Anda di halaman 1dari 27

MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH

08
L M SABRI
PEMETAAN
SITUASI

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO
PETA

Peta adalah gambaran obyek-obyek di permukaan


bumi dengan skala tertentu dan sistem proyeksi
tertentu, dan sistem koordinat tertentu.

1
Obyek yang digambarkan pada peta:
1. Obyek alam: sungai, gunung, lembah, bentuk permukaan
tanah
2. Obyek buatan: bangunan, jalan, saluran irigasi, batas
lahan

2
Pemetaan situasi dapat dibagi menjadi:
1. Pemetaan secara terestris
2. Pemetaan secara fotogrametris
3. Pemetaan secara remote sensing atau penginderaan jauh
4. Pemetaan secara extra-terestrial

3
PEMETAAN SECARA TERESTRIS

• Pemetaan secara terestris adalah


proses akuisisi data koordinat
suatu obyek berdasarkan
pengukuran langsung pada obyek
tersebut.
• Penggambaran permukaan bumi
secara terestris meliputi
pengukuran arah, sudut, jarak,
dan ketinggian di titik-titik di
permukaan bumi.
4
PEMETAAN SECARA FOTOGRAMETRIS

• Pemetaan secara fotogrametris adalah proses akuisisi


data kuantitatif (koordinat, jarak, luas) dan data
kualitatif (warna, tekstur, pola, dll) obyek-obyek di
permukaan bumi berdasarkan hasil pemotretan
menggunakan pesawat udara, baik pesawat
konvensional maupun pesawat nir awak.
• Penggambaran obyek dapat dilakukan secara:
– Monoplotting
– stereoplotting.

5
6
PEMETAAN SECARA REMOTE SENSING

• Pemetaan secara remote sensing adalah adalah proses


akuisisi data kuantitatif (koordinat, jarak, luas) dan data
kualitatif (warna, tekstur, pola, dll) obyek-obyek di
permukaan bumi berdasarkan hasil pemotretan
(pencitraan) menggunakan satelit.
• Sensor yang digunakan:
– Sensor pasif: Foto dengan visualisasi yang sama dengan kondisi
lapangan
– Sensor aktif: warna citra tidak sama dengan kondisi lapangan

7
8
PEMETAAN SECARA EKSTRA TERESTRIS

• Pemetaan secara extra-terestris adalah proses


akuisisi data koordinat suatu obyek berdasarkan
pengukuran langsung pada obyek tersebut
menggunakan receiver GPS atau GNSS
• Penentuan posisi dengan GNSS dapat dilakukan
dengan metode:
– Metode navigasi
– Metode static
– Metode rapid static
– Metode kinematic
– Metode Real Time Kinematic
– Metode Precise Point Positioning

9
10
11
No. Metode Proses pengamatan Ketelitian
1 Statik Semua receiver diam selama 1 jam s.d. 24 jam. Koordinat mm s.d cm
diperoleh setelah pengamatan.
2 Statik Singkat Semua receiver diam selama 5 menit s.d. 1 jam. Koordinat mm s.d cm
diperoleh setelah pengamatan.
3 Kinematik Salah satu receiver diam, receiver lain selalu bergerak. cm
Koordinat diperoleh setelah pengamatan.
4 Real Time Salah satu receiver diam, receiver selalu bergerak. Koordinat cm
Kinematic diperoleh saat pengamatan.
5 Stop-and-Go Salah satu receiver diam, receiver lain bergerak lalu diam cm
selama 1 menit s.d. 5 menit untuk memperoleh koordinat rata-
rata. Koordinat diperoleh saat atau setelah pengamatan.
6 Precise Point Receiver selalu bergerak. Koreksi dikirimkan melalui satelit atau Cm s.d dm
Positioning jaringan internet. Koordinat diperoleh saat pengamatan.

12
KOMPONEN PENGUKURAN DALAM PEMETAAN SECARA TERESTRIS

1. Pengukuran Kerangka Dasar


Kerangka Dasar adalah sejumlah titik yang dibuat dan
dipasang di lapangan (patok kayu atau patok beton
dengan tanda pengenal) yang digunakan sebagai titik
pengikat pengukuran titik-titik detail serta pengontrol
pengukuran kerangka dasar.
2. Pengukuran titik-titik detail
titik-titik detail adalah titik-titik di lapangan ,
berupa pojok-pojok bangunan, titik-titik
sepanjang pinggiran jalan, titik-titik batas tanah,
titik-titik untuk menggambarkan
permukaan tanah,

13
METODE PENGUKURAN DALAM PEMETAAN SECARA TERESTRIS

1. Kerangka Dasar
diukur dengan metode poligon atau traverse.
2. Titik-titik detail
– Tachymetri: arah, jarak, dan beda tinggi suatu obyek diukur dari
titik di Kerangka Dasar Utama ataupun Kerangka Dasar Cabang
– Offset: posisi titik-titik detail diukur berdasarkan jarak terhadap
garis lurus yang menghubungkan dua titik kerangka dasar
– Electronic Total Station: posisi titik-titik detail diukur
berdasarkan pengukuran sudut, jarak, dan beda tinggi secara
dijital pada titik Kerangka Dasar.

14
JENIS-JENIS PETA MENURUT ISINYA

1. Peta hidrografi: memuat data kedalaman laut dan


obyek-obyek yang diperlukan untuk navigasi
pelayaran
2. Peta geologi: memuat data geologi suatu wilayah
3. Peta Pendaftaran Tanah: memuat batas-batas
kepemilikan tanah
4. Peta irigasi: memuat jaringan irigasi
5. Peta jalan: memuat data jaringan jalan

15
JENIS PETA MENURUT SKALA

1. Peta Teknis: menyajikan data keadaan permukaan bumi


yang mencakup wilayah yang sempit. Peta teknis dibuat
untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan-
pekerjaaan teknik sipil. Skala 1: 10.000 atau yang lebih
besar.
2. Peta topografi: menyajikan informasi permukaan bumi
pada wilayah yang luas. Skala peta 1:10.000 hingga 1 :
100.000.
3. Peta geografi: merupakan peta ikhtisar yang menyajikan
bentuk permukaan bumi secara umum dan nama-nama
geografis. Skala peta 1:100.000 atau yang lebih kecil
16
SKALA PETA

Skala peta adalah perbandingan antara


jarak datar antara dua titik di peta dengan
jarak mendatar antara dua titik di
permukaan bumi.
Skala peta dapat dinyatakan dalam bentuk:
1. Skala numeris: perbandingan angka
2. Skala grafis: garis lurus yang dibagi-bagi
dalam beberapa bagian yang pada sisi
atas dan bawah tiap bagian dituliskan
jarak di lapangan

17
• Skala peta mengindikasikan ketelitian peta dan
kerincian informasi yang disajikan oleh peta.
• Kesalahan pengukuran sebesar 1 meter di lapangan
akan tergambar sebesar 1 mm di peta dengan
skala 1 : 1000.
• Kesalahan pengukuran sebesar 1 meter di lapangan
akan tergambar sebesar 2 mm di peta dengan
skala 1 : 500.
18
Informasi yang disajikan peta skala besar lebih lengkap
dan rinci dibandingkan peta skala kecil

Skala 1 : 2000 Skala 1 : 1000 Skala 1:500

19
SKALA dan Penggunaan

SKALA PENGGUNAAN
1 : 500 Perencanaan bangunan sipil, bendungan
1 : 500 s.d. 1 : 2.500 Perencanaan Jalan, Irigasi
1: 2.500 s.d. 1 : 10.000 Perencanaan Kota
1: 10.000 s.d. 1 : 100.000 Perencanaan wilayah provinsi

20
LEGENDA

• Peta berisi simbol-simbol dengan


bentuk dan warna tertentu yang
menyerupai kenampakan sebenarnya
di lapangan
• Simbol:
– jalan raya, jalan kereta api,
– sungai, saluran irigasi, laut, danau
– Sawah, ladang, padang rumput
– Rumah, gedung, jembatan, gorong-
gorong

21
Warna :
• Rumah : warna merah,
vegetasi: hijau
• Sungai, danau, laut : warna
biru
• Garis-garis kontur : warna
coklat

22
ORIENTASI PETA

Peta harus dilengkapi dengan


garis atau gambar yang
menunjukkan orientasi peta
atau arah utara.
Arah Utara terdiri atas:
• Utara geografi
• Utara proyeksi peta
• Utara magnetik / Kompas
23
PENGUKURAN KERANGKA DASAR PEMETAAN SITUASI

• Obyek pada peta harus dapat ditemukan


keberadaannya di lapangan.
• Secara praktis, posisi titik di lapangan dapat
ditemukan dengan memasukkan koordinat pada peta
ke receiver GPS navigasi lalu mencarinya di lapangan.
• Suatu obyek hanya dapat ditemukan jika pembuatan
peta mengacu pada kerangka referensi global atau
nasional.
24
KEGIATAN KERANGKA DASAR

1. Peninjauan lapangan
2. Perencanaan
3. Pemasangan patok
4. Pengukuran
5. Perhitungan
6. Penyusunan Daftar koordinat

25
SELESAI

26

Anda mungkin juga menyukai