Anda di halaman 1dari 22

PERCOBAAN 3

EKSPERIMEN FRANCK - HERTZ

LAPORAN PRAKTIKUM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Modern

Yang dibina oleh Bapak Reyza Arief Taqwa M.Pd

Oleh:

Karina Lailatul Permatasari

180322615050

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA

FEBRUARI 2020
PERCOBAAN 3

EKSPERIMEN FRANCK – HERTZ

A. Tujuan Praktikum

Dalam praktikum ini, tujuannya diharapkan mahasiswa dapat


mempelajari tingkat energi diskrit dalam atom, dan menunjukkan tingkat
energi eksitasi pada atom.
B. Teori Dasar

Tahun 1914, Franck dan Hertz melakukan eksperimen untuk


menyelidiki tingkat energy diskrit dalam atom. Elektron yang bertumbukan
dengan atom memberikan sebagian atau seluruh energi kinetiknya untuk
mengeksitasi atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. (Paul Tipler A, 2014)

Mekanisme yang dipilih dalam eksperimen Franck dan Hertz adalah


teori tumbukan atom dengan partikel lain, yaitu dengan menimbulkan lucutan
listrik dalam gas bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik yang
mempercepat elektron dan ion atomic sampai energi kinetiknya cukup untuk
mengeksitasikan atom ketika terjadi tumbukan.

Pada waktu terjadinya tumbukan dengan partikel lain, sebagian energi


kinetik partikel diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi dengan cara ini akan
kembali ke tingkat dasar dalam waktu rata-rata 10−8 s dengan memancarkan
satu atau lebih foton. (Tim Praktikum Fisika Modern, 2020)

Frank dan Hertz  berhasil membuktikan adanya tingkat-tingkat energi


diskrit dalam atom dan tingkat-tingkat energi ini sama dengan yang terdapat
pada spektrum garis (Athur Beise, 2000)

Franck dan Hertz menggunakan alat seperti pada gambar dibawah ini.
Perbedaan potensial kecil V 0 dipasang di antara kisi dan keping
pengumpul, sehingga setiap elektron yang mempunyai energi lebih besar dari
harga minimum tertentu memberi kontribusi (sumbangan) pada arus I yang
melalui amperemeter. Kemampuan elektron untuk melewati grid dan
mencapai anoda dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: potensial pemercepat,
potensial pelawan dan keadaan tumbukan antara molekul-molekul gas dalam
tabung.(Arthur Beise, 1983)

C. Alat dan Bahan


1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu set-up Franck
Hertz yang digunakan untuk menentukan arus dan tegangan pemercepat.
2. Desain

D. Prosedur
Masing-masing anggota kelompok mengambil peran selama
praktikum berlangsung. Pertama-tama adalah mengatur switch power pada
posisi off, switch pada posisi manu, switch pada posisi meter. Kemudian
memeutar semua tombol pada posisi minimu, dengan cara memutar
berlawanan arah dengan perputaran jarum jam.
Selanjutnya menghubungkan input dengan sumber tegangan 220 V,
kemudian atur jarum amperemeter pada posisi nol dengan menggunakan
tombol zero. Kemudian mengatur tombol gain pada posisi garis penunjuk
mengarah ke atas. Lalu putar tombol G2-K searah jarum jam sampai
voltmeter menunjuk kira-kira 30 volt. Memutar tombol pemanas sampai
amperemeter menunjukkan adanya arus dan putar tombol G2-P sampai
menunjukkan adanya pengaruh pada jarum amperemeter. Kemudian mengatur
G1-K dan G2-P sedemikian sehingga bila G2-K diputar ke arah maksimum
amperemeter tidak melebihi batas maksimum.
Kemudian mengatur tombol zero agar menunjuk nol pada saat G2-K
minimum. Dari harga nol perbesar V dengan memutar G2-K sedikit demi
sedikit yang akan diikuti oleh bertambah besarnya arus yang ditunjukkan oleh
jarum amperemeter. Pada posisi harga V tertentu harga I akan turun drastic
kemudian bertambah besar lagi. Cari keadaan penurunan I ini sebanyak 3-4
kali untuk satu proses perubahan V dari harga nol sampai maksimum.
Selanjutnya jika keadaan di atas sudah didapat, meminimumkan
tombol G2-K, kemudian ubah switch pada posisi auto. Kemudian
maksimumkan tombol G2-K, akan terlihat secara otomatis jarum voltmeter
bertambah tetapi jarum amperemeter naik-turun-naik-turun dan seterusnya.
Minimumkan tombol G2-K dan ubah switch pada posisi manu
kembali. Lalu melakukan secara manual pengukuran V dan I dengan memutar
tombol G2-K sedikit demi sedikit. Kemudian melakukan pelaksanaan
berulang kali dengan mengatur tombol G1-K dan G2-P yang berbeda.
E. Lembar Data
Tabel 1

