Anda di halaman 1dari 15

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SAINTEK

PCS : Azis Syahbudin Sani


Paket : 17
NO SOAL PEMBAHASAN TINGKAT Bab/
SOAL Materi
1 Diketahui 𝑃 sukubanyak monik (sukubanyak yang Misal sukubanyak-nya berbentuk 𝑃(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑎𝑥 2 + HOTS Sistem
koefisien derajat tertingginya 1) dengan derajat 3. 𝑏𝑥 + 𝑐 Persamaan
Jika 𝑃(0) = 1, 𝑃(2) = 12, 𝑃(−2) = 2, jumlah Dari soal,
semua koefisien 𝑃 adalah.... 𝑃(0) = 03 + 𝑎02 + 𝑏0 + 𝑐 = 1
A. 2 𝑃(2) = 23 + 𝑎22 + 𝑏2 + 𝑐 = 12
B. 1 𝑃(−2) = (−2)3 + 𝑎(−2)2 + 𝑏(−2) + 𝑐 = 2
C. 0
D. -1 →𝑐=1
E. -2 → 4𝑎 + 2𝑏 + 𝑐 = 12 − 8 = 4
→ 4𝑎 − 2𝑏 + 𝑐 = 2 − (−2)3 = 10
Jumlahkan dua persamaan terakhir,
12 3
8𝑎 + 2𝑐 = 14 → 8𝑎 = 14 − 2 = 12 → 𝑎 = =
8 2

Maka dari persamaan pertama :


3 3
2𝑏 = 4 − 𝑐 − 4𝑎 = 4 − 1 − 4 ⋅ = −3 → 𝑏 = −
2 2

3 3
Jumlah semua koefisien 𝑃 adalah 1 + − + 1 = 2
2 2
Jawaban: A
2 Dua suku pertama sebuah barisan geometri adalah Rasio antar dua suku berurutan: 2√3 = − √12 = −√6 Sedang Barisan
−√2 √2
−√2, 2√3. Jumlah enam suku pertama barisan ini Jumlah enam suku pertama barisan ini adalah
adalah.... 6
𝑢1 (𝑟 6 − 1) (−√2) ((−√6) − 1) √2
= = 215
A. 215
√2 𝑟−1 −√6 − 1 √6 + 1
√6+1 Jawaban: A
√2
B. −215
√6+1
√2
C. 215 6−1

√2
D. −215 6−1

√2
E. −215 − 6+1

3 Barisan Fibonacci 𝐹𝑛 adalah sebuah barisan yang Dari persamaan di soal, Sedang Barisan
memenuhi 𝐹𝑛 = 𝐹𝑛−1 + 𝐹𝑛−2 untuk semua 𝑛 ≥ 3. 𝐹3 = 𝐹1 + 𝐹2 = 1 + 1 = 2
Diketahui 𝐹1 = 𝐹2 = 1. Maka 𝐹12 = …. 𝐹4 = 𝐹2 + 𝐹3 = 1 + 2 = 3
A. 1 𝐹5 = 𝐹3 + 𝐹4 = 2 + 3 = 5
B. 55 𝐹6 = 𝐹4 + 𝐹5 = 3 + 5 = 8
C. 89 𝐹7 = 5 + 8 = 13
D. 144 𝐹8 = 8 + 13 = 21
E. 233 𝐹9 = 13 + 21 = 34
𝐹10 = 21 + 34 = 55
𝐹11 = 34 + 55 = 89
𝐹12 = 55 + 89 = 144

Jawaban: D
𝜋 𝜋 𝜋 𝜋
4 Misal 4 < 𝜃 < 2 , dan diketahui Diketahui bahwa < 𝜃 < 2 , sehingga dapat HOTS Trigonometri
4
𝑡1 = (tan 𝜃)tan 𝜃 disimpulkan bahwa sin 𝜃 > cos 𝜃. Berarti cot 𝜃 =
cos 𝜃 sin 𝜃
𝑡2 = (tan 𝜃)cot 𝜃 < sin 𝜃 = 1, karena sin 𝜃 > 0 dan cos 𝜃 > 0,
sin 𝜃
𝑡3 = (cot 𝜃)tan 𝜃 dapat disimpulkan bahwa 0 < cot 𝜃 < 1. Dan
𝑡4 = (cot 𝜃)cot 𝜃 karena sin 𝜃 > cos 𝜃, kita tahu bahwa
Maka pernyataan berikut yang bernilai benar sin 𝜃 cos 𝜃
tan 𝜃 = cos 𝜃 > cos 𝜃 = 1 ⇔ tan 𝜃 > 1.
adalah….
A. 𝑡1 < 𝑡2 < 𝑡3 < 𝑡4 Tinjau 𝑡1 = (tan 𝜃)tan 𝜃 dan 𝑡2 = (tan 𝜃)cot 𝜃 ,
B. 𝑡2 < 𝑡1 < 𝑡3 < 𝑡4 karena tan 𝜃 > 1, dan tan 𝜃 > 1 > cot 𝜃, maka
C. 𝑡2 < 𝑡1 < 𝑡4 < 𝑡3 𝑡1 > 𝑡2 .
D. 𝑡3 < 𝑡4 < 𝑡2 < 𝑡1
E. 𝑡4 < 𝑡3 < 𝑡2 < 𝑡1 Kemudian karena cot 𝜃 < 1, maka pastilah 𝑡2 > 𝑡3
dan 𝑡2 > 𝑡4 . Sekarang tinjau 𝑡3 = (cot 𝜃)tan 𝜃 , dan
𝑡4 = (cot 𝜃)cot 𝜃 , karena cot 𝜃 < 1 dan tan 𝜃 >
cot 𝜃, maka 𝑡3 < 𝑡4 . Sehingga dapat disimpulkan
bahwa 𝑡3 < 𝑡4 < 𝑡2 < 𝑡1 .
Jawaban : D
5 Pada segitiga 𝐴𝐵𝐶, jika berlaku Kuadratkan masing-masing persamaan didapat HOTS Trigonometri
−4 sin 𝐴 + 15 cos 𝐵 = 9 −4 sin 𝐴 + 15 cos 𝐵 = 9
15 sin 𝐵 − 4 cos 𝐴 = 10 ⇔ 16 sin 𝐴 + 225 cos 2 𝐵 − 120 sin 𝐴 cos 𝐵 = 81
2

Maka besar sudut 𝐶 adalah…. Dan


𝜋 3𝜋
A. atau 15 sin 𝐵 − 4 cos 𝐴 = 10
4 4
𝜋 2𝜋 ⇔ 225 sin2 𝐵 + 16 cos2 𝐴 − 120 sin 𝐵 cos 𝐴
B. atau
3 3 = 100
𝜋 5𝜋
C. atau Jumlahkan kedua persamaan, didapat
6 6
D.
𝜋
atau
4𝜋 16(sin2 𝐴 + cos2 𝐴) + 225(sin2 𝐵 + cos 2 𝐵)
5 5
𝜋 7𝜋 −120(sin 𝐴 cos 𝐵 + sin 𝐵 cos 𝐴) = 181
E. atau ⇔ 16 + 225 − 120 sin(𝐴 + 𝐵) = 181
8 8
⇔ −120 sin(𝐴 + 𝐵) = 181 − 241 = −60
1
⇔ sin(𝐴 + 𝐵) =
2
Karena 𝐴𝐵𝐶 segitiga, sifat 𝐶 = 𝜋 − (𝐴 + 𝐵)
berlaku.
Sehingga
1
sin 𝐶 = sin(𝜋 − (𝐴 + 𝐵)) = sin(𝐴 + 𝐵) =
2
𝜋 5𝜋
Maka 𝐶 = 6 atau 6 .
Jawaban: C
6 Banyaknya pasangan (𝑥, 𝑦) dengan 𝑥, 𝑦 bulat Untuk menyelesaikan pertidaksmaan ini, dibagi HOTS Pertidaksama
yang memenuhi |𝑥| + |𝑦| < 5 adalah…. beberapa kasus: an Nilai
A. 40 Mutlak
B. 41 Kasus 𝒙 = 𝟎
C. 42 Pada kasus ini, bilangan bulat 𝑦 yang memenuhi
D. 60 adalah
E. 61 |𝑦| < 5 ⇔ −5 < 𝑦 < 5
yaitu {−4, −3, −2, −1,0,1,2,3,4}. Sehingga pada
kasus 𝑥 = 0 terdapat 9 pasangan (𝑥, 𝑦) yang
memenuhi.
Kasus 𝒚 = 𝟎
Didapat pertidaksamaan |𝑥| < 5, sehingga 𝑥 yang
memenuhi adalah {−4, −3, −2, −1,0,1,2,3,4}.
Tetapi karena pasangan (0,0) sudah terhitung
sebelumnya, pada kasus ini kita memiliki 9 − 1 = 8
pasangan.
Kasus 𝒙 > 𝟎 dan 𝒚 > 𝟎
Kita memiliki pertidaksamaan 𝑥 + 𝑦 < 5
Jika 𝑥 = 1, maka nilai 𝑦 yang memenuhi adalah
{1,2,3}.
Jika 𝑥 = 2, maka nilai 𝑦 yang memenuhi adalah
{1,2}.
Jika 𝑥 = 3, maka nilai 𝑦 yang memenuhi adalah {1}.
Terdapat 3 + 2 + 1 = 6 pasangan.
Kasus 𝒙 < 𝟎 dan 𝒚 < 𝟎
Kita memiliki pertidaksamaan −𝑦 − 𝑥 < 5
Jika 𝑥 = −1, maka nilai 𝑦 yang memenuhi adalah
{−1, −2, −3}.
Jika 𝑥 = −2, maka nilai 𝑦 yang memenuhi adalah
{−1, −2}.
Jika 𝑥 = −3, maka nilai 𝑦 yang memenuhi adalah
{−1}
Kita memiliki 3 + 2 + 1 = 6 pasangan.
Dapat dihitung pada kasus 𝑥 < 0 dan 𝑦 > 0, juga
kasus 𝑥 > 0 dan 𝑦 < 0 juga memiliki 6 pasangan,
sehingga banyaknya pasangan bilangan bulat yang
memenuhi |𝑥| + |𝑦| < 5 ada sebanyak
9+8+6+6+6+6=41
Jawaban : B
7 13 3
Diketahui matriks 𝐴 = ( ), Jika nilai 𝑥 Dari persamaan tersebut, kita bisa dapatkan Sedang Logaritma
7 2 13 3
memenuhi persamaan log 2 (𝑥 2 − 4) = |𝐴| = | | = 13 ∙ 2 − 7 ∙ 3
7 2
log 2 (𝑥 2 − 4) = |𝐴| log 2 (𝑥 2 − 4) = 5 ⇔ 𝑥 2 − 4 = 32
Maka nilai 𝑥 yang memungkinkan adalah…. 𝑥 2 − 36 = 0 ⇔ (𝑥 + 6)(𝑥 − 6) = 0
A. 6 atau -6 Maka 𝑥 yang memungkinkan adalah 𝑥 = 6 atau 𝑥 =
B. 4 atau -6 −6
C. -4 atau 6 Jawaban : A
D. -4 atau 4
E. 4 atau 6
8 Jika garis 2𝑥 + 𝑦 + 𝑝(𝑥 − 2𝑦) = 2𝑝 sejajar Garis 2𝑥 + 𝑦 + 𝑝(𝑥 − 2𝑦) = 2𝑝 dapat kita Sulit Persamaan
dengan garis (4𝑥 − 3𝑦) − 𝑝(𝑥 − 2𝑦 − 1) = 0, sederhanakan menjadi Garis
maka nilai 𝑝 adalah…. 2𝑥 + 𝑦 + 𝑝(𝑥 − 2𝑦) = 2𝑝 Singgung dan
1 ⇔ 𝑝𝑥 + 2𝑥 − 2𝑝𝑦 + 𝑦 = 2𝑝
A. − 5 Kurva
⇔ (𝑝 + 2)𝑥 − (2𝑝 − 1)𝑦 = 2𝑝
B. −1 𝑝+2
1 Sehingga gradiennya adalah 𝑚1 = 2𝑝−1
C. 5
D. 1
E. 5 Garis (4𝑥 − 3𝑦) − 𝑝(𝑥 − 2𝑦 − 1) = 0 dapat
disederhanakan juga menjadi
(4𝑥 − 3𝑦) − 𝑝(𝑥 − 2𝑦 − 1) = 0
⇔ 4𝑥 − 𝑝𝑥 + 2𝑝𝑦 − 3𝑦 = 𝑝
⇔ (4 − 𝑝)𝑥 + (2𝑝 − 3)𝑦 = 𝑝
Sehingga gradien garis tersebut adalah 𝑚2 =
−(4−𝑝) 𝑝−4
=
2𝑝−3 2𝑝−3
Karena kedua garis tersebut sejajar, maka dapat
disimpulkan bahwa 𝑚1 = 𝑚2 .
𝑝+2 𝑝−4
= ⇔ (𝑝 + 2)(2𝑝 − 3)
2𝑝 − 1 2𝑝 − 3
= (𝑝 − 4)(2𝑝 − 1)
⇔ 2𝑝 + 𝑝 − 6 = 2𝑝2 − 9𝑝 + 4
2

⇔ 10𝑝 = 10
Sehingga 𝑝 = 1
Jawaban : D
1 2 1 0
9 Jika 𝑃 = ( ) dan 𝐼 = ( ), maka Menentukan perkalian matriksnya: Sulit Matriks
−2 −1 0 1 1 2 1 2 −3 0
𝑃2 = 𝑃 ∙ 𝑃 = ( )∙( )=( )
−𝑃4 + 2𝑃3 − 𝑃2 + 6𝐼 = …. −2 −1 −2 −1 0 −3
3 2 −3 0 1 2 −3 −6
A. −6𝑃 𝑃 =𝑃 ∙𝑃 =( )∙( )=( )
0 −3 −2 −1 6 3
B. 6𝑃 4 2 2 −3 0 −3 0 9 0
𝑃 =𝑃 ∙𝑃 =( )∙( )=( )
C. −3𝑃 0 −3 0 −3 0 9
D. −2𝑃
E. −𝑃 Menyelesaikan soal
−𝑃4 + 2𝑃3 − 𝑃2 + 6𝐼 =
9 0 −3 −6 −3 0 1 0
= −( ) + 2( )−( ) + 6( )
0 9 6 3 0 −3 0 1
−9 0 −6 −12 3 0 6 0
=( )+( )+( )+( )
0 −9 12 6 0 3 0 6
−6 −12 1 2
=( ) = −6 ( ) = −6𝑃
12 6 −2 −1
Jadi,
−𝑃4 + 2𝑃3 − 𝑃2 + 6𝐼 = −6𝑃

Jawaban: A

10 Suatu kelas terdiri dari 14 pelajar laki-laki dan 𝑛(𝐿) = 14 Sedang Kombinatorik
16 pelajar perempuan. Setengah pelajar laki- 𝑛(𝑃) = 16 a
laki memakai sepatu hitam dan setengah Total pelajar di dalam suatu kelas adalah 𝑛(𝑆) =
pelajar perempuan memakai sepatu hitam. Jika 14 + 16 = 30
dipilih 1 pelajar, maka peluang yang terpilih Pelajar yang memakai sepatu hitam ada 7 pelajar
laki-laki atau memakai sepatu hitam adalah…. laki-laki dan 8 pelajar perempuan.
A.
1 𝑛(𝐿 ∩ 𝐻𝑖𝑡𝑎𝑚) = 7
2
11 𝑛(𝑃 ∩ 𝐻𝑖𝑡𝑎𝑚) = 8
B. Total pelajar yang memakai sepatu hitam ada
15
21
C. 𝑛(𝐻𝑖𝑡𝑎𝑚) = 15
30
1 Misalkan 𝐴 = harapan terpilih laki-laki atau
D. 4
29
memakai sepatu hitam
E. 𝑛(𝐴) = 𝑛(𝐿 ∪ 𝐻𝑖𝑡𝑎𝑚)
30
𝑛(𝐴) = 𝑛(𝐿) + 𝑛(𝐻𝑖𝑡𝑎𝑚) − 𝑛(𝐿 ∩ 𝐻𝑖𝑡𝑎𝑚)
𝑛(𝐴) = 14 + 15 − 7
𝑛(𝐴) = 22
Peluangnya
𝑛(𝐴) 22 11
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) 30 15

Jawaban: B
11 Dari lima huruf A, B, C, D, E dan tiga angka 1, 2, Plat nomor terdiri dari A, B, C, D, E dan tiga angka 1, Sedang Kombinatorik
3 akan dibuat plat nomor yang dimulai dengan 2, 3. Huruf atau angka yang sudah dipakai bisa a
satu huruf diikuti dua angka dan diakhiri dipakai lagi.
dengan satu huruf. Pembuat plat nomor tidak Pertama, semua angka dan huruf bisa dipakai
diperbolehkan membuat plat nomor yang Pilihan 5 3 3 5
memuat angka 13. Banyaknya plat nomor yang Huruf Angka Angka Huruf
akan dibuat adalah…. 5 × 3 × 3 × 5 = 225 pilihan… (i)
A. 252 Kedua, plat nomor dengan hanya ada angka 13
B. 277 Pilihan 5 1 1 5
C. 200 Huruf Angka 1 Angka 3 Huruf
D. 625 5 × 1 × 1 × 5 = 25 pilihan… (ii)
E. 177 Agar tidak memuat angka 13 maka cukup kurangkan
(i) dan (ii), 225 − 25 = 200 plat nomor.

Jawaban: C
12 Tiga orang pergi menonton pertandingan Tiga orang tersebut masuk melalui pintu yang sama Sedang Kombinatorik
football di sebuah stadion. Stadion itu memiliki sehingga ada 4 cara masuk. a
4 pintu dan ketiga orang itu masuk melewati Memilih pintu keluar:
pintu yang sama, tetapi keluar lewat pintu yang - Orang pertama ada 4 pilihan pintu keluar
berlainan. Maka banyaknya cara yang dapat - Orang kedua ada 3 pilihan pintu keluar
terjadi adalah…. karena satu pintu sudah dipilih orang
A. 24 pertama
B. 48 - Orang ketiga ada 2 pilihan pintu keluar
C. 72 Sehingga total cara keluar adalah 4 ∙ 3 ∙ 2 = 24
D. 96 Banyaknya cara ketiga orang itu masuk dan keluar
E. 108 stadion adalah 24 × 4 = 96 cara

Jawaban: D
13 Pada kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan panjang Panjang rusuk kubus adalah 𝑠 = 6 Sulit Dimensi Tiga
rusuk 6, titik 𝑃 terletak pada segmen 𝐵𝐺 Panjang BG = diagonal sisi = 𝑠√2 = 6√2
sehingga 𝑃𝐺 = 2𝐵𝑃. Titik 𝑄 adalah titik potong 𝑃𝐺 2
𝑃𝐺 = 2𝐵𝑃 → =
garis 𝐻𝑃 dengan perluasan bidang 𝐴𝐵𝐶𝐷. Jika 𝐵𝑃 1
1 1
𝜶 adalah sudut yang terbentuk antara garis 𝐻𝑄 Sehingga 𝐵𝑃 = 3 𝐵𝐺 = 3 6√2 = 2√2
dan perpanjangan garis 𝐴𝐵, maka nilai 𝐬𝐢𝐧 𝜶 Panjang 𝐻𝑄 didapat dari segitiga berikut
adalah….

Segitiga 𝐴𝑄𝐻 dan 𝐵𝑄𝑃 sebangun sehingga bisa


√34
A. ditulis seperti berikut:
18
3√35
𝐴𝑄 𝐴𝐻
B. =
17 𝐵𝑄 𝐵𝑃
3√34
C. 6 + 𝑥 6√2
17 =
√32 𝑥 2√2
D. 16 6 + 𝑥 = 3𝑥
2√34
E. 6 = 2𝑥
17
𝑥=3
Sehingga 𝐴𝑄 = 6 + 3 = 9
Mencari sisi miring 𝐻𝑄
𝐻𝑄 = √𝐴𝐻 2 + 𝐴𝑄 2
2
𝐻𝑄 = √(6√2) + 92
𝐻𝑄 = √72 + 81
𝐻𝑄 = 3√17

Nilai dari 𝐬𝐢𝐧 𝜶 adalah


𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝐴𝐻 6√2 2√34
sin 𝛼 = = = =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐻𝑄 3√17 17

Jawaban: E
14 Persamaan salah satu asimtot hiperbola Persamaan tersebut diubah menjadi persamaan Sedang Irisan
25𝑥 2 − 4𝑦 2 − 50𝑥 − 8𝑦 − 79 = 0 adalah …. (𝑥−𝑝)2 (𝑦−𝑞)2
hiperbolah baku 𝑎2 − 𝑏2 = 1 Kerucut
A. −5𝑥 − 2𝑦 − 3 = 0
25𝑥 2 − 4𝑦 2 − 50𝑥 − 8𝑦 − 79 = 0
B. 5𝑥 − 2𝑦 − 3 = 0
(25𝑥 2 − 50𝑥) − (4𝑦 2 + 8𝑦) = 79
C. 5𝑥 − 2𝑦 + 7 = 0
25(𝑥 2 − 2𝑥) − 4(𝑦 2 + 2𝑦) = 79
D. 5𝑥 + 2𝑦 + 7 = 0
25((𝑥 − 1)2 − 1) − 4((𝑦 + 1)2 − 1) = 79
E. 5𝑥 − 2𝑦 − 7 = 0
25(𝑥 − 1)2 − 4(𝑦 + 1)2 = 79 + 25 − 4 = 100
25(𝑥 − 1)2 4(𝑦 + 1)2
− =1
100 100
(𝑥 − 1) 2 (𝑦 + 1) 2
− =1
22 52
Sehingga 𝑝 = 1, 𝑞 = −1, 𝑎 = 2, 𝑏 = 5
Persamaan asimtotnya adalah
𝑏
𝑦 − 𝑞 = ± (𝑥 − 𝑝)
𝑎
5
𝑦 + 1 = ± (𝑥 − 1)
2
2𝑦 + 2 = ±5(𝑥 − 1)
5𝑥 − 2𝑦 − 7 = 0 atau 5𝑥 + 2𝑦 − 3 = 0
Maka jawaban yang terdapat pada pilihan yaitu
5𝑥 − 2𝑦 − 7 = 0

Jawaban : E
15 Suatu hiperbola mempunyai titik fokus pada Jarak kedua fokus adalah 18 sehingga Sedang Irisan
sumbu Y. Hiperbola tersebut simetris terhadap 2𝑐 = 18 → 𝑐 = 9 Kerucut
sumbu X. Diketahui jarak kedua titik fokus Jarak kedua titik puncak adalah 6 sehingga
adalah 18 satuan dan jarak kedua titik puncak 2𝑎 = 6 → 𝑎 = 3
adalah 6 satuan. Hiperbola tersebut Menghitung nilai 𝑏
mempunyai persamaan …. 𝑏 2 = 𝑐 2 − 𝑎2 = 92 − 32 = 81 − 9 = 72
𝑥2 𝑦2 𝑏 = 6√2
A. − 92 + 2 =1
(6√2) Sehingga persamaan parabolanya adalah
𝑥2 𝑦2
B. − 32 + 62 = 1 𝑥2 𝑦2
− 2+ 2=1
𝑥2 𝑦2 𝑏 𝑎
C. − 2 + 92 = 1 𝑥2 𝑦2
(6√2)
− 2 + =1
𝑥2 𝑦2 32
D. − 92 + 62 = 1 (6√2)
𝑥2 𝑦2
E. − 2 + 32 = 1
(6√2) Jawaban : E

16 Pak Lukman berencana menabung di koperasi Periode yang digunakan adalah semester sehingga Sedang Matematika
yang keuntungannya dihitung setiap semester. 𝑛 = 2 × 6 = 12 Keuangan
Tabungan awal Pak Lukman adalah 𝐴 dan Diketahui tabungan awal dan tabungan setelah 6
menjadi dua kalinya setelah menabung selama tahun adalah 𝑀0 = 𝐴 dan 𝑀12 = 2𝐴
6 tahun, maka besar suku bunga majemuk per Bunga per semester dapat diperoleh sebagai berikut
tahun adalah …. 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 + 𝑖)𝑛
12
A. 4( √2 − 1) 2𝐴 = 𝐴 (1 + 𝑖)12
12
B. 2( √2 − 1) 2 = (1 + 𝑖)12
12
12 √2 = 1 + 𝑖
C. 2( √2 + 1) 12
12 𝑖 = √2 − 1
D. ( √2 + 1) 12
12 Jadi bunga pertahunnya adalah 2𝑖 = 2( √2 − 1)
E. ( √2 − 1)
Jawaban : B
17 Sekumpulan data dengan rata-rata 9 memiliki Diketahui rata-rata awal suatu data ̅̅̅
𝑥1 = 9 dan Sulit Statistika
jangkauan 6. Jika setiap nilai dari data dikali jangkauan awalnya 𝐽1 = 6
dengan 𝑃 kemudian hasilnya dikurangi dengan
2𝑄 ternyata menghasilkan data baru dengan Data baru diperoleh dengan rata-rata ̅̅̅
𝑥2 = 7 dan
rata-rata 7 dan jangkauan 2, maka nilai dari jangkauannya 𝐽2 = 2
𝑃𝑄 = …. Misalkan 𝐽1 = 𝑧 − 𝑎
1
A. − 3 maka
2 𝐽2 = (𝑧𝑃 − 2𝑄) − (𝑎𝑃 − 2𝑄) = 𝑧𝑃 − 𝑎𝑃
B. −3 𝐽2 = 𝑃(𝑧 − 𝑎) = 𝐽1 𝑃
C. -1 Sehingga 2 = 6𝑃 → 𝑃 = 3
1
D. -2
E. -3
Untuk memperoleh nilai rata-rata baru ̅̅̅
𝑥2 maka
perlu dilakukan operasi yang sama dengan anggota
data awal sehingga
𝑥2 = (𝑥
̅̅̅ ̅̅̅𝑃
1 − 2𝑄)
1
7 = (9 ( ) − 2𝑄)
3
2𝑄 = 3 − 7 = −4
𝑄 = −2
1 2
Sehingga nilai 𝑃𝑄 = 3 (−2) = − 3

Jawaban : B
3
18 Sisa pembagian 𝑃(𝑥) = 𝑥 + 𝑎𝑥 + 𝑏 oleh 𝑥 − 1 Dari teorema sisa, karena sisa pembagian 𝑃(𝑥) oleh 1 Sulit Suku Banyak
adalah 𝑏. Maka, sisa pembagian 𝑃(𝑥) oleh 𝑥 2 + 𝑥 adalah 𝑏, 𝑃(1) = 𝑏. Maka,
yang tepat adalah.... 13 + 𝑎 ⋅ 1 + 𝑏 = 𝑃(1) = 𝑏
→1+𝑎+𝑏 =𝑏
A. 𝑎 → 𝑎 = −1
B. 𝑎 + 𝑏
C. 𝑏 Didapat 𝑃(𝑥) = 𝑥 3 − 𝑥 + 𝑏 = 𝑥(𝑥 2 − 1) + 𝑏 = 𝑥(𝑥 −
D. −𝑎 + 𝑏 1)(𝑥 + 1) + 𝑏 = (𝑥 2 + 𝑥)(𝑥 − 1) + 𝑏.
E. 𝑏 2
Berdasarkan pembagian polinom, didapat sisa
pembagian 𝑃(𝑥) oleh 𝑥 2 + 𝑥 adalah 𝑏.
Jawaban: C
0
19 𝑥 tan 𝑥 Limit tersebut berbentuk 0 Sedang Limit
Nilai dari lim √sin2 𝑥−cos 2𝑥+1 adalah ....
𝑥→0
Perhatikan bahwa,
A. 3
B. √3 𝑥 tan 𝑥
lim √
C.
1 x→0 sin2 𝑥 − cos 2𝑥 + 1
3
√3
1
D. 𝑥 tan 𝑥
3 = lim √
E.
1 x→0 sin2 +1 − cos 2𝑥
2
√2
𝑥 tan 𝑥
= lim √
x→0 sin2 𝑥 + 2 sin2 𝑥

𝑥 tan 𝑥
= lim √
x→0 3 sin2 𝑥

1 𝑥 tan 𝑥
= lim √ ∙ ∙
x→0 3 sin 𝑥 sin 𝑥

1
=√ ∙1∙1
3
1 1
= =
√3
√3 3
Jawaban : C
20 Titik (𝑎, 𝑏) adalah hasil pencerminan titik (0,0) Konsep dasar: Sulit Transformasi
terhadap garis 𝑦 = 2𝑥 + 4. Nilai dari 𝑎2 + 𝑏 2 Jarak antara 2 titik (𝑥1 , 𝑦1 ) dan (𝑥2 , 𝑦2 ) Geometri
adalah…. 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
A.
36 Jarak antara titik (𝑝, 𝑞) ke garis 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 + 𝑐 = 0
5 𝑚∙𝑝+𝑛∙𝑞+𝑐
6√5 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 = | |
B. 5
√𝑚2 + 𝑛2
4√5
Ilustrasi gambar
C.
5
8
D. 5
64
E. 5

Karena titik B adalah hasil pencerminan titik A


terhadap garis 𝑦 = 2𝑥 + 4, maka titik C adalah titik
tengah antara A dan B sehingga jarak AC sama
dengan jarak BC
Jarak titik A(0,0) ke garis 2𝑥 − 𝑦 + 4 = 0
2∙0+(−1)∙0+4 4 4
Panjang AC = | |=| |=
√22 +(−1)2 √5 √5

Jarak A ke B (panjang AB)


Panjang AB = √(𝑎 − 0)2 + (𝑏 − 0)2 = √𝑎2 + 𝑏 2

Menentukan nilai 𝑎2 + 𝑏 2
Panjang AB = 2 × panjang AC
4
√𝑎2 + 𝑏 2 = 2 ×
√5
8
√𝑎 2 + 𝑏 2 =
√5
2 8 2
(√𝑎2 + 𝑏 2 ) = ( )
√5
64
𝑎2 + 𝑏 2 =
5
2 2 64
Jadi, diperoleh 𝑎 + 𝑏 = 5

Jawaban: E

Anda mungkin juga menyukai