BAB II
maka perlu diadakan seleksi dengan proses yang ada meliputi harga bahan baku,
Pada prinsipnya keempat proses tersebut hampir sama, yaitu pada suhu
dan tekanan tinggi dalam fase gas. Secara garis besar proses tersebut terdiri dari
dua unit utama yaitu amonisasi dan purifikasi (distilasi). Unit amonisasi
merupakan unit pembentukan MIPA, sedang unit purifikasi adalah unit pemisahan
atau pemurnian.
Amonia
Ekstraksi Distilasi II
IPA
DIPA
MIPA
Proses ini terjadi pada fase gas dengan menggunakan katalis dehidrasi
yaitu alumina. Reaksi dijalankan pada reaktor fixed multiple bed, pada suhu 300 –
500 °C dan tekanan 790 – 3500 kPa (100 – 500 psig) dengan kecepatan gas 500 –
1500 vol/vol/jam.
dimasukkan dalam suatu reaktor fixed multiple bed yang berisi katalis alumina.
gas campuran MIPA, DIPA, NH3, uap air, isopropanol didinginkan sehingga
amonia yang tetap pada fase gas dapat dipisahkan dengan di recycle. Sedangkan
MIPA dan air dipisahkan dengan cara distilasi, DIPA dan isopropanol dipisahkan
dengan cara ekstraksi. Isopropanol yang dapat dari proses ekstraksi di recycle.
Proses ini juga dijalankan pada fase gas tetapi menggunakan katalis
dehidrogenasi yaitu tembaga. Reaksi terjadi pada reaktor fixed multiple bed
dengan suhu 130 – 250 °C tekanan 790 – 3550 kPa (100 – 500 psig) kecepatan
gas 500 – 1500 vol/vol/jam. Reaksi yang terjadi adalah reaksi herogen gas solid.
Reaksi utama sama dengan reaksi pada proses dengan bahan baku amonia dan
berubah menjadi gas superheated. Campuran gas ini dimasukkan kedalam reaktor
fixed multiple bed yang berisi katalis tembaga. Yang perlu dicatat adalah bahwa
pada proses ini tidak dikonsumsi hidrogen. Hidrogen pada feed berfungsi untuk
katalis tidak cepat keracunan. Produk yang keluar dari reaktor dipisahkan dengan
amonia sisa reaksi dan hidrogen, karena hidrogen dan amonia tetap berbentuk gas.
Tahap dua adalah tahap destilasi yang berfungsi untuk memisahkan air, nitril,
amida, dan produk utama yaitu MIPA. Tahap terakhir yaitu ekstraksi yang
kehilangan bahan baku. Yield pada proses ini sekitar 97 % yang merupakan
campuran DIPA dan MIPA. Kemurnian produk lebih rendah dari proses dengan
Reaksi pada proses ini dijalankan pada kondisi yang sama dengan proses
dengan bahan baku amonia, isopropanol, dan hidrogen. Perbedaan skema tersebut
diperhatikan design reaktor. Karena selama proses akan terjadi penurunan tekanan
yang cukup besar. Keuntungan proses ini adalah reaksi berjalan dengan cepat,
Produk gas yang keluar dari reaktor dipisahkan dengan cara yang sama
Proses ini dijalankan sama dengan kondisi pada proses dengan bahan baku
amonia dan isopropanol. Namun fungsi isopropanol sebagai zat yang mengalami
amonisasi diganti dengan isopropyl clorida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :
Proses pemurnian MIPA sama seperti pada proses dengan bahan baku
Untuk mendapatkan proses yang terbaik dari berbagai proses yang ada,
maka dilakukan seleksi dengan cara membuat perbandingan aspek teknis dan
1. Tekanan
a. Proses
- Yield 85% 97 % 98 % 84 %
b. Operasi
- Suhu (°C) 300 – 500 130 – 250 130 – 259 300 – 500
- Tekanan (psig) 100 – 500 100 – 500 100 – 500 100 – 500
Sumber : BPS
dengan bahan baku amonia, aceton, dan hidrogen dalam fase gas dengan katalis
2. Yield tinggi
Bahan baku yang terdiri dari hidrogen dengan kemurnian 100% (F-110),
aceton dengan kemurnian 99% (F-120), dan amonia dengan kemurnian 99,5% (F-
130). Dengan perbandingan bahan baku aceton, amonia, dan hidrogen sebesar 1 :
panas gas yang keluar dari reaktor. Pada HE ini terjadi proses pemanasan juga
terjadi proses evaporasi sehingga feed yang keluar dari HE berupa gas yang
bersuhu kira – kira 154°C. Untuk mencapai kondisi operasi reaktor, feed yang
B. Reaksi
antara tungsten dan nikel dengan perbandingan 2 : 1, reaksi yang terjadi adalah
Untuk menjaga suhu reaktor agar tidak melampaui 200 °C, maka reaktor
diberi jaket pendingin. Jika katalis dalam keadaan baik (fresh) maka reaksinya
berjalan dengan sangat cepat dengan jumlah produk samping yang kecil. Produk
yang keluar reaktor berupa gas dengan suhu kira –kira 200°C yang terdiri dari
C. Pemisahan
kembali bahan baku selama proses maka gas yang keluar dari reaktor yang terdiri
dan triisopropylamine (TIPA) harus dipisahkan satu dengan yang lainnya. Produk
gas keluar reaktor diumpankan kedalam partial kondensor (E-205) yang berfungsi
untuk menurunkan suhu . Untuk memisahkan gas dan liquid setelah keluar
berat molekul yang kecil akan terpisahkan dan selanjutnya di recycle untuk
dengan tekanan operasi 8 atm. Pada kolom distilasi ini dihasilkan amonia
(sebagian besar) sebagai produk atas dan di recycle sebagai feed, sedangkan
produk bawah terdiri dari MIPA, DIPA, TIPA, air, dan aceton. Produk bawah
kolom distilasi pertama ini diumpankan pada kolom distilasi kedua dengan
tekanan operasi 1 atm. Di kolom distilasi kedua ini dihasilkan produk atas yang
berupa DIPA, dan aceton yang kemudian disimpan dalam tangki, sedangkan
produk bawah diumpankan pada kolom distilasi ketiga dengan tekanan operasi 1
atm. Pada tahapan ini terjadi proses pemurnian MIPA dengan kemurnian yang
lebih besar merupakan produk atas dari destilasi ketiga, sedangkan produk bawah
terdiri dari campuran dari senyawa amonia, dan TIPA dengan kemurnian yang
berbeda.
