Anda di halaman 1dari 11

Volume IV JURNAL

Nomor 1
April 2015
Komunikasi
ISSN 2301-9816 Indonesia

Pengelolaan Hubungan Romantis Jarak Jauh:


Studi Penetrasi Sosial Pasangan yang
Terpisah Jarak Geografis
Girly Kurniati

Abstrak/Abstract
Frekuensi interaksi dan kedekatan secara fisik merupakan faktor yang menyebabkan suatu hubungan as-
mara dapat bertahan. Akan tetapi, tuntutan pekerjaan maupun pendidikan kerap kali memaksa pasangan
untuk menjalani sebuah hubungan romantis jarak jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
individu membangun relasi interpersonal dan bagaimana mereka mengelola hubungan jarak jauh dengan
pasangannya. Untuk mengetahui proses perkembangan dan pengelolaan hubungan, peneliti menggu-
nakan Teori Penetrasi Sosial yang dikemukakan oleh Altman dan Taylor serta Tahapan Hubungan Antar-
pribadi milik Devito. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma post positivis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tahapan perkembangan hubungan antarpribadi tidak bersifat linear karena
dimungkinkan terjadinya lompatan maupun kemunduran dalam tahapan hubungan. Pergerakan antartahap
sangat dipengaruhi oleh keterbukaan diri individu terhadap pasangannya dan juga kemampuan mereka
dalam mengelola konflik.

Frequent interaction and physical proximity are among factors that help a romantic relationship to last long.
However, job and study demands often require a couple to endure a long distance relationship. The research
aims to understand the process of individuals in developing interpersonal relationship and how they manage
their long-distance relationship. To know the process they develop and manage their romantic relationship, the
researcher applies he Social Penetration Theory invented by Altman and Taylor as well as Devito’s Interper-
sonal Relationship Stages. This is a qualitative research using a post-positivist paradigm. The study discovers
that stages of interpersonal relationship are not a linear process due to possible leaps and bounds within the
relationship stages. Movement between stages is strongly influenced by the willingness of the individuals to
open toeach other and also their ability to manage conflicts.

Kata kunci/keywords:

Hubungan jarak jauh, penetrasi sosial, tahapan hubungan antarpribadi, intimasi, keterbukaan diri

Long-distance relationships, social penetration, interpersonal relationship stages, intimacy, self-disclosure

P
Kementerian Pekerjaan Umum dan Pendahuluan
Perumahan Rakyat, ada fase usia dewasa muda atau dewasa,
Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, individu mulai merasakan jatuh cinta dan
Jakarta Selatan, 12110 terlibat dalam sebuah hubungan romantis
(romantic relationships) dengan lawan jenis. Ber-
girlykurniati@yahoo.com dasarkan kamus Merriam Webster, cinta diarti-
kan sebagai sebuah perasaan sayang yang kuat
dan terus menerus terhadap seseorang. Cinta
juga dapat dikatakan sebagai ketertarikan secara
seksual yang dirasakan oleh pasangan yang men-
jalin hubungan asmara.
Setelah jatuh cinta, membina hubungan asma-
ra juga merupakan suatu tahapan penting bagi in-
dividu muda karena hal ini berhubungan dengan
proses pemilihan pasangan hidup. Steward dan
Logan (1993: 389) menyebutkan bahwa terdapat
dua jenis hubungan asmara, yakni pacaran (court-

27
Girly Kurniaty, Pengelolaan Hubungan Romantis Jarak Jauh: Studi Penetrasi Sosial Pasangan yang Terpisah Jarak Geografis

ship) dan pernikahan (marriage). Pacaran meli- angan romantis jarak jauh. Seperti dilansir dalam
batkan suatu proses pengenalan lebih mendalam website sciencedaily.com, statistik menunjukkan
untuk menilai tingkat kecocokan satu sama lain se- bahwa terdapat 3 (tiga) juta pasangan suami-istri
belum pasangan tersebut memutuskan melangkah yang menjalani hubungan jarak jauh. Studi yang
ke jenjang berikutnya, yakni pernikahan. sama juga menyebutkan bahwa karena alasan pen-
Dalam setiap hubungan percintaan pasti terdapat didikan, sebesar 25-50% mahasiswa di Amerika
dinamika. Ada masa di mana pasangan menjadi Serikat menjalani hubungan jarak jauh dengan
lebih dekat satu sama lain, namun ada juga kalanya pasangannya.
pasangan mengalami perselisihan, yang apabila ti- Yang digolongkan sebagai pasangan roman-
dak diperbaiki, dapat berakibat pada berkurangnya tis jarak jauh adalah para individu yang tinggal
keintiman hingga pemutusan hubungan. Lalu, apa di kota atau negara yang terpisah sehingga tidak
penyebab hubungan asmara bertahan? Menurut dapat setiap saat dan sesuai keinginan bisa bertemu
Bird dan Merville (1994: 78), ada beberapa faktor pasangannya untuk berinteraksi secara tatap muka.
yang menyebabkan hubungan asmara dapat ber- Pemilihan alat komunikasi tergantung pada kebu-
tahan; diantaranya adalah kesamaan yang dimiliki tuhan individu masing-masing karena perbedaan
oleh pasangan (seperti level pendidikan dan usia), ‘kekayaan’ media dalam menyampaikan informasi.
keinginan kedua belah pihak untuk mempertahank- Walau tak sedikit pasangan jarak jauh yang mam-
an hubungan mereka, serta rasa saling mendukung pu mempertahankan hubungan mereka, namun
satu sama lain. Namun, yang tak kalah pentingnya tentunya banyak tantangan yang mereka hadapi,
adalah frekuensi interaksi pasangan dan kedekatan diantaranya keterbatasan waktu untuk melakukan
mereka secara fisik. aktivitas bersama-sama, serta tuntutan sosial untuk
Bagi pasangan yang menjalani hubungan jarak memenuhi standar hubungan yang ideal.
dekat, tentunya memiliki frekuensi interaksi tatap Laura Stafford (dalam Kalbfleisch, 2004: 37)
muka yang intensif dibanding dengan pasangan menyebutkan bahwa hubungan jarak jauh diang-
jarak jauh yang hanya bisa berinteraksi menggu- gap kurang ideal bagi pasangan yang berpacaran
nakan media. Ruben dan Stewart (2006: 56-59) ataupun menikah karena anggapan masyarakat
menjelaskan bahwa komunikasi tatap muka memi- umum mensyaratkan para pasangan romantis ha-
liki keuntungan dibandingkan dengan komunikasi rus tinggal berdekatan secara geografis. Pasangan
termediasi. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam yang berpacaran harus sering berinteraksi dan
komunikasi tatap muka, individu dapat menggu- menghabiskan waktu bersama, sementara pas-
nakan visual (penglihatan), tactile (sentuhan), ol- angan suami istri idealnya tinggal di bawah satu
factory (penciuman), serta auditory (pendengaran) atap. Kedekatan fisik dan seringnya berkomunikasi
untuk menangkap petunjuk maupun pesan tidak tatap muka dianggap dapat membangun keintiman
langsung yang disampaikan oleh lawan bicaranya. yang mampu membuat pasangan lebih bahagia se-
Penggunaan panca indera dianggap mampu mem- hingga hubungan mereka dapat bertahan.
inimalisir kesalahpahaman yang terjadi akibat ke- Kurangnya rasa bahagia apabila berjauhan
terbatasan berkomunikasi menggunakan teknologi dengan pasangan tergambar dari hasil penelitian
komunikasi. yang dilakukan oleh Purdue University di Indiana,
Beberapa studi menunjukkan komunikasi tatap Amerika Serikat, terhadap 200 responden. Hasil
muka berkaitan erat dengan kepuasan hubungan penelitian tersebut menujukkan bahwa kebanya-
karena waktu yang dihabiskan oleh pasangan da- kan orang yang menjalani hubungan jarak jauh
lam melakukan aktivitas bersama-sama dapat dija- dilanda depresi ringan seperti stres, depresi, dan
dikan indikator mengenai kebahagiaan mereka da- feeling blue karena banyak kebutuhan emosional
lam menjalani hubungan. Pasangan yang bahagia yang tidak tercapai. Banyak penyebab perasaan
dengan hubungan yang mereka jalani cenderung depresi bagi pasangan, antara lain kebutuhan biol-
menghabiskan banyak waktu untuk beraktivitas ogis yang tidak terpenuhi bagi pasangan suami-is-
bersama dan menikmati saat-saat kebersamaan tri, masalah kepercayaan akan kesetiaan pasangan,
mereka (Kalbfleisch, 2004: 43). hingga konflik-konflik yang timbul akibat masalah
Bagi para pasangan jarak jauh, terdapat peruba- teknis alat komunikasi seperti masalah sinyal tele-
han bentuk komunikasi. Walau komunikasi tatap pon atau internet.
muka dianggap tetap berada di peringkat pertama Tak dapat dipungkiri bahwa individu yang ter-
dalam hal kemampuan untuk menyampaikan infor- libat dalam hubungan jarak jauh kerap mengalami
masi secara jelas dan cepat, adanya perkembangan dialektika, di satu sisi ada keinginan untuk memili-
teknologi belakangan ini tentu memberi kemuda- ki pasangan yang dekat secara fisik sesuai standar
han bagi pasangan jarak jauh dalam hal berkomu- hubungan yang ideal; namun di sisi lain, tidak ingin
nikasi. Perkembangan teknologi memungkinkan memutuskan hubungan dengan pasangan walau
manusia untuk berkomunikasi tanpa terbatas jarak terpisah jarak geografis. Oleh sebab itu, menarik
dan waktu. Artinya, terpisah secara geografis bu- untuk mengetahui bagaimana pasangan jarak jauh
kanlah halangan bagi individu dapat berinteraksi. yang sejak berpacaran hingga menikah mengelo-
Para pasangan kini tidak lagi enggan untuk men- la hubungan walau terpisah jarak geografis serta
jalin hubungan asmara jarak jauh. Hal tersebut di- bagaimana mereka mengatasi dialektika dan konf-
buktikan dengan makin meningkatnya jumlah pas- lik dalam hubungan mereka. Penelitian ini ingin

28
Jurnal Komunikasi Indonesia Volume IV , Nomor 1, April 2015

menjawab pertanyaan, bagaimana upaya pasangan Kontak. Tahap kontak terdiri dari perceptual
dalam mengelola hubungan romantis jarak jauh. contact dan interactional contact. Dalam percep-
tual contact, individu menggunakan panca inder-
Hubungan Romantis Jarak Jauh anya untuk menganalisa individu lain. Sementara
Sternberg (dalam Miller & Perlman, 2009) men- interactional contact terjadi saat adanya komuni-
yatakan bahwa cinta terdiri dari tiga komponen kasi yang dilakukan oleh kedua individu.
utama yakni intimacy, passion, dan commitment. Keterlibatan. Pada tahap ini, hubungan mulai
Ketiga unsur tersebut saling berhubungan satu berkembang. Individu mulai belajar memaha-
sama lain. Intimacy mengacu pada perasaan mi pasangannya dengan melakukan penggalian
dekat atau terikat dengan pasangan; passion mer- informasi baik secara langsung maupun tidak
upakan dorongan percintaan, ketertarikan fisik langsung. Cara untuk menggali informasi secara
dan seksual; dan commitment terjadi ketika indi- langsung dilakukan dengan mengajukan per-
vidu mulai memutuskan dan mempertahankan tanyaan yang sifatnya mencari jawaban atas se-
cinta yang dimilikinya. Kadar cinta yang dimiliki suatu yang tidak diketahui mengenai pasangan
oleh seseorang tergantung pada derajat atau pro- atau sekadar mengkonfirmasi hal-hal yang telah
porsi dari ketiga komponen tersebut. Oleh karena diketahui sebelumnya.
itu, tak mengherankan bahwa individu yang tel- Keintiman. Tahap keintiman merupakan tahap
ah memiliki intimacy dan passion memutuskan puncak dari sebuah hubungan karena pada tahap
untuk berkomitmen menjalani sebuah hubungan ini, pasangan sudah saling mengerti dan tidak ada
walau harus terpisah secara jarak geografis. Lalu, batasan bagi mereka untuk saling berbagi.Pada
bagaimana pasangan romantis dikategorikan se- pasangan romantis, keintiman ditandai dengan
dang menjalani hubungan jarak jauh? terciptanya komitmen untuk menjalin hubungan.
Kalbfleisch (2004: 39) mendefinisikan hubun- Penurunan hubungan. Tahap penurunan
gan jarak jauh sebagai sebuah komitmen yang hubungan ditandai dengan pelemahan ikatan
tetap dijaga oleh dua orang yang menjalin suatu yang terjadi di antara para pasangan romantis
hubungan walau mereka secara fisik terpisah satu serta berkurangnya intimasi diantara mereka.
sama lain. Sementara Mietzner (dalam Ramadion, Terdapat dua fase penurunan hubungan, yakni in-
2010) mengkategorikan sebuah hubungan jarak trapersonal dissatisfaction dan interpersonal dete-
jauh adalah apabila individu tinggal minimal 50 rioration. Pada fase intrapersonal dissatisfaction,
mil jauhnya dari pasangan dalam jangka waktu individu merasa bahwa tidak terlalu penting lagi
setidaknya tiga bulan karena sekolah, karir, atau untuk mempertahankan hubungan yang dijalani.
urusan lainnya, dan tetap berkomunikasi dengan Apabila ketidakpuasan ini terus berlanjut, maka
pasangannya menggunakan telepon, e-mail, serta akan terjadi interpersonal deterioration.Dalam
teknologi komunikasi lainnya. fase ini, individu mulai menarik diri dan semakin
Sehingga, yang dimaksud dengan hubungan menjauh dari pasangannya. Akibatnya, konflik
romantis jarak jauh adalah sebuah hubungan di pun semakin meningkat dan semakin sulit disele-
mana pasangan romantis (pacaran ataupun sua- saikan.
mi isteri) memilih berkomitmen untuk memper- Perbaikan hubungan. Perbaikan hubungan me-
tahankan hubungan mereka walaupun tinggal liputi kegiatan mengelola hubungan sebagai salah
terpisah secara geografis dan dalam jangka wak- satu cara pencegahan rusaknya sebuah hubun-
tu yang lama tidak dapat melakukan komunikasi gan, serta memperbaiki hubungan yang telah
tatap muka secara intensif. rusak. Ada dua hal yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki hubungan dan meningkatkan kem-
Tahapan Perkembangan Hubungan Antarpribadi bali intimasi, yakni intrapersonal repair dan inter-
Komunikasi antarpribadi merupakan sebuah personal repair. Dalam fase intrapersonal repair,
proses transaksional pertukaran pesan dan nego- individu mulai menganalisa mengenai penyebab
siasi makna untuk menyebarkan informasi (Wil- terjadinya penurunan hubungan dan menyadari
son et al, 1995). Joseph Devito (2009, h. 4) mendefi- bahwa sangat sulit untuk menemukan solusinya.
nisikan komunikasi antarpribadi sebagai proses Sehingga, yang dapat dilakukan untuk memper-
pengiriman dan penerimaan pesan secara verbal baiki intimasi adalah dengan mengubah perilaku
dan non verbal di antara dua orang dengan berb- diri atau mengubah ekspektasi terhadap pas-
agai efek atau umpan balik yang terjadi secara angan. Sementara fase interpersonal repair terjadi
langsung. Tujuan utama dari komunikasi antar- saat kedua belah pihak mencoba untuk berdiskusi
pribadi adalah membangun atau mempertahank- dan mencari jalan keluar yang terbaik.
an hubungan (Konijn et al, 2008, h. 39). Pemutusan hubungan. Pemutusan hubungan
Hubungan antarpribadi diartikan sebagai merupakan pemutusan ikatan hubungan yang
rangkaian interaksi yang menghasilkan relasi an- terjalin di antara dua individu.
tara dua orang. Agar hubungan dapat bertahan, Secara singkat, perkembangan hubungan antar-
hubungan harus dijaga dan dipertahankan oleh pribadi menurut Devito dapat dijabarkan bahwa
kedua belah pihak. Melalui The Interpersonal sebuah hubungan dimulai dengan tahap kontak,
Communication Books, Joseph Devito mengemu- yakni saat individu berkenalan dengan individu
kakan 6 tahap perkembangan hubungan antar- lain. Selanjutnya, apabila kedua pihak merasa
pribadi, yakni: tertarik satu sama lain, maka mereka akan berko-

