Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
BAB VI
PENILAIAN KINERJA
Kondisi fisik jaringan irigasi sangat mempengaruhi kinerja sistem irigasi, kondisi
fisik tersebut meliputi : kondisi saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier,
penurunan sejak awal dibangun sampai sekarang. Menurut warga lokal dan perangkat
desa setempat selama kurun waktu lebih dari 5 tahun D.I Batulicin dan D.I Sungai
Bungur tidak ada pemeliharaan sehingga mengalami penurunan kinerja yang sangat
prasarana jaringan merupakan inti dari kegiatan irigasi. Keandalan prasarana jaringan
VI - 1
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
sesuai dengan permintaan dan Kerusakan berat dicirikan dengan air irigasi tidak dapat
diterima daerah layanan sama sekali. Hirarki pemberian air irigasi ke daerah layanan
1. Bangunan Utama.
Daerah Irigasi Batulicin di bawah kewenangan Pemerintah Pusat Balai Wilayah Sungai
Kalimantan II. Bendung Batulicin berada di Desa Mekarsari Kecamatan Simpang Empat
Kab. Tanah Bumbu dibangun tahun 1987 oleh Direktorat Jenderal SDA, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Daerah Irigasi Batulicin yang sudah
terbangun meliputi 1 buah Saluran Induk sepanjang 10,275 Km dan saluran sekunder
yang sudah terbangun 2 buah yaitu Saluran Sekunder Mirih dengan panjang 2,967 km
dan Saluran Sekunder Bintang dengan panjang 3,556 Km, jumlah panjang saluran
induk dan Sekunder 16,798 km serta sumber air Daerah Irigasi (DI) Batulicin diperoleh
VI - 2
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
VI - 3
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Koordinat-koordinat yang diperoleh tersebut dan dikombinasi dengan hasil foto udara
dengan drone diolah dan dianalisa menggunakan software Arc GIS diperoleh peta GIS
Berdasarkan Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi, D.I Batulicin mempunyai luas 3.010 Ha dan menjadi kewenangan pusat
VI - 4
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
sebagai berikut :
9 Jembatan = 2 buah
13 Suplesi = 1 buah
14 Box Tersier = 2 buah
VI - 5
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Adapun hasil inventarisasi pada bangunan utama yaitu Bendung Batulicin ini adalah
sebagai berikut :
ringan pada mercu terdapat lubang mengelupas di beberapa tempat tidak lebih
dari 20%
Pilar pada pintu kuras, atau terdapat retakan tidak lebih dari dari 20%.
Sayap depan dan belakang pada bendung atau intake terdapat retakan kecil
VI - 6
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Lubang drainase (weep holes) sebagian besar kurang berfungsi yang dapat
menimbulkan tekanan pada sayap dan mengakibatkan longsoran
Batulicin sudah terdapat pagar pengaman pada tubuh bendung, namun terdapat
VI - 7
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
dalam kondisi baik dan stabil serta cukup kuat untuk transportasi sesuai desain.
mekanis
Daun dan atau stang pintu yg terpasang dijumpai kebocoran dan atau bengkok.
Alat angkat (morhois) sill, spooring baja dalam keadaan rusak atau hilang total
Rumah pelindung pintu tidak terawat dan terdapat kerusakan dan bocor
VI - 8
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Daun pintu hilang dan atau stang pintu yg terpasang dijumpai kebocoran atau
bengkok
Pilar-pilar tembok pintu penguras bendung, rumah pelindung pintu ada
Bendung Batulicin
Bangunan Sipil ME Bangunan Sipil ME
Tahun
No Jenis Aset Nama Nomenklatur Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
Survey Kondisi Fungsi Kondisi Fungsi
Kondisi Fungsi Kondisi Fungsi
VI - 9
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Hasil penilaian kinerja pada bangunan utama Bendung Batulicin ini mencapai skor kinerja 7,76
VI - 10
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
2. Saluran Pembawa
1 Saluran Induk Bendung - Bangunan Sadap BBL. 9 : Saluran induk Batulicin
VI - 11
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Pintu pembagi dan atau sadap tidak bisa dioperasikan secara mekanis dan atau
hidrolis.
