Anda di halaman 1dari 1

Semua Bermula dari Standar

Dalam desain suatu bangunan, setiap pekerjaan yang dilakukan membutuhkan standar yang baku
agar setiap orang memiliki persepsi yang sama mengenai tata cara, perhitungan, dan hasil dari suatu
pekerjaan. Berbicara mengenai standar, agaknya masih banyak kekeliruan mengenai pemahaman
standar atau instrumen sejenisnya itu.

Dari sisi bahasa dulu. Standardisasi merupakan proses usaha bersama dalam pembentukan standar.
Sementara, standar sendiri adalah aturan yang diberlakukan. Berdasarkan kastanya, kita bisa kenali
badan-badan yang berwenang mengeluarkan standar, seperti Badan Standardisasi Nasional
(BSN), American National Standards Institute (ANSI), Deutsches Institute fur Normung
(DIN), British Standard Instiutute (BSI) dll. Sampai pada dedengkotnya di tingkat internasional
dikenal International Organization for Standardization, lebih dikenal dengan singkatan ISO.

Sebuah standar harus memenuhi syarat:

1. Dapat dipercaya dari segi bentuk, isi dan sumbernya;


2. Dapat dijadikan alat untuk ukur;
3. Realistis, dapat diterima masyarakat dan dapat dilaksanakan;
4. Mudah diperoleh.
Urut-urutan standar dimulai dari yang paling atas adalah sebagai berikut:

1. Standar
2. Rekomendasi
3. Peraturan, Pedoman, Kodeks
4. Panduan, Buku Acuan
Setali tiga uang. Proses rekayasa struktur perlu memenuhi standar-standar yang dipersyaratkan.

Anda mungkin juga menyukai