D. Pengendalian Produk
MIPA sebagai produk utama dipompa dan disimpan pada sebuah storage
pada tekanan 1 atm dan suhu 30°C dengan kemurnian produk 98,8 %. Untuk
BAB III
NERACA MASSA
= 4421,4175 kg/jam
300 hari
1. Reaktor (R-203)
Neraca Massa
Masuk Keluar
H2 2826,9231 H2 57,6923
H2 57,6923
H2O 0,4642
Total 6250,0000 Total 6250,0000
2. Decanter (H-207)
Neraca Massa
Masuk Keluar
a. Vapour :
H2 57,6923 H2 57,6923
H2 0,0000
MIPA 5495,5385
DIPA 366,3692
TIPA 244,2462
H2O 18,9213
Total 6250,0000 Total 6250,0000
3. Distilasi I (D-301)
Neraca Massa
Masuk Keluar
a. Destilat:
H2 0,0000 H2 0,0000
H2 0,0000
MIPA 5495,5385
DIPA 366,3692
TIPA 244,2462
H2O 18,6119
Total 6191 Total 6191
4. Distilasi II (D-311)
Neraca Massa
Masuk Keluar
a. Vapour
H2 0,0000 H2 0,0000
b. Liquid
CH3COCH3 0,0000
NH3 2,3650
H2 0,0000
MIPA 4945,9846
DIPA 62,3478
TIPA 130,1258
H2O 0,0000
Total 6131,4580 Total 6131,4580
Neraca Massa
Masuk Keluar
a. Vapour
H2 0,0000 H2 0,0000
4421,4175
b. Liquid
CH3COCH3 0,0000
H2 0,0000
DIPA 0,0000
H2O 0,0000
Total 5078,9944 Total 5078,9944
BAB IV
NERACA PANAS
= 4421,4175 kg/jam
Basis Suhu = 25 oC
1. Heat Exchanger
Neraca Panas
Masuk Keluar
H2 247103,3025 H2 1280650,5778
######## ########
2. Furnace
Neraca Panas
Masuk Keluar
H2 1280650,578 H2 1739976,064
3. Reaktor
Neraca Panas
Masuk Keluar
H2 1739976,064 H2 5741,92101
DIPA -1568445
TIPA -3366315
H2O 1533,26962
Qc 1787278,76
4. Kondensor
Neraca Panas
Masuk Keluar
H2O 511,0898745
b. ∆HL
CH3COCH3 408,2857775
NH3 494,9993971
H2 3827,947341
MIPA -524111,3267
DIPA -1045630
TIPA -2244210,027
H2O 1022,179749
Qc 1022,17975
5. Distilasi I
Neraca Panas
Masuk Keluar
H2O 2,5668
Qs -13814,8588 b. ∆HB
CH3COCH3 33,6986
NH3 270,0557
H2 0,0000
MIPA 281,0516
DIPA 16,8298
H2O 869,4359
-11530,924
-9564,0705 Qc 11530,9241
Total 9564,0705 Total 9564,0705
6. Distilasi II
Neraca Panas
Masuk Keluar
H2O 155,1966
Qs -81583,31615 b. ∆HB
NH3 82,9973
H2 0,0000
MIPA 182853,8614
DIPA 2065,4006
TIPA 4405,0444
H2O 0,0000
Qc 1225,17601
7. Distilasi III
Neraca Panas
Masuk Keluar
H2O 0,0000
Qs -65665,298 b. ∆HB
CH3COCH3 0,0000
NH3 26,4111
H2 0,0000
MIPA 66675,2910
DIPA 0,0000
TIPA 1025,3952
H2O 0,0000
Qc 1698,9571
BAB V
Reaktor
Data perencanaan :
Di mana :
P = Tekanan operasi = 22 at
22
= 2827,94 Cuft/detik
maka :
= 1,571078 Cuft
Asumsi volume bahan mengisi 80% volume reaktor, maka volume reaktor :
0,8
Volume = 1/4 x π x D2 x H
30 = 1/4 x π x D2 x 2D
30 = 1,57 D3
D3 = 19,10828
H = 2 x 2,7028 = 5,41 ft 6 ft
ts = Pi x ID + C
( f.E - 0,6.Pi )
Di mana :
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
ts = Pi x ID + C
( f.E - 0,6.Pi )
= 0,707347 in
Untuk D = 32 in, dan ts = 1 in, dari brownell & young tabel 5.7
th = 0,885 x P x rc
( f.E - 0,1.P )
dimana :
th = 0,885 x P x rc
( f.E - 0,1.P )
Dimana
:
ID = ID shell = 32 in
a = ID = 32 = 16 in
2 2
AC = √(BC)2-(AB)2
= √(14,3)2-(28,1)2 = 24,2 in
b = r - √(BC)2-(AB)2
= 30 - 24,2 = 5,81 in
OA = t + b + sf
= 0,19 + 5,81 + 2
= 7,99 in
= 30 - √302-322/4
= 30 - 25,4
= 4,62 in = 0,39 ft
Atube = π . Di . L
= π x 0,09 x 1
Tinggi shell :
rc dished = 30 in = 3 ft
h dished = 0,39 ft
= 1,11 ft
= 30 - ( 2 x 1,1)
= 27,8 cuft
π/4 x D2 π/4 x 32
= 6 ft
= 0,27 x 6
= 1,55 cuft
Ukuran pipa = 1 in
Kebutuhan katalis :
Panjang tube = 6 ft
= 0,79 x 0,0874 x 6
= 0,3886 cuft
= 6,9457 cuft
Kebutuahan :
G = W = 50199 lb/jam.ft2
attube
= 0,02 x 2,42
= 0,0460 lb/jam.ft
Panjang tube, L = 6 ft
f = 0,0014 + 0,125
0,0460
= 0,001438
2
∆P = 0,0014 x 4 ( 50199 ) x 6 8
= 0,04733 lb/ft2
= 0,0003 psi
= 2,24E-05 atm
Pra Rencana Pabrik Isopropylamine dari Hidrogenasi Aceton dengan Katalis
Nikel dan Tungsten
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SPESIFIKASI ALAT V- 10
998 kg/m3
= 5732,391814 m3/jam
= 0,823 + 2 x 0,0254
= 0,87376 m
39,73 in
= 0,109962 m
= 1,093684 m
Tekanan hidrostatis = ρ x g x H
= 18,20695 Kpa
= 2,640694 psia
= 326,0407 psia
= 358,6448 psia
S E - 0,6 P
= 358,6447637 x
= 0,519215 in
Spesifikasi reaktor :
Shell :
Tinggi : 6 ft = 1,828 m
Jumlah : 1 buah
Tube sheet
BAB VI
(mixed flow) dan reaktor pipa alir (plug flow). Pada reaktor ini, atas pertimbangan
fase bahan yang bereaksi, maka dipilih reaktor jenis reaktor pipa alir (plug flow)
Reaktor pipa alir untuk fase gas ini dapat dibedakan menjadi :
1. Burner/Furnace
2. Tubular Reactor
Berdasarkan fase bahan yang bereaksi, maka pemilihan reaktor didasarkan pada
kapasitas bahan masuk, sehingga dipilih reaktor jenis tubular reaktor. Reaktor
jenis tubular dengan jumlah tube yang banyak dinamakan multi-tubular reaktor.
Reaktor ini berupa silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah
pengeluaran produk.
Di mana :
22
= 2827,94 Cuft/detik
maka :
Volume feed masuk (Vfeed) = 2827,9 Cuft/dtk x 2 dtk
= 5655,88 Cuft
Asumsi volume bahan mengisi 80% volume reaktor, maka volume reaktor :
0,8
Asumsi dimention
H/Dratio
= 2=
2
Volume = 1/4 x π x D x H
2
30 = 1/4 x π x D x 2D
3
30 = 1,57 D
3
D = 19,10828
H = 2 x 2,7028 = 5,41 ft 6 ft
( f.E - 0,6.Pi )
Di mana :
ts = Tebal dinding reaktor (in)
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
( f.E - 0,6.Pi )
= 0,707347 in
Untuk D = 32 in, dan ts = 1 in, dari brownell & young tabel 5.7
( f.E - 0,1.P )
dimana :
th = tebal dished minimum ; in
th = 0,885 x P x rc
( f.E - 0,1.P )
icr b
OA
sf
ID
a r t
Dimana :
ID = ID shell = 32 in
a = ID = 32 = 16 in
2 2
2 2
b = r - √(BC) -(AB)
= 30 - 24,2 = 5,81 in
OA = t + b + sf
= 0,19 + 5,81 + 2
= 7,99 in
2 2
= 30 - √30 -32 /4
= 30 - 25,4
= 4,62 in = 0,39 ft
= π x 0,09 x 1
2
= 0,27 ft /ft panjang
Tinggi shell :
rc dished = 30 in = 3 ft
h dished = 0,39 ft
2
volume dished = 1,05 h . (3 rc - h) (Hesse ; pers. 4-15)
2
= 1,05 x (0,39) x ( 3. 3- 0,39)
= 1,11 ft
= 30 - ( 2 x 1,1)
= 27,8 cuft
= 6 ft
2
Atube = 0,27 ft /ft panjang
= 0,27 x 6
= 1,55 cuft
Ukuran pipa = 1 in
1 ¼ in
Kebutuhan katalis :
Panjang tube = 6 ft
2
Maka volume katalis tiap tube = π/4 x Dtube x Ltube
= 0,79 x 0,0874 x 6
= 0,3886 cuft
= 6,9457 cuft
Kebutuahan :
= 0,02 x 2,42
= 0,0460 lb/jam.ft
10 2
g = 5,22 x (10) ft/dt
Panjang tube, L = 6 ft
f = 0,0014 + 0,125
0,0460 3,78E-05
= 0,001438
2
∆P = 0,0014 x 4( 50199 ) x 6 8E+07
= 0,0003 psi
= 5732,391814 m3/jam
= 0,823 + 2 x 0,0254
= 0,87376 m
= 0,109962 m
= 1,093684 m
Tekanan hidrostatis = ρ x g x H
= 18,2070 Kpa
= 2,6407 psia
= 326,0407 psia
= 358,6448 psia
S E - 0,6 P
= 358,6447637 x 19,685
= 0,519215 in
Spesifikasi reaktor :
Shell :
Tinggi : 6 ft = 1,828 m
Jumlah : 1 buah
Tube sheet
BAB VII
VII.1. Instrumentasi
proses produksi dari peralatan – peralatan pada awal sampai akhir produksi.
Dimana dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap – tiap
unit dapat dicatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang
instrumentasi maka :
dan radiasi.
- Konstruksi material.
berlangsung.
otomatis. Pada dasarnya slat – alat kotrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan
tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor – faktor ekonomis dan
insvestasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini,
maka pada perencanaan pabrik ini sedianya menggunakan kedua jenis alat
instrumentasi tersebut.
- Melakukan pengukuran.
- Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang
dari medium yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca ( yaitu
Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing
element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan dan dibaca oleh
error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesusai dengan
3. Transmiting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element ke
receiving element
lain, yaitu Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga
terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila
terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan signal error. Amplifier akan
digunakan sebagai penguat signal yang dihasilkan oleh error detector jika signal
yang dikeluarkan lemah. Motor operator signal error yang dihasilkan harus diubah
1. Flow Control ( FC )
3. Level Control ( LC )
4. Level Indicator ( LI )
5. Pressure Control ( PC )
6. Pressure Indicator ( PI )
7. Temperature Control ( TC )
1. Tangki penampung LI ; PI
2. Pompa FC ; LC
3. Reaktor TC ; PC
4. Heat Exchanger TC
5. Distilasi PC ; LC
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang
harus diperhatikan dalam merrencanakan suatu pabrik, hal ini disebakan karena :
waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik
banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah
Secara umum bahaya – bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
1. Bahaya kebakaran.
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya
A. Penyebab Kebakaran.
- Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas,
B. Pencegahan.
- Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi proses
yang dikerjakan.
- Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan
tertutup.
bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini
- Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon
dioksida.
- Karena bahan baku ada yang beracun, makan perlu digunakan kantong –
kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah – daerah
Berat Jarak
No Tempat Jenis Jumlah
Serbuk Semprot
maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk
kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain
karena mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahannya dapat digunakan sebagai
berikut :
A. Vessel.
- Menyeleksi dengan hati – hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi
serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua
adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasanya dipakai untuk
B. Heat Exchanger.
- Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya
thermal expansion.
sendiri.
- Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut. Disamping itu
juga aliran harus benar – benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas
akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan
dengan :
ruang gerak.
D. Perpipaan
dari segi keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat
dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal – hal
berbahaya. Untuk menghindari hal – hal yan tidak diinginkan tersebut, maka
- Pemasangan pipa, untuk ukuran yang tidak besar hendaknya pada elevasi
perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing atau
E. Listrik.
dapat dilakukan :
- Alat – alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti dengan cat
- Pemasangan alat remote shut down dari alat – alat operasi disamping
starter.
- Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator tidak
F. Isolasi.
dari kepanasan yang mengganggu kinerja pada karyawan, oleh karena itu
dilakukan :
konsentrasi pekerja.
yang berada pada daerah yang panas, hal ini dimaksudkan untuk
G. Bangunan Pabrik.
adalah :
- Bangunan – bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika
tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu suar ( mercu suar ).
konstruksi.
para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
bahan kimia seperti bahan – bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak
berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering
tanda – tanda atau gambar – gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat –
alat yang berbahaya, sehingga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih
waspada. Selain hal – hal tersebut diatas, usaha – usaha lain dalam menjaga
keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal – hal seperti :
1. Didalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang merokok.
3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang
4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya, maka harus
disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah dan sarung tangan
BAB VIII
UTILITAS
kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik
terdiri atas :
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat – alat,
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan bakar bagi alat –
Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah cair,
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai sengan
tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan
karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik
pengolahan air. Bagian pertama adalah unit pengolahan air sebagai unit penyedia
kebutuhan air dan unit pengolahan air buangan sebagai pengolah air buangan
Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan sebagai air proses dan
sebagai media perpindahan energi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, air harus
Secara umum fungsi air di pabrik ini terbagi dalam beberapa sistem
sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Sistem pemakaian tersebut antara lain
adalah :
yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik ini. Jumlah yang
Kebutuhan
Peralatan
kg/jam lb/jam
Untuk faktor keamanan direncanakan steam yang diambil 1,2 kali kebutuhan
dimana :
P = 217 kPa
5 ed
hl = 47,227 Btu / lb Steam table ( Smith&Vannes .1974)
5 ed
hv = 54,214 Btu / lb Steam table (Smith&Vannes .1974)
hv - hl = 6,987
eb = 92% ( diambil effisiensi maksimum )
ed
Digunakan petroleum Fuels Oil 33" API (0,22% sulfur ) (Perry 7 , T.27 - 6)
dan Perry 7 , fig 27-3, didapat : relative density, ρ 0,86 gr/cc = 7,2 lb/gal;
ed
F = 137273 / 7,2
= 19065,69 Btu / lb
ms ( h - hf ) hal. 142 (Severn, W.H.1974)
mf = x 100%
eb . F
= 246,6547 lb/jam
= 5919,714 lb/hari
Power Boiler :
ms ( h - hf ) hal. 140 (Severn, W.H.1974)
hp =
970,3 x 34,5
dimana :
= 129 HP
1000
= 4326,4 Btu/jam
= 1,1 x 619211,7339
= 681132,9073 ft³/jam
= 19289,6852 m³/jam
= 462952,4438 m³/hari
62,43
= 10910,3461 ft³/jam
= 308,9810 m³/jam
= 7415,5445 m³/hari
Dianggap kehilangan air kondensat 20% maka air yang ditambahkan sebagai
Spesifikasi :
Effisiensi : 92%
Power : 129 HP
0
Bahan bakar : Diesel oil 33 API
Jumlah : 1 buah
dalam pabrik. Penyediaan air untuk pabrik ini direncanakan dari air sungai.
yang bersifat makro dengan jalan memasang sekat – sekat kayu agar kotoran –
kotoran tersebut terhalang dan tidak ikut masuk ke dalam tangki penampung
3. Air pendingin
Air sanitasi untuk keperluan minum, masak, cuci, mandi, dan sebagainya.
Berdasarkan S.K Gubernur Jatim No.413/1987, baku mutu air baku harian :
3
- Karyawan, asumsi kebutuhan air untuk karyawan = 15 m / hari
3
= 15 liter/hari per orang x 150 = 2 m / hari
3
- Keperluan laboratorium = 18 m / hari
3
- Untuk menyiram kebun dan kebersihan pabrik = 20 m / hari
3
- Cadangan dan lain-lain = 10 m / hari +
3
Total kebutuhan air sanitasi = 50 m / hari
1. Bebas dari zat penyebab korosi, seperti asam, gas – gas terlarut.
2. Bebas dari zat penyebab kerak yang disebabkan oleh kesadahan yang
3. Bebas dari zat penyebab timbulnya buih (busa) seperti zat – zat organik,
Untuk kelancaran dan effisiensi kerja dari air pendingin, maka perlu
diperhatikan persyaratan untuk air pendingin dan air umpan boiler : (Lamb : 302)
pendingin :
Kebutuhan
Peralatan
(kg/jam)
Reaktor 810,6465
Kondensor I 9418,41306
Kondensor II 19648,77679
Total 83552
Dianggap kehilangan air pada waktu sirkulasi 10% dari total air pendingin.
= 75,1968
3
Air yang harus ditambahkan sebagai make up water :75,1968 m /hari
24 x 60
o o
T air masuk cooling tower ( T1 ) = 30 C = 112 F
o o
T air keluar cooling tower ( T2 ) = 45 C = 139 F
o
Diambil kondisi 70% relative humidity 25 C.
o
T wet bulb = Twb = 78 F
6.ed
Dengan dasar perhitungan dari hal. 3 -795(Perry .1984) , diperoleh :
6.ed
L = Gpm x W hal. 3 -795(Perry .1984)
C x 12 x CW x CH
dengan :
diperoleh :
2 x 12 x 1 x 1
= 0,3285 ft
Spesifikasi :
Tinggi : 35 ft
Panjang : 0,3285 ft
Jumlah : 1 buah
lainnya. Untuk mengatasi masalah ini maka dari sumber air tetap memerlukan
kotoran bersifat makro tidak ikut masuk dalam bak koagulasi. Selanjutnya air
air sungai. Kemudian air sungai tersebut mengalir ke flokulasi tank dimana di
telah terurai pada koagulasi tank menjadi gumpalan (flok). Setelah proses tersebut
menuju ke clarifier ini sehingga pemisahan antara air bersih dan juga flok yang
terbentuk pada proses flokulasi. Kemudian air bersih di tampung sementara pada
bak penampung air. Air bersih selanjutnya dipompakan melewati sand filter untuk
dilakukan penyaringan kotoran yang masih terikat oleh air. Air yg keluar
ditampung ke bak penampung air. Air yang sudah ditampung dipompakan ke bak
kuman. Selanjutnya air dapat di manfaatkan sesuai kebu tuhan. Dari perincian
3
- Air umpan boiler = 8898,65 m / hari
3
- Air pendingin = 83551,99 m / hari
3
- Air sanitasi = 50,25 m / hari
3
Total = 92500,89 m / hari
3
Total air yang harus disupply dari water treatment = 92500,888 m / hari
Untuk faktor keamanan maka direncanakan kebutuhan air sungai 10% lebih
3
Rate volumetrik : 4239,624 m / jam
3
Direncanakan : 5 bak penampung = 847,92 m /hari
Dimisalkan : Panjang = (5 X) m
Lebar = (3 X) m
Tinggi = (2 X) m
= 20350 / 85%
3
= 23941 m
23941,41 = (2 X) x (3 X) x (5 X)
3
23941,41 = 30 X
X = 9,2756
Maka :
Check volume :
Spesifikasi :
Fungsi
: Panjang = 46,378 m
Lebar = 27,827 m
Jumlah : Beton
: 5 buah
2. Bak Koagulasi
Perhitungan :
3
Rate volumetrik = 4239,624 m /jam = 4239624,056 liter / jam
= 84792481,11 mg / jam
= 84792,48111 kg/jam
jam
3
= 2157,4 m
Dirancang tangki berbentuk silinder dan 85% dari tangki terisi aira
2157,4
Volume tangki = = 2538,1 m3
85%
π
Volume tangki = x D2 x H
4
Asumsi : H = D
3,14
Volume tangki = x D2 x D
4
3
2538,1 = 0,79 D
D = 14,8 m
H = 1 x 14,787 = 14,787 m
Tinggi cairan π
= x D2 x H
didalam tangki 4
2
3
2157,354 = x 14,8 x H
4
H = 12,569 m
Dirancang pengaduk tipe flat blade turbin dengan 6 blade dgn perbandingan
= 4,93 m
3
ρ air = 1000 kg/m
2
2
ρxD xN 1000 x 4,93 x 0,17
NRe = =
μ 0,0008
= 4821354
= 744 watt
= 1 Hp
Jumlah : 1 buah
Bentuk : Silinder
Tinggi = 14,8 m
Bahan : Beton
4. Clarifier
Asumsi : H = D
3,14
Volume tangki = x D2 x D
4
3
8479,2 = 0,79 D
D = 22,1 m
H = 1 x 22,105 m = 22,105 m
Spesifikasi :
Bentuk : Silinder
Diameter : 22,1 m
Tinggi : 22,1 m
Jumlah : 1 buah
3
Rate volumetrik : 4239,624 m / jam
3
Direncanakan : 5 bak penampung = 847,9248 m /hari
Dimisalkan : Panjang = (5 X )m
Lebar = (3 X) m
Tinggi = (2 X )m
= 10175 / 0,85
= 11970,703 m3
11970,7032 = (5 X) x (3 X) x (2 X)
3
11970,7032 = 30 X
X = 7,3621
Panjang = 5 X m= 5 x 7,3621 = 45 m
Check volume :
= 45 x 22,086 x 14,724
3
= 11970,7 m ( memenuhi )
Spesifikasi :
Lebar = 22,086 m
Tinggi = 14,724 m
Jumlah : 5 buah
6. Sand Filter
kan penyaring.
3
Rate volumetrik : 4239,6 m /jam
3/
Volume air yang ditampung = 953,92 m = 4200,4 gpm
2 6.ed
Rate filtrasi : 12 gpm/ft (Perry .1984)
2
Luas penampang bed : 4200,4 = 350 ft
12
0,5 0,5
Diameter bed : 4 x A = 4 x 350,03
π 3,14
= 21,116 m
Tinggi Air = 3 m
= 25% x 4 = 1 m
= 4 + 1 + 0,03 + 0,03
= 5,06 m
Spesifikasi :
Diameter : 21,1 m
Tinggi : 5,06 m
Jumlah : 1 buah
3
Rate volumetrik : 4239,6 m / jam
3
Direncanakan : 5 bak penampung = 847,92 m /hari
Dimisalkan : Panjang = (5 X )m
Lebar = (3 X) m
Tinggi = (2 X )m
= 10175 / 0,85
3
= 11971 m
11970,70322 = (5 X) x (3 X) x (2 X)
3
11970,70322 = 30 X
X = 7,3621
Check volume :
Volume bak
= Panjang x Lebar x Tinggi
Spesifikasi :
Lebar = 22,086 m
Tinggi = 14,724 m
Jumlah : 5 buah
8. Kation Exchanger
( 1 grain = 0,000065 kg )
3
Jumlah air yang diproses = 8898,7 m = 2351024 gallon
Jumlah CaCO3 dalam air = 0,33 x 2351024
= 764082,9 gr
Berat Ekuivalen = BM
Elektron
2+
Untuk CaCO3, 1 mol Ca melepas 2 elektron Ca , sehingga elektron = 2
BM CaCO3 = 100
Berat Ekuivalen = 100 = 50 gr / ek
Kapasitas Zeolith = 70 gr / kg
Jumlah CaCO3 = 764082,9 gr = 764,08 kg
Cara Kerja :
Air dilewatkan pada kation exchanger yang berisi resin sehingga ion positif
= 53,486 kg
ed
ρ Zeolith = 1 kg / liter ( Perry 6 .1984 )
3
Volume total = 8898,7 + 0,06 = 8898,7 m
3 3
Rate volumetrik = 8898,7 m /hari = 370,78 m /jam
2
436,2113 = 3,14 x D x 2D
4
D = 92,614 m
H = 185,23 m
Jumlah = 1 buah
R-H + MX R - M + HX
Dimana :
+ + +
Contoh mineral kation ( M ) = Ca , Mg , dan sebagainya.