Tidak tersedia petunjuk (manual) dan Tabel operasi pintu atau pembagi air
VI - 12
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Tabel 6.8. Penilaian Kondisi Dan Skor Kinerja Bangunan D.I Batulicin
Bangunan Sipil ME Bangunan Sipil ME
Tahun
No Jenis Aset Nama Nomenklatur Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
Survey Kondisi Fungsi Kondisi Fungsi
Kondisi Fungsi Kondisi Fungsi
1 Bendung Bendung Batulicin BBL. 0 2018 - - - -
a. Mercu BBL. 0 2018 RR K - - 84,5 70,5 - -
b. Sayap BBL. 0 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
c. Lantai Bendung BBL. 0 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
d. Tanggul Penutup BBL. 0 2018 RR K - - 84,5 70,5 - -
e. Jembatan BBL. 0 2018 B B - - 95,0 90,5 - -
e. Papan Operasi BBL. 0 2018 RB TB - - 19,5 10 - -
g. Mistar Ukur BBL. 0 2018 RB TB - - 19,5 10 - -
h. Pagar Pengaman BBL. 0 2018 RB TB - - 19,5 10 - -
Pintu Bendung
a. Pintu Pengambilan BBL. 0 2018 - - RB TB - - 19,5 10,0
b. Pintu Penguras Bendung BBL. 0 2018 - - RB TB - - 19,5 10,0
2 Bangunan Ukur Bangunan Ukur BBL. 1a 2018 RS BR - - 69,5 40,5 - -
3 Sadap Bangunan Sadap BBL. 1 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
4 Jembatan Jembatan Orang (Kayu) BBL. 2a 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
5 Jembatan Jembatan Orang (Kayu) BBL. 2b 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
6 Sadap Bangunan Sadap BBL. 2 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
7 Jembatan Jembatan Orang (Kayu) BBL. 3a 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
8 Sadap Bangunan Sadap BBL. 3 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
9 Sadap Bangunan Sadap BBL. 4 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
10 Pelimpah Pelimpah Samping BBL. 5a 2018 RS BR - - 69,5 40,5 - -
11 Gorong-gorong Gorong - gorong pembuang BBL. 5b 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
12 Jembatan Jembatan Desa BBL. 5c 2018 B B - - 95,0 90,5 - -
13 Bagi Sadap Bangunan Bagi Sadap BBL. 5 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
14 Terjunan Bangunan Terjun BBL. 6a 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
15 Bagi Sadap Bangunan Bagi Sadap BBL. 6 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
16 Terjunan Bangunan Terjun BBL. 7a 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
17 Gorong-gorong Gorong - gorong pembawa BBL. 7b 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
18 Gorong-gorong Gorong - gorong pembawa BBL. 7c 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
19 Sadap Bangunan Sadap BBL. 7 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
20 Jembatan Jembatan Desa BBL. 8a 2018 RR K - - 84,5 70,5 - -
21 Gorong-gorong Gorong - gorong pembuang BBL. 8b 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
22 Jembatan Jembatan Orang (Kayu) BBL. 8c 2018 RB TB - - 19,5 10 - -
23 Sadap Bangunan Sadap BBL. 8 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
24 Jembatan Jembatan Orang (Kayu) BBL. 9a 2018 RB TB - - 19,5 10 - -
25 Gorong-gorong Gorong - gorong pembuang BBL. 9b 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
26 Jembatan Jembatan Orang (Kayu) BBL. 9c 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
27 Gorong-gorong Gorong - gorong pembuang BBL. 9d 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
28 Sadap Bangunan Sadap BBL. 9 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
29 Sadap Bangunan Sadap BM. 1 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
30 Boks Boks Tersier B.Mk.M.1 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
31 Sadap Bangunan Sadap BM. 2 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
32 Terjunan Bangunan Terjun BBT. 1a 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
33 Suplesi Bangunan Suplesi BBT. 1b 2018 RS BR - - 69,5 40,5 - -
34 Sadap Bangunan Sadap BBT. 1 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
35 Terjunan Bangunan Terjun BBT. 2a 2018 RS K - - 69,5 70,5 - -
36 Gorong-gorong Gorong - gorong pembuang BBT. 2b 2018 RS BR - - 69,5 40,5 - -
37 Boks Boks Tersier B.Mk.BL.8 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
38 Sadap Bangunan Sadap BBT. 2 2018 RB TB RB TB 19,5 10 19,5 10,0
TOTAL 2.224 1.883 332 170
RATA - RATA 49,41 41,83 19,50 10,00
Sumber : Analisa Konsultan, 2018
Keterangan : B = Baik, K = Kurang, BR = Buruk, TB = Tidak Berfungsi
B=Baik, RR=Rusak Ringan, RB=Rusak Berat, K=Kurang, BR=Buruk .
VI - 13
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Tabel 6.9. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Bangunan Pada Saluran
Pembawa D.I Batulicin
Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan analisa perhitungan kinerja, serta
mengacu pada jumlah 13 bangunan pengatur yang ada pada Daerah Irigasi Batulicin,
hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa Daerah Irigasi
VI - 14
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
namun disamping faktor ketersediaan air, kondisi dan fungsi saluran pembuang dan
perlu diantisipasi oleh petani dan pengelola dengan pengelolaan saluran drainase dan
saluran induk. Dengan ini kinerja pada saluran dan bangunan-bangunan pembuang
harus lebih di optimalkan. Adapun hasil inventarisasi bangunan dan saluran pembuang
pada Daerah Irigasi Batulicin adalah saluran pembuang berupa saluran tanpa
pasangan, air dibuang ke sungai-sungai kecil yang ada di sekitar daerah irigasi.
Tabel 6.10. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Saluran Pembuang dan
Bangunannya D.I Batulicin
Bobot Nilai Indeks Kondisi
Uraian Bagian Bagian Keterangan Yang ada Maksimum
% % % %
4. Saluran Pembuang dan Bangunannya 55,00 Sub Jumlah 2,20 4
4.1. Semua saluran pembuang dan 55,00 100 1,65 3
bangunannya telah dibangun dan
tercantum dalam daftar pemeli-
haraan serta telah diperbaiki dan
berfungsi.
4.2. Tidak ada masalah banjir yang 55,00 100 0,55 1
menggenangi.
Sumber : Analisa Konsultan, 2018
Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan inspeksi
VI - 15
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
VI - 16
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Adapun Penilaian Kinerja Jalan Masuk/Inspeksi D.I. Batulicin dapat dilihat pada tabel
berikut :
Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, melihat kondisi dari seluruh jalan inspeksi dan
jalan masuk menuju akses jaringan irigasi Daerah Irigasi Batulicin, dari hulu sampai
dengan hilir, hasil penilaian kinerja pada jalan masuk/inspeksi Daerah Irigasi Batulicin
Instansi atau Unit Pengelola yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasi dan
adalah Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA I BWS Kalimantan II melalui UPTD
Batulicin yang berlokasi di Desa Manunggal Kec. Karang Bintang Kab. Tanah Bumbu.
Secara fisik bangunan kantor tersebut kondisnya rusak berat dan tidak layak untuk
ditempati.
VI - 17
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
tersebut tersedia (debit andalan). Debit andalah debit minimum yang diandalkan
ketersediaannya untuk dapat dimanfaatkan dengan tingkat kemungkinan terpenuhi
VI - 18
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
terpenuhi 80%. Sistem giliran adalah cara pemberian air disaluran tersier atau saluran
utama dengan interval waktu tertentu bila debit yang tersedia kurang dari faktor K.
Sistem golongan adalah sawah dibagi menjadi golongan-golongan saat permulaan
perbandingan antara debit tersedia di bendung dengan debit yang dibutuhkan pada
periode pembagian dan pemberian air. K = Pada kondisi air cukup (faktor
K=1),pembagian dan pemberian air adalah sama dengan rencana pembagian dan
pemberian air. Pada saat terjadi kekurangan air (K<1),pembagian dan pemberian air
melalui bendung Batulicin yang dimanfaatkan untuk irigasi. Oleh karena itu keandalan
ketersediaan air DI. Batulicin untuk memenuhi kebutuhan air irigasi sangat tergantung
pada tingkat keandalan Sungai Mirih. Rencana pola tata tanam bertujuan untuk
meningktakan efisiensi penggunaan air dan menambah luasan serta intensitas
tanaman, rencana pola tata tanam disesuaikan dengan pola tata tanam yang sudah
membandingkan jumlah kebutuhan air dengan jumlah ketersediaan air pada sistem
jaringan irigasi Batulicin. Dengan neraca air dapat diketahui keandalan Sungai Mirih
dalam memenuhi kebutuhan air pada sistem jaringan irigasi Batulicin. Apabila terjadi
surplus maka kelebihan air dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan air
yang bernilai ekonomis, dan apabila terjadi defisit maka perlu dilakukan optimalisasi
pembagian air. Imbangan air (Neraca Air) pada sistem Irigasi Batulicin adalah
perbedaan antara ketersediaan air dengan jumlah seluruh kebutuhan air yang dilayani.
Kinerja pelayanan air meliputi : tingkat kecukupan air dan tingkat ketepatan
memperoleh air. Rencana penyediaan air tahunan dibuat oleh instansi teknis tingkat
kabupaten/ tingkat provinsi sesuai dengan kewenangannya berdasarkan ketersediaan
VI - 19
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
air (debit andalan) dan mempertimbangkan usulan rencana tata tanam dan rencana
kebutuhan air tahunan, kondisi hidroklimatologi.
Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada Daerah
VI - 20
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Hasil inventarisasi di lapangan saat ini tidak ada mantri/juru pengairan yang
bertanggung jawab atas bangunan-bangunan di lapangan dan tidak ada alat
transportasi untuk penelusuran irigasi serta peralatan penunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan.
D.I Batulicin
Kinerja jaringan irigasi dapat dilihat dari pengelolaan jaringan irigasi berdasarkan
ketersediaan sumber daya manusia atau kondisi organisasi personalianya, disamping
itu juga biaya OP sebagai penunjang kelestarian fungsi dan ketersediaan air yang
Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjelaskan bahwa
VI - 21
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Bendung (POB) : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa pekerja untuk
bendung besar, Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan
bangunan bagi pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 150 sd. 500
ha. Namun pada hasil inventarisasi kami dilapangan tidak ada organisasi personalia
6.2.5. Dokumentasi
Bendung Batulicin selesai dibangun tahun 1987 dan ada 13 bangunan pengatur, untuk
mendapatkan dokumentasi berupa data DI, skema bangunan dan jaringan irigasi,
gambar pelaksana (as built drawing) dan peta situasi konsultan menemui kesulitan
Adapun skor kinerja dokumentasi dari hasil survey dan analisa oleh
konsultan dan kunjungan ke kantor UPTD Batulicin bahwa kinerja dokumentasi D.I.
Batulicin dapat dilihat pada tabel berikut :
VI - 22
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
pemanfaatan air irigasi yang tepat guna, perlu juga adanya pengelolaan air dalam
petak tersier dan jaringan utama serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
sebaik-baiknya. Tanpa adanya usaha secara menyeluruh maka manfaat dari bangunan
yang ditumbuhkan/ dibentuk petani yang mendapat manfaat secara langsung dari
pengelolaan air dan jaringan irigasi, air permukaan, embung dan air tanah untuk
mewujudkan sistem pengembangan dan pengelolaan air irigasi yang baik dan
berkelanjutan, diperlukan kelembagaan yang kuat, mandiri, dan berdaya yang pada
VI - 23
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
air adalah lembaga/ institusi yang dibentuk oleh petani dan atau masyakarat dan atau
pemerintah yang bertujuan untuk melaksanakan pengembangan dan atau
pengelolaan air irigasi dalam rangka pemenuhan untuk mencukupi kebutuhan air
irigasi di lahan pertanian para petani tersebut. Dalam rangka membentuk organisasi
pemakai air pada tingkat desa, pemerintah telah berupaya mengorganisasikan
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dengan memilih para pengurus dari kalangan
petani sendiri. Upaya ini tidak selalu berhasil dan kira-kira hanya 15 % saja yang aktif.
Tingkat keaktifan ini dapat dipengaruhi oleh tingkat kewengan P3A atas sumber utama
yang terbata. Kinerja kelembagaan petani dapat dilihat dari struktur kelembagaan
petani, dalam hal ini ialah menyangkut P3A, yang meliputi ketersediaan AD/ ART,
program kerja. Selain itu kinerja kelembagaan petani dapat pula dilihat dari prasarana
dan keaktifan anggota. Kinerja kelembagaan petani dapat dianalisis dengan cara
berikut ini. Apabila struktur kelembagaan, prasarana dan keaktifan anggota memadai,
misalnya saja AD/ ART tersedia, program kerja berjalan dengan baik, prasarana seperti
peralatan bertani, gudang dan lain sebainya lengakap serta anggota turut aktif dalam
kegiatan yang menyangkut irigasi maka kinerja kelembagaan petani dapat
dikategorikan sangat baik. Jika salah satu elemen tidak memadai, misalnya buruknya
kondisi prasarana, maka kelembagaan petani masih dapat dikatakan baik, jika dua
diantara elemen kelembagaan petani tidak berjalan dengan baik maka dikatakan
kinerja kelembagaan petani ialah buruk dan jika ketiga elemen tesebut tidak tersedia,
