KELOMPOK 7 :
2018
3.1 PENGERTIAN SISTEM
Pada dasarnya suatu “organisasi besar” menjalin berbagai sumber atau
objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau
objek merupakan sebuah pembentuk sistem dapat berupa orang-orang atau
masyarakat, untuk sistem sosial dan sistem kemasyarakatan; makhluk hidup dan
benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau sistem lingkungan; barang atau
alat, untuk suatu sistem peralatan; data, catatan, atau kumpulan fakta, untuk
suatu sistem informasi; atau bahkan kombinasi dari subjek/objek tersebut.
Keserasian antara subjek dan objek menjadi bagian atau syarat sebuah
sistem karena, sebagai “organisasi” , setiap sistem tentu mempunyai tujuan
tertentu. Keserasian itulah yang akan dijadikan petunjuk apakah sistem dapat
berjalan sehingga pada gilirannya kelak akan tercapai atau tidak. Guna
membentuk dan memelihara keserasian dibutuhkan kaidah atau norma tertentu
yaitu berupa aturan dan peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Contohnya aturan-aturan dalam suatu sistem kekerabatan, peraturan dalam
suatu sistem politik atau pemerintahan. Kaidah itu juga bisa berupa ketentuan
teknis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antarkomponen sebuah alat
atau perlengkapan.
Kesadaran bahwa sistem dapat atau sering berkaitan, itu perlu. Agar dapat
terhindar dari perangkat kepicikan yakni, memandang sesuatu secara tegar hanya
berdasarkan tinjauan sempit sebuah bidang berbeda jika terdapat kesadaran akan
memperluas wawasan yakni, memandang secara arif berdasarkan pemahaman
lintas bidang.
Sistem ekonomi juga tidak berdiri sendiri yang berkaitan dengan falsafah,
pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Dan menjadi salah
satu unsur dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat. Oleh karenanya tidak
mengherankan jika penerapan suatu sistem ekonomi tertentu disuatu negara
terjadi benturan, konflik, atau bahkan tentangan. Sebab pelaksanaannya akan
berjalan mulus jika dan hanya jika lingkungan kelembagaannya mendukung.
Istilah liberalisme dan komunisme bukan saja bagi ideologi politik, akan
tetapi juga nama bagi sistem politik. Sama halnya, kapitalisme dan sosialisme
bukan sekadar bagi ideologi ekonomi, melainkan sekaligus juga merupakan
sebutan terhadap sistem ekonominya. Hal ini tidak salah mengingat ideologi
memang mrupakan salah satu unsur sistem.
Sistem ekonomi suatu negara dikatakan bersifat khas, sehingga bisa dibedakan
dari sistem ekonomi yang berlaku atau diterapkan di negara lain, berdasarkan
beberapa sudut tinjauan seperti :
Untuk menghindari persaingan tak sehat dalam pasar barang tertentu yang
sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan membuka prioritas-prioritas
bidang usaha; termasuk prioritas lokasi usaha. Pengendalian dimaksud misalnya
mengumumkan Daftar Negatif Investasi (DNI). Dalam hal pnerimaan imbalan atas
prestasi kerja, juga tidak terdapat kekangan sangat terbuka peluang bagi
pekerja/pemodal untuk mendapatkan imbalan melebihi sekedar kebutuhannya
pemerintah justru mengatur ketentuan upah minimum bagi pekerja, agar
memenuhi standar kebutuhan hidup yang layak.