Anda di halaman 1dari 19

PRE PLANING

PENYULUHAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK II

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN

KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU

2021
PRE PLANING

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT (PHBS)

1. Latar Belakang

Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan telah


mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang
dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih
diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.
Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010,
dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat,
perilaku sehat serta pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk
perilaku sehat bentuk kongkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan
meningkatkan kesehatan. mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan.
Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar (30-35%
terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah
perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat (Depkes RI, 2011). PHBS dapat dilakukan di berbagai tatanan yaitu di
rumah tangga, di sekolah, di tempat kerja, di tempat umum, dan di institusi
kesehatan.
PHBS merupakan esensi dan hak asasi manusia untuk tetap
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini selaras dengan yang tercakup
dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 di sepakati antara lain
bahwa di perolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang
fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut
dan tingkat social ekonominya. Derajat kesehatan yang tinggi tersebut dapat
diperoleh apabila setiap orang memiliki perilaku yang memperhatikan kesehatan
(Maryunani, 2013).
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018) PHBS adalah
sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota
masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku
sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama 60 menit di harapkan dapat
meningkatkan pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

b) Tujuan Khusus
 Pengertian PHBS
 Tujuan PHBS
 Manfaat PHBS
 Tatanan PHBS
3. Rancangan Kegiatan
a. Topik : Penyuluhan kesehatan tentang PHBS
b. Sasaran : Masyarakat setempat
c. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
d. Media dan alat : Power Point, Infocus, Laptop, Leaflet, Microphone
e. Waktu dan tempat :
f. Pengorganisasian :
Moderator : Nur ayu syahfitri
Leader : Nadhira hilwa
Co Leader : Intan marfidia wati
Fasilitator : Nurul afifah
Dokumentasi :
g. Setting Tempat :

LI

M L C

W W W W

W W W W W

W W W

D D
Keterangan :
LI : Layar Infocus
M : Moderator
L : Leader
Co : Co Leader
D : Dokumentasi
W : Warga Peserta Penyuluhan

h. Rencana Penyuluhan

N KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA MEDIA WAKTU


O

1 Pembukaan 1. Memberi 1. Menjawab 10 Menit


salam salam
2. Memperkenalk 2. Mendengar
an kelompok kan dan
3. Menjelaskan memperhatikan
tujuan, manfaat dan
cakupan materi
2 Kegiatan inti 1. Menyebutkan 1. Mendengar Leaflet 30 menit
pengertian PHBS kan dan dan
memperhatikan Flipchart
2. Menyebutkan 2. Mendengar
tujuan PHBS kan dan
memperhatikan
3. Menyebutkan 3. Mendengar
manfaat PHBS kan dan
memperhatikan
4. Menyebutkan 4. Mendengar
tatanan PHBS kan dan
memperhatikan

3 Penutup 1. Melakukan 1. Bertanya Leaflet 10Menit


tanya jawab dan menjawab
2. Menyimpulkan 2. Mendengar
materi penyuluhan kan dan
3. Menutup dan memperhatikan
memberi leaflet 3. Menerima
4. Memberi leaflet
salam 4. Menjawab
salam

4. Uraian Tugas

a. Moderator

- Membuka acara

- Memperkenalkan mahasiswa

- Menjelaskan tujuan dan topik yang akan di sampaikan

- Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi

- Mengatur jalannya diskusi

b. Leader

- Menyampaikan materi penyuluhan tentang Perilaku hidup bersih dan


sehat kepada masyarakat setempat

c. Co Leader

- Membantu Leader saat presentasi

d. Fasilitator

- Memfasilitator pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

- Membuat absensi penyuluhan

- Mencatat Pertanyaan-pertanyaan peserta diskusi

e. Dokumentasi
- Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan

5. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

 50% masyarakat menghadiri acara penyuluhan kesehatan


 Tempat, waktu, media dan alat telah tersedia sesuai rencana
 Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan

b. Evaluasi Proses

 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan sesuai dengan yang di


rencanakan
 Peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan dengan semangat

c. Evaluasi Hasil

Diharapkan peserta penyuluhan kesehatan mampu memahami tentang:

 Pengertian PHBS
 Tujuan PHBS
 Manfaat PHBS
 Tatanan PHBS

MATERI
HIPERTENSI

a. Defenisi
Beberapa pengertian kaitannya dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah :
1. Perilaku Sehat, adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan
Masyarakat.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah wujud pemberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam
hal ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan,
Gaya Hidup, dan Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
3. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan
masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Dinkes,
2006).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support)
dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam
tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam
rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan (Maryunani A, 2013).
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah tindakan yang dilakukan oleh
perorangan kelompok, masyarakat yang sesuai dengan norma-norma kesehatan
untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal, menolong dirinya sendiri dan
berperan serta aktif dalam pembangunan kesehatan.