VI - 24
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I. Batulicin mencapai skor
6.2.6.3. Kontribusi Petani Dengan Kondisi Jaringan Irigasi Yang Ada Sekarang.
Dari hasil survei dan pertemuan dengan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air)
kondisi fisik Jaringan Irigasi D.I. Batulicin sudah mengalami penurunan fungsi. Hal ini
disebabkan pemeliharaan yang masih kurang baik, akibat dari dana yang kurang
memadai dan faktor usia dari fisik jaringan itu sendiri. Kontribusi Petani dengan melalui
perkumpulan Petani P3A di Jaringan Irigasi Batulicin dari hasil survai dan pertemuan
yang diadakan, beberapa yang menjadi kesimpulan terkait dalam pengembalian fungsi
VI - 25
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
kemampuan
Pemeliharaan bangunan-bangunan pengambilan (bagi
sadap/bagi/sadap)
Dll.
Prasarana fisik
Produktivitas tanaman
Sarana penunjang
Organisasi personalia
Dokumentasi
Penentuan kinerja individual aset jaringan dapat dinilai oleh petugas operasi
dan pemeliharaan jaringan yang berpengalaman. Untuk aset pendukung yang terdiri
VI - 26
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
atas unsur kelembagaan, SDM, bagunan gedung, peralatan, dan lahan, kinerjanya
ditentukan atas dasar perbandingan antara keberadaan dan kebutuhan aset
Batulicin juga dapat dilihat pada rekapitulasi penilaian hasil analisa kami pada tabel
berikut :
D.I. Batulicin
Secara keseluruhan kinerja sistim irigasi D.I. Batulicin adalah 30.16, artinya
kinerja sistimnya JELEK DAN PERLU PERHATIAN (< 55%), hal ini dikarenakan D.I
Batulicin usianya sudah mencapai 30 tahun lebih dan sebagian besar bangunan dan
saluran selesai dibangun tahun 1987 dan saat ini sangat kurang mendapatkan
perhatian dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat, selain itu banyak areal sawah
berubah atau alih fungsi menjadi karet dan kelapa sawit. Kinerja D.I. Batulicin ini antara
lain Kondisi Prasarana : 23.05, Produktivitas tanam : 6.11, Sarana Penunjang : 0.00,
VI - 27
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Produktifitas Tanam
100,00%
90,00%
Prasarana Fisik
80,00%
Dokumentasi
70,00%
Organisasi Personalia
60,00%
IP3A/GP3A
Sarana Peninjang
50,00%
51,23%
40,00%
40,74%
30,00%
20,00%
20,00%
10,00%
0,00% 0,00% 0,00%
0,00%
1 2 3 4 5 6
1. Bangunan Utama.
Daerah Irigasi Sungai Bungur di bawah kewenangan Pemerintah Pusat Balai Wilayah
Sungai Kalimantan II. Bendung Sungai Bungur berada di perbatasan antara Desa
Betung dengan Desa Bekambit Kecamatan Pulau Laut Timur Kab. Kotabaru dibangun
tahun 1988 oleh Direktorat Jenderal SDA, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Daerah Irigasi Sungai Bungur yang sudah terbangun meliputi 1
buah Saluran Induk sepanjang 3939 m dan sumber air berasal dari Sungai Bungur.
drone diperoleh data-data koordinat penting di D.I Sungai Bungur sebagai berikut :
VI - 28
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Koordinat-koordinat yang diperoleh tersebut dan dikombinasi dengan hasil foto udara
dengan drone diolah dan dianalisa menggunakan software Arc GIS diperoleh peta GIS
D.I Sungai Bungur sebagai berikut :
VI - 29
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Berdasarkan Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi, D.I Sungai Bungur mempunyai luas 3600 Ha dan menjadi kewenangan
pusat tetapi berdasarkan analisa konsultan luasnya telah berkurang menjadi 856 Ha
untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
VI - 30
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
4 Syphon = 1 buah
Hasil inventarisasi pada bangunan utama yaitu Bendung Sungai Bungur ini adalah
sebagai berikut :
Pada Mercu banyak lubang mengelupas di beberapa tempat tidak lebih dari
VI - 31
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Sayap depan dan belakang pada bendung atau intake terdapat retakan kecil
jembatan ini lantainya terbuat dari kayu dalam kondisi rusak berat dan
VI - 32
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
mekanis
Daun dan atau stang pintu yg terpasang dijumpai kebocoran dan atau bengkok.
Alat angkat (morhois) sill, spooring baja dalam keadaan rusak atau hilang total
Rumah pelindung pintu tidak terawat dan terdapat kerusakan dan bocor
Daun pintu dan atau stang pintu yg terpasang dijumpai kebocoran atau
bengkok
VI - 33
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
VI - 34
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Hasil penilaian kinerja pada bangunan utama Bendung Sungai Bungur ini mencapai skor
kinerja 7,00 dari skala 13.00.
VI - 35
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
2. Saluran Pembawa
1 Saluran Induk Bendung - Bangunan Sadap BB. 2 : Saluran induk Sungai Bungur
VI - 36
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Kondisi bangunan pengatur bangunan sadap BB. 01 dan bangunan sadap BB. 02 D.I
Sungai Bungur semuanya mempunyai kondisi sebagai berikut :
Pintu pembagi dan atau sadap tidak bisa dioperasikan secara mekanis dan atau
hidrolis.
Tidak tersedia petunjuk (manual) dan Tabel operasi pintu atau pembagi air
Mulai ada retakan dan longsoran pada bangunan
Tabel 6.24. Penilaian Kondisi Dan Skor Kinerja Bangunan D.I Sungai Bungur
Bangunan Sipil ME Bangunan Sipil ME
Tahun
No Jenis Aset Nama Nomenklatur Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
Survey Kondisi Fungsi Kondisi Fungsi
Kondisi Fungsi Kondisi Fungsi
VI - 37
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Kondisi bangunan pengatur D.I Sungai Bungur semuanya mempunyai kondisi sebagai
berikut :
Pintu pembagi dan atau sadap tidak bisa dioperasikan secara mekanis dan atau
hidrolis.
Tidak tersedia petunjuk (manual) dan Tabel operasi pintu atau pembagi air
VI - 38
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Tabel 6.25. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Bangunan Pada Saluran
Pembawa D.I Sungai Bungur
Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja, serta mengacu
pada jumlah 2 bangunan pengatur yang ada pada Daerah Irigasi Sungai Bungur, hasil
penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa Daerah Irigasi
Sungai Bungur mencapai skor kinerja sekitar 4.38 dari skala 9.00.
VI - 39
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
namun disamping faktor ketersediaan air, kondisi dan fungsi saluran pembuang dan
Bungur perlu diantisipasi oleh petani dan pengelola dengan pengelolaan saluran
pembuang di saluran induk. Dengan ini kinerja pada saluran dan bangunan-bangunan
pembuang harus lebih di optimalkan. Adapun hasil inventarisasi bangunan dan saluran
Saluran pembuang berupa saluran tanpa pasangan air dibuang ke sungai-sungai kecil
yang ada di sekitar daerah irigasi.
Tabel 6.26. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Saluran Pembuang dan
Bangunannya D.I Sungai Bungur
Bobot Nilai Indeks Kondisi
Uraian Bagian Bagian Keterangan Yang ada Maksimum
% % % %
4. Saluran Pembuang dan Bangunannya 55,00 Sub Jumlah 2,20 4
4.1. Semua saluran pembuang dan 55,00 100 1,65 3
bangunannya telah dibangun dan
tercantum dalam daftar pemeli-
haraan serta telah diperbaiki dan
berfungsi.
4.2. Tidak ada masalah banjir yang 55,00 100 0,55 1
menggenangi.
Sumber : Analisa Konsultan, 2018
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan inspeksi
VI - 40
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
tanah dengan lebar antara 1.5-2 m dan dapat dilalui kendaraan roda 2 (dua).
Adapun Penilaian Kinerja Jalan Masuk/Inspeksi D.I. Sungai Bungur dapat dilihat pada
tabel berikut :
VI - 41
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, melihat kondisi dari seluruh jalan inspeksi dan
jalan masuk menuju akses jaringan irigasi Daerah Irigasi Sungai Bungur, dari hulu
sampai dengan hilir, hasil penilaian kinerja pada jalan masuk/inspeksi Daerah Irigasi
Instansi atau Unit Pengelola yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasi dan
Sungai Bungur tidak terdapat kantor, perumahan dan gudang yang menjadi kantor
VI - 42
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Tabel 6.28. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Kantor, Perumahan dan
Gudang D.I Sungai Bungur
- Mantri/Juru - 100 - 1
tersebut tersedia (debit andalan). Debit andalah debit minimum yang diandalkan
ketersediaannya untuk dapat dimanfaatkan dengan tingkat kemungkinan terpenuhi
analisa frekuensi terhadap debit normal yaitu debit minimum untuk kemungkinan
terpenuhi 80%. Sistem giliran adalah cara pemberian air disaluran tersier atau saluran
utama dengan interval waktu tertentu bila debit yang tersedia kurang dari faktor K.
periode pembagian dan pemberian air. K = Pada kondisi air cukup (faktor
K=1),pembagian dan pemberian air adalah sama dengan rencana pembagian dan
VI - 43
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
pemberian air. Pada saat terjadi kekurangan air (K<1),pembagian dan pemberian air
disesuaikan dengan nilai faktor K yang sudah dihitung.
Ketersediaan air pada sistem Jaringan Irigasi Sungai Bungur diperoleh dari Sungai
Bungur melalui Bendung Sungai Bungur yang dimanfaatkan untuk irigasi. Oleh karena
itu keandalan ketersediaan air DI. Sungai Bungur untuk memenuhi kebutuhan air
irigasi sangat tergantung pada tingkat keandalan Sungai Bungur. Rencana pola tata
tanam bertujuan untuk meningktakan efisiensi penggunaan air dan menambah luasan
serta intensitas tanaman, rencana pola tata tanam disesuaikan dengan pola tata tanam
yang sudah berjalan dengan mempertimbangkan kondisi ketersediaan air, lahan
tersedia dan tingkat ekonomis tanaman yang berlaku. Perhitungan imbangan air
keandalan Sungai Bungur dalam memenuhi kebutuhan air pada sistem jaringan irigasi
Sungai Bungur. Apabila terjadi surplus maka kelebihan air dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk kebutuhan air yang bernilai ekonomis, dan apabila terjadi defisit maka
perlu dilakukan optimalisasi pembagian air. Imbangan air (Neraca Air) pada sistem
Irigasi Sungai Bungur adalah perbedaan antara ketersediaan air dengan jumlah seluruh
kebutuhan air yang dilayani. Kinerja pelayanan air meliputi : tingkat kecukupan air dan
tingkat ketepatan memperoleh air. Rencana penyediaan air tahunan dibuat oleh
Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada Daerah
VI - 44
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Hasil inventarisasi di lapangan saat ini tidak ada mantri/juru pengairan yang
bertanggung jawab atas bangunan-bangunan di lapangan dan tidak ada alat
VI - 45
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
transportasi untuk penelusuran irigasi serta peralatan penunjang kegiatan operasi dan
pemeliharaan.
Kinerja jaringan irigasi dapat dilihat dari pengelolaan jaringan irigasi berdasarkan
7.500 Ha, Mantri / Juru pengairan : 1 orang per 750 – 1.500 Ha, Petugas Operasi
Bendung (POB) : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa pekerja untuk
bendung besar, Petugas Pintu Air (PPA) : 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan
bangunan bagi pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 150 sd. 500
VI - 46
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
ha. Namun pada hasil inventarisasi kami dilapangan tidak ada organisasi personalia
pada D.I. Sungai Bungur ini.
6.4.5. Dokumentasi
Bendung Sungai Bungur selesai dibangun tahun 1988 dan ada 2 bangunan pengatur,
untuk mendapatkan dokumentasi berupa data DI, skema bangunan dan jaringan
irigasi, gambar pelaksana (as built drawing) dan peta situasi konsultan tidak
V. DOKUMENTASI - JUMLAH - 5
1. Buku Data DI. - 100 Tidak ada - 2
2. Peta dan gambar-gambar
2.1. Data dinding di Kantor - 100 Tidak ada - 1
2.2. Gambar Pelaksana - 100 Tidak ada - 1
2.3. Skema Jaringan (pelaksana & bangunan) - 100 Tidak ada - 1
VI - 47
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
pangan nasional salah satunya adalah peningkatan disektor pertanian yang berupa
pembangunan bangunan air dan jaringannya. Hal tersebut perlu diadakan
pemanfaatan air irigasi yang tepat guna, perlu juga adanya pengelolaan air dalam
petak tersier dan jaringan utama serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
sebaik-baiknya. Tanpa adanya usaha secara menyeluruh maka manfaat dari bangunan
saluran dan jaringan utama tidak akan tercapai.