Contoh rumus mineral ( MX ) = CaSO4, CaO3, MgCO3
ton /regenerasi
= 7680 kg / tahun.
ed
Dengan ρ HCl = 1,1509 kg / liter ( Perry 6 .1984)
4
8,3413 = 3,14 x D2 x 2D
D = 1,77 m
H = 3,54 m
garam Ca2+.
Diameter : 1,77 m
Tinggi : 3,54 m
Jumlah : 1 buah
9. Anion Exchanger
Fungsi : Mengurangi kesadahan air yang disebabkan oleh garam-garam CO3
( 1 grain = 0,000065 kg )
3
Jumlah air yang diproses = 8898,7 m
= 2351024 gallon
= 764082,9 gr
Berat Ekuivalen
Berat Ekuivalen = BM ( Underwood.1974 )
Elektron
-2
Untuk CaCO3, 1mol CO3 melepas 2 elektron CO3 , sehingga jumlah elektron 2
BM CaCO3 = 100
Berat Ekuivalen = 100 = 50 gr / ek
2
= 275 gr
Cara Kerja :
Air dilewatkan pada anion exchanger yang berisi resin sehingga ion negatif
= 210,1228 kg
ed
ρ APS = 0,67 kg / liter ( Perry 6 .1984 )
3
Volume total = 8898,653 + 0,3136 = 8899 m
3 3
Rate volumetrik = 8899 m /hari = 370,79 m /jam
D = 3,4968 m
H = 6,9937 m
R - OH = Resin anion.
ton /regenerasi
= 5200 kg/thn
ed
ρ NaOH = 1,42 kg/liter ( Perry 6 .1984)
1,4232
4
4,5672 = 3,14 x D2 x 2D
D = 0,97 m
H = 1,9 m
garam CO3.
Jumlah : 1 buah
Diameter : 0,97 m3
3
Kapasitas : 4,57 m
Tinggi : 1,94 m3
Dimisalkan P: anjang = (5 X) m
Lebar = (3 X) m
Tinggi = (2 X) m
= 4449,3 / 85%
3
= 5234,5 m
5234,5020 = 5X x 3X x 2X
3
5234,5020 = 30 X
X = 5,5879
Check volume :
Spesifikasi :
Lebar = 16,764 m
Tinggi = 11,176 m
Jumlah : 1 buah
3 3
: 50,25 m / hari = 2,0938 m / jam
Rate volumetrik
3
Volume air total : 25,125 m
Dimisalkan : Panjang = 5 X m
Lebar = 3 Xm
Tinggi = 2 Xm
= 25,125 / 85%
3
= 29,559 m
29,5588 = 5X x 3X x 2X
3
29,5588 = 30 X
X = 0,9951
Check volume :
Spesifikasi :
Perhitungan :
= 2,5968 / 62
= 0,04 cuft/dt
= 1,5993 in
OD = 8,63 in
ID = 7,98 in = 0,67 ft
2
A = 0,35 ft
μ = 0,0006 lb/ft dt
NRe = D V ρ = 0,67 x 0,12 x 62,024
μ 0,00056
e = 0,0009
e/D =
0,0013
ΔP + ΔZ g + ΔV
2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
32,2 x 0,67
= 0,01 ft . Lbf/lbm
2 x 1 x 32,2
= 0,0001 ft . Lbf/lbm
2xαxgc 2 x α x gc
= 0,1 2
- 0
2 = 0,000226 ft . lbf
2 x 1 x 32,2 lbm
ΣF = F1 + F2 + F3
lbm
14,7 x 144
2
= 2116,8 lbf / ft
14,7 x 144
2
= 2116,8 lbf / ft
V
2 = 0,1205
2 = 0,0002ft . lbf
2 x α x gc 2 x 1 x 32,2 lbm
ΔZ =Z2 - Z1 = 30 ft
Persamaan Bernoully :
ΔP + ΔZ g + ΔV
2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
0 + 30 + 0,0002 + 0,009397 = - Wf
30,010 = - Wf
- Wf = 30,010 ft . Lbf/lbm
hp = - Wf x flowrate ( cuft/dt) x ρ
550
= 30,01 x 0,04 x 62 = 0,7 Hp
550
0,7 = 1,0 Hp
0,6800
Spesifikasi :
Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
koagulasi tank.
Perhitungan :
= 2,5968 / 62
= 0,04 cuft/dt
0,45 0,13
Diameter Optimum = 3,9 x 0,04 x 62
= 1,5993 in
OD = 6,63 in
ID = 6,07 in = 0,51 ft
2
A = 0,2 ft
= 0,04 / 0,2
= 0,21 ft/dt
μ = 0,0006 lb/ft dt
NRe = DV ρ = 0,51 x 0,21 x 62,024
μ 0,0006
e = 0,00085
f = 0,0235
ΔP + ΔZ g + ΔV + Σ F = - Wf
2
ρ gc 2α x gc
32,2 x 0,5054
= 0,0319 ft . Lbf/lbm
2 x 1 x 32,2
= 0,000 ft . lbf
lbm
2xαxgc 2 x α x gc
= 0,21 2
- 0
2 = 0,000676 ft . lbf
2 x 1 x 32,2 lbm
( V1 <<<< V2, maka V1 dianggap = 0)
ΣF = F1 + F2 + F3
2 x 1 x 32,2 lbm
ΔZ =Z2 - Z1 = 30 ft
Persamaan Bernoully :
ΔP + ΔZ g + ΔV2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
- Wf = 30,034 ft . Lbf/lbm
Hp = - Wf x flowrate ( cuft/dt) x ρ
550
= 30,034 x 0,04 x 62
550
= 0,709 Hp
ef.pompa 0,57
ef.pompa 0,57
Spesifikasi :
Power : 1,48 hp
Jumlah : 1 buah
Fungsi : Mengalirkan bahan dari bak penampung air jernih ke sand filter
Perhitungan :
ρ air = 62 lb/cuft
= 1,1685 / 62
= 0,0188 cuft/dt
= 1,12 in
OD = 8,63 in
ID = 7,98 in = 0,67 ft
2
A = 0,35 ft
Kecepatan linier = qf / A
= 0,0188 / 0,35
= 0,0542 ft/dt
μ = 0,0006 lb/ft dt
NRe = DV ρ = 0,67 x 0,0542 x 62,024
μ 0,0006
e = 0,0009
e / D = 0,0013 (Geankoplis.1976)
f = 0,0211
ΔP + ΔZ g + ΔV + Σ F = - Wf
2
ρ gc 2α x gc
32,2 x 0,6651
= 0,0018 ft . Lbf/lbm
2 x 1 x 32,2
= 0,0000 ft . lbf
lbm
2xαxgc 2 x α x gc
= 0,0542 2
- 0
2 = 0,0000 ft . lbf
2 x 1 x 32,2 lbm
( V1 <<<< V2, maka V1 )
ΣF = F1 + F2 + F3
lbm
V
2 = 0,0542
2 = 0,0000ft . lbf
2 x α x gc 2 x 1 x 32,2 lbm
ΔZ =Z2 - Z1 = 30 ft
Persamaan Bernoully :
ΔP + ΔZ g + ΔV2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
- Wf = 30,002 ft . Lbf/lbm
Hp = - Wf x flowrate ( cuft/dt) x ρ
550
= 30,002 x 0,0188 x 62
550
= 0,6374 Hp
ed
Effisiensi motor = 87% (Peters & Timmerhaus 4 .1968)
Power motor = BHP = 0,9807 = 56,3599 Hp
Spesifikasi :
sand filter.
Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
Fungsi : Mengalirkan bahan dari bak air bersih ke bak penampung air
sanitasi
Perhitungan :
ρ air = 62 lb/cuft
= 0,0308 / 62
= 0,0005 cuft/detik
= 0,22 in
OD = 1,32 in
ID = 1,05 in = 0,09 ft
2
A = 0,006 ft
Kecepatan linier = Qf / A
= 0,0005 / 0,01
= 0,0014 ft/dt
μ = 0,0006 lb/ft dt
NRe = D V ρ = 0,09 x 0 x 62,024
μ 0,000559
ε = 0,0009
ε / D =0,01
ΔP + ΔZ g + ΔV + Σ F = - Wf
2
ρ gc 2α x gc
32,2 x 0,09
= 3,337E-06 ft . lbf
lbm
2 x 1 x 32,2
= 1,47518E-08 ft . lbf
lbm
2xαxgc 2 x α x gc
= 0,001 2
- 0 2 = 0,00000003 ft . lbf
2 x 1 x 32,2 lbm
( V1 <<<< V2, maka V1 dianggap = 0)
ΣF = F1 + F2 + F3
= 0 + 1E-08 + 2,95035E-08
= 3E-06 ft . lbf
lbm
V
2 = 0,0014
2 = 0,00000003 ft . lbf
2 x α x gc 2 x 1 x 32,2 lbm
ΔZ =Z2 - Z1 = 30 ft
Persamaan Bernoully :
ΔP + ΔZ g + ΔV2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
0 + 30 + 0,0000 + 0,0000 = 30
- Wf = 30 ft . Lbf/lbm
Hp = - Wf x flowrate ( cuft/dt) x ρ
550
= 30,000 x 0,0005 x 62
550
= 1,3430 Hp
ed
Effisiensi motor = 87% (Peters & Timmerhaus 4 .1968)
Power motor = BHP = 846,15 = 0,9726 Hp
Spesifikasi :
sand filter.
Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
kation exchanger.
Dasar Pemilihan
: Sesuai untuk bahan liquid, viskositas rendah.
Perhitungan :
Rate volumetrik
= (qf)
m/ρ
= 5,4504 / 62
= 0,09 cuft/dt
= 2,2327 in
OD = 6,63 in
ID = 6,07 in = 0,51 ft
2
A = 0,35 ft
Kecepatan linier
= qf / A
= 0,09 / 0,35
= 0,25 ft/dt
μ = 0,0006 lb/ft dt
NRe = D V ρ = 0,51 x 0,25 x 62,024
μ 0,0006
ε = 0,0009
ε/D = 0,0017
f = 0,0240
ΔP + ΔZ g + ΔV
2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
Perhitungan friksi :
gc x D
= 2 x 0,02 x 0,25 2 x 254
32,2 x 0,5054
= 0,0479 ft . lbf
lbm
2 x 1 x 32,2
= 0,0005 ft . lbf
lbm
2 x a x gc 2 x a x gc
= 0,25 2
- 0
2 = 0,000994 ft . lbf
2 x 1 x 32,2 lbm
ΣF = F1 + F2 + F3
lbm
V
2 = 0,2530
2 = 0,0010ft . lbf
2 x α x gc 2 x 1 x 32,2 lbm
ΔZ =Z2 - Z1 = 30 ft
Persamaan Bernoully :
ΔP + ΔZ g + ΔV
2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
550
= 30,1 x 0,09 x 62,024
550
= 1,1912 Hp
eff.pompa 0,68
ed
Effisiensi motor = 83% (Peters & Timmerhaus 4 .1968)
Power motor = Bhp = 0,8759 = 1,06 Hp = 1 Hp
Spesifikasi :
Power : 1 hp
Jumlah : 1 buah
Dasar Pemilihan
: Sesuai untuk bahan liquid, viskositas rendah.
Perhitungan :
Rate volumetrik
Qf = m / ρ
= 0,0154 / 62
= 0,0002 cuft/dt
= 0,16 in
OD = 8,63 in
ID = 7,98 in = 0,67 ft
2
A = 0,35 ft
Kecepatan linier = Qf / A
= 0,000248 / 0,35
= 0,000714 ft/dt
μ = 0,0006 lb/ft dt
NRe = D V ρ = 0,67 x 0,000714 x 62,024
μ 0,000558875
ε = 0,0009
ΔP + ΔZ g + ΔV
2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
Perhitungan friksi :
gc x D
= 2 x 0,02 x 0
2
x 343
32,2 x 0,6651
2 x 1 x 32,2
= 3,96E-09 ft . Lbf/lbm
2 x a x gc 2 x a x gc
= 0,000714 2
- 0
2 = 7,92E-09 ft . lbf
2 x 1 x 32,2 lbm
ΣF = F1 + F2 + F3
V
2 = 0,0007
2 = 8E-09 ft . lbf
2 x α x gc 2 x 1 x 32,2 lbm
ΔZ =Z2 - Z1 = 30 ft
Persamaan Bernoully :
ΔP + ΔZ g + ΔV
2 + Σ F = - Wf
ρ gc 2α x gc
0 + 30 + 8E-09 + 4E-07 = 30
- Wf = 30 ft . lbf
lbm
550
= 30 x 0,0002 x 62,024
550
= 0,8394 Hp
ef.pompa 0,6
ed
Effisiensi motor= 87% (Peters & Timmerhaus 4 .1968)
Power motor = Bhp = 1,3990 = 1,6081 hp = 1,61 Hp
Spesifikasi :
Power : 1,61 Hp
Jumlah : 1 buah
Tenaga listrik yang dibutuhkan Pabrik ini dipenuhi dari Perusahaan Listrik
Negara ( PLN ) dan Generator set ( Genset ) dan distribusi pemakaian listrik untuk
listrik bisa diperoleh dari PLN. Demikian juga bila terjadi gangguan dari PLN,
kebutuhan listrik untuk pene rangan bisa diperoleh dari generator set.
