PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan unsur Pemerintah yang diberi amanat
untuk mewujudkan janji didirikannya negara sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945, khususnya dalam hal memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Selanjutnya berkewajiban memenuhi hak-hak warga negara sesuai
dengan Pasal 28c, ayat (1) bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia. Oleh karena itu, Balar DIY selaku unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dituntut mampu melaksanakan kewajiban melayani warga negara untuk memperoleh
manfaat dari hasil penelitian arkeologi di wilayah kerja yang meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Jawa Timur.
Penelitian dan pengembangan arkeologi yang merupakan tugas Balai Arkeologi D.I.
Yogyakarta pada dasarnya merupakan upaya penggalian nilai-nilai luhur bangsa untuk meningkatkan
jati diri dan karakter bangsa melalui warisan budaya material yang ditinggalkan. Hal itu sesuai
dengan delapan pilar pembangunan kebudayaan RPJPN Tahun 2005-2025. Delapan pilar
pembangunan kebudayaan tersebut, yaitu (1) hak-hak berkebudayaan; (2) jati diri dan karakter
bangsa; (3) multikulturalisme; (4) sejarah dan warisan budaya; (5) industri budaya; (6) diplomasi
budaya; (7) pranata dan insan kebudayaan; serta (8) sarana dan prasarana budaya.
Berdasarkan pilar-pilar kebudayaan tersebut terlihat secara jelas keterkaitan antara pendidikan
dan kebudayaan. Sesuai dengan Pasal 31 UUDNRI 1945, pendidikan nasional dimaksudkan untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia, memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) periode ketiga saat ini, pembangunan pendidikan direncanakan sebagai tahap
pendidikan yang menyiapkan manusia Indonesia untuk memiliki daya saing regional.
Penjabaran RPJPN 2005-20015 oleh Pemerintah dalam bentuk RPJMN 2015-2019. Landasan
idiologis RPJMN 2015-2019 adalah Trisakti yang salah satunya adalah berkepribadian dalam
kebudayaan. Selanjutnya, salah satu dari sembilan prioritas RPJMN 2015-2019 yang disebut
Nawacita adalah melakukan revolusi karakter bangsa dan memperteguh kebhinnekaan. Oleh karena
itu Kemendikbud dalam Rencana Strategis 2015-2019 mencanangkan misi antara lain untuk
Sesuai dengan penetapan Renstra Tahun 2010-2014, Balai Arkeologi Daerah Istimewa
Yogyakarta berupaya untuk mencapai target-target tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban
kinerja instansi. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan capaian kinerja organisasi dalam upaya
pencapaian sasaran strategisnya dan juga sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, maka
diperlukan suatu gambaran tentang capaian-capaian kinerja tersebut. Rangkuman hasil capaian
kinerja Renstra 2010-2014 Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan hasil
pengukurannya adalah sebagai berikut ini:
1. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Arkeologi
Dalam Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Arkeologi dengan indikator kinerja
dokumen rekomendasi dan saran kebijakan hasil penelitian bidang arkeologi adalah suatu
kegiatan yang dimulai dengan adanya temuan situs arkeologi baik oleh masyarakat setempat
maupun hasil dari laporan dinas atau adanya pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari
Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tema penelitian seperti keterangan pada bab
sebelumnya dibagi menjadi empat kajian, yaitu prasejarah, klasik, islam/kolonial dan arkeologi
bawah air. Hal ini sesuai dengan spesialisasi dari masing-masing peneliti yang ada. Penelitian
yang sudah dilakukan oleh Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kurun waktu
2010-2014 adalah sebagai berikut ini.
Tabel 2. Pencapaian Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Arkeologi pada Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Terhadap Rencana 5 Tahun.
Kegiatan Indikator Kinerja Realisasi/Capaian Kinerja
Gambar 1. Grafik penerbitan Dokumen Kebijakan Pengembangan Kawasan Situs Arkeologi Tahun 2010-2014
Gambar 3. Jumlah artikel pada jurnal Berkala Arkeologi dan BPA Tahun 2010-2014
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN STRATEGIS
A. VISI KEMENDIKBUD
Sebagai lembaga yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam penelitian, maka visi Balai
Arkeologi D.I. Yogyakarta dirumuskan berdasarkan orientasi masa depan (future oriented),
kepekaan terhadap perubahan paradigma dan kondisi masyarakat dewasa ini, serta kebutuhan
interen lembaga yang berbasis profesi di bidang penelitian. Visi Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta
adalah : “ Terwujudnya lembaga penelitian dan pengembangan bidang arkeologi di daerah yang
terdepan untuk mendukung pengembangan sumberdaya kebudayaan nasional “.