Anda di halaman 1dari 5

1.

Karya Ilmiah Populer


Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa
yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca dan
disajikan ke hadapan massa secara popular pada media-media massa cetak (majalah,
koran, tabloid).

2. Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah


a. Memilih topik dan tema.
Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih
dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Sementara itu, tema diartikan sebagai
pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang
memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah : Isu-isu yang masih
hangat, peristiwa-peristiwa nasional atau internasional, sesuatu (benda, karya, orang, dan
lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain,
pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot.
b. Mengumpulkan bahan.
Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Pemilihan bahan
yang relevan bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta
menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk
memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.
c. Survei lapangan.
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah
dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik
acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
d. Membangun bibliografi.
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau
pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut
aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui
adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
e. Menyusun hipotesis.
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek
penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda
mengamati obyek penelitian.
f. Menyusun rancangan penelitian.
Menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis
karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.

g. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan.


Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan
terkait penelitian yang dilakukan. Penulis lakukan percobaan yang signifikan dengan
obyek penelitian
h. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data.
Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan,
maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek percobaan yang dilakukan
tersebut.
i. Menganalisis dan menginterpretasikan data.
Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan.
Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari
pengamatan dan pengumpulan data.
j. Merumuskan kesimpulan dan teori.
Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama
percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data.
k. Tahap evaluasi.
Tahap evaluasi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun
memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Hal yang harus
menjadi perhatian diantaranya yaitu isi artikel, sistematika penyajian dan bahasa yang
digunakan.

3. Pendekatan Empiris dan Pendekatan Rasional

 Pendekatan empiris.

Pendekatan empiris merupakan pendekatan yang digunakan untuk memperoleh ilmu


pengetahuan yang dihasilkan dari pengamatan terhadap fenomen yang terjadi atau
eksternal proses.

 Pendekatan rasional.

Pendekatan rasional adalah suatu cara untuk mencari tahu pengetahuan yang baru dengan
anggapan bahwa segala sesuatu yang ingin diketahui itu ada di dalam pikiran manusia
(internal wisdom).
4. Membedakan Bahasa Karya Ilmiah dengan Bahasa Karya Non Ilmiah

 Bahasa dalam karya ilmiah

a. Baku, Untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada EYD dan pedoman pembentukan
istilah.

b. Kuantitatif, keterangan yang ada pada kalimat dapat diukur secara pasti.
c. Tepat, ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang di maksudkan oleh pemutus
atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.
d. Denotatif, kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti yang sesungguhnya dan
tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.
e. Jelas, maksudnya adalah mengetahui bagian-bagian mana saja yang merupakan subjek,
predikat, objek, keterangan dan setiap kalimat memenuhi kaidah bahasa.
f. Runtun, ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan tingkatannya.
g. Cendekia, bahasa Indonesia mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir
logis secara jelasdan tepat.
h. Format dan Obyektif, komunikasi ilmiah melalui teks ilmiah merupakan komunikasi
formal,oleh karena itu dalam penulisan dan penyampaiannya harus obyektif.
i. Lugas dan Jelas, bahasa Indonesia keilmuan digunakan untuk menyampaikan gagasan
ilmiah secara jelas dan tepat.

 Bahasa dalam karya non ilmiah

a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi.


b. Fakta yang disimpulkan subyektif.
c. bersifat persuasif.
d. tidak memuat hipotesis.
e. Gaya bahasa konotatif dan populer.
f. bersifat imajinatif.
g. situasi didramatisir.
h. tanpa dukungan bukti.
i. penyajian dibarengi dengan sejarah.

5. Perbedaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


a. Desain Penelitian
• Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat
berkembang selama proses penelitian berlangsung.
• Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian
kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
b. Analisis Data
• Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
• Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
c. Istilah Subjek Penelitian
• Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
• Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
d. Cara Memandang Fakta
• Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang "Fakta/Kebenaran" tergantung pada cara
peneliti menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks yang
tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian
kuantitatif berangkat dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang
dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan teori yang sudah
ada.
• Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran" berada pada objek
penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang
ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju
data.
e. Pengumpulan Data
• Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur
oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data
sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak
terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam
peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
• Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian
instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian
dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang
terlibat.
f. Representasi Data
• Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah
fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil
penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah
terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan.
g. Implikasi Hasil Riset
• Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-
situasi tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam
setting berbeda.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara umum
(generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.
h. Macam Metode
• Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
• Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
i. Tujuan Penelitian
• Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,
mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
• Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan
generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
j. Jenis Data
• Kualitatif: Deskriptif dan eksploratif
• Kuantitatif: Numerik dan statistik

Anda mungkin juga menyukai