Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

BAB I
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

I. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

1. Hakikat dan Fungsi Ideologi


Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang berfungsi, baik
dalam menggambarkan tujuan negara maupun dalam proses pencapaian
tujuan negara. Artinya, tujuan negara yang secara material dirumuskan untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial harus mengarah kepada terwujudnya masyarakat
adil, makmur, serta sejahtera dengan tetap memperhatikan bahkan
merealisasikan dimensi-dimensi yang menerminkan watak dan ciri wawasan
pancasila.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa ideologi mempunyai
beberapa fungsi sebagai berikut.
~ Struktur Kognitif
~ Orientasi dasar
~ Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan
~ Bekal dan jalan bagi seseorang
~ Kekuatan yang mampu memberi semangat
~ Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat

2. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Dalam menjawab tantangan tersebut, Pancasila perlu tampil sebagai
Ideologi Terbuka karena ketertutupan hanya membawa pada kemandegan.
Keterbukaan bukan berarti mengubah nila-nilai dasar pancasila, melainkan
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit sehingga memiliki
kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru. Ideologi tidak
dipaksakan dari luar, tetapi justru terbentuk atas kesepakatan masyarakat
sehingga merupakan milik masyarakat. Sebaliknya, Ideologi tertutup
memutlakkan pandangan secara totaliter sehingga masyarakat tidak mungkin
memilikinya.

1 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

II. Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

1. Pancasila sebagai Sumber Nilai


Di era Orde baru Pancasila sebagai dasar negara banyak dijadikan
sebagai simbol negara dan tidak dihayati serta dilaksanakan dalam hidup
berbangsa dan bernegara. Akhirnya, yang masih tersisa sebagai aset nasional
dan dapat dijadikan milik bersama adalah Pembukaan UUD 1945 dengan
nilai-nilai luhurnya yang menjadi satu kesatuan secara terintegratif dengan
Pancasila sebagai dasar dan sumber nilai. Meletakkan kembali Pancasila
seara terintegratif dengan pembukaan, dapat mendorong bengsa untuk
menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan, dan
kesatuan nasional yang kini sedang mengalami disintegratif. Dengan
demikian, selain sebagai dasar negara, Pancasila mengandung makna
sebagai ideologi nasional yang merupakan cita-cita dan tujuan negara.

2. Pengertian Pancasila sebagai Sumber Nilai


Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara
Republik Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun dari sudut
sejarah. Hal tersebut dapat dilihat secara etimologi atau secara terminologi.
a. Secara Etimologis
Menurut lughatnya, Pancasila berasal dari bahasa India, yakni
bahasa Sansakerta (bahasa kasta Brahmana, sementara bahasa rakyat jelata
ialah Prakerta). Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memilik dua macam
arti yaitu Panca artinya lima, Syila dengan (i) biasa (pendek) panjang artinya
peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan seronoh. Kata sila dalam
bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku baik.
b. Secara Terminologi
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Persiapan Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), perkataan Pancasila artinya
lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama
pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkannya. Perkataan
tersebut dibisikkan oleh temannya seorang ahli bahasa yang duduk
disamping Soekarno, yaitu Muhammad Yamin.

2 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

3. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia


Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (dasar falsafah
negara) dan ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk
mengatur pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan negara. Pengertian
Pancasila sebagai dasar negara, sesuai dengan bunyi Pembukaan UUD 1945
“….., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu
Undang-Undang Dasar Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

4. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia


Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan
hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup.
Dalam hal ini, Pancasila dipergunakan untuk petunjuk hidup atau perilaku
dalam sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai
petunjuk arah semua kegiatan atau aktifitas hidup dan kehidupan di dalam
segala bidang.

5. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan


Paradigma adalah pandangan menasar dari para ilmuwan tentang apa
yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, paradigma sebagai alat bantu para ilmuwan dalam merumuskan
tentang apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana
seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus
dilakukan. Suatu paradigma mengandung sudut pandang kerangka acuan
yang harus dilakukan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.
Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu,
seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu
permasalahan dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin
berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang
lain, seperti bidang politik, hukum, sosial, dan ekonomi. Pradigma kemudian
berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak,
acuan, orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, serta arah dan tujuan.
Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka,
acuan, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan
demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan paling dalam kehidupan
manusia.

3 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

III. Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

1. Nilai Positif sebagai Ideologi Terbuka


Nilai-nilai Pancasila termasuk kedalam nilai ke rohanian, tetapi nilai
kerohanian yang mengikuti pentingnya nilai material dan nilai vital secara
seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari
Pancasila yang tersusun secara sistematis-hierarkis. Pancasila jika dikaji dari
sudut pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk
menemukan kebenaran mengenai alam semesta yang lebih menekankan
pemikiran murni. Dengan demikian, tinjauan metafisika terhadap Pancasila
berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai
Pancasila memiliki sifat objektif dan terbuka.

2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pada masa


Reformasi
Dengan Pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi
harus diletakkan dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus
sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas, reformasi
akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan
akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa. Reformasi dengan paradigma
Pancasila adalah sebagai berikut.
a. Refomasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab
c. Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan
d. Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan
e. Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pengertian ideologi secara etimologis !


2. Apa yang dimaksud dengan ideologi terbuka ?
3. Sebutkan empat ciri ideologi terbuka !
4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan pancasila sebagai paradigma
pembangunan !
5. Sebutkan beberapa contoh pengalaman pancasila dalam kehidupan
masyarakat !

4 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

BAB II
SISTEM PEMERINTAHAN

I. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara

Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu


“sistem” dan “pemerintahan”. Sistem adalah keseluruhan dari beberapa
bagian yang mempunyai hubungan fungsional, baik antara bagian-bagian
maupun hubungan struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan
suatu kebergantungan. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala urusan
yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat
dan kepentingan negara. Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktifitas
atau kegiatan yang diselenggarakan oleh presiden ataupun perdana menteri
sampai dengan level birokrasi yang paling rendah tingkatannya.

1. Sistem Pemerintahan Presidensial


Sistem pemerintahan Presidensial bertitik tolak dari konsep
pemisahan kekuasaan sebagaimana dianjurkan oleh trias politica. Sistem ini
menghendaki adanya pemisahan kekuasaan secara tegas, khususnya antara
badan pemegang kekuasaan eksekutif dan badan pemegang kekuasaan
legislatif. Ciri-ciri utama dari sistem pemerintahan presidensial sebagai
berikut.
~ Kedudukan kepala negara (presiden) adalah sebagai kepala negara
Dan sebagai kepala eksekutif (pemerintahan)
~ Presiden dan parlemen dipilih langsung oleh rakyat melalui
pemilihan
Umum sehingga akan terjadi presiden berasal dari partai politik
Yang berbeda dengan partai politik di parlemen
~ Presiden dan DPR tidak bisa saling mempengaruhi (menjatuhkan)
~ Presiden tidak dapat diberhentikan oleh DPR dalam masa
jabatannya
Tetapi jika presiden melakukan suatu perbuatan yang melanggar
Hukum, presiden dapat dikenai impeachment (pengadilan DPR)
~ Dalam rangka menyusun kabinet (menteri), presiden wajib meminta
Persetujuan DPR.
~ Menteri-menteri yang diangkat oleh presiden tersebut tunduk dan
Bertanggungjawab kepada presiden

5 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

AMERIKA SERIKAT
Badan eksekutif terdiri atas presiden beserta menteri-menteri yang
merupakan pembantunya. Presiden dinamakan “Chief Executive”. Secara
formal dan sesuai dengan asas Trias Politica klasik, presiden sama sekali
terpisah dari badan legislatif dan tidak boleh mempengaruhi organisasi serta
penyelenggaraan pekerjaan dari Congress. Selama masa jabatannya 4 tahun
atau 8 tahun, presiden tidak dapat dijatuhkan oleh Congress, tetapi diapun
tidak mempunyai wewenang untuk membubarkan Congress. Presiden dapat
mempengaruhi Congress melalui Pidato Kenegaraan (State of the Union
Message) yang diucapkannya tiap tahun pada pembukaan sidang. Setiap
rancangan undang-undang disiapkan oleh pemerintah dan diajukan pada
Congress.

PAKISTAN
Pakistan memulai masa kemerdekaannya dengan suatu sistem
parlementer yang mirip dengan sistem di Inggris. Namun, ketika dipimpin
oleh Jenderal Ayub Khan, dimulailah suatu sistem pemerintahan presidensial
dengan badan eksekutif yang kuat. Menurut Undang-undang dasar Pakistan
yang berlaku, badan eksekutif terdiri atas presiden yang beragama islam
beserta menteri-menteri. Perdana menteri merupakan pembantunya dan tidak
boleh merangkap menjadi badan anggota legislatif. Presiden mempunyai
wewenang untuk memveto rancangan undang-undang yang telah diterima
oleh badan legislatif. Veto ini oleh badan legislatif dapat dibatalkan kalau
rancangan undang-undang itu diterima lagi olehnya dengan mayoritas 2/3
suara. Sebaliknya, presiden dapat mengajukan rancangan undang-undang
yang diissue-kan itu kepada suatu referendum. Selain itu, presiden
mempunyai wewenang untuk membubarkan legislatif.

2. Sistem Pemerintahan Parlementer


Dalam sistem parlementer hubungan antara eksekutif dan yudikatif
sangat erat. Hal ini disebabkan para menteri bertanggung jawab terhadap
parlemen. Setiap kabinet yang dibentuk harus memperoleh dukungan
kepercayaan dari parlemen. Dengan demikian, kebijaksanaan pemerintah
atau kabinet tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh
parlemen. Ada beberapa ciri-ciri dari sistem pemerintahan parlementer
adalah sebagai berikut.
~ Terdapat hubungan yang erat antar eksekutif dan legislatif, bahkan
Antara keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

6 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

~ Eksekutif yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh


Parlemen dari partai politik peserta pemilu yang meduduki kursi
Mayoritas di parlemen
~ Kepala negara berkedudukan sebagai kepala negara saja bukan sbg
Kepala eksekutif atau pemerintahan
~ Dikenal adanya mekanisme pertanggungjawaban menteri kepada
Perlemen yang mengakibatkan parlemen dapat membubarkan atau
Menjatuhkan “mosi tidak percaya” kepada kabinet jika pertanggung
Jawaban atas pelaksanaan pemerintahan yang dilakukan oleh
menteri
Baik secara perseorangan maupun kolektif tidak dapat diterima
Oleh parlemen
~ Raja/Ratu atau Presiden adalah sebagai kepala negara
~ Eksekutif bertanggungjawab kepada legislatif
~ Dalam sisten dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet
Dan perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenangkan
Pemilihan umum
~ Jika terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen, kepala
Negara akan membubarkan parlemen

INGGRIS
Badan eksekutif terdiri atas raja saja sebagai bagian dari badan
eksekutif yang tak dapat diganggu-gugat. Kekuasaan raja bersifat simbolis,
sedangkan kekuasaan sebenarnya ditangan perdana menteri. Inggris terkenal
sebagai tempat asal asas tanggung jawab menteri, tetapi di Inggris sendiri
masih berbentuk konvensi. Prinsipnya ialah bahwa menteri atau seluruh
kabinet yang tidak lagi memperoleh kepercayaan dari badan legislatif harus
meletakkan jabatan. Jadi, masa hidup suatu kabinet bergantung kepada
dukungannya kepada badan legislatif. Berbeda dengan kebanyakkan negara
lain yang memaksa sistem parlementer.

INDIA
Sistem ketatanegaraan India agak mirip dengan Inggris dan sistem
pemerintahannya pun adalah Cabinet Government. Badan eksekutif terdiri
atas seorang presiden sebagai kepala negara dan menteri-menteri yang
dipimpin oleh seorang perdana menteri. Presiden dipilih untuk masa jabatan
lima tahun oleh anggota-anggota badan legislatif, baik dipusat maupun
dinegara-negara bagian. Sistem parlementer gaya Cabinet government dapat
berjalan dengan baik ketika Perdana menteri Nehru dan selama Partai

7 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

Kongres dapat menguasai kehidupan politik. Pada Juni 1975 merasa


terpaksa untuk menyatakan “keadaan darurat” dan sejak saat itu pemerintah
India mengadakan bermacam-macam pembatasan atas kegiatan para pelaku
politik dan kegiatan media massa agar tidak mengganggu usaha
pembangunannya.

3. Sistem Kabinet Presidensial dan Parlementer


Badan eksekutif, sebagai salah satu organ pemerintah, biasanya
disebut dewan menteri atau kabinet. Dewan menteri biasanya terdiri dari
beberapa kementerian atau departemen. Kabinet dapat dibagi ke dalam
beberapa jenis dengan dasar :
Tanggung jawab Kabinet
~ Kabinet Ministerial, yaitu kabinet yang tugas eksekutifnya
Dipertanggungjawabkan oleh para menteri.
~ Kabinet Presidensial, yaitu suatu kabinet yang tugas eksekutifnya
Dipertanggungjawabkan oleh Presiden.
Pembentukkan Kabinet
~ Kabinet Parlementer, yaitu kabinet yang pembentukkannya
dicampuri
Parlemen, terutama oleh fraksi yang mempunyai suara.
~ Kabinet Ekstraparlemen, yaitu suatu kabinet yang
pembentukkannya
Diluar campur tangan DPR.

8 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

II. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Yang Berlaku Di Indonesia

Perkembangan Ketatanegaraan dapat dibagi menjadi beberapa


periode, sejak masa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai
sekarang. Walaupun sebenarnya tonggak ketatanegaraan Indonesia telah ada
jauh sebelum proklamasi. Secara formal periode perkembangan
ketatanegaraan itu dapat dirinci sebagai berikut :
a. periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember
1949)
b. periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949-17
Agustus 1950)
c. periode berlakunya UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
d. periode berlakunya kembali UUD 1945 (5 Juli 1959- sekarang).
Pada periode inipun terbagi menjadi beberapa periode :
1. periode Orde lama (5 Juli 1959-11 Maret 1966)
2. periode Orde baru (11 Maret 1966-21 Mei 1998)
e. Periode Reformasi (21 Mei 1998-sekarang)

LATIHAN SOAL

1. Sebutkan ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial dan parlementer !


2. Sistem pemerintahan apakah yang diterapkan di Indonesia
berdasarakan UUD 1945 !
3. Sebutkan pokok-pokok penyelenggaraan pemerintahan menurut UUD
1945 !
4. Siapakah yang dimaksud dengan pemerintahan itu ?
5. Bagaimanakah menurut pendapat anda mengenai sistem pemilhan
presiden secara langsung, berikan alasan !

9 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

SEMESTER 2
BAB I
PERANAN PERS DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
DEMOKRATIS

I. Pengertian, Fungsi, dan Peran serta Perkembangan Pers di Indonesia

1. Pengertian Pers
Secara etimologis, kata pers (Belanda), atau press (Inggris), atau
presse (Prancis), berasal dari bahasa latin, pressare dari kata premere, yang
berarti “tekan” atau “cetak”. Definisi terminologis ialah “media massa
cetak”. Alam bahasa Belanda ialah gedrukten, atau drukpers atau pers.
Adapun alam bahasa Inggrisnya printed meia atau printing press atau press.

2. Sifat Pers
Pers merupakan lembaga yang berdiri sendiri. Pers hidup ditengah-
tengah masyarakat, tetapi bukan bagian dari masyarakat itu, dan berada
dalam satu negara, tetapi bukan bagian dari pemerintahan negara tersebut.
Pers lebih dikenal sebagai “Lembaga Kemasyarakatan” (social institution).
Hubungan ketiganya saling mempengaruhi. Pers mempengaruh masyarakat,
tetapi masyarakat juga berpengaruh pada pers. Pers mempengaruhi
pemerintah, tetapi pemerintah juga berpengeruh pada pers. Pers sebagai
lembaga bisa berperan seperti sahabat, mitra kerja, atau menjadi lawan.
Artinya, pers sebagai lembaga dapat difungsikan apa saja bergantung pada
kehendak yang mengelolanya.

3. Perkembangan Pers di Indonesia


Pers sebagai institusi sosial dalam kehiupan masyarakat modern
mempunyai sejarah yang sangat penting. Dalam perkembangannya, pers
tumbuh sesuai dengan folosofi lingkungannya untuk berkembang menjadi
ilmu pengetahuan. Pers di Indonesia berkembang sejalan dengan filosofi
politik yang dianut, serta mempengaruhi lingkungan dalam kurun zamannya.
Penjajahan Belanda yang menganut filosofi individualisme dan asas liberal
dalam sistem politik telah berpengaruh terhadap tumbuhkembangnya pers.
Sejak tahun 1990-an, sistem politik kolonial yang diterapkan di Indonesialah
yang mengendalikan “hakikat kebebasan” pers tersebut melalui berbagai
bentuk kaidah kebijakan politik

10 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

4. Perkembangan Etos Pers di Indonesia


Pada zaman penjajahan Belanda, etos pers Indonesia didasarkan pada
perjuangan membebaskan rakyat dari cengkraman penjajah. Etos pers
Indonesia ini telah tampak pada awal abad ke-20, padahal pers di
Nederlandsch Indie untuk bacaan kaum pribumi telah ada sejak tahun 1884,
yakni Bianglala dan pada tahun 1885 Bromartani. Kedua-duanya di Batavia.
Kemudian, tahun 1856 Soerat kabar Bahasa Melajoe di Surabaya.

II. Pers yang Bebas dan Bertanggungjawab Sesuai Kode Etik Jurnalistik
Dalam Masyarakat Demokratis di Indonesia

1. Fungsi Pers
Dewasa ini, pers tidak hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-
aspek lain untuk isi surat kabar atau majalah. Dalam pasal 3 Undang-
Undang No. 40/1999 disebutkan bahwa fungsi pers sebagai berikut :
1. Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi,
pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.
2. Disamping fungsi-fungsi tersebut, pers nasional dapat berfungsi
sebagai lembaga ekonomi.
A. Fungsi Informasi
Masyarakat berlangganan atau membeli surat kabar karena memer
Lukan informasi mengenai berbagai hal.
B. Fungsi Pendidikan
Sebagai sarana pendidikan massa, pers memuat tulisan-tulisan
yang
Mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah
Pengetahuan dan wawasannya.
C. Fungsi Menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan dimuat pers untuk mengimbangi
Berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.
Isi surat kabar atau majalah yang bersifat hiburan bisa berbentuk
Cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki
Silang, pojok, dan karukatur.
D. Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi kontrol sosial terkandung dalam makna demokratis yang di
Dalamnya terdapat unsur-unsur senagai berikut :
1. Social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintah)
2. Social responcibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap
rakyat)

11 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

3. Social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah)


4. Social control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan
pemerintah)

2. Peranan Pers
Pers sebagai lembaga kemasyarakatan bisa mempengaruhi masyarakat
karena ia bertindak sebagai komunikator massa. Sementara itu agar
dipercaya masyarakat, pers berusaha menyampaikan informasi dengan
sesuatu yang baru. Namun masyarakat sebagai konsumen pers, akan sangat
selektif memilih informasi. Jika penyajian pers tidak sesuai dengan
keinginannya, tidak akan membeli dan membacanya. Minat membaca
masyarakat terhadap produk pers sangat berpengaruh terhadap kehiupan pers
itu sendiri. Pers sebagai lembaga kontrol sosial dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pemerintah.
Apalagi bagi pemerintah yang banyak melakukan kesalahan dan
ketidakbenaran, kontrol sosial pers terasa sangat pedih dan sering kali
menggoyahkan kelangsungan pemerintahannya. Meskipun demikian,
pemerintah juga mampu mempengaruhi pers dengan cara memasang rambu-
rambu berupa peraturan dan perundangan agar pers bisa ditundukkan.

3. Misi Pers
Pers Pancasila dilahirkan oleh bangsa Indonesia karena falsafah
negaranya adalah Pancasila. Saat ini belum ditemukan definisi yang tepat
dari sebutan pers Pancasila. Namun, beberapa tokoh pers memberi pendapat
sifat dari pers Pancasila. Pers Pancasila adalah pes yang melihat segala
sesuatunya proporsional. Pers Pancasila hendaknya mencari keseimbangan
dalam berita atau tulisannya demi kepentingan semua pihak sesuai dengan
konsensus demokrasi Pancasila. Pers sebagai lembaga kemasyarakatan yang
bergerak dibidang pengumpulan dan penyebaran informasi mempunyai misi
ikut mencerdaskan masyarakat, menegakkan keadilan dan memberantas
kebatilan. Selama melaksanakan tugasnya, pes terkait erat dengan tata nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Dalam kehidupan sosial, masyarakat
mempunyai hak untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan hajat
hidup mereka. Untuk itulah, pes sebagai lembaga kemasyarakatan dituntut
untuk dapat memenuhi kebutuhan infomasi bagi masyarakatnya.

12 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

4. Kode etik Jurnalistik dan etika pers


Salah satu perwujudan kemerdekaan negara Republik Indonesia
adalah kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 28 Undang-Undang asar 1945. Oleh
sebab itu, kemerdekaan pers wajib dihormati oleh semua pihak. Mengenai
negara Republik Indonesia adalah negara berdasarkan hukum sebagaimana
diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, seluruh
wartawan Indonesia menjunjung tinggi konstitusi dan menegakkan
kemerdekaan pers yang bertanggung jawab, mematuhi norma-norma profesi
kewartawanan, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial berdasarkan Pancasila. Kode etik junalistik tersebut haus
ditaati dan dilaksanakan seluruh wartawan Indonesia.
Etika pers adalah etika dari semua orang yang terlibat dalam kegiatan
pers. Etika pers adalah filsafat dibidang moral pers, yaitu mengenai
kewajiban-kewajiban pers, baik dan buruknya pers, pers yang benar, dan
pers yang mengatur tingkah laku pers atau dengan kata lain, etika pers itu
berbicara tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan pers. Etika pers mempermasalahkan bagaimana
seharusnya pers itu dilaksanakan agar dapat memenuhi fungsinya dengan
baik.

III. Kebebasan pers dan Dampak penyalahgunaan media massa dalam


Masyarakat Demokratis di Indonesia

1. Pers Indonesia Era Orde Baru


Pers adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan subsistem dari
sistem kemasyarakatan tempat ia beroperasi bersama-sama dengan
subsistem lain. Dengan demikian, pers tidak hidup secara mandiri, tetapi
memepengaruhi dan dipengaruhi oleh lambaga-lambaga kemasyarakatan
lainnya. Bersama-sama dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya
pers berada dalam keterikatan oganisasi yang benama negara dengan
pemerintah sebagai perencana dan pelaksana pencapaian tujuannya.
Eksistensi pers dipengaruhi bahkan ditentukan oleh falsafah dan sistem
politik negara tempat pers itu hidup.

13 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

2. Pers Indonesia Pasca Reformasi


Wajah pers Indonesia pada masa reformasi berbeda dengan pers
Indonesia sebelumnya. Sekarang dengan bergulirnya reformasi, pers
Indonesia kelihatan lebih bergairah dibandingkan sebelumnya. Selain sisi
kebebasan berekspresi dari pers kita, pihak pemerintah, telah membuka
“kran” dalam kemudahan memdapatkan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers
(SIUPP) sehingga jumlah penerbitan pers meningkat drastis dibanding masa
sebelumnya.

3. Dampak penyalahgunaan kebebasan madia massa


Pers di Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi dilema
antara komitmennya terhadap kebenaran dan hasrat yang kuat untuk
melakukan self censorship demi terhindar dari pemberitaan yang
menyinggung kepekaan-kepekaan masyarakat. Pers Indonesia harus berhati-
hati agar ungkapan “diadili oleh pers” tidak berubah menjadi “mengadili
pers” sebab kebebasan sebenarnya merupakan sarana untuk mencapai
perdamaian. Untuk itu, pers Indonesia harus berhati-hati agar kebebasan ini
tidak disalahgunakan.

LATIHAN SOAL

1. Sebutkan 4 peranan pers Nasional menurut UU No. 40 Tahun 1999 !


2. Jelaskan yang dimaksud kebebasan pers yang bertanggungjawab !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan hak jawab dalam kebebasan pers !
4. Sebutkan 4 fungsi pers !
5. Apakah benar pers pada masa orde baru dianggap tidak demokratis ?
jelaskan !

14 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

BAB II
GLOBALISASI

I. Proses, Aspek, dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara

1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah perkembangan kontemporer yang mempunyai
pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang
perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat
menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia
semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lainnya. Globlalisasi akan
membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal Batas” yang
saat ini diterima sebagai realita masa depan yang akan mempengaruhi
perkembangan budaya dan membawa perubahan baru. Manurut SELO
SOEMARDJAN, globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan
kaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan kecenderungan
masyarakat di kota-kota besar untuk menyatu dengan dunia terutama
dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan media komunikasi
massa. Menurut kamus bahasa, globalisasi didefinisikan sebagai fenomena
yang menjadikan dunia mengecil dari segi perhubungan manusia. Hal ini
dimungkinkan karena perkembangan teknologi yang sangat cepat. Menurut
cendikiawan barat globalisasi ialah satu proses kehidupan yang serba luas,
tidak terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik,
sosial, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia di
dunia ini.

2. Proses Globalisasi
Proses globalisasi dilahirkan dari adanya perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, transportasi, dan komunikasi. Teknologi satelit,
telepon, dan internet membuat semakin dekat, waktu tempuh hampir tidak
ada, dan dunia seolah tanpa batas penghalang. Kemjuan dalam bidang
transportasi, membuat orang dengan mudah bergerak dari satu tempat ke
tempat yang lain. Pergerakkan ini tidak hanya membawa pengalaman dan
wawasan tentang suatu daerah, tetapi budaya pun engan cepat menyebar.
Televisi dengan berbagai saluran, film layar lebar, radio, CD, koran,
majalah, dan sebagainya menjadi alat yang sangat efektif untuk
menyebarkan berbagai budaya di dunia.

15 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

3. Aspek-aspek positif dan negatif dari globalisasi dan arus


Globalisasi

ASPEK POSITIF
Dengan pesatnya perkembangan, aspek positif paling diharapkan
manusia. Berikut ini beberapa aspek positif dari perkembangan teknologi
dan arus globalisasi.
a. Pola Hidup Sehat yang Serba Cepat
b. Pesatnya Perkembangan Informasi dan Transportasi
c. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Melimpah

ASPEK NEGATIF
Perkembangan teknologi juga memberikan dampak negatif bagi
kebudayaan masyarakat. Berikut ini dampak negatif tersebut.
a. Beralihnya Masyarakat Agraris Menjadi Masyarakat modern
b. Perubahan dari kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi
kehidupan individualis
c. Masuknya pola hidup budaya barat
III. Sikap terhadap Pengaruh dan Implikasi Globalisasi

1. Pengaruh globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia


Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat menjadi peluang dan
tantangan. Peluang yang dapat diperoleh adalah pasaran hasil produksi yang
semakin luas, perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat,
lapangan kerja yang semakin luas dan peluang bisnis yang makin terbuka.
Hal-hal tersebut dianggap sebagai tantangan karena kalau kita tidak
meningkatkan kualitas diri dalam ketakwaan, keimanan terhadap Tuhan
YME, Pengamalan Pancasila, pendidikan dan ketrampilan, serta kualitas
produksi maka globalisasi akan lebih dimanfaatkan oleh bangsa lain.

2. Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia


Keragaman budaya dari berbagai belahan dunia membentuk budaya
global dan keragaman budaya ini di nusantara sehingga tidak menjadi
pemecah persatuan bangsa. Pudarnya bentuk kawasan regional yang diterpa
globalisasi diikuti oleh timbulnya orientasi-orientasi baru, dan membuat
masyarakat dunia dapat mengidentifikasikan diri dalam proses
pembentukkan identitas sosial masing-masing. Salah satu orientasi penting
adalah timbulnya kutub-kutub budaya. Sebagaimana yang anda lihat di

16 PKBM TERANG BANGSA


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XII

berbagai penjuru dunia, terjadi arus kebangkitan budaya sebagai aspek


penting dalam proses globalisasi.

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan yang dimaksud dengan globalisasi !


2. Jelaskan dampak globalisasi terhadap perubahan dan pergeseran pola
hidup dalam masyarakat !
3. Sebutkan peluang dan tantangan yang dapat kita peroleh dari
globalisasi !
4. Sebutkan usaha-usaha yang harus kita lakukan dalam mengahadapi
era globalisasi !
5. Jelaskan pengaruh yang timbul dari globalisasi terhadap cara berfikir
dan berperilaku masyarakat !

17 PKBM TERANG BANGSA

Anda mungkin juga menyukai