Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Materi : 1. Kesehatan Reproduksi


2. Macam-macam Alat Kontrasepsi
Hari/Tanggal : Kamis, 26 November 2020
Tempat : Posyandu Catlia
Waktu : 08.30 wib s/d selesai
Sasaran : Akseptor KB Aktif
Waktu Pelaksanaan : 2 X 45 Menit

A. Tujuan

1. Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu


mengenai kesehatan reproduksi.
2. Ibu akseptor KB mengetahui macam-macam KB, manfaat, dan efek samping dari setiap alat
kontrasepsi

B. Pokok Bahasan
1. Kesehatan Reproduksi
2. Macam-macam Alat Kontrasepsi

C. Sub Pokok Bahasan


1. Definisi Kesehatan Reproduksi
2. Gangguan Kesehatan Pada Organ Reproduksi Wanita
3. Siklus Menstruasi
4. Kontrasepsi Tradisional/Alami
5. Kontrasepsi Modern

D. Media
1. Lembar Balik
2. Alat Peraga

E. Kegiatan Belajar

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon


1. Pendahuluan 5 Menit a. Memberikan Salam Ibu
b. Perkenalan dari setiap akseptor memperhatikan
KB dan merespon
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
d. Pre Test
2. Penyajian 20 Menit Penyajian sesuai materi Ibu
materi a. Definisi Kesehatan Reproduksi memperhatikan
b. Gangguan Kesehatan Pada dan merespon
Organ Reproduksi Wanita
c. Siklus Menstruasi
d. Kontrasepsi Tradisional/Alami
e. Kontrasepsi modern
3. Penutup 20 Menit a. Tanya jawab/berbagi Ibu
pengalaman memperhatikan
b. Menyimpulkan materi dan merespon
c. Kesimpulan
d. Memberi salam

F. Evaluasi
1. Penyuluhan sesuai dengan rencana
2. Peserta yang di undang 20 orang
3. Peserta Aktif saat kegiatan

G. Referensi
1. Lembar Balik ABPK
Materi Penyuluhan
“Sosialisasi Metode Kontrasepsi KB Bagi PUS 4T”

A. Kesehatan Reproduksi
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang
sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas
dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Sistem reproduksi wanita merupakan sistem tubuh yang sangat kompleks,
maka diperlukan langkah untuk menjaga sistem ini dari infeksi dan cidera. Selain
itu, perlu dilakukan juga pencegahan terhadap masalah yang mungkin terjadi pada
sistem reproduksi wanita, termasuk masalah kesehatan jangka panjang. Menjaga
sistem reproduksi sama halnya menjaga kesehatan diri, terutama saat kehamilan.
2. Gangguan Kesehatan Pada Organ Reproduksi Wanita
a. Kanker pada sistem reproduksi
Penyakit ini paling banyak terjadi pada wanita dan menyebabkan angka
kematian yang tinggi, yaitu kanker rahim maupun kanker serviks. Kanker
yang menyerang pada sistem reproduksi wanita ini merupakan gangguan yang
harus disadari sejak dini, agar lebih mudah diatasi. Penyakit ini disebabkan
oleh Human Papilolloma Virus (HPV) yang bisa menyebar dan berpindah
dengan mudah, walau hanya lewat sentuhan kulit antara individu satu ke yang
lain.
b. Keputihan
Keputihan merupakan cairan yang keluar dari vagina wanita. Keputihan
terbagi menjadi dua, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patalogis.
Umumnya, keputihan fisiologis terjadi menjelang menstruasi dan setelahnya,
atau dapat juga muncul pada masa subur setiap bulan, meski tidak dalam
jangka waktu lama. Sedangkan keputihan patalogis biasanya terjadi karena
infeksi atau bakteri yang berada di sekitar atau di dalam vagina.
c. Siklus menstruasi tidak teratur
Gangguan siklus menstruasi disebut dengan istilah Anemore Primer dan
Sekunder. Gangguan pada kasus Amenore Primer adalah menstruasi yang
belum terjadi, walaupun sudah mencapai usia untuk mengalami siklus haid.
Sedangkan Amenore Sekunder, adalah masa saat wanita yang sudah
mengalami haid, namun terhenti dalam jangka 3-6 bulan.
d. Penyakit radang panggul
Infeksi yang menjangkiti tuba fallopi rahim, ovarium, leher rahim atau
panggul wanita disebut dengan radang panggul atau Pelvic Inflammatory
Disease (PID). Hal ini terjadi karena rongga perut memiliki jalur langsung dari
luar yaitu melalui saluran reproduksi wanita melewati tabung rahim menuju
rongga perut. Melalui jalur inilah, bakteri masuk hingga ke rongga perut. Saat
radang panggul bereaksi, sering sekali menyebabkan rasa sakit pada perut.
e. Peradangan vagina
Peradangan vagina sering disebut sariawan pada vagina, yang dapat
menyebabkan gatal-gatal pada vulva dan vagina. Hal ini disebabkan oleh
infeksi jamur candida yang dapat terjadi secara alami di dalam vagina namun
jamur ini berkembang lebih cepat dari biasanya.
f. Infertilitas wanita
Infertilitas wanita adalah kesulitan untuk hamil yang disebabkan kurangnya
ovulasi atau dapat terjadi karena penyakit sistem reproduksi lainnya.
Gangguan ovulasi ini antara lain karena adanya penyimpangan dalam produksi
hormon atau masalah kerusakan pada saluran tuba uterine atau leher rahim
yang juga dapat menyebabkan infertilitas.
g. Myoma
Myoma juga dapat disebut tumor jinak yang sering terjadi pada wanita di atas
usia 35 tahun. Penyebab penyakit ini belum diketahui, tetapi tingkat yang
berlebihan dari estrogen dan hormon pertumbuhan diperkirakan telah
memengaruhi pembentukan tumor. Penyakit myoma ini biasanya akan hilang
pada wanita yang sudah mengalami menopause.
3. Siklus Menstruasi
Siklus normal menstruasi biasanya 28 hari. Namun tak ada wanita yang
selalu pas 28 hari. Ada yang 21 hari dan ada yang 40 hari. Rentang itu masih
termasuk normal. Berikut fase-fase dalam siklus menstruasi:
a. Fase proliferasi
Siklus menstruasi sangat dipengaruhi oleh kerja hormon-hormon
kewanitaan. Hormon bekerja seperti pembawa pesan. Otak akan menghasilkan
hormon, kemudian dibawa lewat aliran darah. Hormon ini merangsang folikel,
tempat di ovarium (indung telur) yang menyimpan ovum ( sel telur) dan sel
pelindungnya. Baca juga: Bagaimana Cara Sperma Berenang Menuju Sel
Telur? Dalam tahap ini, folikel yang menerima pesan dari hormon, bersiap-
siap melepaskan telur dan menghasilkan hormon estrogen yang hanya ada di
wanita. Dalam siklus menstruasi 28 hari, fase proliferasi biasanya bertahan
selama delapan hari.
b. Ovulasi
Di fase proliferasi, ada proses ovulasi. Ovulasi adalah proses pelepasan
sel telur dari indung telur. Sel telur akan bergerak ke saluran bernama
fallopian tube (tuba falopi). Sel telur menempel di sana dan menunggu dibuahi
sel sperma dari laki-laki. Baca juga: Tips Menghitung Masa Subur
Berdasarkan Siklus Menstruasi Ini adalah saat tersubur wanita. Saat-saat
paling memungkinkan untuk hamil ini biasanya bertahan dua dari delapan hari
fase folikuler.
c. Fase sekresi
Dalam fase ini, rahim mempersiapkan diri untuk menampung sel telur
yang telah dibuahi. Dinding rahim atau endometrium menebal karena
membuat cadangan darah dan jaringan untuk sumber nutrisi sel telur yang
dibuahi. Fase ini berlangsung selama 14 hari.
d. Menstruasi
Jika tidak ada sel telur yang dibuahi, setelah 14 hari sel telur di tuba
falopi akan mati. Darah dan jaringan di dinding rahim juga akan luruh. Baca
juga: Melihat Perubahan Fase Menstruasi Seiring Bertambahnya Usia Total
darah dan jaringan yang keluar dari vagina kira-kira seberat 28 gram atau dua
sendok makan setiap harinya. Biasanya, wanita mengalami pendarahan atau
menstruasi selama empat sampai tujuh hari. Inilah yang disebut dengan
menstruasi. Siklus ini akan berulang terus hingga wanita tak lagi subur.
Meskipun menstruasi adalah proses akhir dari siklus ini, namun umumnya hari
pertama menstruasi dihitung sebagai hari pertama siklus menstruasi.
B. Macam-macam alat kontrasepsi
1. Tradisional
a. Senggama terputus (coitus interruptus)
Senggama terputus atau coitus interruptus adalah salah satu cara alami yang
bisa dilakukan. Caranya dengan menarik penis keluar dari vagina pasangannya
lalu berejakulasi diluar vagina dan menjauhkan cairan semen yang keluar dari
vagina. Menurut laman resmi World Health Organization (WHO) mencoba
untuk menjaga sperma tidak masuk vagina bisa efektif mencegah kehamilan
dan pembuahan hingga 98 persen. Sayangnya kontrasepsi jenis ini sangat
beresiko karena tepat waktu dalam menarik penis dari vagina sebelum
ejakulasi bukanlah hal mudah. Sehingga sering kali ejakulasi sudah terjadi
dalam vagina baru penis ditarik.
b. Metode kalender
Metode kalender atau metode ritme adalah jenis kontrasepsi dengan memantau
pola siklus menstruasi perempuan selama 6 bulan terakhir. Cara menghitung
masa subur perempuan adalah memantau pola siklus menstruasi selama 6
bulan, mengurangi 18 dari panjang siklus terpendek (perkiraan hari subur
pertama) dan mengurangi 11 dari panjang siklus terpanjang (diperkirakan hari
subur terakhir). Biasanya masa subur adalah hari ke 8 hingga 19 dari masing-
masing siklus menstruasi 26 hingga 32 hari. Anda juga bisa menggunakan
aplikasi untuk menghitung masa subur Anda secara otomatis.
Dengan metode ini perempuan bisa mengetahui kapan ia mengalami masa
subur sehingga sangat tidak disarankan untuk melakukan hubungan seksual
saat masa subur. Dilansir dari laman resmi WHO 91 persen perempuan bisa
terhindar dari kehamilan tidak direncanakan dengan menggunakan metode ini
secara konsisten. Namun, cara ini bisa tidak efektif bila terjadi ovulasi
dadakan selama masa kering atau masa tidak subur. Sebab ovulasi ini bisa
menyebabkan kehamilan pada perempuan. Jika Anda memilih menggunakan
metode ini ada baiknya Anda menghindari penggunaan obat-obatan seperti
anxiolytics, antidepresan, NSAID, atau antibiotik tertentu yang dapat
mempengaruhi waktu ovulasi.
2. Modern
a. Metode amenore laktasi (LAM)
LAM adalah kontrasepsi sementara untuk ibu yang belum mendapatkan siklus
menstruasinya lagi usai masa nifas setelah melahirkan. Syaratnya ibu harus
memberikan ASI eksklusif atau ASI penuh saat siang dan malam hari selama
bayi berusia kurang dari 6 bulan. Kontrasepsi ini mencegah pelepasan telur
dari ovarium (ovulasi). Namun bagi sebagian perempuan metode ini tidak
efektif dan bisa menyebabkan kehamilan terutama jika terjadi ovulasi
mendadak karena efek penggunaan obat tertentu. Meskipun menurut WHO
metode ini efektif 98 persen mencegah kehamilan dengan penggunaan yang
benar dan konsisten.
b. Metode Basal Body Temperature (BBT)
Metode Basal Body Temperature (BBT) adalah metode yang bisa dilakukan
perempuan dengan mengukur suhu tubuhnya pada waktu yang sama setiap
pagi sebelum turun dari tempat tidur untuk mengamati kenaikan 0,2 hingga
0,5 derajat celsius suhu tubuhnya. Metode ini bisa mencegah kehamilan
dengan menghindari hubungan seks tanpa kondom selama hari-hari masa
subur. Metode ini 99 persen efektif jika dilakukan dengan benar dan
penggunaan yang konsisten. Jika BBT telah meningkat dan tetap lebih tinggi
selama 3 hari penuh, maka ovulasi telah terjadi dan masa subur telah berlalu.
Seks dapat dilanjutkan pada hari ke-4 sampai menstruasi bulanan berikutnya.
c. Metode TwoDay
Metode TwoDay adalah cara yang dilakukan perempuan untuk melacak masa
subur mereka dengan mengamati keberadaan lendir serviks (jika ada jenis
warna atau konsistensi). Metode ini mencegah kehamilan dengan menghindari
hubungan seks tanpa kondom selama masa subur, menurut WHO metode ini
96 persen mencegah kehamilan asal dilakukan dengan benar dan konsisten.
Namun metode ini sulit digunakan jika seorang perempuan memiliki infeksi
vagina atau kondisi lain yang mengubah lendir serviks.
d. Metode Sympto-thermal
Metode Sympto-thermal adalah cara perempuan melacak masa subur mereka
dengan mengamati perubahan lendir serviks (tekstur bening), suhu tubuh
(sedikit meningkat) dan konsistensi serviks (pelunakan). Biasanya saat
perempuan memasuki masa subur maka cairan yang keluar dari vagina akan
berwarna bening dan lebih elastis. Menurut WHO metode ini 98 persen bisa
mencegah kehamilan dengan menghindari hubungan seks tanpa kondom
selama masa subur. Namun metode ini harus digunakan dengan hati-hati
setelah aborsi dan dalam kondisi yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
e. Kondom Kondom memiliki dua jenis, yaitu kondom laki-laki dan kondom
perempuan. Kondom laki-laki Kondom laki-laki adalah jenis kondom yang
digunakan oleh laki-laki dipenisnya. Kondom laki-laki digunakan saat penis
sudah ereksi dan sebelum terjadi penetrasi ke vagina. Kondom perempuan
Kondom perempuan adalah jenis kondom yang digunakan oleh perempuan
dengan cara dimasukkan ke dalam vagina. Kondom perempuan ini terdapat
seperti bantalan di dalamnya untuk mencegah masuknya sperma ke serviks
perempuan. Kondom perempuan ini bisa digunakan satu hingga dua jam
sebelum melakukan hubungan seksual. Menurut WHO kondom laki-laki
efektif mencegah kehamilan hingga 98 persen jika digunakan dengan benar
dan konsisten. Kondom laki-laki juga efektif mencegah HIV serta penularan
penyakit seksual lainnya. Sedangkan kondom perempuan bisa mencegah
kehamilan hingga 90 persen jika digunakan secara benar.
f. Pil KB
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi yang banyak digunakan oleh
perempuan Indonesia. Pil KB merupakan jenis kontrasepsi hormonal atau bisa
diartikan bahwa dalam pil KB terdapat kandungan hormon. Melansir laman
WHO pil KB ini memiliki dua jenis yaitu pil kombinasi (COCs) yang
mengandung hormon estrogen dan progestogen. Pil KB jenis ini mencegah
pelepasan sel telor dari ovarium (ovulasi). Sedangkan jenis lainnya adalah pil
KB progestogen-only (POPs) yaitu pil KB yang hanya mengandung hormon
progestogen, ini berfungsi mengental lendir serviks untuk menghalangi
sperma dan sel telur bertemu serta mencegah ovulasi. Pil KB ini 99 persen
bisa mencegah terjadinya kehamilan tidak direncanakan jika dilakukan dengan
benar dan konsisten. Penggunaan pil KB jenis ini biasanya bisa berdampak
pada perubahan hormon dan bagi sebagian perempuan bisa
menimbulkan timbulnya jerawat.
g. IUD
IUD juga merupakan jenis kontrasepsi yang banyak digunakan perempuan
Indonesia. IUD adalah kontrasepsi berbentuk T dan tidak terlalu besar yang
dimasukkan ke dalam rahim perempuan. IUD memiliki dua jenis yaitu, IUD
hormonal IUD hormonal adalah jenis IUD yang mengandung hormone
progestin. Fungsi dari IUD hormonal ini adalah untuk mencegah sperma
membuahi sel telor. IUD tembaga IUD tembaga adalah jenis IUD yang tidak
mengandung hormon. IUD tembaga ini mengandung perangkat plastik
fleksibel kecil yang mengandung selongsong tembaga atau kawat yang
dimasukkan ke dalam rahim. Komponen tembaga ini merusak sperma dan
mencegahnya bertemu sel telur. Kontrasepsi IUD ini menurut WHO efektif
hingga 99 persen untuk mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi ini juga
bisa digunakan selama beberapa tahun. Namun jika Anda memilih
menggunakan kontrasepsi jenis IUD, ada baiknya Anda rutin untuk
memeriksa dan berkonsultasi ke dokter untuk memastikan posisi IUD Anda.
h. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi jenis suntik ini lebih dikenal dengan istilah KB suntik. KB suntik
memiliki dua jenis, yaitu. KB suntik progesteron KB suntik progesteron adalah
suntikan yang mengandung hormon progesteron dan disuntikkan ke dalam
otot atau di bawah kulit setiap dua hingga tiga bulan sekali tergantung pada
produk yang Anda pilih. Suntikan KB ini berfungsi mengentalkan lendir
serviks untuk menghalangi sperma dan sel telur bertemu dan mencegah
ovulasi. KB suntik ini 99 persen efektif mencegah kehamilan bila digunakan
dengan benar dan konsisten. Menurut WHO KB suntik ini berpotensi
mengakibatkan penundaan kembali kesuburan perempuan sekitar 1 hingga 4
bulan setelah digunakan dan bisa mengakibatkan menstruasi yang tidak
teratur tetapi tidak berbahaya. KB suntik kombinasi Suntikan bulanan atau
kontrasepsi suntik kombinasi (CIC) ini disuntikkan setiap bulan ke dalam otot,
mengandung estrogen dan progestogen. Suntikan ini mencegah pelepasan
telur dari ovarium (ovulasi). KB suntik jenis ini 99 efektif mencegah kehamilan
bila digunakan secara benar konsisten. Efek samping dari KB suntuk ini bisa
mengakibatkan menstruasi tidak teratur yang umum, tetapi tidak berbahaya.
i. Implan
Implan atau yang lebih dikenal dengan nama KB implan adalah kontrasepsi
berbentuk implan batang atau susuk KB atau kapsul kecil yang lentur dan
diletakkan di bawah kulit lengan atas. Implan KB ini hanya mengandung
hormon progestogen yang memiliki fungsi mengentalkan lendir serviks untuk
menghalangi sperma dan sel telur bertemu dan mencegah ovulasi.
Kontrasepsi implan KB ini 99 persen efektif mencegah kehamilan dan dapat
digunakan selama 3 hingga 5 tahun tergantung pada merk implan yang
digunakan. Efek samping implan KB ini bisa menyebabkan menstruasi yang
tidak teratur tetapi tidak berbahaya.
j. Vasektomi Vasektomi adalah kontrasepsi yang dilakukan oleh laki-laki
dengan cara sterilisasi. Vasektomi adalah kontrasepsi permanen yang
memblokir atau memotong vas deferens tabung yang membawa sperma dari
testis. Vasektomi menjaga sperma keluar bersama cairan semen saat terjadi
ejakulasi. Vasektomi 99 persen efektif mencegah kehamilan. Namun evaluasi
cairan semen harus dilakukan paling tidak 3 bulan setelah pelaksanaan
vasektomi untuk mengetahui apakah masih ada sperma yang disimpan dan
ikut keluar bersama cairan semen atau tidak. Vasektomi tidak memengaruhi
kinerja seksual pria, yang terpenting saat memutuskan untuk vasektomi
benar-benar merupakan pilihan sukarela dan tanpa paksaan. 13. Tubektomi
Tubektomi adalah kontrasepsi sterilisasi yang dilakukan oleh perempuan
dengan cara memblokir atau memotong tuba falopi. Tubektomi bertujuan
menghalangi sel telur agar tak bertemu sperma dan terjadi pembuahan.
Tubektomi efektif 99 persen bisa mencegah terjadinya kehamilan tidak
direncanakan. Tubektomi tidak memengaruhi kinerja seksual perempuan,
yang terpenting saat memutuskan untuk vasektomi benar-benar merupakan
pilihan sukarela dan tanpa paksaan.
k. Diafragma Kontrasepsi
diafragma adalah kontrasepsi yang berbentuk kubah serta terbuat dari silikon.
Setengah dari bagian kubah tersebut diisi dengan spermisida atau krim yang
berfungsi untuk membunuh sperma agar tidak masuk ke vagina. Cara
menggunakan alat ini adalah dengan memasukkan diafragma ke dalam
vagina serta diletakkan di atas serviks sebelum berhubungan intim. 15. Pil
kontrasepsi darurat Pil kontrasepsi darurat ini adalah obat yang diminum
setelah berhubungan seksual. Pil ini bersifat hormonal dan efektif diminum
maksimal 72 jam setelah berhubungan seksual. Sayangnya di Indonesia pil
kontrasepsi darurat ini hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter.
Dari ke 15 jenis kontrasepsi ini, menurut Aktivis Perempuan dan Sekretaris
PKBI DIY Gama Triono pilihan kontrasepsi yang efektif serta setara untuk
laki-laki dan perempuan adalah kondom. "Kondom itu efek samping paling
kecil, equal untuk semua karena semua merasakan," ujar Gama. Selain itu
penggunaan kontrasepsi kondom juga efektif untuk mencegah penularan
penyakit kelamin seperti HIV dan sipilis.
Pretest
No Pernyataan Benar Salah
.
1. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang
sempurna baik secara fisik mental dan sosial.
2. Gangguan kesehatan reproduksi kanker, keputihan, penyakit
radang panggul, dan infertilitas.
3. Macam-macam alat kontrasepsi tradisional senggama terputus,
metode kalender.
4. Pil KB dapat mencegah penyakit HIV.
5. Vasektomi adalah kontrasepsi yang digunakan oleh laki-laki.

Pretest
No Pernyataan Benar Salah
.
1. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang
sempurna baik secara fisik mental dan sosial.
2. Gangguan kesehatan reproduksi kanker, keputihan, penyakit
radang panggul, dan infertilitas.
3. Macam-macam alat kontrasepsi tradisional senggama terputus,
metode kalender.
4. Pil KB dapat mencegah penyakit HIV.
5. Vasektomi adalah kontrasepsi yang digunakan oleh laki-laki.

Pretest
No Pernyataan Benar Salah
.
1. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang
sempurna baik secara fisik mental dan sosial.
2. Gangguan kesehatan reproduksi kanker, keputihan, penyakit
radang panggul, dan infertilitas.
3. Macam-macam alat kontrasepsi tradisional senggama terputus,
metode kalender.
4. Pil KB dapat mencegah penyakit HIV.
5. Vasektomi adalah kontrasepsi yang digunakan oleh laki-laki.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Materi : 1.Kesehatan Reproduksi


2.Macam-macam Alat Kontrasepsi
Hari/Tanggal : Sabtu,14 November 2020
Tempat : Balai Desa Mulyamekar
Waktu : 08.30 wib s/d selesai
Sasaran : Akseptor KB Aktif
Waktu Pelaksanaan : 2 X 45 Menit
Pertemuan Ke-II

H. Tujuan

3. Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu


mengenai kesehatan reproduksi.
4. Ibu akseptor KB mengetahui macam-macam KB, manfaat, dan efek samping dari setiap alat
kontrasepsi

I. Pokok Bahasan
3. Kesehatan Reproduksi
4. Macam-macam Alat Kontrasepsi

J. Sub Pokok Bahasan


6. Definisi Kesehatan Reproduksi
7. Gangguan Kesehatan Pada Organ Reproduksi Wanita
8. Siklus Menstruasi
9. Kontrasepsi Tradisional/Alami
10. Kontrasepsi Modern

K. Media
3. Lembar Balik
4. Alat Peraga

L. Kegiatan Belajar

Anda mungkin juga menyukai