Peralatan Proses
1 Pompa 1
2 Pompa 1
3 Reduser I 3
Heater
4 I 3
5 Condensor 3
6 Kompresor I 5
7 Heater II 3
8 Destilasi I 8
9 Kompresor II 4
10 Reboiler I 3
Pompa Destilasi
11 I 1
12 Reduser II 1
Destilasi
13 II 8
14 Condensor II 3
Reboiler
15 II 3
16 Pompa Destilasi II 1
Destilasi
17 III 8
Condensor
18 III 3
Reboiler
19 III 3
20 Pompa Produk 1 1
21 Pompa Produk 2 1
Peralatan Utilitas
22 Boiler 129
TOTAL 205,8461
= 153,479 kWh
Pos
1 keamanan
27 290,6256 5 1360260
Tempat
2 parkir
1000 10763,9104 20 201520000
Kantor
3 umum
600 6458,3463 20 120912000
Area
14 penyimpanan 1000 10763,9104 20 201520000
produk
Daerah
15 proses
3000 32291,7313 20 604560000
Daerah
16 utilitas
600 6458,3463 20 120912000
Unit pengolahan
17 air 1500 16145,8656 20 302280000
Sarana olah
19 raga
400 4305,5642 20 80608000
Daerah
20 perluasan proses 1000 10763,9104 20 201520000
Daerah
21 perluasan pabrik 3000 32291,7313 20 604560000
Jalan dan
22 halaman
3628 39051,4670 20 731114560
daerah bahan baku, daerah produk, tempat parkir, bengkel, gudang, jalan dan
No Lokasi Lumen / m2
3 Utilitas 120912000
6 Parkir 201520000
7 Bengkel 40304000
8 Gudang 40304000
Total 2847074560
16666666,67
= 85,412 = 86 buah
26666,6667
28,461 kWh
Jadi total kebutuhan listrik, yaitu untuk kebutuhan proses dan penerangan adalah :
= 153,48 + 28,461 + 20
= 201,94 kWh
= 222,13 kWh
( penempatannya mudah )
= 277,67 kVA
1 kW = 56,9 Btu/menit
= 15791 Btu/menit
ed.6
Heating Value minyak bakar = 19066 Btu/lb hal 1629(Perry .1984)
= 22,6 kg/jam
tenaga listrik yang dapat menghasilkan daya listrik yang sesuai. Dengan kebutu-
= 0,86
Berat jenis bahan bakar kg/liter
Maka kebutuhan bahan bakar = 22,561 = 26,2 liter/jam
0,86
Spesifikasi :
Frekuensi : 50 Hz
1 cuft = 28,3 lt
= 29561 gallon
= 703,56 barrel
Dari Brownell tabel 3-3 halaman 43, diambil kapasitas tangki 4000 barrel
12-D
barrel dengan jenis Vessel berdasarkan API Standard ( 100,101 )
Spesifikasi :
Diameter : 30 in
Tinggi : 24 ft
Jumlah : 2 buah
BAB IX
lokasi pabrik itu, karena hanya mengejar target investasi saja. Sehingga
diperhatikan agar diperoleh lokasi yang baik yang sesuai dengan pabrik
isopropylamine ini.
A. Faktor Utama
1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu faktor yang penting dan harus
diatasi dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Hal-hal yang perlu
digunakannya
2. Pemasaran
akan barang/produk yang dihasilkan. Oleh karena itu hasil produksi pabrik
merupakan salah satu faktor utama dalam penentuan lokasi dari suatu
pabrik. Ada banyak keuntungan apabila lokasi suatu pabrik dekat dengan
dan yang terpenting adalah perkembangan hasil produksi pabrik akan dapat
meningkat pesat.
isopropylamine ini dapat bersaing dengan pasar import sehingga akan dapat
diperlukan suatu daerah yang dekat dengan sumber tenaga listrik dan bahan
akan datang.
distribusi Pertamina.
4. Sumber Air
langsung dari sumbernya dapat lebih ekonomis atau perpaduan antara dua
sumber diatas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian air sumber
adalah :
tersebut
terdekat dengan perpaduan air PDAM untuk keperluan air bersih bagi
karyawan.
antara pemilihan lokasi pabrik dengan iklim dan letak geografis dari suatu
bencana sosial daripada bencana alam, namun untuk ancaman bencana dari
B. Faktor Khusus
1. Transportasi
biaya serendah mungkin dalam waktu yang relatif singkat. Karena perlu
b. Adanya pelabuhan
Faktor buruh dan tenaga kerja merupakan faktor yang penting bagi
perusahaan juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang kualitas dan
tenaga kerja dihubungkan dengan lokasi pabrik yang akan dipilih, antara
lain :
c. Peraturan perburuhan
yang maju. Telah diketahui daerah sidoarjo memiliki potensi industry yang
sangat baik, sudah terdapat banyak pabrik besar yang telah berjalan seperti
Japfa Comfeed, Avian Paint, Maspion Group, Propan raya, Interbat, dll.
Akses transportasi pada kota tersebut juga tidak terlalu sulit, dikarenakan
pabrik, jangan sampai pabrik yang ada akan memberatkan pabrik tersebut.
adat istiadat yang baik. Selain itu fasilitas perumahan, pendidikan, poliklinik
fasilitas. Tata letak pabrik merupakan faktor yang sangat penting dalam
efisiensi penanganan
khusus yang jauh dari unit proses dan untuk pengamanan juga
d. Jarak antara unit proses yang satu dengan yang lain diatur
05. Poliklinik 50
18955
18
21 1
19
17
16
20
13 14
15
10 11 12
4
9 6
3
8
5
7
1 1
KETERANGAN :
H-207 : Decanter
D-301 : Distilasi I
D-311 : Distilasi II
BAB X
ORGANISASI PERUSAHAAN
X.1 Umum
Terbatas (PT). Dasar pertimbangan dari pemilihan bentuk perusahaan ini adalah
sebagai berikut:
- Mudah mendapatkan modal, selain modal dari bank, modal dapat juga
maupun tujuan.
- Sistem penempatan “ The Right Man in The Right Place ” lebih mudah
dilaksanakan.
- Koordinasi dapat pula dengan pula dengan mudah dikerjakan karena sudah
- Disiplin dan moral para karyawan biasanya tinggi karena tugas yang
pengalaman.
1. PEMEGANG SAHAM
2. DEWAN KOMISARIS
- Mengawasi Direktur
3. DIREKTUR UTAMA
- Direktur Keuangan
dalam hal:
- Neraca keuangan
- Administrasi perusahaan
6. STAF AHLI
Direksi dibantu oleh beberapa staf ahli yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur. Staf ahli ini bersifat sebagai konsultan yang diminta
tersebut yaitu :
- Ahli Teknik
- Ahli Proses
- Ahli Hukum
7. KEPALA BAGIAN
baku (utilitas).
baku.
kepada konsumen.
kepada konsumen.
keuangan.
8 . KEPALA SEKSI
diperlukan.
produk.
memuaskan.
6. Seksi Keamanan
keamanan perusahaan.
7. Seksi Administrasi
perusahaan.
kebijaksanaan perusahaan.
9. Seksi Gudang
konsumen.
keuangan.
tepat.
jam per hari. Sisa hari libur digunakan untuk perbaikan dan perawatan mesin-
Bekerja dalam enam hari dalam seminggu, sedang hari Minggu dan hari
Untuk memenuhi kebutuhan pegawai ini diperlukan 4 regu dimana 3 regu kerja
dan 1 regu libur. Jadwal kerja masing-masing regu ditabelkan pada X.1.
HARI KE :
REGU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I P P P L M M M L S S S L P P
II S S L P P P L M M M L S S S
III M L S S S L P P P L M M M L
IV L M M M L S S S L P P P L M
Keterangan :
P = Pagi
S = Siang
M = Malam
L = Libur
Pada pabrik ini sistem upah karyawan berbeda – beda tergantung pada
Jaminan Sosial yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara lain :
per tahun.
pada rumah sakit atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan, dimana biaya
oleh perusahaan.
(Rp. / Orang)
Jumlah 150
BAB XI
ANALISA EKONOMI
penting, karena perhitungan ekonomi ini dapat diketahui apakah pabrik yang
direncanakan ini layak untuk didirikan atau tidak dalam artian feasible
(memenuhi).
3. Total pendapatan.
berdasarkan indeks harga. Contoh perhitungan harga alat dan daftar harga alat
( IC + DC) = Rp 73.530.042.398
= Rp 3.894.600.509
BPT = MC + GE
= Rp 432.297.949.975
3. Laju inflasi : 10 %
> Pada awal masa konstruksi (awal tahun ke-2) dilakukan pembayaran sebesar
10% dari modal pinjaman untuk keperluan pembelian tanah dan beberapa
> Pada akhir tahun kedua masa konstruksi (tahun ke-1) dibayarkan sisa modal
pinjaman.