b. Tujuan PHBS
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif masyarakat
termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang
optimal (Dinkes,2006). Tujuan selanjutnya yaitu membudayanya perilaku hidup
bersih sehat bagi perorangan, keluarga/kelompok dan masyarakat umum sehingga
dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap derajat kesehatan.

c. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan
PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup. Promkes Depkes RI (2006) menjelaskan beberapa manfaat akan
diperoleh apabila menerapkan PHBS dalam kehidupan, yaitu:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
3. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
4. Anak akan tumbuh dan berkembang secara sehat
5. Kemampuan bekerja yang maksimal karena tubuh yang sehat
6. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
7. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan,
Pondok Bersalin Desa (Polindes), dan lain-lain.

d. Tatanan PHBS
Ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Sarana
Kesehatan dan Tempat Tempat Umum. Tatanan adalah tempat dimana
sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain, berinteraksi dan lain-lain.
A. PHBS di tatanan rumah tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berikut ini
merupakan indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
Meningkatnya proporsi ibu bersalin dengan bantuan tenaga
kesehatan yang terlatih, adalah langkah awal terpenting untuk
mengurangi kematian ibu dan kematian neonatal dini. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang
aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan
bahaya kesehatan lainnya.

b. Memberi ASI Ekslusif pada bayi


ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan dengan
kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Bayi pada
usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan,
tidak diberi makanan tambahan dan minuman lain kecuali
pemberian air putih untuk minum obat saat bayi sakit. Asi banyak
mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi dalam
ASI sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan
fisik serta kecerdasan. Kegunaan ASI bagi bayi yaitu sebagai
berikut:
a. ASI mengandung zat kekebalan sehingga mampu melindungi
bayi dari alergi. ASI mengandung kekebalan antara lain
imunitas seluler yaitu leukosit sekitar 4000/ml, misal IgA-
enzim pada ASI yang mempunyai efek antibakteri misalnya
lisozim, katalase dan peroksidase
b. Kandungan gizi pada ASI lengkap dan sesuai dengan
kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang optimal.
c. Mudah diserap dan dicerna oleh bayi
d. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengang

c. Menimbang bayi dan balita


Menimbang bayi dan balita mulai dari umur 0 sampai 59 bulan
setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS)
berturut-turut dalam 3 bulan terakhir. Penimbangan balita
dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan
mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk. Setelah balita ditimbang di buku KIA atau KMS maka akan
terlihat berat badannya naik atau tidak turun. Naik apabila garis
pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna di atasnya.
Tidak naik bila garis pertumbuhannya mendatar dan garis
pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih muda.

d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun


Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun merupakan suatu
intervensi kesehatan yang paling hemat tapi sangat bermanfaat
karena dapat membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
sehingga tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman, mencegah
penularan penyakit, seperti disentri, flu burung, flu babi, typhus.
Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai
sabun untuk membersihkan kotoran/ membunuh kuman serta
mencegah penularan penyakit. Waktu yang tepat untuk mencuci
tangan :
1. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang ,
binatang dan berkebun)
2. Setelah setelah buang air besar
3. Setelah membersihkan kotoran bayi
4. Sebelum memegang makanan
5. Sebelum makan dan menyuapi makanan
6. Sebelum menyusui bayi
7. Sebelum menyuapi anak
8. Setelah bersin, batuk dan membuang ingus
Cara mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut:
1) Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun
khusus anti bakteri
2) Gosok tangan setidaknya selama 15 – 20 detik
3) Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela –
sela jari dan kuku
4) Basuh tangan sampai bersih dengan air mengalir
5) Keringkan dengan handuk bersih dan alat pengering.

Gambar: Langkah Mencuci Tangan Pakai Sabun


e. Menggunakan Air Bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak,
mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
mencuci pakaian, membersihkan bahan makanan haruslah bersih
agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
Menggunakan air bersih Air bersih adalah air yang secara fisik
dapat dibedakan melalui indera kita (dapat dilihat, dirasa, dicium,
dan diraba):
1. Air tidak berwarna, harus bening/ jernih.
2. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,
busa dan kotoran lainnya.
3. Air tidak berasa.
4. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau bau
belerang.
5. Air tidak mengandung mikroorganisme
Dengan menggunakan air bersih dapat terhindar dari gangguan
penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan,
penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan selain itu, setiap
anggota keluarga terpelihara kebersihannya. Terdapat cara untuk
menjaga kebersihan sumber air bersih yaitu :
1) Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan
sampah, paling sedikit 10 meter.
2) Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar
3) Sumur gali, pompa, kran umum, dan mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur sebaiknya
kedap air dan tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan
sumur sebaiknya diberi penutup
4) Tidak ada genangan air di sekitar sumber air, bercak-bercak
kotoran,dan tidak berlumut pada lantai/dinding sumur.

f. Menggunakan Jamban Sehat


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia. Jamban yang sehat harus memenuhi
persyaratan:
1. Tidak mencemari sumber air minum (Jarak antara sumber air
minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
2. Tidak berbau.
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Penerangan dan ventilasi cukup.
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

g. Memberantas Jentik di Rumah


Keluarga perlu melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dengan cara 3 M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus
Menghindari gigitan nyamuk). 3 M Plus adalah tiga cara plus yang
dilakukan pada saat PSN yaitu :
1) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi, tatakan kulkas, alas pot kembang.
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang
bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat
menampung air hujan.
3) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang
dapat menampung air.
4) Plus menghindari gigitan nyamuk yaitu dengan menggunakan
kelambu, memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk,
menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar,
mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai,
menabur larvasida di tempat yang sulit dikuras dan memelihara
ikan pemakan jentik di kolam/bak penampungan air, dan
menanam tanaman anti nyamuk.

Gambar: 3 M Plus

h. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari

Sayur dan buah merupakan sumber nutrisi antioksidan dengan


kandungan vitamin dan mineral. Buah dan sayur juga kaya akan
senyawa fitokimia anti-kanker serta serat. Adapun porsi ideal sayur
dan buah tiap hari untuk menjaga tubuh tetap sehat yaitu
mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari. Konsumsi sayur dan buah yang tidak
merusak kandungan dari gizinya adalah dengan memakannya
dalam keadaan mentah atau dikukus.

i. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari

Setiap anggota keluarga diharapkan melakukan aktivitas fisik


secara bertahap sampai mencapai 30 menit setiap hari, bisa
dilakukan sebelum makan atau 2 jam sesudah makan, berupa
kegiatan sehari-hari, senam, lari dan olahraga. Aktivitas fisik yang
dilakukan secara teratur dapat menyehatkan jantung, paru-paru
serta alat tubuh lainnya.

j. Tidak Merokok di dalam Rumah

Bahaya merokok di dalam rumah yaitu asap rokok yang


mengandung zat-zat nikotin, tar dan zat berbahaya lainnya terhisap
oleh perokok pasif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit
antara lain jantung dan pembuluh darah

Gambar 1. Indikator Rumah Tangga ber-PHBS

B. PHBS di tatanan tempat kerja


PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja,
pemilik dan pengelola usaha/ kantor, agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat
kerja sehat. Berikut ini merupakan indikator PHBS di tatanan tempat kerja.
1. Tersedia sarana untuk mencuci tangan
2. Tersedia sarana untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat
3. Tersedia jamban sehat
4. Tersedia tempat sampah
5. Terdapat peraturan berkaitan dengan K3
6. Larangan untuk Tidak Merokok
7. Terdapat larangan untuk tidak mengonsumsi NAPZA
8. Terdapat larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat
9. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin
C. PHBS di tatanan tempat umum
PHBS di tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan
mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan tempat-tempat umum sehat. Melalui penerapan PHBS di
tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat
umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan
penyakit. Berikut ini merupakan indikator PHBS di tatanan tempat umum:
1. Tersedia sarana untuk mencuci tangan dengan sabun
2. Tersedia jamban sehat
3. Tersedia tempat sampah dan membuang sampah pada tempatnya
4. Larangan untuk Tidak Merokok
5. Tidak meludah sembarangan
6. Terdapat larangan untuk tidak mengonsumsi NAPZA
7. Terdapat larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat
8. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin

D. PHBS di tatanan disekolah


PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat. PHBS di Sekolah merupakan
langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam menciptakan sekolah yang sehat. Berikut contoh PHBS di sekolah:
1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, karena lebih terjamin
kebersihannya
3. Menggunakan jamban bersih dan sehat serta menjaga kebersihan
jamban
4. Olahraga yang teratur dan terukur sehingga meningkatkan kebugaran
dan kesehatan peserta didik
5. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
6. Tidak merokok di lingkungan sekolah
7. Membuang sampah pada tempatnya
8. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan peserta didik
setiap 6 bulan untuk memantau pertumbuhan peserta didik.

E. PHBS di tatanan institusi kesehatan


PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi
Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai