Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MINAT BELAJAR PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS X SMAN 3 KETAPANG

M. DWI RAMADHIANTO
Universitas Muhammadiyah Pontianak
201220045@unmuhpnk.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat belajar pelajaran teknologi informasi dan
komunikasi siswa kelas X SMAN 3 Ketapang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desktiptif dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan angket.
Penelitian ini dilakukan di tempat kediaman siswa masing-masing karena terjadinya pandemi
covid-19. Sampel pada penelitian ini adalah 20 orang siswa kelas X SMAN 3 Ketapang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sangat sedikit siswa yang menykai pelajaran teknologi informasi .
Artinya disini terlihat bahwa banyak siswa yang tidak minat dengan pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi sangat tinggi.

Kata kunci : minat belajar siswa, pelajaran teknologi informasi dan komunikasi

PENDAHULUAN

Teknologi informasi dan komunikasi terbagi atas dua aspek yaitu, teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi adalah segala hal yang berkaitan dengan
proses,penggunaan sebagai alat bantu,manipulasi dan pengelolaan informasi. Sementara itu,
teknologi komunikasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya. Maka dari itu,
teknologi informasi dan teknologi komunikasi merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan
mengandung pengertian yang luas tentang segala kegiatan yang berkaitan dengan pemrosesan,
manipulasi, pengolahan dan transfer/pemindahan informasi antarmedia.
Pelajaran teknologi informasi dan komunikasi mungkin kurang diketahui dan sedikit asing
karena pelajaran ini belum pernah diajarkan sewaktu SD dan pelajaran ini juga terlihat baru karena
sistem pelajarannya juga menggunakan alat bantu seperti, laptop, komputer dan lain lain. Harus
disadari bahwa perkembengan teknologi informasi dan komunikasi sangat cepat terutama pada era
globalisasi saat ini, banyak siswa yang sudah mengenal teknologi informasi dan komunikasi oleh
karena itu penelitian ini terfokus mengetahui seberapa besar minat siswa kelas x dalam mengikuti
pelajaran TIK di pengaruhi perkembangan teknologi.

Setiap siswa mempunyai prilaku yang unik yaitu ,masing-masing mempunyai persepsi yang
berbeda seperti motivasi, sikap, maupun kepribadian. Siswa menghadapi pengalaman yang berbeda
melalui pengalamannya, belajar matapelajaran teknologi informasi dan komunikasi siswa kelas x
untuk mengikuti perkembangan dan bagaimana minat pelajaran teknologi informasi dan komunkasi
terhadap siswa. Analisis Minat Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas
X SMAN 3 Ketapang.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah payung besar terminologi yang mencakup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek
yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi meliputi segala hal
yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak
terpisahkan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan
yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antarmedia.
Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras
maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan
kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad
ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Dampak Positif  
Informasi juga bermanfaat untuk pendidikan (Suripto dkk, 2014: 3), antara lain:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Seperti jaringan Internet, lab. komputer sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu
guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu
terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi
pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga
sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa
tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita
kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun
dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan
guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data
yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya
perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan
waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan
media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai
program yang telah di installkan.
5. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang
pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu;
Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah
soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan
secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam
waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu: 1) Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik. 2)
Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks. 3) Mempercepat proses yang lama. 4)
Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi. 5) Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar
jangkauan.
Dampak Negatif  
Di samping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul
dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan,
(Sudibyo, 2011:182) antara lain:
1. E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru danmengakibatkan guru jadi
tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual karena system
pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri. Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin
peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia
khususnya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaiu sebagai
makhluk sosial akan tergerus.
2. Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar
memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak
baik, seperti pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-relational addictionialah
keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat
roomdan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam
dunia nyata.
3. Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang tidak habis-
habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk
mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang
kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk
melayani kecanduan tersebut.
4. Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebihan. Hal
ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal
yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet) mereka secara tidak langsung telah masuk
di dalam dunia yang over free, maka sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi
benteng atau filter dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya
ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah
norma agama sebagai landasan hidup.
5. Tindakankriminal(Cyber Crime).Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat terjadi, misalnya
pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya
dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan media internet.

6. Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik bagi pelajar/siswa/mahasiswa
maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat misalnya pada system pembelajaran yang
bersifat virtual maupun e-learning. Di mana system pembelajaran yang tidak saling bertemu antara
peserta didik dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem
pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal (Asmani, 2011: 149).
METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di daerah ketapang,Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dengan


cara mewawancarai siswa satu persatu di kediaman mereka dengan menerapakan protokol
kesehatan dan tidak dilakukan di sekolah karena sedang terjadi pandemi covid-19 . Waktu
penelitian selama dua minggu, dimulai pada tanggal 13 Desember 2020 s.d. 27 Desember 2020.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang digunakan untuk
memperoleh fakta tentang permasalahan yang timbul. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
Kelas X SMAN 3 Ketapang tahun ajaran 2019/2020. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20
orang siswa Kelas X SMAN 3 Ketapang.

HASIL

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi yang telah diisi oleh sampel penelitian.
Hasil penelitian terhadap minat siswa belajar pelajaran teknologi informasi dan komunikasi dengan
sampel 20 orang siswa diantaranya banyak yang tidak menyukai pelajaran teknologi informasi dan
komunikasi dari 20 orang hanya 5 orang yang menyukai pelajaran 5 orang bimbang antara suka dan
tidak suka dan 10 orang lainnya tidak menyukai pelajaran teknologi informasi dan komunikasi .
Peneliti telah melakukan survei dengan hasil bahwa banyak yang tidak menyukai pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi, faktor yang membuat siswa tidak suka dengan pelajaran
tersebut diantaranya guru yang kurang interaktif dengan siswa,siswa sulit memahami materi yang di
berikan,siswa juga tidak paham dengan sistem pengoprasian dan siswa juga sulit dalam menghapal
ikon pada menu-menu yang ada di komputer.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa siswa Kelas X SMAN 3 Ketapang banyak
yang tidak menyukai pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. TIK merupakan salah satu
kekuatan pendorong dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas tinggi. TIK dapat
meningkatkan mutu pengajaran, pembelajaran dan manajemen di sekolah dan sehingga membantu
meningkatkan standar (Livingstone, 2012). Saat ini, seiring dengan perkembangan dan
kemajuannys, TIK mampu memberikan solusi dan layanan baru untuk kegiatan pendidikan. TIK
dapat menawarkan alat baru untuk meningkatkan pengetahuan. Penggunaan TIK dalam pendidikan
telah meningkatkan minat peserta didik. Meskipun alat TIK semakin populer, banyak guru masih
memiliki tantangan untuk mengintegrasikan alat TIK dalam kegiatan pembelajaran (Nikolopoulou
dan Gialamas, 2016). Dari sisi siswa pelajaran teknologi informasi dan komunikasi adalah pelajaran
yang tidak asik membuat siswa jadi kurang minat belajar.
Analisis hasil wawancara terhadap beberapa siswa terkait matapelajaran teknologi informasi
dan kamunikasi di bawah ini adalah percakapan dengan narasumber:

A. Analisis hasil wawancara narasumber pertama

Penanya :Apakah anda menyukai pelajaran teknologi informasi dankomunikasi (TIK)?

Jawab :Saya tidak suka dengan pelajaran tik.

Penanya :Kenapa anda tidak suka dengan palajaran TIK?

Jawab :Karena pelajaran TIK di sekolah saya tidak menyenangkan, guru yang
mengajar terlalu tegang dan monoton sehingga pelajaran terasa
membosankan, padahal waktu SMP saya sangat menyukai pelajaran tik
karena mode belajar sangat bervariasi tidak monoton. Jadi saat ulangan tik
saya bisa mengerjakan dengan lancar

Penanya :Jadi alasan yang membuat anda tidak suka karena guru yang terlalu
monoton?

Jawab :Iya karena itu saya tidak suka

Dari hasil wawancara narasumber pertama tidak menyukai pelajaran teknologi


informasi dan komunikasi karena guru yang terlalu monoton memberi penjelasan.

B. Analisis hasil wawancara narasumber kedua

Penanya :Apakah anda menyukai pelajaran teknologi informasi dankomunikasi (TIK)?

Jawab :Saya sangat senang dengan pelajaran TIK.

Penanya :Kenapa anda sangat senang dengan palajaran TIK?

Jawab :Karne berhubungan dengan komputer terutama internet penghubung antar


individu yg mudah di pahami,Bise membuka internet pas pelajaran contoh
nye youtube dan banyak lagi hal yang bisa saya lakukan dengan
menggunakan komputer.

Penanya :Jadi alasan anda menykai pelajaran TIK karena bisa melakukan banyak hal
dengan menggunakan komputer?

Jawab :Iya mungkin karena itu saya sangat suka dengan pelajaran TIK.

Dari hasil wawancara narasumber kedua sangat menyukai pelajaran teknologi


informasi dan komunikasi karena dia bisa menggunakan atau mengoprasikan sistem yang
ada di komputer.
C. Analisis hasil wawancara narasumber ketiga

Penanya :Apakah anda menyukai pelajaran teknologi informasi dankomunikasi (TIK)?

Jawab :Saya juga bingung antara suka dan tidak suka dengan pelajaran TIK.

Penanya :Maksudnya gimana apakah anda bisa jelaskan?

Jawab :Jadi gini menurut saya disaat penjelasan materi pelajaran TIK kurang
asik,membosankan dan juga kurang menarik sedangkan saat melakukan
praktik itu adalah hal yang sangat menarik dan membuat saya sangat senang
apabila sudah praktik TIK.

Penanya :Jadi anda setengah-setengah antara minat dengan tidak minat pelajaran TIK?

Jawab :Bisa dibilang begitu.

Dari hasil wawancara penelitian narasumber ketiga dia antara menyukai dan tidak
menyuikai pelajaran teknologi informasi dan komunikasi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, serta analisis dari hasil wawancara yang di
lakukan dapat disimpulkan bahwa minat belajar pelajaran teknologi informasi dan komunikasi
siswa kelas X SMAN 3 Ketapang sangat kurang minat,banyak alasan yang menjadi kenapa siswa
tidak minat pelajaran TIK antara lain guru yang monoton,sulitnya siswa memahami pelajaran
materinya,tidak sesuai dengan basic atau minat siswa. Faktor penyebab kurangnya minat belajar
siswa terhadap pelajaran teknologi informasi dan komunikasi terbagi dua di antaranya faktor
internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri sendiri diantaranya
siswa tidak memliki minat dengan pelajaran teknologi informasi dan komunikasi sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar atau bisa di bilang faktor dari luar diri seseorang
diantaranya guru yang monoton kurang interaktif dengan siswa kelas yang tidak kondusif sehingga
dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press.

Livingstone, S. 2012, “Critical reflections on the benefits of ICT in education”, Oxford Review of
Education, 38(1),9 – 24

Nikolopoulou, K. and Gialamas, V. 2016, “Barriers to ICT use in high schools: Greek teachers’
perceptions”, Journal of Computers in Education,3(1),59 – 75
Sudibyo, Lies. 2011. “Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di
Indonesia”.Jurnal Widiyatama Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. 20,(2)
175 – 185.

Suripto, Fatmasari R., dan Purwantiningsih. “Penggunan Teknologi Informasi dan


Komunikasi dan Dampaknya Dalam Dunia Pendidikan”. Makalah disajikan dalam
seminar Citizen Journalism dan Keterbukaan Informasi Publik untuk Semua, Jakarta, 16
April 2014.

Anda mungkin juga menyukai