Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa/12 Mei 2020

Nutrisi Ternak Pedaging Nama Dosen : 1. Lilis Khotijah Khotijah


2. I Komang Gede W.G.
3. Dilla Mareistia Fassah D.
4. Kokom Komalasari

SISTEM PEMBERIAN PAKAN DOMBA

Kelompok 5 dan 19/Pagi


Aulia Ramadhani H D24180037
M.Daffa Andhika D24180073
M.Agam Zahwa D24180095
Nurianti Sri Bulan D24180033
Rifki Ramadhan D24180060
Najmah Fikriyah D24180065

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Domba merupakan salah satu komoditi petemakan yang turut serta memasok
ketersediaan daging di dalam negeri. Daging yang tersedia diharapkan tidak hanya
dalam jumlah yang cukup tetapi juga dengan kualitas yang lebii baik. Hal ini dapat
dicapai salah satunya dengan manajemen pemberian pakan yang lebih baik. Pakan
hijauan merupakan sumber pakan utams yang sering diberikan pada temak. Hijauan
di Indonesia pada umumnya mempunyai kualitas yang rendah sehingga kurang
mampu mendukung produktivitas temak yang maksimal karena penyediaan energi,
protein dan mineral tidak mencukupi (Inounq dan Dwiyanto 2016).
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas ternak adalah bahan
makanan yang meliputi jumlah dan kualitas pakan. Kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan temak bervariasi antar jenis dan umur fisiologis yang berbeda. Beberapa
faktor yang mempengamhi kebutuhan nutrisi temak adalah jenis kelamin, tingkat
produksi, keadaan lingkungan dan aktivitas fisik temak (Haryanto 1992). Kebutuhan
nutrisi temak dapat diielompokkan menjadi komponen utama yaitu energi, protein,
mineral dan vitamin. Zat-zat makanan tersebut berasal dari pakan yang dikonsumsi
oleh ternak.
Manajemen pemeliharaan yang masih tradisional menyebabkan performa
pertumbuhan domba tidak optimal. Salah satu usaha untuk meningkatkan
produktivitas domba adalah perbaikan manajemen pakan. Pakan merupakan faktor
terpenting dalam usaha penggemukan sehingga diperlukan manajemen pemberian
ransum yang tepat. Kualitas pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan domba
sehingga dalam penelitian digunakan imbangan ransum komplit dan rumput
Brachiaria humidicola yang berbeda sebagai pakan penggemukan supaya tercapai
efisiensi produksi dan efisiensi ekonomi (Iniguez et al. 2011).
Pertumbuhan adalah pertambahan bobot badan atau ukuran tubuh dan
komposisi tubuh termasuk otot, lemak, organ serta komponen – komponen kimia
terutama air, protein, lemak dan abu pada karkas (Siregar 1994). Warsiti et al. (2014)
menyatakan bahwa laju pertumbuhan, kualitas dan kuantitas pakan, bobot badan
merupakan faktor yang berhubungan erat antar satu dengan yang lain yang dapat
mempengaruhi komposisi tubuh. Bertambahnya kedewasaan umur domba, juga akan
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan komposisi tubuh yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, B. 1992. Pakan domba dan kambing. Usaha Ternak Domba dan Kambing
Menyongsong era PJPT TI. [Prosiding Sarasehan]. Bogor(ID): Ikatan
Sarjana Ilmu-Ilmu Petemakan Indonesia (ISPI) Cabang Bogor dan
Himpunan Petemak Domba dan Kambing Indonesia (HF'DKI) Cabang
Bogor.
Inounq I, K. Dwiyanto. 2016. Pengembangan temak doniba di Indonesia. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan pertanian. 15 (3): 61-68.
Iniguez L, M. Sanhez, S. P. Ginting. 2011. Productivity of Sumatran sheep in a
system integrated with rubber plantation. Small Ruminant Research. 5(3):
303- 307.
Siregar S.B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Jakarta(ID): PT. Penebar Swadaya.
Warsiti T, IW. S. Dilaga, M. Arifin. 2014. Perkembangan komposisi tubuh domba
pada berbagai fase pembesaran berdasarkan metode urea space. Jurnal
Pengembengan Peternakan Tropis. 29(5): 188-193.

Anda mungkin juga menyukai