Anda di halaman 1dari 6

No.

Dok : FAA-UNIGA-023
UNIVERSITAS GARUT FORM
ADMINISTRASI Tgl. Terbit : 30/09/2013
Jl. Raya Samarang No. 52-A, Garut
Jl. Cimanuk No. 285-A, Garut AKADEMIK No. Revisi : 1
Jl. Jati No. 42-B, Garut (FAA)
Jumlah hal : 2

LEMBAR JAWABAN UJIAN

LEMBAR JAWABAN UJIAN

Nama : ACENG NILAI Hari/ Tanggal : 16 Januari


MUFLIH ZAM 2021
ZAM
NPM : 24092119001 Jenis Ujian : Online
Program Studi : Magister Semester : 3
Pendidikan
Agama Islam
Mata Kuliah : Kepemimpinan Ruang : Daring
dalam
Pendidikan
Dosen : Prof. Dr. Hj. Waktu : 13.30-15.30
Ummu
Salamah, M.S

Tanda tangan Mahasiswa:

1 Macam-macam model perilaku organisasi,


a. Model Otokratik,
Model Autokratis yg sangat bergantung pada kekuasaan. Yg memegang
komando harus memiliki kekuasaan untuk menuntut . Orientasi manajemen
adalah wewenang formal yg resmi . Wewenang didelegasikan berdasarkan hak
memerintah orang orang tertentu . Orientasi pegawai adalah kepatuhan kepada
bos, bukan pada manajer. Dampaknya bagi pegawai adalah ketergantungan
pada atasan yg punya kekuasaan mengangkat , memberhentikan dan
memerintah secara mutlak.

b. Model Kustodial,

Model Kustodial, Sangat tergantung pada faktor sumber daya ekonomi. Bila
organisasi tidak memiliki kekayaan , misalnya untuk membayar pensiun dan
beberapa tunjangan, maka pendekatan ini tidak bisa dilakukan. Orientasi
manajemennya uang untuk membayar upah dan tunjangan. Apabila kebutuhan
fisik telah terpenuhi, maka kebutuhan pegawai beralih ke rasa aman sebagai
kekuatan motivasi
c. Model Suportif

Model Suportif. Model ini bergantung kepada pemimpin sebagai support


ketimbang tergantung pada uang atau kekuasaan. Orientasinya manajemen
mendukung prestasi pegawai. Dampak psikologisnya , pada pegawai akan
muncul perasaan keterlibatan tugas dalam organisasi

d. Model Kolegia

Model Kolegial , yg lebih pada memiliki tujuan bersama. Manajer berupaya


untuk menciptakan perasaan kemitraan / patnership diantara para pegawainya.
Orientasi manajemennya kerja tim. Pimpinan sebagai pendamping tim .
Tanggapan pegawai adalah tanggungjawab. Dampak psikologisnya bagi pegawai
adalah disiplin diri.

Model yang akan saya terapkan di tempat kerja saya dan alasannya.
Pada dasarnya Model yang akan saya terapkan adalah Model Suportif dan
Kolegia alasannya supaya bisa memunculkan perasaan tanggungjawab dan
disiplin diri yang tinggi dalam berorganisasi sehingga tujuan organisasi akan
tercapai dengan efektif dan efisien tanpa menyepelekan kepentingan pribadi dari
pegawai. Namun kondisional pada suatu situasi ada sikap prilaku saya yang
harus bersikap otokratik demi tegaknya sebuah aturan yang telah disusun
bersama, dan kadang juga bisa bersikap kustodial karena dalam agam pun
dijelaskan “ Agam tidak akan berdiri dengan tegak tanpa dorongan Harta/
ekonomi”
‫ما قام الدين إال باملال‬
2. Dalam konflik antar pribadi Johari menganalisis dinamika interaksi yang
berkonflik, dikenal ada pribadi terbuka, tersembunyi , buta dan pribadi yang tak
dikenal.

Orang mengenal orang Orang tidak mengenal


lain orang lain

Orang mengenal dirinya 1. 2.


sendiri Pribadi terbuka Pribadi tersembunyi

Orang tidak mengenal 3. 4.


dirinya sendiri Pribadi buta Pribadi tak dikenal

1) Pribadi terbuka / Open self, orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain
2) Pribadi tersembunyi/ Hidden self orang mengenal dirinya sendiri tapi tidak
mengenal pribadi orang lain
3) Pribadi buta/ Blind self orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal

No. Dok Tanggal terbit No. Revisi Halaman


FAA-UNIGA-023 30/09/2013 1 2 dari 6 hal
dirinya sendiri
4) Pribadi tak dikenal / Undiscovered self orang tidak mengenal dirinya sendiri juga
orang lain.

3. Apabila saya pemimpin sekolah, inilah visi kepemimpinan sekolah saya dan
gambaran cara untuk mencapainya

Visi “Menjadikan MA MUSLIMIN Samarang Sebagai Sekolah Bertaraf Internasional


Yang Berwawasan Lingkungan dan Qur’ani di Tahun 2025”

Indikator:

1) Unggul dalam disiplin


2) Unggul dalam keagamaan/berakhlak mulia
3) Unggul dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
4) Unggul dalam perolehan Asesmen Nasional (AN) dan Ujian Madrasah (UM)
(output)
5) Unggul dalam memenangkan persaingan UMPT di dalam Negeri dan Timur
Tengah (Outcome)
6) Unggul dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja
7) Unggul dalam lomba Olimpiade Sains
8) Unggul dalam Lomba Kreatifitas Siswa
9) Unggul dalam Penguasaan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
10) Unggul dalam penguasaan Tahfidz Qur’an

Misi/ Gambaran untuk mencapai Visi tersebut

1) Menerapkan disiplin tinggi dalam segala kegiatan


2) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam sesuai Alqur’an-
Hadist dan budaya bangsa
3) Menerapkan KBM yang kreatif dan inovatif
4) Menerapkan pelaksanaan evaluasi atau penilaian hasil belajar secara konsisten
dan berkesinambungan
5) Mengoptimalkan pembinaan dalam pembuatan karya tulis ilmiah
6) Mengoptimalkan pembinaan secara insentif guna menghadapi persaingan dalam
era globalisasi untuk diterima di UMPT dalam dan Luar Negeri
7) Menerapkan penggunaan bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam komunikasi
antar warga sekolah
8) Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi
9) Memanfaatkan lingkungan hidup sebagai media pembelajaran
10) Mengoptimalkan program Tahfidz Qur’an

No. Dok Tanggal terbit No. Revisi Halaman


FAA-UNIGA-023 30/09/2013 1 3 dari 6 hal
4. Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar cita-cita maju
yang diinginkan sekolah terwujud.
Beberapa nilai yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin :
1) Nilai perilaku kehangatan yang diperlihatkan oleh kepala sekolah kepada semua.
Dengan kehangatan akan memunculkan saling keterbukaan, rasa hormat dan
membina hubungan yang baik.
2) Nilai pekerja keras, pantang menyerah dengan mengupayakan yang terbaik. Baru
setelah semua tugas dan tanggungjawab dilaksanakan, pasrah akibatnya.
3) Nilai percaya diri , selalu optimis dengan apa yang akan dilakukan dan hasil yang
akan dicapai.
4) Nilai rendah hati, pikiran akan berfungsi untuk menerima apapun sebagai upaya
perbaikan, terutama bagi organisasi.
5) Nilai ketekunan,kalau dipupuk awalnya tidak mampu dilakukan dengan ternyata
dengan ketekunan akan berhasil.

5. Andai saya seorang kepala sekolah, yang akan saya lakukan agar bisa menjadi
pendengar yang baik, sehingga komunikasi dalam kepemimpinan saya
berjalan dengan baik dan lancar.
a) Berhenti berbicara, Karena orang tidak bisa mendengar dan berbicara pada saat
yang sama. Untuk dapat memperhatikan apa yang diucapkan oleh mitra bicara ,
maka harus diam.
b) Menghiilangkan ketegangan, Saya akan mengusahakan agar suasana tidak tegang,
sehingga mitra bicara dapat mengungkapkan dengan tenang dan santai perihal
yang ingin dikatakan.
c) Menunjukkan perhatian , orang harus memperlihatkan pada mitra bicara , bahwa
orang berkeinginan untuk memperhatikan dan mendengarkan yang akan
diungkapkanya.
d) Menyingkirkan hal yang bisa mengganggu perhatian, Jangan membuat gerakan,
atau suara, yang bisa menggangu perhatian. Bilamana perlu, tutuplah pintu ruang
bicara, sehingga ketenangan bisa diperoleh.
e) Menunjukan empati, cobalah menempatkan diri pada posisi mitra bicara,
untuk melihat sesuatu dari sudut pandangnya.
f) Bersikap sabar, harus menyediakan cukup waktu, dan jangan menginterupsi
pembicaraan mitra bicara .
g) Tidak akan bersikap emosional, karena dalam keadaan emosional orang bisa salah
menafsiran sesuatu.

No. Dok Tanggal terbit No. Revisi Halaman


FAA-UNIGA-023 30/09/2013 1 4 dari 6 hal
h) Berhati-hati dalam mengajukan kritik atau dalam beradu argumentasi. Saya akan
mengusahakan agar tidak menghambat keterbukaan dari mitra bicara . Kritik yang
tidak membangun, atau sikap melecehkan, bisa membuat mitra bicara membangun
benteng pertahanan.
i) Mengajukan pertanyaan, hal ini akan menunjukan perhatian , dan akan bisa
menggali lebih dalam mengenai permasalahan yang dibicarakan.

No. Dok Tanggal terbit No. Revisi Halaman


FAA-UNIGA-023 30/09/2013 1 5 dari 6 hal
No. Dok Tanggal terbit No. Revisi Halaman
FAA-UNIGA-023 30/09/2013 1 6 dari 6 hal

Anda mungkin juga menyukai