Anda di halaman 1dari 4

Nama : Chingky Onetri Purba

Nim : 7173342009

Kelas : C

Matkul : UAS SPM

Jawaban :

1. Manajemen strategis terdiri atas sembilan tugas penting:


1. merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud,
filosofi, dan sasaran perusahaan,
2. melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal
perusahaan,
3. menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan dan faktor
kontekstual umum lainnya,
4. menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara
menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan eksternal,
5. mengidentifikasi pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi setiap
pilihan berdasarkan misi perusahaan,
6. memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan menghasilkan
pilihan paling menguntungkan tersebut,
7. mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan,
8. mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumber daya yang
dianggarkan, dimana penyesuaian antara tugas kerja, manusia, struktur, teknologi,
dan sistem penghargaan ditekankan,
9. mengevalasi keberhasilan proses strategis sebagai masukan pengambilan keputusan di
masa mendatang.
3. Karena dalam melakukan penyusunan anggaran haruslah dengan benar dan serealitas
mungkin, dan dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran
dengan cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini:

 Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu
rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan
kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
 Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top management (direksi).
 Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa
tertekan, tetapi termotivasi
 Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat
waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi
terlebih dini.

Dan dari beberapa hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa aspek perilaku sangatlah penting
untuk dipertimbangkan agar dalam penyusunan anggaran dapat berjalan sesuai dengan rencana
perusahaan dan tidak mengalami kegagalan.

4. Analisis Laporan Kinerja

Laporan Kinerja (performance report) adalah laporan yang umumnya disajikan setiap
periode (bulan) dan mengikuti bentuk yang sudah distandarisasi yang dirancang secara kusus
untuk mempermudah manajemen melakukan pengendalian intern. Ciri khas dari sebuah laporan
pelaksanaan adalah bahwa laporan pelaksanaan dapat menunjukkan varian antara hasil
sesungguhnya dan standar yang dianggarkan serta menunjukkan varian yang signifikan yang
perlu diteliti secara seksama.

Contoh penyebab analisis selisih :

1.Varian pemakaian bahan baku: varian antara kuantitas standar bahan baku dipakai dg kuantitas
sesungguhnya, bahan baku yang dipakai dikalikan dg harga standar bahan baku per satuan.

2.Varian kuantitas pembelian: varian antara volume pembelian yg sesungguhnya dan volume
pembelian yg dianggarkan dikalikan rata rata harga beli yang dianggarkan.
3.Varian efisiensi tenaga kerja: varian antara jumlah jam kerja langsung yg sesungguhnya
dikerjakan dan jumlah jam kerja langsung standar yg diperkenankan, dikalikan upah standard.

4.Varian pengeluaran: perbedaan yang disebabkan oleh pengeluaran yang lebih kecil dari yang
dianggarkan.

6. Pengukuran kinerja manajemen yang baik dilakukan pada perusahaan organisasi

Parameter yang paling banyak digunakan untuk menilai suatu kinerja perusahaan adalah
pendekatan keuangan dari laporan keuangan. Rasio keuangan sendiri adalah hal yang penting
untuk diperhatikan dalam menjalankan sebuah perusahaan. Seorang pemilik usaha harus paham
tentang rasio keuangan yang nantinya digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Rasio
keuangan dipakai sebagai salah satu tolok ukur untuk mengetahui posisi keuangan dan
keberhasilan sebuah perusahaan yang dapat diterapkan sebagai pedoman pada saat mengambil
keputusan.

Selain itu, ada beberapa faktor penting yang dapat memberikan pengaruh pada kinerja
perusahaan, yakni efektivitas dan efisiensi, otoritas atau wewenang, taat terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku, dan inisiatif yang memiliki hubungan dengan kreativitas dan daya pikir
dalam perusahaan. Analisis rasio keuangan berfungsi sebagai penentu kinerja perusahaan yang
digunakan oleh manajemen perusahaan.

7.

 Mengevaluasi setiap pekerjaan dengan mempergunakan data atau informasi analisis


pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja tersebut.
 Melakukan survey dan upah berdasarkan upah pembayaran di pasar kerja untuk
menentukan keadilan eksternal.
 Menilai harga dari setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja tersebut.

9. Output

Output dari suatu organisasi profesional tidak bisa diukur dengan ukuran fisik, seperti unit, ton
dan lain-lain. Output dalam hal ini adalah efektivitas kerja. Pendapatan yang diperoleh biasanya
merupakan ukuran output pada sejumlah organisasi profesi, namun ukuran seperti ini lebih
berhubungan pada jumlah jasa yang dilakukan, tidak berkaitan dengan mutu, walau kualitas yang
jelek dalam jangka panjang akan mengurangi pendapatan. Pekerjaan yang dilakukan oleh banyak
profesionaltidak repetitive atau berulang-ulang. Hal ini menyulitkan dalam perencanaan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan satu tugas, dan juga penilaian atas kinerja yang telah
dilakukan. Beberapa pekerjaan biasanya repetitive, misalnya mencatat kontrak penjualan dan
membuat draft tugas.

Ukuran Input

Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hokum, akuntan, organisasi professional
biasanya relative kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer puncak pada organisasi
seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi pegawainya secara langsung dan pendekatan pribadi
saja. Sehingga, kebutuhan untuk sistem pengendalian manajemen tidaklah merupakan hal yang
mendesak.

Anda mungkin juga menyukai