29
Girly Kurniaty, Pengelolaan Hubungan Romantis Jarak Jauh: Studi Penetrasi Sosial Pasangan yang Terpisah Jarak Geografis

munikasi dengan intensif. Tahap ini disebut den- diperhitungkan dalam sebuah hubungan. Apabila
gan keterlibatan. Sementara keintiman akan ter- seseorang menganggap keuntungan yang diterima
jadi disaat mereka mulai membuat komitmen atas akan lebih besar, maka hubungan tersebut akan
hubungan yang mereka jalani. Setelah hubungan berlanjut ke tahap berikutnya. Penelaahan un-
berlangsung, mungkin ada ketidakpuasan yang tung rugi akan berdampak pada keinginan indivi-
dirasakan terhadap pasangannya, maka di sinilah du melakukan self disclosure yang mempengaruhi
tahap penurunan hubungan yang ditandai den- keintiman hubungan. Semakin seseorang merasa
gan ikatan yang semakin melemah. Hubungan diuntungkan atas hubungan yang dijalaninya,
yang melemah tersebut bisa naik kembali, yakni semakin besar kemungkinan hubungan tersebut
menuju tahap perbaikan. Di tahap ini, pasangan berkembang ke arah yang lebih intim.
berusaha memperbaiki hubungan mereka.Ada Setelah hubungan telah tercipta, intimasi telah
dua kemungkinan yang dihadapi oleh pasangan didapat, yang diperlukan adalah mempertahank-
setelah melalui tahap perbaikan hubungan, yakni an hubungan tersebut. Tidak mudah memper-
hubungan menjadi lebih intim, atau berakhir den- tahankan sebuah hubungan romatis, terutama
gan pemutusan. Apabila terjadi pemutusan, be- bagi mereka yang terpisahkan jarak geografis.
rarti pasangan tersebut sepakat untuk berpisah. Menurut Devito (2009: 231-232), salah satu penye-
bab hubungan dapat bertahan adalah pasangan
Teori Penetrasi Sosial melakukan komunikasi yang efektif. Bagi pas-
Perpindahan antar tahap dalam perkemban- angan yang terpisah jarak geografis tentunya ti-
gan hubungan ditentukan oleh keterbukaan diri dak dapat melakukan komunikasi tatap muka se-
individu (self disclosure) kepada pasangannya. cara rutin dan dilakukan setiap saat, melainkan
Social Penetration Theory (SPT) yang dikemu- membutuhkan media untuk berinteraksi.
kakan oleh Altman dan Taylor mengungkapkan Padahal, seperti diketahui bahwa komunikasi
bahwa perkembangan sebuah hubungan merupa- tatap muka memiliki keistimewaan pada ump-
kan sebuah proses yakni berubahnya hubungan an balik yang tidak tertunda (delayed feedback).
dari yang kurang intim menjadi lebih intim (se- Fungsi umpan balik dalam komunikasi tatap
cara fisik dan emosional). West dan Turner (2007) muka adalah agar komunikator dapat memahami
menyebutkan proses penetrasi sosial memerlukan apakah pesan yang disampaikannya dapat diter-
komunikasi verbal (kata-kata yang diucapkan), ima dengan baik oleh komunikan atau sebalikn-
komunikasi non verbal (mimik wajah, gerak tu- ya. Sementara itu, berbicara mengenai komuni-
buh) serta melibatkan faktor lingkungan (jarak kasi termediasi, tentunya tidak lepas dari peran
dengan lawan bicara). teknologi. Teknologi tidak hanya menciptakan
Altman dan Taylor menganalogikan sebuah gaya baru dalam berkomunikasi antar-
kepribadian manusia seperti layaknya sebuah pribadi, melainkan juga mengubah cara orang
bawang yang memiliki beberapa lapisan untuk berinteraksi.
melindungi bagian intinya. Lapisan terluar ada-
lah gambaran umum yang dapat dilihat dengan Metode Penelitian
mata telanjang. Ketika kita pertama kali men- Paradigma yang digunakan dalam penelitian
genal seseorang, kita baru menembus lapisan per- ini adalah paradigma post positivis. Paradigma
tama yang mencakup informasi-informasi pokok post positivis merupakan aliran yang ingin mem-
seseorang, seperti nama, warna kulit, postur tu- perbaiki kelemahan-kelemahan positivis yang
buh, dan cara berpenampilan. Semakin dalam hanya mengandalkan kemampuan pengamatan
lapisannya, semakin privat pula sifatnya. Lapisan langsung terhadap objek. Penelitian post positiv-
privat ini meliputi masa lalu, pengalaman pahit, is menggunakan berbagai metode dalam peneliti-
ideologi/prinsip, atau sebuah rahasia yang tidak annya, namun tetap menekankan penemuan dan
boleh diketahui publik (Griffin, 2012: 114). pembuktian teori. Meskipun peneliti mengambil
Self-disclosure menganut sistem tim- posisi objektif, namun mereka menyadari bahwa
bal-balik yang artinya seseorang cenderung mem- interaksi peneliti dan partisipan akan mempen-
buka diri kepada orang yang juga mau membuka garuhi data (Poerwandari, 2007, h. 36).
diri (West & Turner, 2003: 191-192). Altman dan Penelitian ini menggunakan pendekatan kual-
Taylor (Griffin, 2012) menyatakan bahwa keter- itatif. Menurut Denzin dan Lincoln (2009: 6) pe-
bukaan diri seseorang dapat ditelaah melalui dua nelitian kualitatif merupakan penelitian yang
aspek, yakni keluasan (breadth) dan kedalaman lebih menekankan kepada proses dan makna.
(depth) informasi yang dipertukarkan. Keluasan Penelitian kualitatif merupakan sebuah pendeka-
mengacu pada batasan mengenai keragaman tan yang memungkinkan peneliti untuk mema-
informasi yang dapat diungkapkan, sementara hami pengalaman individu secara lengkap dan
kedalaman merupakan tingkat keterbukaan indi- menyeluruh.
vidu atas informasi yang diungkapkan olehnya. Narasumber pada penelitian ini akan dipilih
Tahapan hubungan bersifat dialektis dan tidak secara sengaja (purposeful). Dalam teknik ini,
linier. Dalam teori ini juga diungkapkan bahwa peneliti akan menentukan narasumber yang di-
perkembangan hubungan tidak selalu menjadi anggap memiliki informasi yang kaya sehingga
lebih intim, namun juga bisa terjadi perpisahan. mampu mendapatkan data sebanyak mungkin.
Semuanya tergantung dari untung dan rugi yang Studi ini adalah mengenai pengelolaan hubungan

30
Jurnal Komunikasi Indonesia Volume IV , Nomor 1, April 2015

pasangan jarak jauh. Oleh sebab itu, narasumber hoo! Messenger, soalnya kalau Yahoo! Messenger kita
yang dipilih adalah para 3 (tiga) pasangan suami kirim pesan langsung diterima. Nah awalnya cuma se-
istri yang sedang terpisah secara geografis, den- kedar say hi aja, atau kalo istilahnya anak sekarang,
gan kriteria sebagai berikut. Pertama, telah men- flirting. Padahal waktu itu tidak terbayang di benak ku
jalin hubungan jarak jauh semenjak berpacaran dia ini wajahnya seperti apa, karena kalau di Facebook
hingga sekarang menikah. Kedua, sudah menjalin foto profilnya tidak terlalu detail.”(informan 3)
hubungan selama lebih dari satu tahun. Ketiga, Terdapat juga pasangan yang sudah melaku-
terpisah sejauh lebih dari 50 mil dari pasangann- kan perceptual contact namun baru melakukan
ya dan tidak dapat melakukan komunikasi tatap interactional contact beberapa tahun kemudi-
muka secara rutin atau sering sesuai keinginan. an.Namun, diakui olehnya bahwa karena pada
Keempat, menggunakan teknologi untuk berko- tahap perceptual contact telah terjadi keter-
munikasi dengan pasangan. tarikan secara fisik, maka mempengaruhi
Metode pengumpulan data yang digunakan keinginannya untuk melakukan interactional
dalam penelitian ini adalah melalui wawancara contact.
mendalam (in depth interview) terhadap ketiga “Dia (informan 6) sebenarnya teman kuliah saya satu
pasang narasumber, yakni pasangan I (informan 1 angkatan di UII, Yogya. Tapi, karena saya waktu itu
dan 2), pasangan II (informan 3 dan 4), serta pas- sibuk di organisasi, maka saya tidak konsen sama
angan III (informan 5 dan 6). Melalui wawancara perempuan. Jadi saya waktu itu nggak kenal, cuma
mendalam, peneliti bisa memperoleh pernyataan tau namanya dan dia cantik. Udah, titik. Tahun 2003
langsung dari narasumber mengenai pengalaman, saya lulus, kemudian saya ke Jakarta. Setelah itu, saya
opini, perasaan, serta pengetahuan yang mereka menjadi panitia pertemuan mahasiswa TI UII yang
miliki. Melalui wawancara yang dilakukan secara ada di Jakarta. Nah pada saat itu saya ingat dia, lalu
langsung dengan narasumber, peneliti mencoba saya add Friendsternya.” (informan 5)
untuk mencari kejelasan dan pemahaman secara
mendalam dari narasumber. Selain itu, respon 2. Keterlibatan. Karena menyadari bahwa ko-
verbal dan non verbal yang terjadi selama wawan- munikasi dengan menggunakan media yang
cara berlangsung juga tak lepas dari pengamatan mereka lakukan memiliki keterbatasan, maka
peneliti. pasangan yang awalnya hanya memanfaatkan
Setelah data terkumpul, lalu data tersebut sosial media untuk berkomunikasi, akhirnya
dianalisa. Penelitian ini menggunakan metode memutuskan untuk bertemu muka. Mereka
analisis tematik, yakni mengelompokkan data meyakini bahwa dengan berkomunikasi se-
hasil temuan ke dalam tema-tema besar yang se- cara tatap muka akan memudahkan mereka
suai. Analisis tematik adalah proses mengkode untuk lebih mengenal satu sama lain.
informasi yang dapat menghasilkan daftar tema, “Nah, karena belum pernah ketemu, jadi saya
model tema, atau indikator yang kompleks, kuali- nggak ada bayangan jadi dia seperti apa secara
fikasi yang biasanya terkait dengan tema itu, atau fisik. Saya juga nggak tau apakah dia orangn-
hal-hal diantara atau gabungan dari yang telah ya istilahnya suka melucu, sukanya apa, dan
disebutkan. Tema tersebut secara minimal dapat segala macem. Lalu akhirnya kita janjian mau
mendeskripsikan fenomena, dan secara maksimal kopi darat.” (informan 3)
memungkinkan interpretasi fenomena (Poerwan- Tahap keterlibatan ini merupakan fase di
dari, 2007: 173). mana tinggal selangkah lagi para pasangan
mencapai tahap intim yang melibatkan komit-
Hasil Penelitian men. Oleh karenanya, bagi para informan yang
Untuk mencapai tahapan hubungan romantis, memang sudah memiliki ketertarikan dan ber-
para pasangan harus melalui beberapa tahapan niat untuk menjalin hubungan romantis, pent-
hubungan sebelumnya. Dengan menggunakan ing baginya untuk mengetahui status calon
tahapan-tahapan hubungan yang dikemukakan pasangannya. Apabila status keduanya tidak
oleh Devito, berikut hasil penelitian yang didapat sedang menjalin hubungan dengan orang lain,
dari ketiga pasang narasumber : maka hal tersebut dapat diajdikan bahan per-
1. Kontak. Dalam tahap kontak,individu ber- timbangan untuk menuju tahap selanjutnya.
tukar informasi yang bersifat umum dan ti- “Ketika awal kenalan, dia sekedar say hel-
dak personal. Berdasarkan hasil wawancara lo plus beliau mempertanyakan kabar diriku
dengan para narasumber, diketahui bahwa yang katanya bubar dengan pacar jaman kuli-
tidak semua pasangan menggunakan percep- ah.”(informan 6)
tual contact di masa awal perkenalan mere-
ka karena ada yang memulai komunikasinya “Dia ke kosanku tuk ambil oleh-oleh karena
dengan menggunakan media sehingga mereka aku abis pulang ke Palembang. Setelah ngo-
langsung ke tahap interactional contact. brol sebentar, dia pamit pulang lalu tiba-tiba
“Temen SMP-nya informan 4 itu adik sepupu aku. Dia dia nanya, kamu tuh punya pacar ya di Palem-
mau ngenalin aku sama informan 4. Karena sepupuku bang? Nggak, udah putus, aku bilang gitu. Ter-
gencar mau ngenalin, akhirnya aku add Facebooknya us aku tanya balik, emang kenapa? Kita paca-
dia, tapi ternyata nggak di-accept sama dia, mungkin ran aja yuk! dia malah bilang gitu.” (informan
karena tidak kenal. Lalu, aku coba kirim pesan di Ya- 2)

31
Girly Kurniaty, Pengelolaan Hubungan Romantis Jarak Jauh: Studi Penetrasi Sosial Pasangan yang Terpisah Jarak Geografis

3. Keintiman. Walau jenis hubungan yang dibina meminta ketegasan dirinya, karena aku tidak
oleh para informan serupa, namun terbentukn- ingin terus ‘digantung’ dan pada saat itu aku
ya komitmen sebagai hasil dari intimasi pada juga sedang dekat dengan orang lain. Ternya-
tiap pasangan berbeda-beda. Berdasarkan ta, nggak lama kemudian dia melamar aku.”
data yang didapat dari informan, pasangan I (informan 6)
membuat komitmen untuk berpacaran tetapi 4. Penurunan Hubungan. Bagi para informan,
tanpa melalui proses penjajakan. konflik yang dihadapi terjadi karena faktor
“Dia itu suka datang ke kosan untuk pinjam situasional (dari luar diri individu) dan juga
catatan, terus paling aku temani dia ke tukang faktor dari dalam diri individu. Pasangan I
fotokopi. Kadang kita suka SMS-an sih, tapi dan III menjelaskan bahwa kebanyakan konf-
nggak intens. Makanya aku kaget pas dia nga- lik yang mereka hadapi pada awal hubungan
jak pacaran, soalnya aku nggak ngerasa kalo adalah karena masalah situasional, yakni
dia itu sebelumnya pernah PDKT. Pas masih restu orang tua. Perbedaan budaya yang dimi-
temenan, aku cuma taunya dia itu temen seke- liki oleh pasangan menyebabkan adanya pe-
lasku yang asalnya dari Yogya. Aku nggak tau nolakan dari keluarga, karena para orangtua
dia rumahnya di mana, bapaknya kerja apa, masih memiliki sikap etnocentrisme sehingga
berapa bersaudara. Gitu-gitu aku nggak tau. hanya ingin memiliki calon menantu dari suku
Pas awal-awal kami pacaran itu aku masih yang sama. Selain itu, stereotype mengenai
adaptasi soalnya kayak memulai dari nol. Jadi orang dari suku tertentu juga melatarbelakan-
aku sibuk menggali informasi sifatnya priba- gi alasan mereka menolak memberi restu
di lah kaya bapaknya kerja di mana, mantan kepada anaknya untuk menjalin hubungan
pacarnya ada berapa, putusnya kenapa, gitu” dengan pasangan pilihannya. Sementara itu,
(informan 2) pasangan II kerap kali berkonflik karena ma-
Sementara itu, pasangan II membuat komit- salah kepercayaan dan keraguan atas komit-
men untuk berpacaran awalnya hanya untuk men pasangannya.
‘status palsu’ karena menghindari seseorang. “Mamanya sampe pernah mengiming-imingi
Status ‘palsu’ yang dibuat untuk diketahui mobil tapi dengan syarat agar informan 1 pu-
oleh publik ini akhirnya direalisasikan da- tusin aku. Lalu karena dia nggak mau, akh-
lam komitmen yang nyata sebagai pasangan irnya keluarganya melarang dia untuk ketemu
kekasih setelah keduanya saling mengenal sama aku. Nah paling yang bikin berantem
dan merasa cocok satu sama lain. kalo kita lagi bahas masalah itu sih. Dia mau
“Nah, ada cerita uniknya, kita jadian itu kare- mertahanin aku, tapi dia nggak berani me-
na untuk menghindari orang. Jadi sebenarnya nentang keluarganya. Dia juga pernah bilang
pas pindah kerja dari Indosat ke Antam, ada sama aku, sebenarnya dia serius, tapi hubun-
temen di Antam itu yang ngejar-ngejar. Aku gan ini akan berat kalau diterusin.” (informan
nggak suka sama dia. Akhirnya aku tolak dan 2)
bilang udah punya pacar. Dia nggak percaya,
dia malah bilang mana buktinya, di Facebook “Informan 3 itu orangnya cuek ya, jadi bagi ia
nggak ada. Nah gitu akhirnya aku bilang ke kalau nggak nelpon sehari tuh nggak masalah,
informan 3 untuk bikin status pacaran sama tapi kalo buat gue tuh masalah. Nah ditambah
aku.” (informan 4) lagi karena dia jauh, kita kan gak bisa man-
Berbeda dengan pasangan lainnya, pasangan tau. Yang deket aja bisa macem-macem, apala-
III menjalani hubungan tanpa deklarasi status gi yang jauh, gitu kan. Terus temen, sodara
yang jelas. Komitmen yang mereka buat han- pasti pada provokator dong.. wah jangan-jan-
ya bersifat pribadi (interpersonal commitment). gan dia punya cewek lagi. Yaaa otomatis akh-
Pasangan III menunjukkan bahwa keintiman irnya mikir juga, kan. Nahhh seperti itu, jadi
dapat terjadi tanpa perlu adanya pendeklara- kalo dibilang putus itu udah berapa kali ya..
sian komitmen. Status sebagai pacar awalnya uuhhh udah hampir 10 kali, walau cuma ga-
hanya dianggap sebagai faktor pelengkap da- ra-gara masalah sepele.”(informan 4)
lam hubungan. Namun pada akhirnya, semua 5. Perbaikan Hubungan. Bagi pasangan yang
informan menyadari perlunya status yang berkonflik karena masalah situasional, yakni
jelas karena menentukan arah hubungan mer- restu dari orang tua, yang mereka lakukan
eka ke depan. adalah interpersonal repair, di mana para in-
“Nggak tau gimana ceritanya, setelah ketemu forman bernegosiasi untuk mencari jalan kel-
kami seperti mendekat tanpa komitmen apap- uar atas permasalahan yang mereka hadapi.
un.Yang namanya berantem kaya orang pa- Salah satu faktor yang menyebabkan hubun-
caran udah rutinitas. Ketika aku kembali ke gan mereka dapat diperbaiki adalah karena
Samarinda, kami sepakat bahwa kami akan masing-masing pihak memiliki maksud serta
jalan masing-masing. Tapi ternyata pada tujuan yang sama, yakni mempertahankan
prakteknya walau udah berjauhan, komuni- hubungan mereka.
kasi nggak pernah berubah. Akhirnya, pada “Saya ajak informan 6 ke rumah untuk ber-
tahun 2009, aku memberanikan diri untuk temu orangtua saya. Ternyata setelah bertemu,

32
Jurnal Komunikasi Indonesia Volume IV , Nomor 1, April 2015

orang tua mulai melunak. Nahh jadi keba- hamil ada ibu yang ditungguin sama suamin-
lik, kalo biasanya saya yang ditanya duluan, ya sedangkan aku sendirian. Pokoknya hal-hal
kamu serius nggak sama anak saya.. ini dia yang kayak gitu bikin iri.” (informan 2)
yang ditanya duluan, kamu serius nggak sama Namun tak selamanya perasaan kesepian
anak saya. Masalah budaya dan restu sudah tersebut membuat keadaan hati seseorang
solved. Nggak lama setelah itu, aku menikah menjadi buruk yang menyebabkan dirinya
sama dia.” (Informan 5) berperilaku negatif. Informan 1 malah men-
Sementara bagi pasangan yang mengalami gaku bahwa dirinya lebih mendekatkan diri
masalah kepercayaan atas komitmen pas- kepada Tuhan agar dapat menahan emosi dan
angannya, dilakukan intrapersonal repair, godaan selama jauh dari pasangannya.
yakni mencoba lebih mengerti sifat dan ke- “Ketika tinggal jauh dari keluarga, memang
biasaan pasangan serta menurunkan ekspek- ada dampak psikologisnya. Saya melihat
tasinya terhadap perilaku pasangannya. pimpinan-pimpinan saya yang jauh dari kel-
6. Pemutusan Hubungan. Para pasangan uarga, kekhawatirannya dan tingkat stressnya
mengaku bahwa tidak mengalami pemutu- lebih tinggi, sehingga dia mencari pelimpahan
san hubungan yang permanen karena apabila terhadap anggota-anggota nya, dengan mar-
terjadi konflik maupun penurunan intimasi, ah-marah misalnya. Ternyata, saya pun juga
mereka selalu dapat mengatasinya sehingga merasakan hal yang sama. Jadi, saya sekarang
hubungan menjadi intim kembali.Keinginan lebih sering beribadah, karena selama tinggal
untuk menjaga komitmen dan mempertah- berjauhan sama istri banyak godaannya.” (in-
ankan hubungan menjadi penyebab tidak ter- forman 1)
jadinya pemutusan hubungan yang mereka
jalani. Saat hubungan telah berkembang dan komit-
“….karena udah settle, udah males mau ke lain en telah terbina, mempertahankan hubungan
hati.Tujuan kami tuh sekarang dapat restu bagi sebagian orang bukanlah hal yang mu-
dari orangtua. Aku pikir, kalo misalnya paca- dah, terutama bagi mereka yang harus terpi-
ran lagi, terus orangtua nggak setuju lagi, ca- sah oleh jarak. Studi yang diakukan oleh para
pek aja kan. Jadi mending yang ini aja diper- pakar menunjukkan bahwa kebahagiaan para
tahanin.” (informan 1) pasangan dapat ditelaah dari banyaknya akti-
vitas dan waktu yang mereka habiskan bersa-
Menjalani sebuah hubungan jarak jauh di ma. Namun, karena para pasangan jarak jauh
mana pasangan kerapkali tidak ada saat dib- tidak dapat bertemu secara rutin dan kapan
utuhkan atau dalam masa-masa krusial, ten- saja sesuai keinginan mereka, maka mas-
tunya memberi dampak tersendiri bagi indi- ing-masing pasangan memiliki strategi sendiri
vidu yang menjalaninya. Para narasumber dalam mengelola hubungan mereka, antara
dalam penelitian ini menngungkapkan bahwa lain :
menjalani hubungan jarak jauh membawa Sering berkomunikasi dengan pasangan walau
dampak terhadap psikologis dan juga kehar- sebentar. Bagi pasangan romantis, komunika-
monisan hubungan yang mereka jalani. si yang bersifat ‘small talk’ sering dianggap
Tak dapat dipungkiri bahwa rasa khawatir, tidak terlalu signifikan, tetapi pada kenyata-
rindu yang tidak terbendung, hingga rasa iri annya hal tersebut sangat bermakna karena
bila melihat pasangan lain yang sedang bersa- dibutuhkan untuk mempertahankan hubun-
ma kerapkali membuat perubahan emosi ses- gan.
eorang. “Setiap hari kami pasti kontak, dan itu nggak
“Aku sering merasa sendirian, kesepian. terbatas waktu. Makanya, kalau dalam kondi-
Kadang cape, punya pasangan tapi kok rasanya si nggak bisa diganggu, misalkan lagi meeting
kaya ga punya. Jadi hal itu berpengaruh sama atau mau ngajar, aku pasti ngabarin dia dulu
mood, mood-nya jadi jelek.” (informan 6) supaya nggak tiba-tiba ditelpon cuma buat
Serupa dengan informan 6, informan 2 menga- nanya, lagi ngapain? Udah makan belum? He-
ku bahwa ketiadaan pasangan disisinya mem- hehe… Biasanya, sebelum berangkat kantor,
buat dirinya merasa tertekan dan juga iri bila setiba di kantor, mau pulang dan pas nyampe
melihat pasangan lain terutama saat tengah rumah, mau tidur, aku pasti ngabarin dia.” (Informan
mengandung buah hati pertamanya. 6)
“Pas awal kita LDR waktu masih pacaran, aku “Aku biasanya BBM dia nanya, lagi ngapain?
kan baliknya ke Palembang, ada mama, jadi Udah makan belum? Kadang juga kita saling
tidak terlalu stress lah. Nah, tapi setelah me- bertukar foto, sekedar melepas kangen.” (infor-
nikah, apalagi ketika hamil, aku ngerasa be- man 2)
rat secara psikologis. Aku tuh kadang suka iri
kalau lagi kontrol ke dokter kandungan, aku Membuka diri terhadap pasangan. Para infor-
sendirian sedangkan ada pasangan lain yang man memiliki keyakinan bahwa semakin mer-
sibuk peluk-pelukan. Kadang juga pas senam eka terbuka kepada pasangannya, semakin

33
Girly Kurniaty, Pengelolaan Hubungan Romantis Jarak Jauh: Studi Penetrasi Sosial Pasangan yang Terpisah Jarak Geografis

meminimalisir konflik yang terjadi akibat kes- percaya terhadap pasangan ini sangat penting
alahpahaman dan juga masalah kepercayaan. karena para informan merupakan pasangan yang
tinggal berjauahan, sehingga tidak dapat berinter-
Pasangan I mengalami masalah mengenai aksi secara rutin dan mengkonfirmasi dari keber-
restu dari orang tua ketika awal menjalani hubun- naran setiap pernyataan pasangannya. Berdasar-
gan pasangan. Penyebab keduanya tetap mampu kan hasil wawancara dengan para informan, dapat
mempertahankan hubungan mereka walau coba disimpulkan bahwa perasaan percaya didapat
dipisahkan oleh orangtua adalah karena mereka karena mereka tidak asing dengan orang-orang
selalu terbuka dan bercerita dengan jujur menge- yang berada di sekitar pasangannya. Orang-orang
nai situasi yang sebenarnya. Dengan saling me- yang dimaksud di sini mengacu kepada sahabat,
mahami masalah yang dihadapi, keduanya lalu keluarga, ataupun rekan kerja.
berusaha untuk mencari jalan keluar bersama-sa- “Karena pas pacaran kan sekampus, jadi aku
ma. udah tau temen-temennya, tau rumahnya,
“Dia itu selalu cerita kalau papa mamanya tau semuanya lah istilahnya gitu. Dan dari
berusaha misahin kita. Kayak dulu pernah obrolan-obrolan kami, aku jadi percaya ka-
diiming-imingi dibeliin mobil asal syaratnya lau dia itu bukan tipikal yang aneh-aneh gitu
mau putus sama aku, atau dia cerita kalau dia lah. Karena sebenarnya kalo dia emang mau
mau dikenalin sama anak temennya maman- putus, pasti udah putus aja ya kan dari yang
ya. Terus pernah juga mamanya marah karena mamanya udah gak setuju. Lagipula aku tau
ketahuan kami pergi berdua ke Bandung, lalu password email dan FB nya, terus aku suka li-
handphone nya ditahan dan dia jadi nggak hat-lihat message nya dan jadi tau dia ngapa-
bisa dihubungi.” (informan 2) in aja.” (informan 2)

Pasangan III selalu menjaga hubungan mereka Bagi pasangan II, Peran keluarga berpengaruh
dengan cara menjaga rutin berkomunikasi dan se- terhadap kepercayaan kepada pasangan. Ke-
lalu menceritakan mengenai apa saja yang diala- dekatan informan 4 dengan keluarga informan 3
mi karena ia menyadari bahwa tinggal berjauhan menjadi salah satu poin penting yang membuat
dengan istri membuatnya rentan akan godaan, hubungannya dapat bertahan.
ditambah lagi dengan jabatan yang ia miliki saat “Kalo mamanya dia itu selalu promosiin anak-
ini. nya, anakku nggak bakal ngapa-ngapain. Ten-
“Saya itu selalu terbuka dengan aktivitas ang, istilahnya.. ‘bakal saya awasin’. Nah, jadi
yang saya jalani setiap hari, termasuk per- gue ngerasa safe aja.” (informan 4)
temuan dengan klien. Karena pada level ma-
najerial seperti saya sekarang ini, banyak Sementara itu, pasangan III mengaku bahwa
sekali godaannya, ya masalah uang, masalah tingkat kepercayaan terhadap pasangan tinggi
perempuan, masalah perilaku. Kalo tidak ha- dikarenakan pasangan mengenalkan dirinya den-
ti-hati bisa terpeleset juga nantinya.” (infor- gan lingkungan pekerjaannya di mana sebagian
man 5) besar waktu mereka dihabiskan untuk berinter-
Keterbukaan informan 5 kepada informan 6, aksi dengan rekan-rekan kerjanya tersebut.
ditunjukkan dengan menceritakan pengalamann- “Yang saya sukuri, tingkat trusting kita ting-
ya dalam mengkritik kebiasaan di keluarga infor- gi dengan pasangan masing-masing. Saya
man 5 (evaluative disclosure) ketika mereka ma- kalo di Samarinda dibawa ke kampus, ini lho
sih dalam masa penjajakan. Baginya, lebih baik ia rekan-rekan kerja saya. Diceritakan, pak ini
mengutarakan apa yang menjadi penyebab kegus- ngajar ini, pak ini begini. Dan ketika di sini,
arannya daripada membiarkan pasangannya bers- saya bawa dia ke kantor saya.” (informan 5)
pekulasi mengenai penyebab kemarahannya.
“Karena saya berasal dari keluarga dengan Menjaga komitmen. Berdasarkan hasil waw-
budaya Jawa yang kental, kebiasaan di rumah ancara dengan para informan, tiap-tiap pasangan
kami itu, kalau ada tamu yang pulang akan memiliki cara sendiri untuk menjaga komitmen
diantar sampai pagar dan hilang dari pan- yang sudah mereka buat. Akan tetapi, mas-
dangan. Walaupun itu tamunya adalah teman ing-masing dari mereka sama-sama menjunjung
saya, tapi kalau di rumah ada bapak atau ibu tinggi kesetian sebagai bagian dari komitmennya
saya, mereka ikut mengantar juga. Nah, ka- sebagai seorang suami/istri.
lau di keluarga istri tidak begitu, kalau saya “Kalo bicara setia, aku setia. Biar gimana pun
pamit pulang mereka tidak pernah mengan- aku tidak akan berbuat macam-macam, wa-
tar. Nah, saya cerita sama dia mengenai itu, lau sebenarnya banyak godaan di luar sana.
karena menurut saya itu masalah. Dia sempat Pesan aku cuma satu ke dia, kalau aku tidak
bingung juga sih, karena posisinya terjepit. Ya balas SMS atau BBM, kamu harus tau bahwa
karena itu habbit keluarganya, masa iya dia yang aku lakukan itu tidak jauh-jauh meny-
harus kasih tau orang tuanya harus gimana impang dari kesepakatan orang berpasangan,
kalau ada tamu yang pulang.” (informan 5) jadi tidak perlu kuatir.” (informan 3)

Memiliki rasa percaya kepada pasangan. Rasa “Saya udah bikin komitmen, lakukan fungsi

34
Jurnal Komunikasi Indonesia Volume IV , Nomor 1, April 2015

kita sebagai suami istri selayaknya apa yangdalam memilih media.


