PROSES KEPERAWATAN
LATAR BELAKANG
Ruang rawat inap adalah tempat rawat inap implementasi, evaluasi keperawatan.
pelayanan kesehatan yang memberikan Pengkajian yang dilakukan perawat masih
fasilitas kesehatan yang terdiri dokter, cenderung pada kebutuhan fisiologis tetapi
perawat, farmasi, ahli gizi dan tenaga non kebutuhan yang lain yaitu psikologis,
medis untuk mendukung kesehatan pasien sosiologis, spiritual belum bisa dilakukan
yang lebih baik. Peran perawat sesui pengkajian secara mendalam.
dengan peraturan perundangan antara lain
Pengkajian yang lengkap dan sistematis
adalah melakukan asuhan keperawatan
sesuai dengan fakta dan kondisi yang ada
individu. Asuhan keperawatan ini sebagian
merupakan hal yang sangat penting dalam
besar dilakukan di Rumah Sakit. Proses
sebuah asuhan keperawatan. Pengkajian
keperawatan terdiri dari pengkajian,
yang tidak akurat akan mengarah pada
diagnosis, perencanaan, implementasi dan
identifikasi kebutuhan klien yang tidak
evaluasi hal ini digunakan perawat untuk
lengkap dan identifikasi diagnosa
memberikan pelayanan kepada pasien di
keperawatan yang tidak tepat. Pengetahuan
ruang rawat inap.
dan keterampilan yang cukup dari seorang
Pasien diruang rawat inap memiliki perawat jelas dibutuhkan untuk
permasalahan secara biologis telah keberhasilan sebuah proses pengkajian.
didignosis sesui dengan kondisinya dan
Perawat perlu membekali diri dengan
terdapat kondisi lain yang dapat
pengetahuan dan ketrampilan yang optimal
berpengaruh karena manusia mahluk
dalam hal melakukan pengkajian
holistik yaitu biologis, psikologis,
keperawatan agar pelaksanaan lebih
sosiologis dan spiritual.Peran perawat
sistematis dalam melakukan analisis dapat
dalam melakukan pengkajian kebutuhan
tergali secara menyeluruh semua
pasien di rumah sakit adalah langkah awal
permasalahan klien. Modalitas pengkajian
dalam menentukan diagnosa, perencanaan,
keperawatan dapat membekali kemampuan
dalam melakukan pengkajian secara terdiri atas modalitas dalam melakukan
sistematis dan rasional. Modalitas anamnesis dan modalitas melakukan
pengkajian keperawatan secara umum pemeriksaan fisik.
Metode yang digunakan dalam kajian ini berbagai sumber seperti jurnal dan dapat
adalah metode literature review yaitu membandingkan isi dari jurnal dan e-book
metode dengan cara membaca dari tersebut. Jenis referensi yang digunakan
berbagai sumber seperti jurnal online dan adalah terakhir terbit sekitar delapan tahun
Hasil kajian yang didapatkan pada sumber Pengkajian lanjutan (on going assesment)
e-book dan jurnal online tentang peran merupakan dokumentasi ulang yang
perawat dalam melakukan pengkajian digunakan kembali setelah pengkajian
sebagai salah satu tahap penting dalam awal untuk menguatkan dan memperluas
proses keperawatan yaitu perawat data dasar yang diperoleh.Berdasarkan
melakukan pengkajian keperawatan hasil wawancara mendalam tersebut
berdasarkan aspek bio, psiko, sosio, pengkajian yang dilakukan perawat
spiritual dan pengkajian lanjutan utama ruangan penyakit dalam didapat dari IGD
dan pemeriksaan fisik. atau poli kemudian perawat ruangan
menindak lanjuti apa yang telah dikaji dari
Pengkajian terdiri dari beberapa jenis yaitu
awal masuk. Hasil pengkajian yang
pengkajian awal (initial assessment)
dilakukan dari IGD akan dikaji ulang oleh
merupakan pengkajian yang dilakukan
perawat yang bertugas diruang penyakit
ketika pasien masuk rumah sakit atau
dalam
memulai menggukan jasa pelayanan. Pada
tahap yang dijalani pasien, perawat rawat Standar pengkajian harus bersifat
jalan berperan pada tahap pemeriksaan di sistematis, komprehensif, akurat dan
ruang tunggu, ruang dokter, dan kemudian kontinu sehingga mendapatkan data yang
penyerahan setelah keluar dari ruang lengkap dari hasil pengkajian tersebut
dokter. Tiga titik pada tahap yang menjadi dengan demikian hasil pengkajian dapat
saat perawat dalam memberikan asuhan mendukung mengidentifikasi masalah
keperawatan kepada pasien. kesehatan klien dengan baik dan tepat.