No V (V) I (A) I maks/ I min


1. 2 0
2. 4 4
3. 6 8
4. 8 10
5. 10 12
6. 12 16
7. 14 20
8. 16 26
9. 18 30
10. 20 34
11. 22 34
12. 24 32
13. 26 32 *
14. 28 34
15. 30 38
16. 32 42
17. 34 50
18. 36 58
19. 38 60
20. 40 58 *
21. 42 54
22. 44 52 *
23. 46 54
24. 48 56
25. 50 70
26. 52 80
27. 54 84
28. 56 82 *
29. 58 76
30. 60 74 *
31. 62 70
32. 64 74
33. 66 80
34. 68 88
35. 70 94
36. 72 98
37. 74 100
38. 76 98 *
39. 78 94
40. 80 92 *
41. 82 94
42. 84 98
43. 86 96 *
44. 88 98
45. 90 100
Tabel 2

No V (V) I (A) I maks/ I min


1. 2 0
2. 4 0
3. 6 4
4. 8 8
5. 10 10
6. 12 14
7. 14 16
8. 16 26
9. 18 32
10. 20 36
11. 22 36
12. 24 34 *
13. 26 32 *
14. 28 34
15. 30 36
16. 32 46
17. 34 54
18. 36 60
19. 38 64
20. 40 58 *
21. 42 54 *
22. 44 52 *
23. 46 52 *
24. 48 58
25. 50 64
26. 52 78
27. 54 84
28. 56 86
29. 58 84 *
30. 60 80 *
31. 62 76 *
32. 64 74 *
33. 66 76
34. 68 82
35. 70 86
36. 72 96
37. 74 100
Tabel 3
No V (V) I (A) I maks/ I min
1. 2 4
2. 4 6
3. 6 10
4. 8 12
5. 10 16
6. 12 20
7. 14 24
8. 16 28
9. 18 32
10. 20 34
11. 22 32 *
12. 24 32
13. 26 34
14. 28 38
15. 30 44
16. 32 50
17. 34 54
18. 36 56
19. 38 54 *
20. 40 54
21. 42 56
22. 44 56 *
23. 46 62
24. 48 68
25. 50 74
26. 52 84
27. 54 88
28. 56 82 *
29. 58 82
30. 60 82
31. 62 82
32. 64 86
33. 66 90
34. 68 96
35. 70 100

Keterangan : * = Bereksitasi

F. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk percobaan ini adalah
metode grafik dan juga menggunakan ralat mutlak dan ralat relatif. Adapun
persamaannya adalah :

−hc 2 1 2

S λ= | 2
eV 3 2
2|

- Persamaan untuk menghitung Energi eksitasi


R λ=

λ
x 100 %

E=eV
dengan E : Energi eksitasi (Joule)
e : Muatan elektron 1,602 x 10-19 C
V : Tegangan pemercepat (Volt)
- Persamaan untuk menghitung panjang gelombang

hc
λ=
E
dengan λ : Panjang gelombang (m)
h : Tetapan Plank 6,626 x 10-34 J.s
c : Cepat rambat cahaya 3 x 108 m/s
E : Energi eksitasi (Joule)

1) Titik minimum pertama


a. Tegangan pemercepat
V 1min ( perc 1)+ V 1min ( perc 2 )+V 1min ( perc 3)
V=
3
26+ 26+24
V=
3
V =25,3333V
b. Energi eksitasi

Eeks 1=e V 1

Eeks 1=( 1,602 x 10−19 ) ( 25,3333 )


Eeks 1=40,58 x 10−19
Eeks 1=4,058 x 10−18Joule
c. Panjang gelombang
hc
λ 1=
eV1

( 6,626 x 10−34 ) (3 x 108)


λ 1= −18
4,058 x 10

λ 1=4,9 x 10−8 m

d. Menentukan S λ
2
Sλ=
√|
❑ ∂λ 2
∂v 3
∆v |
2
S λ =❑
√| ∂ hc 2
eV 2 3
∆v
|
2
S λ =❑
√| −hc 2
eV 2 3
∆v
|
2

