Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

( KAK )
Instansi : Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Ngawi
Program : Penataan Bangunan Gedung
Kegiatan : Penyelenggaraan Bang. Gedung di Wil. Daerah Kab/Kota,
Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat
Laik Fungsi Bang. Gedung.
Sub Kegiatan : Perencanaan Pembangunan, Pengawasan, dan
Pemanfaatan Bangunan Gedung Daerah Kabupaten/Kota
Pekerjaan : Perencanaan Pemb. Gedung Kantor Kecamatan Kendal
Lokasi : Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi
Sumber dana : APBD Kabupaten Ngawi
Tahun : 2021

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai Perangkat
Daerah Kabupaten, Camat mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk
menangani sebagian urusan Otonomi Daerah.
Memahami tugas dan tanggung jawab tersebut tentu harus ditunjang
dengan berbagai fasilitas yang memadahi (kantor, transportasi, dll)
agar tugas-tugas pokok yang menjadi tanggung jawabnya dapat
berjalan sesuai dengan yang diamanatkan oleh undang-undang dan
peraturan yang berlaku. Sebagai bentuk perwujudan dan perhatian
terhadap fasilitas dan sarana kerja saat ini sedang diprogramkan
melalui SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Ngawi untuk menciptakan suasana tampilan Kantor
Kecamatan yang sama bobotnya di seluruh Kabupaten Ngawi dengan
pola petahapan yang pertama diawali dari 3 Kecamatan yaitu Kendal,
Kendal dan Kasreman. Untuk mewujudkan sebuah bangunan milik
negara harus melalui 3 tahapan penting , yaitu : program
kebutuhan , program pelaksanaan (perencanaan , pelaksanaan ,
pengendalian) dan program pemanfaatan. Dengan tersusunnya
Kerangka Acuan Kerja ini berarti tahap pelaksanaan sudah dimulai
dengan diawali pemilihan rekanan konsultan selaku perencana
dalam mempersiapkan dokumen pelaksanaan, oleh karena itu perlu
adanya petunjuk atau hal-hal yang dipersyaratkan sebagai kisi-kisi
agar didalam bekerja membantu sebagian tugas Pejabat Pembuat
Komitmen lebih matang sehingga dengan kehadiran dan peran serta
konsultan secara aktif dapat diartikan sebagai kepanjangan tangan
Pengguna Jasa sehingga hasil perencanaan saat ini diharapkan lebih
memiliki bobot dari tahun-tahun sebelumnya, dan meminimalkan
persoalan–persoalan klasik yang sering timbul. Perlu dipahami dan
dilaksanakan bagi calon konsultan perencana setelah selesai dari
tugas dan tanggung jawabnya dalam perencanaan tetap dituntut
dalam pengawasan secara periodik saat pelaksanaan konstruksi fisik
dilaksanakan sebagai bentuk pengendalian terhadap karya
perencanaan agar tidak melenceng dari dokumen yang sudah
disepakati bersama, walaupun saat pelaksanaan ada konsultan
pengawas yang ditunjuk Pengguna Jasa secara terpisah.
Secara khusus yang melatar belakangi kegiatan ini adalah rencana
kegiatan yang tertuang dalam APBD Kabupaten Ngawi Tahun 2021
sebagai berkut :
1. Pemegang MA : Dinas PUPR Kabupaten Ngawi
2. Program : Penataan Bangunan Gedung
3. Kegiatan : Penyelenggaraan Bang. Gedung di Wil. Daerah
Kab/Kota, Pemberian Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi Bang. Gedung
4. Sub Kegiatan : Perencanaan Pembangunan, Pengawasan,
dan Pemanfaatan Bangunan Gedung Daerah
Kabupaten/Kota.
5. Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
Kecamatan Kendal
6. Pagu Biaya : Rp. 70.000.000,--
7. Waktu : 60 (Enam Puluh) hari kalender
8. PPK : TEGUH SUPRAYITNA,ST.,MT.
NIP. 19760411 200312 1 007
9. PPTK : YESI WIDYARTI, ST., MM.
NIP. 19790324 200604 2 008

2. Maksud Dan Tujuan


Kerangka Acuan Kerja (KAK) perencanaan ini dimaksudkan untuk
membantu memberi arah bagi konsultan teknik perencana didalam
menterjemahkan keinginan user terutama data informasi sebagai
masukan serta beberapa ketentuan mengenai sasaran / obyek ,
kriteria , batasan dan keluaran yang dituntut oleh garis besar
kegiatan harus dipenuhi, diperhatikan dan diterjemahkan lebih
lanjut agar konsultan perencana yang bersangkutan dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Dengan
demikian kegiatan perencanaan tidak akan melenceng jauh dari yang
diharapkan

3. Sasaran
Perencanaan ini diharapkan akan menghasilkan perencanaan teknis
yang baik dari sisi konstruksi , pembiayaan yang efisien , dapat
dilaksanakan dengan waktu yang tersedia serta memenuhi azas
manfaat yang bagi pemakai selebihnya kepada masyarakat.

