Anda di halaman 1dari 4

MEDAN MAGNET PADA KAWAT LURUS

A. Tujuan
1. Menganalisis hubungan antara medan magnet dan arus listrik di sekitar kawat lurus
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kuat lemahnya suatu medan magnet
3. Membuktikan percobaan oersted
4. Mengetahui pengaruh polaritas terhadap penyimpangan jarum kompas

B. Alat dan Bahan


1. Resistor 50 Ω
2. Resistor 50 Ω
3. Kawat Lurus
4. Catu Daya
5. Multimeter Digital
6. Saklar
7. Kabel Penghubung
8. Kompas
9. Penggaris

C. Dasar Teori
Medan magnet diartikan sebagai daerah atau disekitar magnet yang dipengaruhi oleh
gaya magnet. Magnet sering diartikan sebagai benda yang dapat menarik benda lain. Kutub
magnet yang mengarah utara disebut kutub selatan dan kutub magnet yang mengarah selatan
disebut kutub utara. Hal ini disebabkan kutub magnet bumi berlawanan dengan arah kutub
bumi. Dua kutub magnet yang sejenis jika didekatkan akan tolak menolak dan dua kutub
magnet tak sejenis akan saling tarik menarik.
Medan magnet merupakan medan gaya yang berada di sekitar sebuah benda magnetik
atau disekitar sebuah konsuktor berarus. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis
gaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet
(Kamajaya, 2008).
Arah medan magnet pada kumparan berarus listrik dapat diingat dengan cara
sederhana menggunakan kaidah tangan kanan, yaitu membayangkan menggenggam sebuah
kawat dengan tangan kanan, dan ibu jari menunjukkan arah arus (positif) konvensional,
kemudian jari-jari lain akan melingkari kawat dengan arah medan magnet (Giancoli, 2014).
(Giancoli, 2014)
Gambar 1. Penggunaan kaidah tangan kanan Curl

Terdapat tiga sifat bahan magnet yaitu paramagnetik, feromagnetik, dan diamagnetik.
Paramagnetik merupakan suatu sifat yang tidak memiliki sifat magnetik sama sekali. Bahan
para magnetik tersusun oleh atom-atom atau ion yang memiliki momen dipol magnet tetap.
Feromagnetik adalah suatu bahan yang memiliki sifat magnetik yang kuat. Bahan
feromagnetik bila diradiasi medan magnet menyebabkan kuat medan magnet didalam bahan
itu menjadi besar sekali. Contoh bahan feromagnetik adalah besi, kobalt, nikel, disprosium,
dan gadulinium. Bahan diamagnetik bersifat seperti paramagnetik tetapi memiliki sifat
magnetik yang kecil. (Jati dan Priyambodo, 2010).
Tahun 1269, de Maricourt melakukan studi tentang magnet dan mengamati adanya
sepasang kutub pada benda magnetik. Kutub-kutub ini kemudian dinamakan dengan kutub
utara dan kutub selatan. Jika kutub yang sejenis seperti kutub utara dengan kutub utara
didekatkan maka akan saling tolak menolak, begitu juga sebaliknya jika kutub utara
didekatkan dengan kutub selatan maka akan terjadi tarik menarik. Gaya saling tolak dan saling
tarik menyerupai fenomena listrik statis namun perbedaan yang sangat penting antara sumber
dari medan magnet dengan medan listrik adalah pada magnet kutub utara dan selatan tidak
bisa dipisahkan dan akan selalu berpasangan, berbeda dengan gaya listrik yang masing-masing
bermuatan bisa terpisah, pada magnet kutub positif selalu muncul berpasangan bahkan jika
sebuah bahan dipotong sedemikian rupa maka akan selalu muncul sepasang kutub (Ishaq,
2007).
Penemuan Oersted mengenai hubungan listrik dan magnet yaitu bahwa suatu muatan
listrik dapat berinteraksi dengan magnet ketika muatan itu bergerak. Penemuan ini
membuktikan teori tentang ‘muatan magnet’, yaitu bahwa magnet terdiri dari muatan listrik.
Besar medan magnet disekitar kawat lurus berarus listrik dipengaruhi oleh besarnya
kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin
besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil pula kuat
medan magnetnya.
Berdasarkan persamaan oleh Biot-Savart besarnya kuat medan magnet di sekitar kawat
lurus berarus listrik dirumuskan dengan :
μ0 I
B=
2 πa
Dimana :
B = Medan magnet dalam tesla (T)
μ0= Permeabilitas ruang hampa = 4 π × 10−7 Wb/ A
I = Kuat arus listrik (A)
a = Jarak titik P dari kawat (meter)

D. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat tulis untuk mencatat.
2. Bukalah tautan yang terdapat pada Google Classroom.
3. Saksikan dengan seksama video percobaan tersebut.
4. Buatlah resume langkah-langkah percobaan yang terdapat dalam video yang sudah
disaksikan.
5. Foto hasil resume yang sudah dibuat menggunakan aplikasi Scanner di handphone anda.
6. Screenshot tampilan video sebagai bukti.
7. Upload bukti screenshot video yang sudah diambil dan hasil resume pada bagian tugas
kelas di Google Classroom.
8. Pastikan kembali file resume dan bukti screenshot telah terkirim.

E. Tugas
a. Tugas Pendahuluan
1. Bagaimana hubungan medan magnet dengan kuat arus?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi besar kecilnya medan magnet pada
kawat lurus? Jelaskan!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan percobaan oersted?
4. Jelaskan fungsi kompas pada percobaan oersted?
5. Tuliskan penurunan persamaan medan magnet pada kawat lurus berarus listrik!
(Gunakan Hukum Biot-Savart)

b. Tugas Akhir
1. Apa pengaruh perubahan polaritas pada percobaan oersted yang telah dilakukan?
2. Bagaimana hubungan antara jarak kompas dengan kawat penghantar?
3. Bagaimana besar sudut simpangan pada percobaan yang telah dilakukan? Bagaimana
pula dengan arah simpangannya? Jelaskan!

F. Daftar Pustaka
Giancoli, D. C. 2014. Physics: Principle with Application 7th Edition . Amerika Serikat:
Pearson Prentice Hall
Ishaq, M. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Jati, B. M. E. dan Priyambodo, T. K. 2010. Fisika Dasar : Listrik-Magnet-Optika-Fisika
Modern. Yogyakarta : ANDI.
Kamajaya. 2008. Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai