Dok : FAA-UNIGA-023
UNIVERSITAS GARUT FORM
ADMINISTRASI Tgl. Terbit : 30/09/2013
Jl. Raya Samarang No. 52-A, Garut
Jl. Cimanuk No. 285-A, Garut AKADEMIK No. Revisi : 1
Jl. Jati No. 42-B, Garut (FAA)
Jumlah hal : 2
b. Model Kustodial,
Model Kustodial, Sangat tergantung pada faktor sumber daya ekonomi. Bila
organisasi tidak memiliki kekayaan , misalnya untuk membayar pensiun dan
beberapa tunjangan, maka pendekatan ini tidak bisa dilakukan. Orientasi
manajemennya uang untuk membayar upah dan tunjangan. Apabila kebutuhan
fisik telah terpenuhi, maka kebutuhan pegawai beralih ke rasa aman sebagai
kekuatan motivasi
c. Model Suportif
d. Model Kolegia
Model yang akan saya terapkan di tempat kerja saya dan alasannya.
Pada dasarnya Model yang akan saya terapkan adalah Model Suportif dan
Kolegia alasannya supaya bisa memunculkan perasaan tanggungjawab dan
disiplin diri yang tinggi dalam berorganisasi sehingga tujuan organisasi akan
tercapai dengan efektif dan efisien tanpa menyepelekan kepentingan pribadi dari
pegawai. Namun kondisional pada suatu situasi ada sikap prilaku saya yang
harus bersikap otokratik demi tegaknya sebuah aturan yang telah disusun
bersama, dan kadang juga bisa bersikap kustodial karena dalam agam pun
dijelaskan “ Agam tidak akan berdiri dengan tegak tanpa dorongan Harta/
ekonomi”
ما قام الدين إال باملال
2. Dalam konflik antar pribadi Johari menganalisis dinamika interaksi yang
berkonflik, dikenal ada pribadi terbuka, tersembunyi , buta dan pribadi yang tak
dikenal.
1) Pribadi terbuka / Open self, orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain
2) Pribadi tersembunyi/ Hidden self orang mengenal dirinya sendiri tapi tidak
mengenal pribadi orang lain
3) Pribadi buta/ Blind self orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal
3. Apabila saya pemimpin sekolah, inilah visi kepemimpinan sekolah saya dan
gambaran cara untuk mencapainya
Indikator:
5. Andai saya seorang kepala sekolah, yang akan saya lakukan agar bisa menjadi
pendengar yang baik, sehingga komunikasi dalam kepemimpinan saya
berjalan dengan baik dan lancar.
a) Berhenti berbicara, Karena orang tidak bisa mendengar dan berbicara pada saat
yang sama. Untuk dapat memperhatikan apa yang diucapkan oleh mitra bicara ,
maka harus diam.
b) Menghiilangkan ketegangan, Saya akan mengusahakan agar suasana tidak tegang,
sehingga mitra bicara dapat mengungkapkan dengan tenang dan santai perihal
yang ingin dikatakan.
c) Menunjukkan perhatian , orang harus memperlihatkan pada mitra bicara , bahwa
orang berkeinginan untuk memperhatikan dan mendengarkan yang akan
diungkapkanya.
d) Menyingkirkan hal yang bisa mengganggu perhatian, Jangan membuat gerakan,
atau suara, yang bisa menggangu perhatian. Bilamana perlu, tutuplah pintu ruang
bicara, sehingga ketenangan bisa diperoleh.
e) Menunjukan empati, cobalah menempatkan diri pada posisi mitra bicara,
untuk melihat sesuatu dari sudut pandangnya.
f) Bersikap sabar, harus menyediakan cukup waktu, dan jangan menginterupsi
pembicaraan mitra bicara .
g) Tidak akan bersikap emosional, karena dalam keadaan emosional orang bisa salah
menafsiran sesuatu.