4. Lokasi
Lokasi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan
Kendal terletak di Jalan Raya Kendal-Geneng, Kec. Kendal,
Kabupaten Ngawi.

II. PROGRAM KEBUTUHAN dan PEMBIAYAAN


1. Kebutuhan
Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan :
“PERENCANAAN PEMB. GEDUNG KANTOR KECAMATAN KENDAL”
2. Pembiayaan
a. Sumber Dana
Sumber dana untuk pembiayaan Perencanaan Pemb. Gedung
Kantor Kecamatan Kendal adalah Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah Kabupaten Ngawi tahun 2021, Kode Rekening
1.03.08.2.01.02, besarnya dana tersebut sudah termasuk pajak
yang berlaku .
b. Pembayaran pekerjaan
Penetapan biaya beserta pembayaranya akan ditentukan kemudian
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang disetujui bersama
didalam Surat Perjanjian Pekerjaan Perencanaan (kontrak).
III. TUGAS POKOK KONSULTAN PERENCANA
1. Kriteria
a. Memenuhi persyaratan teknis dan konstruksi;
b. Memperhatikan keseimbangan dengan lingkungan;
c. Memenuhi unsur estetika / norma sesuai dengan fungsinya.
2. Batasan
a. Data dan informasi dari semua masukan / input dipakai untuk
mendukung lingkup penugasan, program kebutuhan dengan
variable utama yaitu organisasi calon pemakai ke depan serta
kondisi saat ini;
b. Situasi , kondisi dan potensi dari bangunan sekitarnya , serta
semua aset dan sarana yang ada di lapangan harus dimanfaatkan
sebanyak-banyaknya dengan prioritas utama untuk
penyempurnaan dan pengembangan kegiatan selanjutnya dengan
tetap memperhatikan azas fungsional.
3. Tanggung Jawab Perencana
a. Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik
profesi yang berlaku;
b. Tanggung jawab Perencana minimal sebagai berikut :
1) Kinerja perencana telah memenuhi standar hasil kerja
perencanaan yang berlaku;
2) Hasil perencanaan harus memperhitungkan dampak yang
ditimbulkan dan harus memenuhi peraturan dan pedoman
teknis bangunan yang berlaku untuk bangunan negara.
c. Penganggung jawab profesional perencanaan adalah tidak hanya
penyedia jasa sebagai suatu lembaga tetapi juga bagi para tenaga
ahli profesional perencana yang terlibat.
d. Untuk memperlancar dan mempercepat penyusunan Dokumen
Perencanaan , Konsultan Perencana harus sudah mempersiapkan
semua format dan lampiran-lampiran administrasi lain yang
berlaku.
e. Untuk memecahkan persoalan yang timbul dan menentukan
langkah-langkah yang diambil , konsultan perencana dapat
konsultasi untuk mendapatkan bimbingan dan persetujuan dari
Pengelola Teknis Kegiatan , Pengelola Administrasi dan Keuangan .
f. Konsultan perencana dapat berkonsultasi untuk mendapat
bimbingan dan rekomendasi dari Instansi Teknis yang berwenang
sebagai pembina Jasa Konsultan dalam dunia industri konstruksi.
4. Lingkup Penugasan
Lingkup penugasan adalah menciptakan hasil karya perencanaan
yang serasi dengan lingkungan serta seimbang dengan fungsinya
yaitu terciptanya hasil pembanunan yang mumpuni sesuai dengan
kaidah dan norma teknis yang berlaku, dengan tetap memperhatikan
peraturan teknis serta administratif yang berlaku, serta efektif dan
efisien dalam pemanfaatan anggaran.
5. Lingkup Pelayanan
Lingkup pelayanan adalah melaksanakan tugas sebagai konsultan
perencana dalam rangka membantu Pejabat Pembuat Komitmen ,
untuk membuat Dokumen Pelaksanaan Pembangunan Gedung
Kantor Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi , sebagai dasar untuk
Pelaksanaan Kerja Kontraktor pada pasca pelaksanaan fisik
selanjutnya.
6. Lingkup Pekerjaan
Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan ini meliputi :
a. Mencari data yang diperlukan sebagai bahan perencanaan baik di
lapangan yaitu mengukur langsung , menyelidiki hal-hal yang
spesifik , serta kondisi lain yang diperlukan sebagai bahan untuk
mendukung karya perencanaan .
b. Menyusun rencana pelaksanaan , alokasi tenaga dan bahan
c. Membuat gambar-gambar lengkap sebagai gambar pelaksanaan
atau gambar kerja yang meliputi :
1) Gambar tapak / site plan;
2) Multiview (denah , potongan);
3) Gambar – gambar detail lainnya yang dianggap perlu.
d. Membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat sebagai pedoman
untuk pelaksanaan;
e. Membuat Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan sebagai
tolok ukur kuantitatif serta kualitatif dari hasil perencanaan;
f. Membuat dokumen pendukung yang berkaitan dengan
perhitungan volume;
g. Memberikan penjelasan teknis kepada para pihak pada waktu
penyelenggaraan proses pelelangan;
h. Membuat gambar perubahan / perbaikan (apabila diperlukan);
i. Melakukan pengawasan secara berkala pada waktu pelaksanaan
konstruksi fisik sebagai bentuk pengendalian karya perencanaan
agar tidak berubah dari yang direncanakan .