harus kita lakukan. Kita sudah besar, kita su- Walau para informan sepakat bahwa teknolo-
dah dewasa, kita tau apa yang terbaik buat gi sangat membantu dalam proses perkembangan
kita, nah itu yang kita lakukan. Sekali salah
maupun pengelolaan hubungan mereka, namun
satu dari kita keluar dari jalur yang ditetap-
mereka juga menyadari bahwa alat komunika-
kan, maka kembali ke masing-masing. Mak- si tidak sepenuhnya dapat mengakomodir segala
sudnya kembali ke masing-masing itu terserahkebutuhan komunikasi mereka. Yang lebih buruk
bagi pasangan untuk memaafkan atau tidak. adalah bahwa berkomunikasi dengan menggu-
Kalo ternyata tidak bisa dimaafkan, oke cut off
nakan media terkadang dapat menimbulkan konf-
saja. Misalkan, istri saya berbuat salah gitu
lik akibat terjadinya perbedaan makna atas pesan
ya.. oke, saya nggak bisa terima itu, kita akhiri
yang disampaikan dengan pesan yang diterima.
(cerai). Bisa kayak gitu.” (informan 5) Kejadian seperti itu pernah dialami oleh 3 orang
informan yang menuturkan bahwa apabila diband-
Membahas mengenai hubungan jarak jauh ingkan, mereka lebih nyaman untuk berkomuni-
tentu tidak dapat dilepaskan dari pembahasan kasi tatap muka karena merasa bahwa terkadang
mengenai cara mereka berinteraksi untuk mem- ada hal-hal tertentu yang tidak dapat disampaikan
pertahankan intimacy dan hubungan romantis menggunakan media, baik karena susah penyam-
yang telah tercipta. Karena tidak memungkinkan paiannya maupun kuatir akan terjadi kesalahan
terjadinya komunikasi tatap muka secara rutin, persepsi saat memaknai pesan.
maka tentunya para pasangan jarak jauh membu- “Iya, karena kita tdak tau, misalnya kayak gini kita lagi
tuhkan media untuk berkomunikasi. ngobrol bercanda tapi ternyata dia tersinggung” (infor-
Pasangan I berargumen bahwa teknologi komu- man 3)
nikasi sangat membantu pengelolaan hubungan
yang mereka lakukan. Sempat tinggal berdekat- “Ketika komunikasi lewat telpon, kadang ber-
an dan rutin bertemu dalam 3 tahun awal masa beda antara message yang disampaikan den-
pacaran, informan 1 mengaku perlu beradaptasi gan yang diterima karena kita nggak bisa lihat
saat harus menjalani hubungan jarak jauh den- mimiknya. Terkadang juga ada lah hal-hal
gan informan 2. Informan 1 menjelaskan bahwa yang susah kalo diungkapkan dengan kata-ka-
ada perasaan kurang nyaman ketika berpisah se- ta. Jadi, kalau membandingkan kenyamanan
cara fisik dengan karena mereka terbiasa untuk komunikasi lewat media atau waktu deketan
melakukan aktivitas bersama. Namun, ia men- dulu, ya lebih nyaman waktu pas deketan dan
gaku bahwa teknologi yang semakin canggih ber- komunikasi langsung.” (informan 1)
dampak signifikan dalam membantu memperlan-
car hubungan mereka. “ Saya sebenarnya lebih suka komunikasi
“Peran teknologi sangat besar, sangat berpengaruh langsung. Kaya kemarin saya pulang ke Sa-
sekali. Yaaa pokoknya lewat alat komunika- marinda, saya titipkan anak saya, lalu saya
si itu baik media apapun entah handphone, ajak istri keluar, kita ngobrol di café. Saya leb-
BBM, maupun YM itu sangat signifikan sekali ih suka kayak gitu. Jadi menurut saya akan
dalam membantu hubungan LDR ini.” (infor- beda lah rasanya karena kalau pas BBM itu
man 1) kita nggak pernah bahas yang berat, penting,
Dampak positif teknologi komunikasi dalam urgent gitu nggak pernah.”(informan 5)
memperlancar hubungan jarak jauh juga diamini
oleh oleh pasangan III. Baginya informan 6, bukan Diskusi
hanya intimasi antara dirinya dengan suami yang Individu yang menjalin hubungan akan ter-
harus dikelola, tapi kedekatan emosional antara libat dalam proses pengaturan batasan menge-
ayah dan anak juga harus dijaga dengan rutin ber- nai hal-hal yang dianggap pribadi maupun boleh
komunikasi menggunakan teknologi. diketahui oleh orang lain. Jenis kelamin pada ken-
“Teknologi berperan besar banget. Dari jaman yataannya juga mempengaruhi keterbukaan diri
cuma bisa SMS, akhirnya YM-an, kemudian mun- individu mengenai topik tertentu. Berdasarkan
cul BBM..Line..Skype…membantu banget. Anak data yang diperoleh dalam penelitian ini, terung-
juga seneng kalau udah video call dengan papa- kap bahwa wanita cenderung lebih terbuka men-
nya. Aku bukan type orang yang eksis di sosmed.. genai kisah cintanya dibanding pria. Asumsi yang
tapi punya hape canggih yang aplikasinnya bergu- dikemukan oleh para ahli mengenai keterbukaan
na buat komunikasi dengan suami.” (informan 6) diri menyebutkan bahwa semakin individu ter-
buka kepada pasangannya, maka semakin intim
Dipisahkan oleh jarak yang membentang mem- hubungan yang dijalin dengan pasangannya.
buat para pasangan sangat tergantung kepada te- Devito (1995) menyatakan bahwa dampak posi-
knologi untuk berkomunikasi. Dengan semakin tif dari pengungkapan diri yang dilakukan oleh
berkembangnya teknologi yang menciptakan be- individu oleh individu menyebabkan dirinya men-
ragam jenis media komunikasi, memungkinkan jadi lebih mudah untuk dipahami dan membuat
mereka untuk menentukan media apa yang digu- komunikasi menjadi lebih efektif. Setiani dalam
nakan untuk menyampaikan pesan tertentu. Keter- penelitiannya yang berjudul “Intimasi Dalam
batasan alat komunikasi dalam menyampaikan pe- Hubungan Romantis Jarak Jauh Beda Bangsa”
san mensyaratkan para penggunanya untuk cerdas mengungkapkan bahwa sikap terbuka individu
35
Girly Kurniaty, Pengelolaan Hubungan Romantis Jarak Jauh: Studi Penetrasi Sosial Pasangan yang Terpisah Jarak Geografis

terhadap pasangannya, memudahkan bagi pas- Hal ini membuktikan bahwa tahapan perkemban-
angan untuk mengetahui keinginan dirinya. Seh- gan hubungan antarpribadi tidak bersifat linier.
ingga, mereka dapat lebih dekat dan mampu men- Tentunya para pasangan romantis tidak lepas
genal satu sama lain. Akibatnya, apabila terdapat dari konflik. Berdasarkan hasil penelitian, kelang-
masalah pribadi yang dialami oleh pasangan, gengan hubungan romantis juga diperngaruhi
maka mereka dapat saling mendukung dan berb- oleh faktor situasional, diantaranya adalah etnisi-
agi saran. tas dan tuntutatan sosial. Dalam budaya kolektiv-
Namun, tidak selamanya keterbukaan diri ber- is seperti yang dianut masyarakat Indonesia, pen-
dampak positif, terutama bagi pasangan jarak garuh orang tua, teman, atau pun norma tertentu
jauh yang mengandalkan teknologi untuk berko- berdampak dalam hubungan yang sedang terjalin.
munikasi. Keterbatasan komunikasi termediasi Penelitian ini mengungkapkan bahwa bu-
dalam membaca pesan non verbal dijadikan ala- daya dan etnisitas individu berpengaruh terh-
san untuk membatasi diri dalam melakukan self adap restu yang diberikan oleh orang tua. Para
disclosure karena individu memiliki kekhawatiran orangtua cenderung memberi dukungan positif
akan pemaknaan pesan yang tidak sesuai hara- apabila anak mereka menjalin hubungan dengan
pan. Para narasumber menyatakan bahwa se- orang yang berasal dari suku yang sama. Peno-
canggih apapun teknologi yang digunakan untuk lakan dari orangtua pasangan tersebut lah yang
berkomunikasi, tetap tidak mampu mengganti- menjadi salah satu sumber konflik intrapersonal
kan komunikasi tatap muka yang memungkinkan dan interpersonal. Konflik intrapersonal menye-
terjadinya sentuhan serta memaksimalkan panca babkan terjadinya konflik batin atau goncangan
indera dalam mengirimkan dan menerima pesan. perasaan yang terkadang membuat mereka sedik-
Teknologi komunikasi memungkinkan indivi- it ragu untuk melangkah lebih jauh, sementara
du untuk melakukan interactional contact tanpa konflik interpersonal menyebabkan berkurangnya
didahului dengan perceptional contact. Martin dan intimasi para pasangan.Selain masalah etnisitas,
Nakayama (2007) menyebutkan bahwa komuni- tak dapat dipungkiri bahwa tuntutan sosial juga
kasi yang dilakukan secara online, menyebabkan memiliki dampak terhadap keharmonisan sebuah
ketiadaan line of sight, yakni informasi mengenai hubungan jarak jauh.Masyarakat beranggapan
identitas lawan bicara berdasarkam karakteris- bahwa hubungan jarak jauh kurang ideal bagi
tik fisik yang dimilikinya. Hal tersebut memun- pasangan, terutama mereka yang sudah menikah
gkinkan terjadinya sebuah hubungan yang tidak karena idealnya suami istri tinggal di bawah satu
didasarkan pada ketertarikan fisik ataupun sek- atap.
sual. Padahal, ketertarikan secara fisik dan juga Saat hubungan telah berkembang, intimasi tel-
kesan pertama yang didapat saat terjadi percep- ah didapat, dan komiten telah terbina, memper-
tual contact terbukti dapat mempengaruhi keingi- tahankan hubungan bagi sebagian orang bukan-
nan individu untuk mengenal lebih dekat lawan lah hal yang mudah, terutama bagi mereka yang
interaksinya. Sehingga, dapat dikatakan bahwa harus terpisah oleh jarak. Keharmonisan hubun-
ketertarikan yang dialami oleh individu yang gan romantis antara lain ditentukan oleh frekuen-
menjalani komunikasi secara termediasi adalah si interaksi pasangan serta kedekatan mereka
murni berdasarkan kompetensi komunikasi yang secara fisik, bahkan beberapa studi menunjukkan
dimiliki oleh pasangannya. bahwa waktu yang dihabiskan oleh pasangan da-
Tahap keterlibat menurut Devito merupakan lam melakukan aktivitas bersama-sama dapat di-
fase terjadi penggalian informasi yang dilakukan jadikan indikator mengenai kebahagiaan mereka
individu kepada pasangannya. Penggalian in- dalam menjalani hubungan.Walau tidak secara
formasi bisa dilakukan dengan bertanya secara gamblang menyebutkan bahwa mereka kurang
langsung ataupun mendapat informasi dari orang- bahagia, namun para narasumber yang menjala-
orang terdekat. Tujuan dari tahap ini adalah agar ni hubungan jarak jauh kompak menjawab bahwa
individu dapat belajar untuk memahami pas- suatu saat nanti ingin tinggal satu atap dengan
angannya. Bagi para pasangan yang hanya ber- pasangannya. Akan tetapi, karena hal tersebut
komunikasi mengunakan media mengakui bahwa belum mungkin dilaksanakan saat ini, maka mas-
mereka tetap membutuhkan komunikasi tatap ing-masing pasangan memiliki strategi tersendiri
muka untuk lebih dapat mengenal satu sama lain. dalam mengelola hubungan mereka.
Dalam tahap ini, informasi yang dianggap paling Bagi para narasumber dalam penelitian ini,
penting untuk dapat menuju ketahap keintiman berkomunikasi dengan pasangan mengenai hal-
adalah informasi mengenai status pasangan. Hal hal ringan dan sepele dianggap sebagai salah satu
ini tidak mengherankan karena keintiman pada strategi untuk tetap terhubung dengan pasangan.
hubungan romantis ditandai dengan komitmen Walau mereka memiliki keterbatasan waktu un-
untuk menjalin hubungan asmara. Walau para tuk melakukan aktivitas bersama-sama, namun
pasangan yang telah berada pada tahap intim dia- masing-masing pihak tetap meyakini pentingnya
sumsikan sudah saling memahami dan memiliki hubungan yang dijalani.Oleh sebab itu, mereka
informasi yang memadai mengenai pasangannya, menumbuhkan rasa percaya kepada pasangan
namun pada kenyataannya, ada sebagian orang dan juga berusaha untuk tetap menjaga komit-
yang memilih untuk berkomitmen terlebih dahulu men. Dalam pengelolaan hubungan, rasa percaya
baru memulai belajar memahami pasangannya. kepada pasangan berhubungan dengan perasaan

