi yang terjadi diakibatkan karena pada umumnya tumbuhan yang
ada di rawa-rawa terendam sebagian di dalam air.
d. Dekomposisi bahan organik oleh bakteri pengurai yang terjadi pada pembusukan
tumbuhan dapat menghasilkan gas CH4.
2. Sumber antropogenik
Sumber pencemaran udara akibat aktivitas manusia (antropogenik) dapat dibagi menjadi
dua kategori yaitu sumber bergerak dan tidak bergerak
a. Sumber bergerak
Kendaraan bermotor, pada umumnya akan mengemisikan gas NOx, CO, SO 2, dan
tetraethyl lead yang menjadi bahan logam timah yang ditambahkan ke dalam bensin
berkualitas rendah untuk meningkatkan nilai oktan guna mencegah terjadinya letupan
pada mesin. Polutan-polutan ini terbentuk karena aktivitas pada mesin dan sistem
pembuangan yang tidak distandarisasi dan tidak dijaga dengan baik. Semakin
banyaknya volume kendaraan, polutan yang terbentuk akan semakin tinggi dan
memiliki resiko yang mematikan bagi lingkungan.
b. Sumber tidak bergerak
(1) Proses industri
Industri-industri di negara berkembang, seringkali tidak memperhatikan sistem
pembuangan pada cerobong asap. Sistem pembuangan ini berpotensi tinggi pada
pencemaran udara. Hal ini dikarenakan industri dapat mengemisikan gas SOx,
NOx, CO2 dan partikulat pada tiap proses yang terjadi di industri tersebut.
(2) Pembangkit listrik tenaga batu bara
Pembangkit listrik tenaga batu bara sempat menjadi primadona pada beberapa
tahun terakhir. Pembangkit ini pernah dinobatkan sebagai sumber energi baru
terbarukan yang diincar oleh berbagai Negara. Belakangan ini pembangkit listrik
tenaga batu bara dinilai berbahaya karena hasil pembakarannya dipercaya dapat
mengemisikkan SO2, NOx, CO dan HC.
(3) Pembakaran terbuka
Pembakaran sampah maupun lahan yang dilakukan oleh manusia di alam terbuka
berpotensi mencemari udara. Pasalnya setiap pembakaran terbuka dapat
menghasilkan CO, NOx, CH4 dan partikulat
(4) Asap rokok
Merupakan hal yang lumrah di masyarakat melihat kepulan asap rokok yang
menebal di sudut-sudut kota. Setiap batang rokok yang dibakar berpotensi
menghasilkan zat-zat berbahaya seperti CO, H 2S NOx dan CH2O. Polutan ini
berpotensi sebagai salah satu penyumbang bagi pencemaran udara di bumi ini.
Terlebih formalin yang dikeluarkan oleh rokok akan langsung terasa dampaknya
yaitu mengakibatkan iritasi pada kulit dan mata (Sitorus, 2016).
I. Pengertian Udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan dan
selalu berubah dari waktu ke waktu.Udara yang normal merupakan campuran gas-
gas meliputi 78 % N2; 20 % O2; 0,93 % Ar ; 0,03 % CO2 dan sisanya terdiri dari
neon (Ne), helium (He), metan (CH4) dan hidrogen (H2). Sebaliknya, apabila
terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan
komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Tabel 1. Komposisi udara kering dan bersih

Komponen Konsentrasi Dalam Volume

(ppm) (%)
Nitrogen (N2) 780.900 78,09

Oksigen (O2) 209.500 20,95

Argon (Ar) 9.300 0,93

Karbon dioksida (CO2) 320 0,032

Neon (Ne) 18 1,8 x 10-3

Helium (He) 5,2 5,2 x 10-4

Metana (CH4) 1,5 1,5 x 10-4

Kripton (Kr) 1,0 1,0 x 10-4

H2 0,5 5,0 x 10-5

H2O 0,2 2,0 x 10-5

CO 0,1 1,0 x 10-5

Xe 0,08 8,0 x 10-6

O3 0,02 2,0 x 10-6

NH3 0,006 6,0 x 10-7

NO2 0,001 1,0 x 10-7

NO 0,0006 6,0 x 10-8

SO2 0,0002 2,0 x 10-8

H2S 0,0002 2,0 x 10-8

Sumber : Giddings (1973)

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,


energi dan atau komponen lain ke dalam udara dan atau berubahnya tatanan
(komposisi) udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(KEPMEN KLH No. 02/Men-KLH/I/1988). Pencemaran udara tidak mengenal
secara tegas batas wilayah pengaruhnya, baik di kota maupun di daerah-daerah
lainnya. Masalah yang ditimbulkan oleh pencemaran udara bahkan dapat meliputi
ruang lingkup antar negara. Hal ini, disebabkan oleh berbagai faktor yang
memengaruhi penyebaran, seperti volume bahan pencemar, geografis, topografi, dan
klimatologi.

II. DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

Ada tiga cara masuknya bahan pencemar udara kedalam tubuh manusia,
yaitu melalui inhalasi, ingestasi, dan penetrasi kulit. Inhalasi adalah masuknya
bahan pencemar udara ke tubuh manusia melalui sistem pernafasan. Bahan
pencemar ini dapat mengakibatkan gangguan pada paru-paru dan saluran
pernafasan, selain itu bahanpencemar ini kemudian masuk dalam peredaran darah
dan menimbulkan akibat pada organ tubuh lain. Bahan pencemar udara yang
berdiameter cukup besar tidak jarang masuk ke saluran pencernaan, ketika makan
atau minum, seperti juga halnya di paru-paru, maka bahan pencemar yang masuk ke
dalam pencernaan dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.
Permukaan kulit dapat juga menjadi pintu masuk bahan pencemar dari udara,
sebagian besar pencemar hanya menimbulkan akibat buruk pada bagian permukaan
kulit seperti dermatitis dan alergi.

1. ParticulateMatter (PM)
Partikulat adalah bentuk dari padatan atau cairan dengan ukuran molekul
tunggal yang lebih besar dari 0.002 µm tetapi lebih kecil dari 500 µm yang
tersuspensi di atmosfer dalam keadaan normal. Partikulat dapat berupa asap, debu
dan uap yang dapat tinggal di atmosfer dalam waktu yang lama.  Partikulat
merupakan jenis pencemar yang bisa bersifat primer ataupun sekunder tergantung
dari aerosolnya. Partikulat terdiri dari beberapa jenis berdasarkan distribusi
partikelnya, antara lain:

1. PM2.5 (2.5 µm)


2. PM10 (10 µm)
3. PM100 / TSP (Total Suspended Particulate) (≤100 µm)

Dampak Terhadap Kesehatan Manusia

Keberadaan partikulat di udara secara potensial menyebabkan kerugian,


seperti pada kesehatan paru-paru dan dapat mereduksi jarak penglihatan
(visibilitas). Besarnya efek yang ditimbulkan oleh partikulat bergantung pada besar
kecilnya ukuran partikulat, konsentrasi, dan komposisi fisik-kimia di udara.

Polutan partikulat masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui sistem


pernapasan, oleh karena itu pengaruh yang merugikan langsung terutama terjadi
pada sistem pernafasan. Faktor yang paling berpengaruh terhadap sistem pernafasan
terutama adalah ukuran partikulat, karena ukuran partikulat yangnentukan seberapa
jauh penetrasi partikulat ke dalam sistem pernafasan.

Gambar proses masuknya partikulat ke dalam saluran pernafasan (Sumber: Alfiah,


2009)

Sistem pernafasan mempunyai beberapa sistem pertahanan yang mencegah


masuknya partikulat-partikulat, baik berbentuk padat maupun cair, ke dalam paru-
paru.Partikulat yang mempunyai diameter lebih besar dari 5,0 mikron akan berhenti
dan terkumpul terutama di dalam hidung dan tenggorokan. Meskipun partikulat
tersebut sebagian dapat masuk ke dalam paru-paru tetapi tidak pernah lebih jauh
dari kantung-kantung udara atau bronchi, bahkan segera dapat dikeluarkan oleh
gerakan silia.

Berikut adalah gambar mekanisme pertahanan organ pernafasan berdasarkan


distribusi ukuran partikulat.
(Sumber: Alfiah, 2009).

Tabel Mekanisme pertahanan organ pernafasan terhadap partikulat.

2. Karbon Monoksida
Karbon monoksida adalah gas yang terdiri dari satu atom karbon (C) dan
satu atom oksigen (O). Gas ini tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
mengiritasi. Namun karbon monoksida ini mudah terbakar dan sangat beracun
apabila terhirup oleh manusia dan memasuki sistem peredaran darah. Karbon
monoksida terjadi akibat proses pembakaran yang tidak sempurna akibat kurangnya
oksigen. Hal ini bisa terjadi pada kendaraan bermotor, alat pemanas, tungku kayu,
bahkan asap rokok.

Bahaya Gas Karbon Monoksida

Gas karbon monoksida (CO) yang masuk dalam sistem peredaran darah
akan menggantikan posisi oksigen dalam berikatan dengan hemoglobin (Hb) dalam
darah. Gas CO akhirnya mudah masuk ke dalam jantung, otak dan organ yang
lainnya. Ikatan CO dan Hb dalam darah akan membentuk karboksihaemoglobin,
yang dapat menyebabkan sebagai berikut:

1. Oksigen akan kalah bersaing dengan karbon monoksida sehingga kadar oksigen
dalam darah manusia akan menurun. Sedangkan, oksigen sangat diperlukan dalam
proses metabolisme tubuh sel, jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Dengan
keberadaan CO di dalam darah, maka akan menghambat metabolisme tubuh
manusia.
2. Gas CO akan menghambat terjadinya proses respirasi atau oksidasi sitokrom. Hal
ini akan mengakibatkan pembentukan energi tidak maksimal. Karbon monoksida
akan berikatan langsung dengan sel otot jantung dan sel tulang. Akibatnya terjadi
keracunan CO pada sel tersebut dan merembet pada sistem saraf manusia.

Paparan karbon monoksida dalam jumlah besar akan menimbulkan gejala


seperti keracunan, yakni sakit kepala, rasa mual dan muntah. Gejala ini akan
bertambah dengan rasa lelah, mengeluarkan keringat cukup banyak, pola pernafasan
menjadi cepat dan pendek, adanya rasa gugup dan berkurangnya fungsi penglihatan.
Puncak dari gejala ini adalah berkurangnya kesadaran bahkan hingga pingsan yang
sebelumnya ditandai dengan sakit dada yang sangat mendadak.

3. Sulfur Oksida (SOx)


SO2 dan gas-gas oksida sulfur lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran
bahan bakar fosil yang mengandung sulfur. Sulfur sendiri terdapat dalam hampir
semua material mentah yang belum diolah seperti minyak mentah, batu bara, dan
bijih-bijih yang mengandung metal seperti alumunium, tembaga,seng,timbal dan
besi. Di daerah perkotaan, yang menjadi sumber utama sulfur adalah kegiatan
pembangkit tenaga listrik, terutama yang menggunakan batu bara ataupun minyak
diesel sebagai bahan bakarnya, juga gas buang dari kendaraan yang menggunakan
diesel dan industri-industri yang menggunakan bahan bakar batu bara dan minyak
mentah.

Gambar 1. Struktur Sulfur Dioksida

Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen


sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur
trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida
mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara,
sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif.

Bahaya Gas Sulfur Oksida (SOx)

SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebab karat),
beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan fasa gasnya.
Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada
system pernafasan, seperti pada slaputlendir hidung, tenggorokan dan saluran
pernafasan di paru-paru. Efek kesehatan ini menjadi lebih buruk pada penderita
asma. Dalam bentuk gas, SO2 dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru yang
menyebabkan timbulnya kesulitan bernafas, terutama pada kelompok orang yang
sensitive seperti orang berpenyakit asma, anak-anak dan lansia.

Tabel 1. Pengaruh Konsentrasi Sulfur Dioksida terhadap Kesehatan


Manusia

4. Nitrogen Oksida (NOx)

Nitrogen oksida (NOx) adalah senyawa gas yang terdapat di udara bebas
(atmosfer) yang sebagian besar terdiri atas nitrit oksida (NO) dan nitrogen dioksida
(NO2) serta berbagai jenis oksida dalam jumlah yang lebih sedikit. Kedua macam gas
tersebut mempunyai sifat yang sangat berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi
kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati karena gas
tersebut tidak bewarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara
mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya merah kecoklatan.

Kadar NOx di udara daerah perkotaan yang padat penduduk akan lebih tinggi
yang disebabkam oleh transportasi, generator pembangkit tenaga listrik, pembuangan
sampah,Dll.
Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak
berbahaya, kecuali bila gas NO yangkadarmya cukup tinggi dapat menyebabkan
gangguan pada sisitem saraf yang menyebabkan kejang-kejang. Bila keracunan ini
terus berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih
berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehingga menjadi gas NO2.

Bahaya Gas Nitrogen Oksida (NOx)


Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. Penelitian
menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun daripada NO. Diudara ambient
yang normal, NO dapat mengalami oksidasi menjadi NO2 yang bersifat racun.
Pemaparan NO2 5ppm selama sepuluh menit akan mengakibatkan manusia kesulitan
bernapas. Sedangkan pada konsentrasi yang tinggi dan biasanya hanya terjadi pada
industri akan mengakibatkan kerusakan berat pada paru-paru manusia.

5. Timah (Sn)

Timah adalah elemen keempat dalam kolom keempat belas dari tabel
periodik. Timah diklasifikasikan sebagai logam pasca-transisi. Atom timah memiliki
50 elektron dan 50 proton dengan 4 elektron valensi di kulit terluar.

Efek Timah pada Kesehatan Manusia

Penyerapan ikatan timah dalam senyawa organik dapat menyebabkan efek akut serta
efek jangka panjang.

Efek jangka pendek :

 Iritasi mata dan kulit

 Pusing kepala

 Depresi

 Gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh

 Kerusakan kromosom

 Kekurangan sel darah merah

 Kerusakan otak (menyebabkan kemarahan, gangguan tidur, pelupa dan sakit


kepala)

Biasanya timah ada pada cat cair yang digunakan untuk mengecat rumah
ataupun bangunan lainnya, sangat dianjurkan untuk menggunakan masker pada
saat melakukan pengecatan.

6. Gas Klorin (Cl2)


Klorin adalah unsur yang umum di Bumi, tetapi tidak ditemukan secara
alami dalam keadaan murni karena sangat reaktif dan cenderung membentuk
senyawa dengan unsur-unsur lainnya. Pada suhu kamar dan tekanan normal,
klorin adalah gas kuning-hijau yang lebih berat dari udara. Meskipun beberapa
senyawa yang sangat penting untuk berbagai bentuk kehidupan – termasuk
manusia – dalam bentuk unsur, gas sangat beracun. Klorin digunakan dalam
industri untuk memproduksi plastik, insektisida, dan obat-obatan; untuk
membersihkan air untuk minum dan kolam renang; dan sebagai agen pemutih
dalam industri kertas.

Penggunaan Klorin

Sifat pengoksidasi unsur ini membuatnya sangat efektif dalam mematikan


mikroorganisme berbahaya. Lebih dari 25.000 orang di seluruh dunia meninggal
setiap hari akibat penyakit yang ditularkan melalui air, seperti kolera dan tipus.
Klorinasi air adalah salah satu yang paling banyak digunakan pengamanan untuk
pasokan air minum. Klorin dapat ditambahkan ke air sebagai gas atau dalam
bentuk senyawa hipoklorit, yang mungkin padat atau dalam larutan cair.
Hipoklorit melepaskan sejumlah kecil unsur ke dalam air..

Klorin dalam air keran dapat membahayakan ikan dan beberapa tanaman
hias, tetapi dapat dihilangkan dengan air mendidih selama beberapa menit atau
dengan menempelkan filter kepada keran. Cara lain adalah dengan menambahkan
tablet deklorinasinya. Hal ini membuat air dapat diminum, tetapi sangat cocok
untuk mengisi tangki ikan.

Dampak pada kesehatan


Gas klorin dapat mempengaruhi kesehatan, tergantung pada tingkat dan
durasi paparan. Klorin bersifat korosif dan mengiritasi pada mata, kulit, dan
saluran pernapasan. Paparan konsentrasi rendah dapat menyebabkan sakit
tenggorokan, mata dan kulit iritasi, dan batuk. Pada konsentrasi yang lebih tinggi,
gas dapat menyebabkan penyempitan bronkus, membakar mata, dan warna biru
pada kulit. Hal ini juga dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan
sakit di dada.

Paparan konsentrasi tinggi gas dapat cepat fatal – itu digunakan sebagai
senjata kimia selama Perang Dunia I – tapi tidak mungkin dalam situasi sehari-
hari. Bagaimanapun dalam kehidupan rumah tangga digunakan sebagai pemutih
bisa, akan berbahaya jika salah penanganan. Hal ini dapat melepaskan sejumlah
besar gas saat kontak dengan asam, dan bergabung dengan produk yang
mengandung amonia untuk membentuk chloramine beracun.

7. Ozon (O3)

Pengaruh ozon permukaan tanah memengaruhi kesehatan.

Ozon dalam jumlah yang rendah dapat berbahaya bagi kesehatan. Tanda
awal dari paparan ozon meliputi hal-hal seperti iritasi mata, mulut kering, batuk,
hidung tersumbat, mengi, sesak napas, dan nyeri dada pada orang yang bahkan
dalam keadaan sehat..

Bayi dan anak-anak memiliki berat badan yang lebih rendah, namun
bernapas dengan volume udara yang lebih besar daripada orang dewasa,
khususnya melalui mulut mereka. Anak-anak juga menghirup udara yang lebih
rendah ke tanah, lebih dekat dengan sumber ozon yang dihasilkan oleh pembersih
udara.
III. DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP LINGKUNGAN

1. Hujan asam

Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan
secara alami bersifat asam dikarenakan ada beberapa zat yang menyebabkan hujan itu
bersifat asam diantaranya:

 Karbondioksida atau CO₂ dan karbon monoksida atau CO. Karbondioksida dan
karbon monoksida ini merupakan suatu gas hasil proses pembakaran yang
bertemu dengan uap air atau H₂O. kedua gas ini apabila bertemu akan
membentuk asam karbonat atau H2CO3 yang termasuk ke dalam kategori asam
lemah.
 Hidrogen sulfida atau H2S, sukfur oksida atau SO2 yang bertemu dengan uap air
atau H2O akan membentuk asam sulfat atau H2SO4 yang meurapakan kategori
asam yang kuat.

Proses terjadinya hujan asam

Seperti halnya hujan pada umumnya yang terbentuk karena melalui beberapa tahapan,
hujan asam pun juga demikian. Berikut ini akan dipaparkan mengenai tahapan- tahapan
terjadinya hujan asam ini secara urutm yakni:

 Di Bumi terdapat beragam aktivitas baik aktivitas alam maupun aktivitas


manusia yang menimbulkan berbagai macam gas penyebab hujan asam, seperti
karbondioksida, karbonmonoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfur.
 Kemudian di Bumi juga terjadi penguapan oleh berbagai macam sumber air yang
disebabkan karena pemanasan sinar matahari dan menghasilkan uap air yang
banyak.
 Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan bertemu dengan
gas- gas yang menyebabkan terjadinya hujan asam tersebut. Yakni
karbondioksida dan karbonmonoksida dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan
sulfur oksida dengan uap air.
 Adanya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau karbon monoksida ini
akan menghasilkan asam yang bersifat lemah. Hidrogen oksida dan sulfur
dioksida ketika bertemu dengan uap air akan menghasilkan asam yang bersifat
kuat.
 Kemudian senyawa tersebut terbawa oleh angin menuju tempat yang jauh dari
sumbernya dan semakin ke atas.
 Ketika sudah sampai di atas, gas yag bercampur dengan uap air tersebut akan
mengalami kejenuhan sehingga menjatuhkan kandungan airnya sebagai titik- titik
air. Titik- titik air inilah yeng menjadi hujan. Hujan inilah yang yang dinamakan
sebgai hujan asam.

Sifat Hujan Asam

Setelah kita mengetahui tentang proses terjadinya hujan asam, kita akan mengetahui fakta
tentang hujan asam ini. Berikut ini adalah fakta mengenai hujan asam, yakni sebagai
berikut:

 Hujan asam merupakan sebuah hujan yang


intensitas terjadinya meningkat ketika terjadi
revolusi industri. Jenis industri yang paling banyak
menimbulkan atau memicu terjadinya hujan asam
adalah indistri yang melakukan pembakaran atau yang mempunyai cerobong
asam dan menggunakannya sebagai cara untuk membuang asap sisa pembakaran.
 Hujan asam ini biasanya terjadi di daerah yang lokasinya jauh dari sumber atau
penyebab terjadinya hujan itu sendiri. Di wilayah Bumi, yang paling banyak
mengalami hujan asam adaah di daerah gunung atau pegunungan. Hal ini karena
daerah pegunungan mempunyai curah hujan yang lebih tinggi daripada daerah
atau kawasan yang ada di sekitarnya.
 Pengaruh dari hujan asam sendiri dapat kita lihat dari beberapa sudut atau
beberapa hal, antara lain adalah menurunnya jumlah ikan yang berada di danau.
Selain itu, efek yang terlihat pada tumbuhan hijau adalah rusaknya lapisan lilin
yang ada di daun tumbuhan
 Dari hujan asam pula kita juga dapat menemui beragam nutrisi akan hilang. Hal
ini akan berakibat pada tumbuhan yang tidak akan tahan pada udara dingin dan
juga tidak tahan terhadap serangan serangga dan juga jamur, juga menyebabkan
tumbuhan men jadi layu.
 Hujan asam juga akan membuat pertumbuhan akar pada tumbuhan menjadi
lambat. Dan manusia dapat terganggu oleh berbagai macam penyakit
dikarenakan hujan asam yang akan mengkontaminasi sumber air dan
karakteristik air tsb menjadi lebih reaktif untuk mengikat logam alumunium saat
sudah terkontaminasi hujan asam, saat kandungan alumunium tsb sudah masuk
pada tubuh manusia maka akan rentan untuk terkena penyakir alzheimer.
 Hujan asam menyebabkan korosi pada bangunan khususnya bangunan yang
dibuat dari besi.

2. Penipisan Lapisan Ozon

Ozon(O3) yaitu suatu lapisan yang dapat menyaring sinar matahari berlebih yang
terdapat pada lapisan stratosfer, pada tahun 1979 diidentifikasi terdapat lubang ozon di
daerah antartika. Hal tersebut disebabkan oleh pemakaian zat berlebih yang dapat
meyebabkan penipisan bahkan bolongnya lapisan ozon, zat tersebut antara lain
Chlorofluorocarbon, bromida, halons. Zat tersebut dihasilkan dari pemakaian benda pada
keseharian kita yaitu Air conditioner (AC), lemari Es, pada saat udara dingin yang keluar
dari AC pada saat itu juga CFC keluar, CFC juga digunakan dalam pembuatan styrofoam,
untuk itu pembungkusan makanan oleh bahan styrofoam dilarang karena selain
berdampak negatif bagi lingkungan CFC juga meyababkan susah bernafas(sesak dada),
sakit tenggorokan akut, dan gangguan pengnglihatan.

Terjadi peristiwa bolongnya lapisan ozon di antartika menyita perhatian peneliti, hal
tersebut membingungkan karena jika dipikirkan pemakain zat-zat yang menghasilkan
ozon banyak digunakan di negara-negara atau kota-kota besar, tetapi bolongnya ozon
tersebut terjadi di wilayah antartika. Setelah dilakukan penelitian ternyata CFC (senyawa
yang meyebabkan bolongnya lapisan ozon) susah terurai, CFC hanya terurai di tempat
yang dingin karena disana terdapar Polar Stratospheric Clouds(PSC) yang dapat
meguraikan CFC menjadi unsur klorin, unsur klorin inilah yang dapat merusak lapisan
ozon, satu molekul klorin dapat merusak 10.000-100.000 molekul ozon, sehingga lapisan
ozon di antartika terjadi kerusakan.
3. Efek Rumah Kaca

Bumi ini diibaratkan seperti sebuah rumah kaca, dimana kondisi di dalam rumahnya
lebih panas daripada d iluar, karena kaca yang menghalangi panas yang akan dipantulkan
lagi keluar.

Karbon dioksida(CO2) semakin hari semakin meningkat jumlahnya, karena semakin


banyaknya kendaraan, dan jumlah pabrik menyebabkan gas tersebut terkumpul di udara
dan menjadi penyebabnya efek rumah kaca, dimana panas yang dipatulkan oleh bumi
dalam bentuk inframerah tidak bisa dikembalikan lagi ke angkasa karena CO2 yang
menghalangi panas yang akan dipantulkan.

Sehingga, kondisi bumi menjadi lebih panas. Dalam skala sedang efek rumah kaca ini
dibutuhkan karena untuk menghindari penurunan suhu yang drastis pada saat menjelang
malam hari, sehingga bumi tetap hangat. Tetapi, dalam jumlah besar hal tersebut akan
berdamapak negatif, yaitu menyebabkan global warming, keadaan dimana kondisi bumi
menjadi sangat panas.

IV. UPAYA PENANGGULANGAN

Pencemaran udara memanglah hal atau peristiwa yang harus diwaspadai, dijauhi atau
bahkan dihilangkan. Hal ini karena kita telah mengetahui bersama bahwasannya polusi
udara atau pencemaran udara ini sangat bersifat tidak baik atau negatif. Oleh karena
itulah kita sebagai manusia sebagai makhluk yang mempunyai akan sudah sepantasnya
menjaga kesehatan Bumi pertiwi dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dijadikan solusi menghadapi polusi udara ini.
Beberapa solusi tersebut antara lain sebagai berikut:

- Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih


dan juga bebas dari polusi

- Penegakan kembali peraturan atau perundang-undangan tentang lingkungan

- Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara
bebas agar tidak terlalu membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus
dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai salah satu
limbahnya.

- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik atau energi yang
lainnya. Hal ini karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat
berkontribusi menciptakan pencemaran udara.

- Mengalirkan gas buangan ke dalam air laut atau ke dalam larutan pengikat terlebih
dahulu saat sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas debgan tujuan mengurangi potensi
terjadinya pencemaran yang dapat merusak dan membahayakan lingkungan.

- Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah lingkungan dalam
kehidupan sehari- hari

- Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri menggunakan transportasi


umum atau mulai hidup sehat dengan menggunakan sepeda

- Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti
biogas

- Menjaga kelestarian hutan. Dengan kata lain juga ikut melakukan tanam seribu pohon
atau penghijauan dan menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat jahat terhadap
hutan.

- Tidak melakukan penggundulan hutan

- Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dimulai dari lingkungan yang
ada di sekitar rumah dan juga dipinggir- pinggir jalan

- Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan

- Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak
membiarkan sampah berserakan

- Membedakan sampah yang organik dan juga non organik

- Mengolah sampah non organik yang masih layak pakai menjadi barang- barang yang
berguna dan menimbun sampah- sampah organik agar menjadi pupuk organik

- Mengurangi penggunaan insektisida secara berlebihan karena dapat mencemari tanah


- Menumbuhkan kesadaran para petani atau pengusaha agrobisnis untuk tidak
menggunakan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Hal ini karena hutan
sendiri keberadaannya sangatlah dubutuhkan.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara
yang ada di Bumi ini. Meskipun kenyataannya polusi udara yang ada di Bumi telah
terlampau parah, namun apabila kita melakukan upaya- upaya tersebut dengan bersama-
sama dan dalam waktu yang konsisten pasti akan tercipta udara yang bersih dan segar,
serta terbentuknya kawasan bebas polusi.

Bibliography
As'ari, F. (2018). Pencemaran Udara. Retrieved Desember 8, 2018, from Pollution On My Earth:
https://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-udara.html
Sitorus, J. M. (2016, Maret). Pencemaran Udara. Retrieved Desember 8, 2018, from Pencemaran Udara
K01: https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp10/sumber-pencemaran-udara/

Tatang. 2015. Efek timah terhadap kesehatan manusia.

https://tatangsma.com/2015/03/efek-timah-terhadap-kesehatan-manusia-dan-lingkungan.html

Budi. 2015. Pengertian ciri dan sifat timah.

https://budisma.net/2015/03/pengertian-ciri-dan-sifat-timah.html

Admin. 2018. Pengertian klorin dan penggunaan klorin dalam kehidupan.


https://usaha321.net/pengertian-klorin-dan-penggunaan-klorin-dalam-kehidupan.html

Kang, Musir. 2014. Pengertian hidrokarbon. https://www.kamusq.com/2016/02/hidrokarbon-adalah-


pengertian-dan.html

Farida. 2004. Pencemaran Udara dan Permasalahannya. Institut Pertanian Bogor

Dwiputra,Daniel. 2013.Nitrogen Oksida. https://pengen-tau.weebly.com/nitrogen-oksida.html[8


Desember 2018]

Ridwan. 2018. Bahaya Gas Karbon Monoksida Bagi Manusia dan Tips Pencegahan Keracunan.
http://www.ridwanaz.com/2012/12/bahaya-gas-karbon-monoksida-bagi-manusia.html [ 8Desember
2018 ]

Mutia, Aldilla. 2013. Partikulat (TSP). https://pengen-tau.weebly.com/partikulat-tsp.html [8 Desember


2018]

Alfiah, Taty. 2009. http://tatyalfiah.files.wordpress.com/2009/10/pu-bab-2-b.pdf [ 8 Desember 2018]

Fatma, Dessy. 2015. Hujan Asam : Pengertian, Proses, Manfaat, dan Dampaknya.
https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/hujan-asam [ 8 November 2018]

Fatma, Desy. 2015. Polusi Udara: Dampak dan Upaya Menanggulanginya.

 https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/polusi-udara-penyebab-dampak-dan-upaya-
menanggulanginya/

[ 8 Desember 2018 ]

Anda mungkin juga menyukai