√|
−34 8
Sλ=
−( 6,626 x 10 ) ( 3 x 10 ) 2

(1,602 x 10−19)(25,3333)2 3
.1
|
2

Sλ=

√|
−39,76 x 10−26
3084,4 x 10−19
.1 |
2

Sλ=

√|
−39,76 x 10−26
3,0844 x 10−16
.1

2
|


S λ = |−12,89 x 10−10|

S λ =❑√ 166,2 x 10−10


S λ =12,89 x 10−10
S λ =1,289 x 10−9
S λ =0,1289 x 10−8

e. Menghitung ralat

Ralat Relatif = x 100 %
λ
0,1289 x 10−8
¿ x 100 %
4,9 x 10−8
¿ 0,0263 x 100 %
¿ 2,63 % ( 3 AP )
Jadi, panjang gelombang dititik pertama adalah ( 4,90 ± 0,13 ) 10−8m dengan
ralat relatif sebesar 2,63 % (3AP).

2) Titik Minimum Kedua


a. Tegangan pemercepat
V 2min ( perc 1) +V 2 min ( perc 2 )+V 2min ( perc 3)
V=
3
44+ 44+ 40
V=
3
V =42,66 V

b. Energi eksitasi

Eeks 1=e V 2

Eeks 1=( 1,602 x 10−19 ) ( 42,66 )


Eeks 1=68,34 x 10−19
Eeks 1=6,834 x 10−18Joule
c. Panjang gelombang
hc
λ 2=
eV2

( 6,626 x 10−34 ) (3 x 108)


λ 2= −18
6,834 x 10
λ 2=6,9 x 10−8 m

d. Menentukan S λ
2
S λ =❑
√| ∂λ 2
∂v 3
∆v |
2
Sλ=
√|
❑ ∂ hc 2
eV 2 3
∆v
|
2
Sλ=
√|
−hc 2

eV 2 3
∆v
|
2

Sλ=
√|
−( 6,626 x 10−34 ) ( 3 x 108 ) 2

(1,602 x 10−19)( 42,66)2 3


2
.1
|
Sλ=

√| −39,76 x 10−26
8746,3 x 10−19
.1 |
2

Sλ=

√|
−39,76 x 10−26
8,7463 x 10−16
.1

−10 2
|


S λ = |−4,55 x 10 |
S λ =4,55 x 10−10
S λ =0,455 x 10−8

e. Menghitung ralat

Ralat Relatif = x 100 %
λ
0,455 x 10−8
¿ x 100 %=6,59 % ( 3 AP )
6,9 x 10−8
Jadi, panjang gelombang dititik pertama adalah ( 6,90 ± 0,46 ) 10−8m dengan ralat
relatif sebesar 6,59 % (3AP).

3) Titik Minimum Ketiga


a. Tegangan pemercepat
V 2min ( perc 1) +V 2 min ( perc 2 )+V 2min ( perc 3)
V=
3
70+70+70
V=
3
V =70 V
b. Energi eksitasi

Eeks 3=e V 3

Eeks 3=( 1,602 x 10−19) ( 70 )


Eeks 1=112,14 x 10−19
Eeks 3=11,214 x 10−18 Joule
c. Panjang gelombang
hc
λ 3=
eV2

( 6,626 x 10−34 ) (3 x 108)


λ 3= −18
11,214 x 10
λ 3=1,773 x 10−8 m

d. Menentukan S λ
2
S λ =❑
√| ∂λ 2
∂v 3
∆v

2
|
Sλ=
√|
❑ ∂ hc 2
eV 2 3
∆v
|
2
Sλ= ❑

√|
−hc 2
eV 2 3
∆v
|
2

√|
−34 8
Sλ=
−( 6,626 x 10 ) ( 3 x 10 ) 2

(1,602 x 10−19 )(70)2 3


.1
|
2

Sλ=

√| −39,76 x 10−26
23549,4 x 10−19
.1 |
2

Sλ=

√| −39,76 x 10−26
23,5494 x 10−16
.1

2
|


S λ = |−1,688 x 10−10|

S λ =1,688 x 10−10
S λ =0,01688 x 10−8
e. Menghitung ralat

Ralat Relatif = x 100 %
λ
0,01688 x 10−8
¿ x 100 %
1,773 x 10−8
¿ 0,9537 % (4 AP )

Jadi, panjang gelombang dititik pertama adalah ( 1,773 ±0,017 ) 10−8m dengan ralat
relatif sebesar 0,9537 % (3AP).

Berdasarkan data pengamatan yang telah diperoleh pada percobaan 1-3,


didapatkan grafik hubungan I dan V sebagai berikut :

Percobaan 1
Hubungan antara V dan I
120

100

80
I (Ampere)

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
V (Volt)
Percobaan 2
Hubungan antara V dan I
120

100

80
I (Ampere)

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
V (Volt)

Percobaan 3
Hubungan antara V dan I
120

100

80
I (Ampere)

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
V (Volt)

G. Pembahasan
Pada praktikum Eksperimen Franck Hertz ini hasil yang diperoleh dari
praktikum ini berupa data kuantitatif yang menunjukkan pada percobaan
dengan memvariasi tegangan akan menunjukkan adanya arus. Grafik yang
didapatkan menunjukkan hubungan tegangan dan arus sesuai dengan grafik
percobaan Eksperimen Franck Hertz yaitu arus akan naik pada saat
tegangannya dinaikkan, tetapi pada titik tertentu arus mengalami penurunan.
Penyebab penurunan arus yakni ketika atom berada dalam suatu keadaan
tereksitasi ke tingkat energi di atas tingkat dasar, maka atom akan
memancarkan radiasi. Dalam eksperimen ini adanya teori tumbukan atom
dengan partikel lain, yaitu dengan menimbulkan lucutan listrik dalam gas
bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik yang mempercepat electron
dan ion atomik sampai energi kinetiknya cukup untuk mengeksitasikan atom.
H. Tugas
1. Gambarkan grafik hubungan V terhadap i.
Jawab :

Percobaan 1
Hubungan antara V dan I
120

100

80
I (Ampere)

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
V (Volt)
Percobaan 2
Hubungan antara V dan I
120

100

80
I (Ampere)

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
V (Volt)

Percobaan 3
Hubungan antara V dan I
120

100

80
I (Ampere)

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120
V (Volt)

2. Tentukan besarnya tegangan terjadinya eksitasi (penurunan I secara


drastis), energi eksitasi dan panjang gelombang yang dihasilkan.
Jawab :
Sudah terlampir di analisis data yang bertanda bintang (*).
3. Jelaskan secara fisis sehingga dapat terjadi grafik hubungan i-v seperti
yang ditunjukkan pada percobaan Franck Hertz diatas.
Jawab :

Berdasarkan percobaan ini, keadaan grafik hubungan V dan I


adalah arus akan naik pada saat tegangannya dinaikkan, tetapi pada titik
tertentu arus mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena atom
tereksitasi ke tingkat energi di atas tingkat dasar, sehingga dapat
menyebabkan atom memancarkan radiasi.
Elektron-elektron yang dipanasi dengan filamen (H) bergerak dari
Katoda ke Anoda, dalam perjalanannya elektron-elektron tersebut
melewati kisi dalam tabung hampa. Teori dalam eksperimen Franck dan
Hertz adalah atom akan bertumbukan dengan partikel lain, dengan
menimbulkan lucutan listrik yang mempercepat elektron dan ion atomik
sampai energi kinetiknya cukup untuk mengeksitasikan atom. Pada suatu
keadaan tertentu energi yang diberikan oleh elektron-elektron tersebut
akan sama dengan energi yang dibutuhkan oleh elektron-elektron untuk
menaikkan atom ke tingkat eksitasi terendahnya, maka atom kembali
bereksitasi pada tingkat energi berikutnya. Perbedaan potensial kecil V 0
dipasang di antara kisi dan keeping pengumpul, sehingga setiap elektron
yang mempunyai energi lebih besar dari harga minimum tertentu memberi
kontribusi (sumbangan) pada arus I yang melalui amperemeter.
4. Sebutkan model-model atom yang saudara ketahui dan sebutkan pula
kelemahan-kelamahannya
Jawab :
1. Model Atom Dalton (1766-1844) : Atom adalah partikel terkecil yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi dan jika jumlahnya dua atau lebih, maka
akan membentuk unsur
Kelemahan : Dalam perkembangan atom, ternyata atom terdiri
dalam suatu struktur tertentu yang tidak dapat dijelaskan oleh Dalton
yakni tentang kelistrikan
2. Model Atom Thomson (1859-1940) : atom merupakan bola yang
bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif.
Kelemahan :
- Tidak mampu menerangkan penyerapan elektron pada frekuensi yang
sama.
- Hamburan partikel alfa yang ditembakkan pada atom dengan sudut
hambur yang besar bahkan mampu membalikkan partikel tersebut
yang menunjukkan bahwa muatan positif tidak tersebar merata
melainkan berkonsentrasi pada sebuah inti yang kecil pada pusat
atom.
3. Model Atom Rutherford : Atom terdiri dari inti atom dan elektron.
Massa dan muatan positifnya terpusat pada inti atom, sedangkan
elektron beredar mengelilingi inti pada kulitnya.

Kelemahan : Tidak bisa menjelaskan kemantapan atom, jika


elektron mengorbit berputar mengelilingi inti, maka elektron harus
terus menerus meradiasikan energinya. Dikarenakan energi pada atom
berkurang yang diikuti oleh jari-jari maka akhirnya jatuh pada inti.

4. Model Atom Bohr : Penyempuraan dari model atom Rutherford


dengan dua postulat yaitu :
- Elektron mengelilingi inti melalui lintasan yang tetap (stationer) dan
tidak mengurangi yang dimiliki oleh elektron dengan momentum

nh
Mvr=
sudut 2π .
- Elektron akan mengalami perubahan energi jika terjadi perpindahan
elektron pada lintasan lain dengan menyerap energi hν jika pindah ke
lintasan yang lebih tinggi dan memancarkan energi hν jika pindah ke
lintasan yang lebih rendah.
Kelemahan :
- Hanya sesuai untuk atom-atom berelektron tunggal atau disebut atom
Hidrogenitik yaitu He+, Li2+, Be2+ dan lainnya. Namun tidak untuk
atom berelektron 2 atau lebih.
- Tidak dapat menjelaskan spektrum atomik yang terdiri dari banyak
garis spektrum.
- Tidak dapat menghitung intensitas garis spectrum
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa arus tereksitasi dengan penurunan arus dan atom berada ke tingkat
energi di atas tingkat dasar, sehingga atom akan memancarkan radiasi. Maka
atom yang tereksitasi dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar dalam
waktu rata-rata 10−8 s dengan memancarkan satu atau lebih atom.
Grafik hubungan antara arus dan tegangan membuktikan bahwa ada
tingkat energi yang terdapat pada puncak grafik tersebut.
J. Daftar Rujukan
Tim Praktikum Fisika Modern. 2016 .Modul Praktikum Fisika Modern.
Malang : FMIPA Universitas Negeri Malang.
Beise, Arthur.2000. Fisika Modern. Jakarta:Erlangga.
Beise, Arthur.1983.Concept of Modern Physics two edition.New
York:McGraw-Hill
Tripler,Paul A.2001.Fisika untuk Sains dan Teknik.Jakarta:Erlangga
Halliday, David.2005.Fisika Dasar.PT Gelora Aksara Pratama
Plagiarism Checker X Originality
Report
Similarity Found: 17%

Date: Kamis, Februari 20, 2020


Statistics: 461 words Plagiarized / 2750 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.

PERCOBAAN 3 EKSPERIMEN FRANCK - HERTZ LAPORAN PRAKTIKUM Untuk


Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Modern Yang dibina oleh Bapak Reyza
Arief Taqwa M.Pd Oleh: Karina Lailatul Permatasari 180322615050
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA FEBRUARI 2020
PERCOBAAN 3 EKSPERIMEN FRANCK – HERTZ Tujuan Praktikum Dalam
praktikum ini, tujuannya diharapkan mahasiswa dapat mempelajari tingkat
energi diskrit dalam atom, dan menunjukkan tingkat energi eksitasi pada
atom. Teori Dasar Tahun 1914, Franck dan Hertz melakukan eksperimen
untuk menyelidiki tingkat energy diskrit dalam atom.

Elektron yang bertumbukan dengan atom memberikan sebagian atau


seluruh energi kinetiknya untuk mengeksitasi atom ke tingkat energi
yang lebih tinggi. (Paul Tipler A, 2014) Mekanisme yang dipilih dalam
eksperimen Franck dan Hertz adalah teori tumbukan atom dengan
partikel lain, yaitu dengan menimbulkan lucutan listrik dalam gas
bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik yang mempercepat
elektron dan ion atomic sampai energi kinetiknya cukup untuk

Anda mungkin juga menyukai