36
Jurnal Komunikasi Indonesia Volume IV , Nomor 1, April 2015

bahwa pasangan akan dapat bertindak sesuai kemunduran dalam tahapan hubungan. Perger-
dengan kewajibannya sebagai pacar, suami, atau- akan antartahap sangat dipengaruhi oleh keter-
pun istri dan tidak melanggar komitmen yang tel- bukaan diri individu terhadap pasangannya dan
ah disepakati. Rasa percaya tersebut kebanyakan juga kemampuan mereka dalam mengelola konf-
didapat karena familiar dengan lingkungan per- lik antarpribadi.
gaulan maupun rekan kerja pasangan. Saat hubungan telah berkembang, intimasi tel-
Jarak (proximity) merupakan hal yang penting ah didapat, dan komitmen telah terbina, memper-
dalam membina hubungan romantis.Berbicara tahankan hubungan bukanlah hal yang mudah;
mengenai keterbukaan diri, jarak terbukti ber- terutama bagi mereka yang harus terpisah oleh
pengaruh dalam keterbukaan diri terhadap pas- jarak. Adanya godaan dari lawan jenis hingga pola
angan. Hal tersebut diutarakan oleh informan komunikasi berpengaruh terhadap kepercayaan
yang mengaku lebih menahan diri dalam bercerita dan komitmen pasangan. Oleh karenanya, untuk
mengenai topik tertentu karena komunikasi den- mempertahankan keharmonisan hubungan jarak
gan menggunakan teknologi tidak memungkink- jauh diperlukan komunikasi yang efektif, keterbu-
an terjadinya komunikasi nonverbal. Baginya, leb- kaan diri, rasa percaya terhadap pasangan, serta
ih baik menunda keinginan untuk bercerita dan keinginan yang kuat untuk menjaga komitmen.
baru menceritakan ketika berkomunikasi tatap Hubungan antarpribadi bersifat emosional.
muka, daripada mendapatkan respon yang tidak Bagi para pasangan romantis jarak jauh, emosi
sesuai dengan harapan.Walau demikian, hubun- dapat dikelola dengan berkomunikasi menggu-
gan jarak jauh terbukti dapat meminimalisir konf- nakan media. Walau seluruh narasumber sangat
lik. Hal ini sesuai dengan pengalaman para nara- bergantung terhadap alat komunikasi dan sepa-
sumber yang mengakui bahwa dengan semakin kat bahwa teknologi memiliki dampak yang san-
intimnya hubungan yang terjalin dan adanya ket- gat besar bagi kelangsungan hubungan romantis
erbatasan waktu berinteraksi, maka mampu mer- jarak jauh, namun mereka juga menyadari bahwa
eduksi konflik. Hal-hal kecil yang awalnya men- terdapat dampak negatif dari komunikasi terme-
jadi pemicu konflik, kini dapat dihindari. Karena diasi. Ketidakmampuan media dalam menampil-
bagi mereka lebih baik untuk membahas hal-hal kan isyarat (cues) nonverbal yang diperlukan,
yang penting dan menyenangkan dibanding mem- menyebabkan terbatasnya penyampaian dan juga
permasalahkan hal-hal sepele. pemaknaan pesan yang dilakukan. Ketiadaan
sentuhan (tactile), penglihatan (visual), penci-
Kesimpulan uman (olfactory), atau pendengaran (auditory)
Berdasarkan analisis yang dilakukan terha- mempengaruhi kualitas komunikasi. Akibatnya,
dap data yang telah terkumpul, maka dapat di- efektivitas komunikasi yang dilakukan secara tat-
tarik kesimpulan bahwa tahapan perkembangan ap muka (face to face) belum dapat digantikan se-
hubungan antarpribadi tidak bersifat linear kare- cara utuh oleh komunikasi termediasi (mediated
na dimungkinkan terjadinya lompatan maupun communication).

Daftar Pustaka
Bird, G. & Keith, M. (1994). Families and Intimate Relationships. New Ramadion. (2010). Menghadapi Long Distance Relationship (10 Feb-
York : McGraw-Hills. ruari 2010). Diakses pada tanggal tanggal 07 Desember 2013
Denzin, N. K. & Lincoln, Y.S. (2009). Handbook of Qualitative Research. dari http://ruangpsikologi.com/menghadapi-long-distance-rela-
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. tionship/
Devito, J.A. (1995). The Interpersonal Communication Book, Seventh Ruben, B.D. & Stewart, L.P. (2006). Communication and Human Be-
Edition. New York : Harper Collins College Publishers. haviour. Fifth Edition. Boston : Pearson Education, Inc
Devito, J.A. (2009). The Interpersonal Communication Book. Twelfth Edi- Setiani, T. (2013). Intimasi Dalam Hubungan Romantis Jarak Jauh Beda
tion. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education. Bangsa (http://www.academia.edu)
Griffin, Em. (2012). A First Look At Communication Theory. Eight Edition. Sugijanto, M. (2002). Penetrasi Sosial Pada Pasangan Menikah Berbe-
New York: McGraw-Hill. da Budaya (Studi Kasus Komunikasi Antarbudaya Perkawinan
Kalbfleisch, P. J. (2004). Communication Year Book 28. New Jersey : Campur Antara Etnis Jawa dengan Etnis Minangkabau di Ja-
Lawrence Erlbaum Associates. karta. Thesis pada Departemen Ilmu Komunikasi. Jakarta : Fisip
Konijn, U., Tanis, M & Barnes, S.B. (2008). Mediated Interpersonal Com- UI
munication. New York: Routledge. Steward, J. & Logan, C. (1993). TOGETHER : Communication Book. Sev-
Martin, J.N. & Nakayama, T.K. (2007). Intercultural Communication in enth Edition. New York : Harper Collins College.
Contexts. Fourth Edition. New York : McGraw-Hills Companies. West, R. & Turner, L.H. (2007). Introducing Communication Theory, Third
Miller, R.S.& Perlman, D. (2009). Intimate Relationships. Fifth Edition. Edition. New York : McGraw-Hill.
New York: McGraw-Hill Inc Wilson, G.L & Hantz, A.M. (1995). Interpersonal Growth Through Com-
Mietzner, S., & Lin, L. W. (2005). Would You Do It Again? Relationship munication. Fourth Edition. Dubuque, IA:  William C Brown Pub-
Skills Gained In a Long-Distance Relationship. College Student lishers.
Journal, 39 (1), 192-200.
Poerwandari, Kristi. (2007). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Per-
ilaku Manusia. Depok : LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia

37

Anda mungkin juga menyukai