Rekayasa Ide SPM
Rekayasa Ide SPM
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 3
Juliana pane 7173142014
Dicka prayuda 7173342016
Dina wulandari 7173342017
REGULER C 2017
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Menejemen yaitu rekayasa ide ini dengan baik.
Kami berterima kasih kepada Bapak Drs. JIHEN GINTING, M.Si,Ak.CA dan Ibu
SONDANG AIDA SILALAHI,SE,M.Si yang telah memberikan tugas rekayasa ide ini kepada
kami. Kami sangat berharap rekayasa ide ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan
dan wawasan. Kami mohon maaf jika di dalam rekayasa ide ini terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun. Semoga rekayasa ide sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
4.1. Kesimpulan......................................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pelacak atau sensor adalah sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya
terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penaksiran (assessor) yaitu suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari peristiwa
aktual dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
harusnya terjadi.
3. Effector yaitu suatu perangkat yang mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan
kebutuhan yang perlu dipenuhi. Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan
informasi antara detector dan assesor dan antara assesor dengan effector.
1
inovasi dan pencapaian tujuan yang dapat diprediksikan dan menyeimbangkan dilema dasar
organisasi antara pengendalian dan fleksibilitas Penggunaannya dalam perusahaan, pada dasarnya
berkaitan dengan tekanan yang bersifat positif maupun negative.
1.2. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan kelompok kami adalah melihat bagaimana pengaruh system
pengendalian manajemen yang terjadi pada perusahaan tersebut, serta apa yang menjadi masalah
dalam system pengendalian manajemen suatu perusahaan tersebut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
patut mendapat perhatian organisasi adalah masalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan dianggap
penting bagi perusahaan karena keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja itu sendiri
dan kinerja merupakan prestasi kerja suatu perusahaan. Berdasarkan Moeheriono (2010:60)
menjelaskan bahwa Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.
Maka dari itu Kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan
minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta
tingkat motivasi pekerja.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dintaranya faktor internal antara
lain: kemampuan intelektualitas, disiplin kerja, kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Faktor
eksternal meliputi, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, kompensasi dan sistem manajemen
yang terdapat di perusahaan tersebut. Faktor-faktor tersebut hendaknya perlu diperhatikan oleh
pimpinan sehingga kinerja karyawan dapat optimal. Kinerja Karyawan PT. Federal Internasional
Finance Cabang Palopo dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan
kerja. Dimana faktor yang satu tidak dapat dikatakan lebih dominan dari faktor lain. Hal ini karena
masing-masing faktor mempunyai karakteristik yang berbeda dalam mempengaruhi kinerja
karyawan
Menurut Allen dalam Wibowo (2016:193) manfaat penilaian kinerja antara lain sebagai
berikut:
4
2. Proses penilaian yang efektif merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia
yang dapat membantu organisasi berhasil.
3. Merupakan komponen kunci dari strategi kompetitif.
Bagi pihak manajemen perusahaan ada banyak manfaat dengan dilakukannya penilaian
kinerja. Penilaian kinerja dimanfaatkan manajemen untuk (Irfan Fahmi, 2016:152):
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan
secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti :
promosi,transfer dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai
kinerja mereka.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Tahap penilaian terdiri dari tiga tahan rinci (Irfan Fahmi, 2016:153):
5
ketat, pengendalian manajemen merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan para manajer
professional.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian majanemen dapat
digunakan sebagai alat untuk memastikan perencanaan, pengimplementasian dan pemantauan
dapat dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Berdasarkan
penjelasan mengenai sistem pengendalian manajemen dengan kinerja di atas, dapat kita simpulkan
bahwa dengan adanya sistem pengendalian manajemen yang mengendalikan aktifitas perusahaan
maka diharapkan kinerja karyawan meningkat sehingga target perusahaan dapat tercapai sesuai
dengan yang telah ditetapkan
6
BAB III
PEMBAHASAN MINI RISET
Finnace ini juga bersifat syariah dan konvensional. Produk lain yang dapat dilakukan
dengan FIF adalah pinjaman uang tunai dengan pegadaian/ gadai bpkb motor dan kredit motor
Honda. Dan untuk informasi daftar harga gadai bpkb motor dapat diperoleh melalui kontak
call center FIF.
Adapun proses dalam pembiayaan sebagai berikut Ajukan Online > konfirmasi >
survey > analisa dokumen > cair.
7
metode sensus/ sampling jenuh. Metode Analisa Data meliputi (1) Analisa Deskriptif, (2) Uji
Validitas dan Realiabilitas, (3) Menentukan model Regresi, (4) Pengujian statistik (uji- t) dan
penentuan koefisien determinasi yang digunakan untuk mengetahui sumbangan pengaruh
variable independen terhadap variable dependen.
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu: karakteristik sasaran
anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Sedangkan system pengendalian
manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial aparatur-aparatur pemerintah
daerah Kota Jayapura. Lebih lanjut hasil analisis menunjukan variable pengendalian
manajemen terhadap variable kinerja karyawan berpengaruh secara positif dimana dapat
dilihat hasil uji parsial (uji-t) dengan hasil pengujian melalui program SPSS menunjukan
bahwa pengendalian manajemen (X) terhadap kinerja karyawan (Y) diperoleh t-hitung sebesar
1,569 dengan tingkat signifikan 0,009. Hal ini menjelaskan bahwa variable X (Pengendalian
manajemen) berpengaruh secara positif terhadap variable (Y) kinerja karyawan.
8
menyatakan bahwa pengendalian manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil pemnngamatan kami dan beberapa sumber yang kami baca ada
kemungkinan yang menjadi penyebab masalah pengendalian manajemen yaitu :
a. Kurangnya pengarahan
Kinerja karyawan tidak memadai karena mereka tidak mengetahui apa
yangdiinginkan oleh perusahaan, sehingga salah satu fiungsi pengendalian manajemen
yangmelibatkan pemberian informasi kepada karyawan untuk memenuhi tujuan
perusahaantidak dapat tercapai.
Bentuk perilaku karyawan karena salah pengarahan seperti penipuan yangmemiliki
pengaruh berat, seperti memburuknya moral karyawan, terganggunya hubunganbisnis,
hilangnya keuntungan akibat rusaknya reputasi dan lain-lain.
b. Masalah motivasi
Terjadi karena tujuan individu dan tujuan perusahaan tidak sejalan, karenaindividu
memiliki kepentingan sendiri.Karyawan terutama manajer sering membuat keputusan yang
sesuai dengankeinginan mereka, tetapi tidak sesuai dengan keinginan perusahaan sehingga
terkadangmereka melakukan “manajemen pendapatan” untuk membuat laporan kinerja
terlibatbagus walaupun tindakan yang mereka lakukan tidak memiliki nilai ekonomis
bagiperusahaan.
c. Keterbatasan individu
Terjadi ketika karyawan tahu apa yang diharapkan dari mereka dan
dimotivasiuntuk memiliki kinerja yang tinggi tetapi tidak melakukan dengan baik
karenaketerbatasan lain, yang mungkin disebabkan kurangnya kemampuan,
9
pelatihan,pengalaman, dsb. Contoh : Pekerjaan yang tidak didesain secara tepat, sehinga
karyawanmenjadi lelah/tertekan yang berakibat terjadinya kecelakaan kerja dan
pengambilan keputusan yang salah.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Suatu sistem pengendalian manajemen pada hakikatnya dapat dijadikan sebuah dasar
pelaksanaan kerja sekaligus dasar penilaian terhadap pencapaian akan keberhasilan penerapan
strategi perusahaan tersebut. Sistem pengendalian manajemen yang dibangun perusahaan dapat
digunakan untuk mengantisipasi kegagalan serta kerugian yang mungkin terjadi.
11