Anda di halaman 1dari 1

Jika buah hati merasa dekat dan nyaman kepada ayah bunda, ia akan mudah untuk diarahkan, mudah

menerima nasehat. Ia pun akan nyaman menceritakan perasannnya, apa yang membuatnya senang atau
sedih atau apa yang sedang menggangu pikiriannya.

Mari lihat bagaimana seorang ayah memberikan nasehat luar biasa, dari hati ke hati, yang mana nasehat
tersebut terekam jelas dan mengiringi setiap lembar kehidupan sang buah hatinya

Nasehat tersebut disampaikan di moment yang hangat, hanya ada mereka berdua.

Allah mengabadikan moment dialog keduanya di dalam firman-Nya,

“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat
sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku" (Yusuf, 4)

Sang buah hati menceritakan mimpinya, mimpi yang menakjubkan. Benda yang menghiasi langit
bersujud kepadanya. Lalu apa kata sang ayah?

Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu,
maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi manusia" (Yusuf, 5)

Waktu pun bergulir. Sang buah hati berpisah dengan sang ayah, mengalami berbagai episode cobaan
dan memperoleh berbagai pertolongan dari Rabb-nya. Hingga sang buah hati telah mencapai puncak
kesuksesan dan dapat bertemu kembali dengan sang ayah. Ada yang riwayat menyebutkan keduanya
berpisah selama 40 tahun, ada yang menyebutkan lebih dari itu

“Dan ia menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri
seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf, "Wahai ayahku, inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu;
sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah
berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kalian
dari dusun padang pasir, setelah setan merusakkan (hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku.
Sesungguhnya Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang
Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (Yusuf, 100)

Sang buah hati masih ingat mimpinya dulu. Ia pun tidak melupakan nasehat ayahnya.

Sang buah hati mengingatnya dengan jelas bahwa setan lah musuh yang nyata. Musuh bagi manusia.
Musuh baginya dan musuh bagi saudaranya. Tidah heran jika sang buah hati tidak sedikitpun
menyimpan dendam kepada saudara-saudaranya. Makar itu bukan karena saudaranya yang jahat.
Seperti yang dikatakan sang ayah, setanlah penyebab.

Lalu, bagaimana dengan kita hari ini?

Nasehat apa yang sudah ayah sampaikan? Nasehat yang akan buah hati rekam sepanjang hidupnya.

Wallahu ‘alam

#ayah #parenting #keluargamuslim #parentingislam #bukuparenting #kelasparenting #tipsparenting

Anda mungkin juga menyukai