Tujuan pengkajian adalah mengidentifikasi kesehatan klien, mengidentifikasi definisi
kebutuhan dan respon klien ditegakkan karakteristik sesui respons dan kondisi
menjadi diagnosis keperawatan, klien yang akan mempengaruhi rencana
menggabungkan dan mengkordinasikan dan pemberian intervensi keperawatan,
beberapa sumber data yang dikumpulkan menyuplai data yang cukup guna
menjadi satu sehingga masalah kesehatan memberikan intervensi keperawatan yang
klien dapat dianalisis dan diidentifikasi, sesui dengan kebutuhan klien,memberikan
menyakinkan informasi dan bertindak dasar guna penulisan rencana asuhan
sebagai referensi dalam mengukur keperawatan efektif.
perubahan yang terjadi pada kondisi
Dalam melakukan pengkajian ada yang didapat dari catatan medis, riwayat
beberapa hal yang perlu diketahui yaitu penyakit, konsultasi, hasil pemeriksaan
jenis data terbagi menjadi empat, yaitu diagnostic, perawat lain dan kepustakaan.
data dasar, data focus, data subjektif dan Teknik pengumpulan data pasien dapat
data objektif. Sumber data pengkajian dilakukan dengan cara anamnesis,
terbagi menjadi sumber data primer, observasi, pemeriksaan fisik, konsultasi,
sumber data sekunder, sumber data lainnya dan pemeriksaan penunjang.
PEMBAHASAN
Proses keperawatan adalah suatu cara atau ditetapkan bersama. Menurut Craven dan
metode yang sistematis dalam memberikan Hirnle bahwa proses keperawatan
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh memiliki enam fase yaitu: pengkajian,
perawat dan bekerjasama dengan pasien diagnosa, tujuan, rencana tindakan,
(induvidu, keluarga, masyarakat) yang implementasi, dan evaluasi.Tujuan umum
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dari proses keperawatan adalah
keperawatan dengan melakukan peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
pengkajian, menentukan diagnosa, Adanya proses keperawatan akan
merencanakan tindakan yang akan menciptakan pelayanan asuhan
dilakukan, melaksanakan tindakan serta keperawatan yang berkualitas dengan
mengevaluasi hasil asuhan keperawatan indikator teratasinya semua masalah yang
yang telah diberikan dengan berfokus pada terkait dengan kebutuhan dasar
pasien, berorientasi pada tujuan yang telah manusianya klien.
1. Pengkajian masalah keperawatan. Segala
penyimpangan yang berupa keluhan
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal
hendaknya dapat divalidasi dengan data
dari proses keperawatan dan merupakan
hasil pemeriksaan. Sedangkan untuk
suatu proses yang sistematis dalam
bayi atau klien yang tidak sadar banyak
pengumpulan data dari berbagai sumber
menekannya pada data focus yang
data untuk mengevaluasi dan
berupa hasil pemeriksaan.
mengidentifikasi status kesehatan klien.
c. Data Subjektif
Pengkajian keperawatan merupakan dasar
Data yang merupakan ungkapan
pemikiran dalam memberikan asuhan
keluhan klien secara langsung dari klien
keperawatan sesuai dengan kebutuhan
maupun tidak langsung melalui orang
klien.