7. Kapasitas produksi :
- tahun ke-1 : 60 %
- tahun ke-2 : 80 %
- tahun ke-3 : 100 %
8. Pajak pendapatan :
4. Laboratorium = Rp 547.680.000
9. Asuransi = Rp 8.434.240.533
60% Rp 252.855.134.322
80% Rp 337.140.179.096
100% Rp 421.425.223.870
Investasi total pabrik tergantung pada masa konstruksi seperti terlihat pada
tingkat bunga tertentu dimana seluruh penerimaan akan tepat menutup seluruh
CFn
∑ = total modal akhir massa konstruksi
10
n −1
(1 + i) n
Keterangan : n = Tahun
TRIAL TRIAL
0
27467387279
1 30214126007 0,9091 0,8412 25414849996
35608650171
2 43086466707 0,8264 0,7075 30485681685
Masa Konstruksi
Harga i yang diperoleh lebih besar dari pada harga i yang ditetapkan untuk bunga
pinjaman yaitu 15%. Hal ini membuktikan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan
TRIAL TRIAL
Harga i yang diperoleh lebih besar dari pada harga i yang ditetapkan untuk bunga
pinjaman yaitu 15%. Hal ini membuktikan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan
1 21.611.200.664 21.611.200.664
2 34.483.541.364 56.094.742.027
3 47.355.882.063 103.450.624.091
4 48.194.667.284 151.645.291.375
5 49.033.452.505 200.678.743.880
6 49.872.237.726 250.550.981.607
7 50.711.022.947 301.262.004.554
8 51.549.808.168 352.811.812.723
9 52.388.593.389 405.200.406.112
10 53.227.378.610 458.427.784.722
X 2 − X 1 B2 − B1
=
X 3 − X 1 B3 − B1
Dengan X1 = Rp 56.094.742.027
X2 = Rp 87.477.293.559
X3 = Rp 103.450.624.091
B1 = 2 Tahun
B2 = i Tahun
B3 = 3 Tahun
2. Biaya variabel, VC
b. Packaging = Rp 9.000.000.000,00
c. Utilitas = Rp 44.529.590.577,01 +
d. Laboratorium = Rp 547.680.000
Rumus :
FC + 0,3× SVC
BEP = ×100% = 25 %
S − 0,7 × SVC − VC
23,3189
0 18 28 0
Grafik BEP :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 1
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7
115.970.807.32
Analisa Ekonomi
-1 0 8 7
1.6
91.0
44.5
30 187.661.851.858
1 6
0 8
.60
2.9
25.3
44 7
7.4
26.3
28.0
92 314.918.256.811 259.378.769.985 7
.14
6.6
05.0
88 1
2.9
04.3
88.0
153
5.4
88.4
93.7
221
2.4
20.9
72.8
032
3.0
67.5
20.9
203
0.2
14.1
26.0
072
1.6
11.2
00.6
642
1.6
11.2
00.6
64
2 8
0 8
.60
2.9
25.3
44 6
8.8
23.4
02.7
49 419.891.009.081 345.838.359.980 7
.14
6.6
05.0
88 1
1.6
13.9
49.2
145
5.2
92.0
94.7
991
9.3
52.2
33.1
803
5.9
39.8
61.6
194
3.0
86.4
66.7
073
4.4
83.5
41.3
645
6.0
94.7
42.0
27
3 1
00 8
.60
2.9
25.3
44 6
0.2
20.4
77.4
0 .1
5 524.863.761.351 432.297.949.975 7 4
6.6
05.0
88 1
0.3
23.5
10.4
127
5.0
95.6
95.8
762
6.2
83.4
93.5
574
8.8
12.2
02.3
195
5.9
58.8
07.4
074
7.3
55.8
82.0
63#
###
###
###
###
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4 1
00 8
.60
2.9
25.3
44 5
1.6
17.5
52.0
62 524.863.761.351 432.297.949.975 7
.14
6.6
05.0
88 9
.03
3.0
71.6
11 7
6.3
86.1
34.6
772
6.7
35.1
47.1
374
9.6
50.9
87.5
405
6.7
97.5
92.6
284
8.1
94.6
67.2
84 1
,51
645
E +
11
5 1
00 8
.60
2.9
25.3
44 4
3.0
14.6
26.7
18 524.863.761.351 432.297.949.975 7
.14
6.6
05.0
88 7
.74
2.6
32.8
09 7
7.6
76.5
73.4
792
7.1
86.8
00.7
185
0.4
89.7
72.7
615
7.6
36.3
77.8
494
9.0
33.4
52.5
05 2
,00
679
E +
11
6 1
00 8
.60
2.9
25.3
44 3
4.4
11.7
01.3
74 524.863.761.351 432.297.949.975 7
.14
6.6
05.0
88 6
.45
2.1
94.0
08 7
8.9
67.0
12.2
802
7.6
38.4
54.2
985
1.3
28.5
57.9
825
8.4
75.1
63.0
704
9.8
72.2
37.7
26 2
,50
551
E +
11
7 1
00 8
.60
2.9
25.3
44 2
5.8
08.7
76.0
31 524.863.761.351 432.297.949.975 7
.14
6.6
05.0
88 5
.16
1.7
55.2
06 8
0.2
57.4
51.0
822
8.0
90.1
07.8
795
2.1
67.3
43.2
035
9.3
13.9
48.2
915
0.7
11.0
22.9
47 3
,01
262
E +
11
8 1
00 8
.60
2.9
25.3
44 1
7.2
05.8
50.6
8 .1
7 524.863.761.351 432.297.949.975 7 4
6.6
05.0
88 3
.87
1.3
16.4
05 8
1.5
47.8
89.8
832
8.5
41.7
61.4
595
3.0
06.1
28.4
246
0.1
52.7
33.5
125
1.5
49.8
08.1
68 3
,52
812
E +
11
9 1
00 8
.60
2.9
25.3
44 8
.60
2.9
25.3
44 524.863.761.351 432.297.949.975 7
.14
6.6
05.0
88 2
.58
0.8
77.6
03 8
2.8
38.3
28.6
852
8.9
93.4
15.0
405
3.8
44.9
13.6
456
0.9
91.5
18.7
335
2.3
88.5
93.3
89 4
,05
2E+
11
1
0 1
00 8
.60
2.9
25.3
44 0 524.863.761.351 432.297.949.975 7
.14
6.6
05.0
88 1
.29
0.4
38.8
02 8
4.1
28.7
67.4
872
9.4
45.0
68.6
205
4.6
83.6
98.8
666
1.8
30.3
03.9
545
3.2
27.3
78.6
10 4
,58
428
E +
11
BAB XII
XII.1 Pembahasan
proses dan peralatan yang modern atau produk yang berkualitas baik,
melainkan terletak pada sistem dan cara penanganan yang tepat. Untuk
prasarana yang memadai, serta letak pabrik yang strategis baik dilihat dari
panjang pabrik ini. Sedangkan struktur organisasi berupa garis dan staff
karyawan.
dan bunga bank. Dari perhitungan analisa ekonomi yang telah dilakukan
didapat nilai Internal Rate of Return (IRR), Rate On Equity (ROE), Pay
XII.2 KESIMPULAN
4. Bahan Baku
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa baik dipandang dari segi
Lamb, J.C. , 1985 , “ Water Quality and Its Control “ , John Willey & Sons
Inc. , new York.
Severn ,WH , 1954 , “Steam , Air , and Gas Power” , Modern Engineering
Asia Edition , John Willey & Sons Inc., New York.