perkumpulan petani pemakai air. Artinya, segala tanggung jawab pengembangan dan
pengelolaan sistem irigasi di tingkat tersier menjadi tanggung jawab lembaga
Perkumpulan Petani Pemakai Air atau P3A (pada beberapa daerah dikenal dengan
Mitra Cai, Subak, HIPPA). Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah kelembagaan
yang ditumbuhkan/ dibentuk petani yang mendapat manfaat secara langsung dari
pengelolaan air dan jaringan irigasi, air permukaan, embung dan air tanah untuk
mewujudkan sistem pengembangan dan pengelolaan air irigasi yang baik dan
berkelanjutan, diperlukan kelembagaan yang kuat, mandiri, dan berdaya yang pada
akhirnya mampu meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian dalam
air adalah lembaga/ institusi yang dibentuk oleh petani dan atau masyakarat dan atau
pemerintah yang bertujuan untuk melaksanakan pengembangan dan atau
pengelolaan air irigasi dalam rangka pemenuhan untuk mencukupi kebutuhan air
irigasi di lahan pertanian para petani tersebut. Dalam rangka membentuk organisasi
petani sendiri. Upaya ini tidak selalu berhasil dan kira-kira hanya 15 % saja yang aktif.
Tingkat keaktifan ini dapat dipengaruhi oleh tingkat kewengan P3A atas sumber utama
yang terbata. Kinerja kelembagaan petani dapat dilihat dari struktur kelembagaan
VI - 48
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
petani, dalam hal ini ialah menyangkut P3A, yang meliputi ketersediaan AD/ ART,
program kerja. Selain itu kinerja kelembagaan petani dapat pula dilihat dari prasarana
dan keaktifan anggota. Kinerja kelembagaan petani dapat dianalisis dengan cara
berikut ini. Apabila struktur kelembagaan, prasarana dan keaktifan anggota memadai,
misalnya saja AD/ ART tersedia, program kerja berjalan dengan baik, prasarana seperti
peralatan bertani, gudang dan lain sebainya lengakap serta anggota turut aktif dalam
dikategorikan sangat baik. Jika salah satu elemen tidak memadai, misalnya buruknya
kondisi prasarana, maka kelembagaan petani masih dapat dikatakan baik, jika dua
diantara elemen kelembagaan petani tidak berjalan dengan baik maka dikatakan
kinerja kelembagaan petani ialah buruk dan jika ketiga elemen tesebut tidak tersedia,
maka kinerja kelembagaan petani tersebut dikatagorikankan sangat buruk.
VI - 49
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I. Sungai Bungur mencapai
skor kinerja sekitar 0.00 dari skala 10.
6.4.6.3. Kontribusi Petani Dengan Kondisi Jaringan Irigasi Yang Ada Sekarang.
Dari hasil survei dan pertemuan dengan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air)
kondisi fisik Jaringan Irigasi D.I. Sungai Bungur sudah mengalami penurunan fungsi.
Hal ini disebabkan pemeliharaan yang buruk, akibat dari dana yang kurang memadai
dan faktor usia dari fisik jaringan itu sendiri. Kontribusi Petani dengan melalui
perkumpulan Petani P3A di Jaringan Irigasi Sungai Bungur dari hasil survai dan
pertemuan yang diadakan, beberapa yang menjadi kesimpulan terkait dalam
kemampuan
Dll.
Prasarana fisik
Produktivitas tanaman
Sarana penunjang
Organisasi personalia
Dokumentasi
VI - 50
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Penentuan kinerja individual aset jaringan dapat dinilai oleh petugas operasi
dan pemeliharaan jaringan yang berpengalaman. Untuk aset pendukung yang terdiri
atas unsur kelembagaan, SDM, bagunan gedung, peralatan, dan lahan, kinerjanya
Batulicin juga dapat dilihat pada rekapitulasi penilaian hasil analisa kami pada tabel
berikut :
Tabel 6.34. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Kinerja Sistim Irigasi
VI - 51
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan
DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Akhir
Secara keseluruhan kinerja sistim irigasi D.I. Sungai Bungur adalah 26.95,
artinya kinerja sistimnya JELEK DAN PERLU PERHATIAN (< 55%), hal ini dikarenakan
D.I Sungai Bungur usianya sudah mencapai 30 tahun dan sebagian besar bangunan
dan saluran selesai dibangun tahun 1988 dan saat ini sangat kurang mendapatkan
perhatian dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kinerja D.I. Sungai Bungur ini
antara lain Kondisi Prasarana : 21.33, Produktivitas tanam : 5.63, Sarana Penunjang :
100,00%
90,00%
Prasarana Fisik
80,00%
Dokumentasi
70,00%
Organisasi Personalia
60,00%
IP3A/GP3A
Sarana Peninjang
50,00%
47,39%
40,00%
37,50%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
0,00%
1 2 3 4 5 6
VI - 52