lain yang mengetahui keadaan klien
Jenis data pengkajian : secara langsung dan menyampaikan
tentang status kesehatan klien, data yang terjasi pada klien. Untuk
dasar ini meliputi data umum, data mendapatkan data subjektif, dilakukan
fungsi kesehatan dan pemeriksaan. Data pusing”, “mual”, “nyeri dada” dan lain-
diperoleh selain klien, yaitu Orang hasil pemeriksaan laboratorium dan tes
terdekat, orang tua, suami atau istri, diagnostik, dapat Anda gunakan sebagai
anak, teman klien, jika klien mengalami data objektif yang dapat disesuaikan
pasien masuk rumah sakit atau memulai Fatie, Marselius. 2018. HUBUNGAN
menggunakan jasa pelayanan, sedangkan TINGKAT PENDIDIKAN
pengkajian lanjutan (on going assesment) PERAWAT DENGAN
merupakan dokumentasi ulang yang PENERAPAN KOMPETENSI
digunakan kembali setelah pengkajian PENDOKUMENTASIAN PROSES
awal untuk menguatkan dan memperluas KEPERAWATAN. JURNAL
data. Data – data yang harus diperoleh KEPEERAWATAN TROPIS
ketika melakukan pengkajian pada pasien, PAPUA. 1(1). 23-24
adalah seperti : data dasar, data focus, data
Kartikasari dkk. 2020. PENGARUH
subjektif, data objektif. Teknik
PELATIHAN PENGKAJIAN
pengumpulan data yang dapat dilakukan
KOMPREHENSIF TERHADAP
perawat dengan cara melakukan
PENGETAHUAN DAN
anamnesis, observasi, pemeriksaan fisik ,
KETERAMPILAN PERAWAT
konsultasi, dan pemeriksaan penunjang.
MENGKAJI KEBUTUHAN KLIEN
Sumber data pengkajian terbagi menjadi
DI PUSKESMAS. Jurnal
sumber data primer, sumber data sekunder,
Keperawatan Suaka Insan. 5 (1).
sumber data lainnya yang didapat dari
catatan medis, riwayat penyakit, Kholifah, Siti Nur dan NS. Wahyu
konsultasi, hasil pemeriksaan diagnostic, Widagdo. 2016. Keperawatan
perawat lain dan kepustakaan. Keluarga dan Komunitas. Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia
Budiono. 2016 . Konsep Dasar
Rahmah. 2013. Modul Blok Nursing
Keperawatan. Jakarta :
Process. Yogyakarta : PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN Yeni, Fitra. 2014. Pengaruh Pelatihan
DAN ILMU KESEHATAN Proses Keperawatan terhadap
UNIVERSITAS Dokumentasi Asuhan Keperawatan
MUHAMMADIYAH di Puskesmas Kabupaten Agam
YOGYAKARTA Propinsi Sumatera Barat. NERS
JURNAL KEPERAWATAN. 10
Simamora, R. H. (2019). Development of
(1).
Guidelines for Applying
appropriate Patient Identification to Yudiernawati, Anti. 2015. Pengaruh
Achieve Patient Safety Goal Strategi Pembelajaran dan Gaya
INC2019 12th International Kognitif terhadap Prestasi Belajar
Nursing Conference. 2019.10 455 - Aplikasi Proses Keperawatan pada
455 (1 pages) UCI(KEPA) : I410- Pembelajaran Klinik Keperawatan.
ECN-0101-2019-512-001224337 Jurnal Pendidikan Humaniora. 3
(1). 35-36
Simamora. R. H. (2008) The correlation of
ward chief’s giving direction and Zendrato, Meylona Verawaty dkk. 2017.
command and the performance of OPTIMALISASI PENGELOLAAN
on-duty nurses at Jember dr. ASUHAN KEPERAWATAN DI
Subandi general hospital inpatient INSTALASI RAWAT JALAN
wards. jurnal Administrasi dan RUMAH SAKIT X. JPPNI. 2(2).
Kebijakan Kesehatan, 87- 88
(https://fkm.unair.ac.id/jurnal-
administr)