IV. KETENTUAN YANG HARUS DIPENUHI


1. Ketentuan umum
a. Selain masukan / input dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini ,
konsultan perencana harus mencari sendiri data dan informasi
lain yang masih diperlukan terkait dengan penugasan kegiatan ini
dengan instansi lain atau nara sumber yang relevan .
b. Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya, Konsultan perencana juga harus memeriksa serta
menguji semua data dan informasi yang diperolehnya agar dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan .
2. Ketentuan Khusus
Beberapa ketentuan khusus yang harus diperhatikan didalam
mengadakan evaluasi dan analisa pada pelaksanaan proses
perencanaan adalah :
a. Konsultan perencana berfungsi membantu pengadaan dokumen
pelaksanaan pembangunan serta melakukan pengawasan berkala
pada tahap pelaksanaan , bertanggung jawab secara kontraktual
kepada Pejabat Pembuat Komitmen sesuai dengan Surat
Penunjukan Pekerjaan Perencanaan yang diterbitkan.
b. Pengelola administrasi dan keuangan serta pengelola teknik
kegiatan berfungsi membantu terhadap pengelolaan proyek , dan
bertanggung jawab operasionalnya kepada Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai dengan Surat Keputusan yang telah diterbitkan.
c. Instansi teknik yang berwenang membantu pengendalian kegiatan,
menyediakan bantuan teknis berupa prosedur, pedoman,
peraturan dan standart untuk penyelenggaraan kegiatan.
d. Selain ketentuan seperti tersebut diatas , berlaku pula ketentuan
sesuai peraturan, persyaratan standart dan pedoman lain yang
berlaku dalam pembangunan gedung negara , diantaranya:
1) Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak Pekerjaan Perencanaan ;
2) Peraturan Presiden No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
3) Surat Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
nomor : Kep. 004 / KET / 2 / 1991, tanggal 20 Pebruari 1991
tentang penyesuaian Beban Biaya Personil bagi Pekerjaan
Konsultasi Konsultan Indonesia ;
4) Peraturan Menteri PU No 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Gedung Negara ;
5) PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.
28 Th. 2002 , tentang Bangunan Gedung ) ;
6) SNI DT-91-0006-2007 sampai SNI DT-91-0014-2007 tentang
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan di bidang Sipil ;
7) Harga Standar Satuan Barang Pemerintah Kabupaten Ngawi
Tahun 2021;
8) Normalisasi Teknis yang berlaku ;
9) Pertimbangan Regional dari Pemerintah Daerah setempat .

V. PROSES PEKERJAAN PERENCANAAN


1. Umum
Pekerjaan perencanaan ini dimaksudkan untuk menjamin
kelancaran pelaksanaan kegiatan , agar berjalan efektif, efisien
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang
terlibat.
2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan
Konsultan perencana didalam melaksanakan kegiatannya harus
melakukan tahapan-tahapan yang biasa dilakukan agar dengan
pentahapan ini semua masalah yang kurang sempurna dapat segera
diketahui untuk diperbaiki , antara lain :
a. Tahap Konsep Rencana Teknis dan Pra-Rencana Teknis :
1) Konsep persiapan rencana teknis, termasuk konsep
organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode
pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan ;
2) Laporan data dan informasi lapangan ;
3) Gambar-gambar pra rencana ;
4) Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat ;
b. Tahap Pengembangan rencana teknis
1) Uraian konsep rencana dan perhitungan yang diperlukan ;
2) Draft rencana anggaran biaya ;
3) Draft rencana kerja dan syarat-syarat ;
c. Tahap Rencana Detail
1) Gambar rencana teknis lengkap ;
2) Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) ;
3) Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ) ;
4) Rencana Anggaran Biaya (RAB) ;
5) Laporan perencanaan ;
d. Tahap Pelelangan
1) Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan ;
2) Laporan bantuan teknis dan administrasi saat pelelangan ;
3. Laporan Pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari kerja
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
4. Laporan Akhir
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sebelum SPMK berakhir, diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan
5. Tenaga
Untuk mencapai hasil yang ditentukan , Konsultan perencana harus
menyediakan tenaga dan peralatan dengan kualifikasi serta
klasifikasi yang sesuai dengan tuntutan persyaratan baik untuk
bidang pekerjaan teknis maupun administrasi :
a. Tenaga Ahli :
 Team Leader/Koordinator ( jumlah=1orang ), kualifikasi :
Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Arsitektur lulusan
Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta yang terakreditasi,
memiliki SKA Muda Arsitektur, berpengalaman sekurang -
kurangnya 5 (lima) tahun di bidang perencanaan Bangunan
Gedung, mampu mengakomodir dan memimpin Tim dalam
semua kegiatan yang terkait dengan Perencanaan gedung;
 Estimator ( jumlah=1orang ), kualifikasi :
Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil , lulusan
Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta yang terakreditasi
memiliki SKA Muda Sipil, berpengalaman sekurang -
kurangnya 3 (tiga) tahun, di bidang perencanaan bangunan
gedung.
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ( jumlah=1orang
),kualifikasi:
Sarjana Strata Satu (S1) Semua Jurusan, lulusan Perguruan
Tinggi Negeri maupun Swasta yang terakreditasi memiliki SKA
Muda K3, berpengalaman sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun
di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Tenaga Pendukung :
1) Drafter&Surveyor ( jumlah=2orang ), kualifikasi :
Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil atau Arsitektur,
lulusan Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta yang
terakreditasi berpengalaman sekurang - kurangnya 3 (tiga)
tahun dan atau STM Bangunan gedung berpengalaman
sekurang - kurangnya 5 (lima) tahun di bidang perencanaan
bangunan gedung.
2) Surveyor ( jumlah=1orang ), kualifikasi :
Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, lulusan
Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang terakreditasi
berpengalaman sekurang - kurangnya 3 (tiga) tahun dan atau
STM Bangunan gedung berpengalaman sekurang - kurangnya
5 (lima) tahun di bidang perencanaan bangunan gedung.
3) Administrasi ( jumlah=1orang ), kualifikasi :
Sarjana Strata Satu (S1) Semua Jurusan, lulusan Perguruan
Tinggi Negeri maupun Swasta yang terakreditasi
berpengalaman sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun dan atau
SMA/STM semua jurusan berpengalaman sekurang -
kurangnya 5 (lima) tahun di bidang keadministrasian.

VI. HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN


Keluaran / output yang dituntut dari Konsultan Perencana adalah :
1. Dokumen Rehabilitasi (Gambar, RKS, RAB , dan lainnya) sebanyak
3 (tiga) buku dan Soft Copynya , harus dapat menggambarkan hasil
perencanaan yang tegas dan saling terkait , sehingga tidak
menimbulkan multi;
2. Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa , harus mengandung
rencana pasti atau rancangan pelaksanaan yang tepat yaitu :
a. Syarat-syarat umum dan syarat khusus Teknis ;
b. Gambar rencana teknis ;
c. Uraian Rencana Kerja dan syarat yang memuat kualitas dan
kuantitas pekerjaan ;
d. Rencana Anggaran Biaya harus dihitung berdasarkan harga pasar
terbaru pada saat perencanaan dengan memperhatikan faktor
inflasi serta tidak bertentangan dengan pagu anggaran yang
tersedia.
Hasil pekerjaan dari konsultan perencana menjadi bagian utama dari
Dokumen Pelaksanaan Konstruksi Fisik selanjutnya.
VII. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, Konsultan
Perencana hendaknya segera memeriksa semua bahan masukan
yang diterima dan mencari bahan masukan lainnya yang
dibutuhkan;
2. Berdasarkan bahan masukan tersebut, maka selanjutnya Konsultan
Perencana agar segera menyusun program kerja untuk dibahas
dengan Pejabat Pembuat Komitmen;
3. Apabila dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini untuk uraian
pekerjaan yang tidak disebut perkataan atau kalimat "dilaksanakan
oleh Konsultan Perencana” maka hal ini harus dianggap seperti
disebutkan;
4. Guna mendapatkan Karya Perencanaan yang baik, maka bagian-
bagian yang nyata termasuk didalam kegiatan, tetapi tidak
dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini, haruslah diselenggarakan oleh Konsultan Perencana
dan diterima sebagai "hal" yang disebutkan;
5. Hal–hal yang tidak tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK)
ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
bilamana perlu diadakan perbaikan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku.

Ditetapkan di : Ngawi
Pada tanggal : Januari 2021

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


( PPK )

TEGUH SUPRAYITNA, ST.,MT.


NIP. 19760411 200312 1 007

Anda mungkin juga menyukai