a. Pithecanthropus soloensis adalah manusia kera dari Solo yang ditemukan oleh Von
Koenigswald, Oppennoorth, dan Ter Haar pada tahun 1931 – 1933 di Ngandong, tepi
Sungai Bengawan Solo.
3. Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan dalam masa praaksara dibagi menjadi 2, antara lain :
a. Anisme
Anisme adalah kepercayaan bahwa roh nenek moyang masih dapat berhubungan
dengan manusia yang masih hidup.
b. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda benda tertentu yang dianggap ghaib.
D. Hasil Kebudayaan
b. Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan Ngandong berkembang di daerah Ngandong dan juga Sidorejo, dekat
Ngawi. Di daerah ini banyak ditemukan alat-alat dari batu dan juga alat-alat dari
tulang. Alat-alat dari tulang ini berasal dari tulang binatang dan tanduk rusa yang
diperkirakan digunakan sebagai penusuk atau belati. Selain itu, ditemukan juga alat-
alat seperti tombak yang bergerigi
2. Hidup di Pantai dan Gua
a. Kebudayaan Kjokkenmoddinger.
Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark, kjokken berarti dapur dan modding
dapat diartikan sampah (kjokkenmoddinger = sampah dapur). Dalam kaitannya
dengan budaya manusia, kjokkenmoddinger merupakan tumpukan timbunan kulit
siput dan kerang yang menggunung di sepanjang pantai Sumatra Timur antara
Langsa di Aceh sampai Medan. Dengan kjokkenmoddinger ini dapat memberi
informasi bahwa manusia purba zaman Mesolitikum umumnya bertempat tinggal di
tepi pantai.
4. Sebuah Revolusi
Perkembangan zaman batu yang dapat dikatakan paling penting dalam kehidupan
manusia adalah zaman batu baru atau neolitikum. Pada zaman neolitikum yang juga dapat
dikatakan sebagai zaman batu muda. Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”,
yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pola hidup food gathering digantikan
dengan pola food producing.
a. Kebudayaan Kapak Persegi Nama kapak persegi berasal dari penyebutan oleh von Heine
Geldern. Penamaan ini dikaitkan dengan bentuk alat tersebut. Kapak persegi ini
berbentuk persegi panjang dan ada juga yang berbentuk trapesium. Ukuran alat ini juga
bermacam-macam. Kapak persegi yang besar sering disebut dengan beliung atau pacul
(cangkul).
b. Kebudayaan Kapak Lonjong
Nama kapak lonjong ini disesuaikan dengan bentuk penampang alat ini yang berbentuk
lonjong. Bentuk keseluruhan alat ini lonjong seperti bulat telur. Pada ujung yang lancip
ditempatkan tangkai dan pada bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam.