Chapter II - PDF Jsessionid
Chapter II - PDF Jsessionid
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gastrointestinal
usus besar (colon), hati (liver), saluran empedu (traktus biliaris) dan pankreas
makanan yang dimakan menjadi zat-zat yang mudah dapat diserap oleh selaput-
selaput lendir usus, bilamana zat-zat tersebut diperlukan oleh badan(Sujono Hadi,
2002)
2.1.2 Klasifikasi
menjadi dua yaitu Gastrointestinal atas seperti gangguan nafsu makan, mual
2.1.3 Patofisiologi
dipecah kedalam partikel kecil yang dapat ditelan dan dicampur dengan enzim-
makanan dapat menyebabkan refleks salivasi. Saliva adalah sekresi pertama yang
kontak dengan makanan. Saliva disekresi dalam mulut melalui kelenjar saliva
pada kecepatan kira-kira 1,5 L setiap hari. Saliva juga mengandung mukus yang
Dua pusat dalam inti retikularis medula oblongata adalah zona pencetus
kemoreseptif yaitu uremia, emesis yang diinduksi oleh obat, emesis karena radiasi
dan pusat yang terintegrasi. Jaras eferen muncul dari hampir semua tempat tubuh.
Jaras vagal adalah sangat penting, tetapi vagotomi tidak menghilangkan muntah .
abdomen.
Muntah terjadi bila kedua jaras eferen somatik dan viseral menyebabkan
diikut i oleh kontraksi peristaltik yang berjalan dari lambung tengah keujung
dengan tanda dan gejala cetusan otonom. Seamua ada kaitan dengan gangguan
sering kali proyektil tanpa didahului mual, sangat kuat menunjukkan penyebab
a. Keluhan pada mulut, bau mulut yang tidak sedap, atau rasa tidak enak atau rasa
pahit pada mulut, rasa tidak enak pada mulut yang menetap biasanya
menelan terjadi baik pada bentuk makanan padat maupun cairan, terutama bila
dalam esofagus sendiri, yaitu timbulnya regurgitasi, refluks asam, rasa nyeri
diantaranya adalah: rasa nyeri dalam perut, rangsangan labirin, daya ingat yang
tak menyenangkan.
dari antrum dan pilorus dan timbulnya anti peristaltik yang kuat pada antrum
f. Nyeri tekan, kekakuan, demam, massa yang dapat diraba, bising usus berubah,
hepar.
2.1.5 Komplikasi
perut adalah tidak jelas dan dapat dihubungkan dengan beberapa kondisi lain.
b. Kanker lambung, rasa tidak nyaman epigastrik, tidak bisa makan dan perasaan
gembung setelah makan.. ini adalah gejala semu yang dengan mud ah
c. Kanker pankreas, penurunan barat badan, ikterik dan nyeri daerah punggung
d. Kanker hepar, nyeri abdomen yang sangat sakit , tumpul, dan pada kuadran
atas kanan, nyeri bersifat terus menerus, mengganggu tidur dan bertambah
kanan.
kolorektal.
2.1.6 Penatalaksanaan
yaitu:
tumor, dan lesi lain dari usus besar serta untuk mendemontrasikan adanya
c. Pembedahan.
2.2 Cairan
Dalam tubuh seorang individu yang sehat sekitar 60% dari berat badannya
terdiri dari air dan secara umum dianggap terdapat dalam dua kompartemen utama
dibagi menjadi cairan interstisial dan intravascular. Kurang lebih 2/3 dari jumlah
intravaskulelar.
mengandung cairan tubuh kurang lebih 42 liter, 26,04 liter adalah cairan
intraselular dan 15,96 liter cairan ekstraselular, 12,6 liter adalah cairan interstitial
dan 3,36 liter adalah cairan intravascular (volume plasma) (Norman Muirhead,
2000). Pada orang tua, total body water (TBW) menyusun sekitar 45% sampai
50% berat badan (Narins,1994 dalam buku Sylvia A. Price & dkk, 2006). Setiap
seseorang dewasa normal dengan berat badan 70 kg, cairan dalam tubuh 60%
maka mengandung cairan tubuh kurang lebih 42 liter. Berat badan 70 kg dibagi
jumlah cairan tubuh 42 menghasilkan 0,6 liter/kg (1 L = 1000 cc; 600cc). Jadi
cairan tubuh yang perlu ditambah agar sesuai dengan kebutuhan adalah 4
diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Unsur selain air contohnya adalah ion
tubuh, misalkan ion natrium dan kalium. Cairan tubuh biasanya dibagi menjadi
berada di luar sel (ekstraseluler). Cairan intraseluler mengisi sitoplasma dan cairan
ekstraseluler mengisi ruang antar sel dan rongga pembuluh darah. Dalam situasi
masuk dan yang keluar memiliki jumlah yang sama. Hal ini juga menunjukkan
bahwa jumlah cairan yang ada dalam tubuh akan selalu konstan. Proses fisiologis
tubuh untuk menyeimbangkan cairan dan elektrolit yang ada dalam tubuh inilah
air yang ada dalam makanan (700cc/hari), air yang dihasilkan oleh proses
masuk pada tubuh kita tiap hari. Sedangkan cairan keluar dari tubuh, ekskresi
uap air (350 cc/hari), kulit ada dua macam: a. difusi (350cc/hari) b. keringat (100
cc/hari), air dalam feces atau tinja (200 cc/hari). Jadi total ada sekitar 2400-2900
cc cairan yang keluar dari tubuh tiap harinya. Jumlah cairan yang masuk dan
2.3 Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan
Wartonah, 2010)
makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah sesuatu yang
Jenis-jenis Nutrisi
Air, air merupakan sumber kehidupan yang utama bagi makhluk hidup.
Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan
bayi.Fungsi air bagi tubuh adalah untuk membantu proses/ reaksi kimia dalam
Dalam hal ini, ukuran molekul polisakarida adalah yang paling besar dan
Serealia dan makanan yang terbuat dari serealia, Gula murni (sukrosa) Sayuran
hidup.Senyawa ini dijumpai pada semua sitoplasma semua sel hidup, baik hewan
nabati.
Sumber protein ini dapat diperoleh dari daging, ikan, roti, serealia, susu, keju,
Lemak, Lemak adalah suatu senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen,
Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak.
Daging, ikan, mentega, margarine, susu, krim, keju, makanan panggang, minyak
dan lemak untuk memasak, telur, serta makanan lain (mis., es krim, cokelat,
Jenis-jenis Vitamin
Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K, Vitamin larut air yaitu vitamin B
dan C .
Vitamin A (Retinol): Vitamin A dijumpai pada minyak ikan, hati, mentega, susu,
antikanker
Vitamin D: Vitamin D terdapat pada hati ikan, telur, mentega, hati, keju, dan susu.
Membantu absorbsi kalsium oleh usus dan penyerapan kalsium dan fosfor oleh
Vitamin E: Bahan makanan yang mengandung vitamin E antara lain biji gandum,
Fungsi vitamin E bagi tubuh untuk membantu memelihara struktur sel dan
Vitamin C: Vitamin ini banyak ditemukan di hampir semua bahan pangan nabati
Mineral, Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim
larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh, Bahan dasar enzim dan protein.
tubuh, hal ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan intake nutrien yang adekuat.
Diit diberikan pada pasien dengan gangguan pada sistem pencernaan, endokrin,
dalam diit gangguan sistem pencernaan yaitu diit lambung, diit rendah sisa, dan
2.4.1 Diit lambung, Pemberian diit lambung ini bertujuan memberikan makanan
dan dapat menetralkan kelebihab asam hidroklorid. Diit ini diberikan pada pasien
dengan ulkus peptikum, esofagitis, thipus abdominalis, dan pasien paska bedah
saluran pencernaan.
jaringan rusak, Makanan tidak merangsang secara mekanis, termis dan kimia
Diit lambung I, Diit ini diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum akut, ulkus
berat.
Bahan makanan yang diberikan berupa susu bubur susu yang diberikan hanya 2
hari karena makanan ini membosankan dan kandungan kalorinya, zat besi,
thiamin, dan vitamin C sangat kurang. Cara pemberian diit ini dilakukan tiap 3
Diit lambung II, Diit ini diberikan sebagai peralihan dari diit lambung 1, dimana
kondisi pada fase akut telah diatasi, pada pasien dengan thypus abdominalis
dengan suhu tinggi, dan klien dengan paska bedah saluran pencernaan tertentu.
Makanan ini diberikan selama beberapa hari saja, karena membosankan pasien.
Bentuk makanan yang diberikan makanan saring atau cincang dalam waktu 3 jam.
Diit lambung III, Diit ini diberikan sebagai peralihan dari diit lambung II, atau
diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum ringan, thypus abdominalis dengan
suhu tunuh yang sudah kembali normal. Kandungan makanan yang ada yaitu
cukup kalori, protein, mineral, vitamin C, tetapi kurang thiamin. Bentuk makanan
lambung III atau pasien yang mengalamiulkus peptikum ringan, gastritis ringan,
makanan pada diit ini cukup kalori dan semua zat-zat gizi. Bentuk makanan yang
2.4.2 Diit rendah sisa, Diit rendah sisa diberikan untuk memberikan makanan
sisa buangan.
tinggi serat, Makanan tidak terlalu panas dan terlalu dingin, makanan tidak tinggi
lemak, tidak terlalu manis, tidak terlalu asam dan tidak terlalu berbumbu
Diit rendah sisa diberikan pada pasien dengan diare berat, ileitis, colitis serosa,
Diit rendah sisa I, Bentuk makanan diit rendah sisa yaitu saring. Serat dan
bumbu tidak banyak. Lemak dan gula dalam jumlah terbatas. Susu dihindari. Diit
rendah sisa I diberikan hanya beberapa hari karena asupan kalori, protein,
Golongan Takaran
Lemak 48 g
Karbohidrat 173 g
Vitamin A 2330 Sl
Thiamin 0,5 mg
Vitamin C 98 mg
Sumber karbohidrat: beras bubur disaring, roti dibakar, macaroni, mie, bihun
Sumber protein hewani; daging, hati digiling halus, ikan dicincang, telur direbus,,
Diit rendah sisa II, Diit ini diberikan sebagai peralihan dari diit rendah sisa I
ataudiberikan pada pasien dengan diare kronis. Bentuk makanan pada diit ini
dalambentuk cincang atau lunak. Serat, lemak, dan gula dapat diberikan dalam
Golongan Takaran
Protein 60 g
Lemak 58 g
Karbohidrat 281 g
Vitamin A 6054 Sl
Thiamin 0,8 mg
Vitamin C 110 mg
2.4.3 Diit tinggi serat, Diit ini diberikan bertujuan merangsang peristaltic usus
untuk mengembalikan defekasi normal. Diit ini diberikan pada pasien dengan
Makanan cukup kalori dan protein, makanan mengandung tinggi vitamin terutama
thiamin, vitamin B Komples dan mineral, makanan tinggi serat dan dapat
Golongan Takaran
Protein 83 g
Lemak 60 g
Vitamin A 16788 Sl
Thiamin 1,2 mg
Vitamin C 164 mg
Minyak: makanan yang digoreng atau diberi santan atau makanan lain dengan
menggunakan minyak
Bumbu yang merangsang seperti cabe dan merica (Astuti Widya, 2011)
dalam merencanakan diet, pilihan makanan dan kebiasaan individu sering kali
hidup, medikasi dan terapi, kesehatan, konsumsi alkohol, iklan, dan faktor
psikologi.
Individu yang sedang berada dalam masa pertumbuhan yang cepat (yaitu,
masa bayi dan remaja) memiliki kebutuhan zat gizi yang meningkat. Disisi lain
lansia memerlukan lebih sedikit kalori dan perubahan diet mengingat risiko
b. Jenis kelamin
Kebutuhan zat gizi berbeda bagi pria dan wanita karena komposisi tubuh
dan fungsi reproduksi. Massa otot yang lebih besar pada pria menjelaskan
lebih banyak zat besi dibandingkan pria sebelum menopouse. Wanita hamil dan
c. Gaya hidup
Gaya hidup tertentu dikaitkan dengan prilaku terkait makanan. Orang yang
selalu terburu-terburu membeli bahan makanan cepat saji atau memakan makanan
kesehatan). Beberapa orang bekerja di waktu yang berbeda, seperti jam kerja sore
atau malam hari. Mereka mungkin perlu mengadaptasi kebiasaan makan dengan
d. Kesehatan
status nutrisi. Gigi tanggal, gigi goyang, atau sariawan mempersulit mengunyah
eksresi zat gizi yang esensial.batu empedu yang dapat menghambat aliran
Proses metabolik dapat terganggu oleh penyakit hati. Penyakit pankreas dapat
1. Antropometri
fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
parameter seperti ukuran tunggal dari tubuh manusia antara lain: umur, berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U),
dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).Penilaian status gizi dengan
survey secara luas dalam skala nasional maupun survey untuk wilayah terbatas
ini:
Gizi baik > 80% > 85% > 90% > 85% >85%
Gizi kurang 61-80% 71-85% 81-90% 71-85% 76-85%
Gizi buruk ≤ 60% ≤ 70% ≤ 80% ≤ 70% ≤75%
(Supariasa, 2002).
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran masa
kurang sensitif terhadap kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh
defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif
lama.
tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Jellife pada tahun 1966 telah
memperkenalkan indeks ini untuk menilai status gizi. Indeks BB/TB merupakan
indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini, dan merupakan indeks yang
dan lapisan lemak bawah kulit.LLA berkorelasi dengan indeks BB/U maupun
lingkar lengan atas sulit digunakan untuk melihat pertumbuhan anak. Pada usia 2
sampai 5 tahun perubahannya tidak nampak secara nyata, oleh karena itu lingkar
lengan atas banyak digunakan dengan tujuan screening individu, tetapi dapat juga
kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa bagian tubuh, misalnya pada bagian
lengan atas (Trisep dan bisep), lengan bawah (forearm), tulang belikat
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun
penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu,
satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal
(Supariasa, 2002).
orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Body Mass Indeks (BMI).Di Indonesia
diartikan sebagai indeks masa tubuh (IMT). IMT merupakan alat yang sederhana
Katagori IMT
NGT
diberikan kurang dari 24 jam (mis 12 sampai 16 jam) agar kebutuhan nutrisi
yang khusus guna mengimbangi cairan dan zat gizi yang hilang. Salah satu cara
khusus untuk memberikan makan kepada orang sakit dalam keadaan seperti ini
NGT adalah pasien tidak sadar (koma), pasien dengan masalah saluran
pencernaan atas seperti penyempitan atau stenosis pada esofagus, tumor pada
mulut, faring atau esofagus, pada pasien yang tidak mampu menelan dan pasien
pascaoperasi pada mulut, faring dan esofagus. Pada penderita penyakit saluran
pencernaan yang baru selasai operasi, pemberian makanan cair juga bertujuan
Pengaturan Jadwal dan Volume Pemberian Nutrisi dan Cairan melalui NGT dapat
dilihat di lampiran 6.