Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR

RESISTENSI KONDUKTOR

Disusun Oleh:

Nama : Asa Bijak Iswara

NIM : 20312241042

Jurusan/Kelas : Pendidikan IPA/C

Kelompok :8

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
A. Judul

Resistansi Konduktor

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh luas penampang kawat terhadap resistansi yang
dihasilkan
2. Untuk mengetahui pengaruh panjang kawat terhadap resistansi yang dihasilkan
3. Untuk mengetahui pengaruh resistivitas terhadap resistansi yang dihasilkan

C. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengaruh luas penampang kawat terhadap resistansi yang dihasilkan
2. Bagaimana pengaruh panjang kawat terhadap resistansi yang dihasilkan
3. Bagaimana pengaruh resistivitas terhadap resistansi yang dihasilkan

D. Hipotesis
1. Luas penampang kawat berbanding terbalik dengan nilai resistansi konduktor
2. Panjang kawat berbanding lurus dengan nilai resistansi konduktor
3. Resistivitas bahan berbanding lurus dengan nilai resistansi konduktor

E. Dasar Teori
Bahan untuk kawat penghantar haruslah memiliki sifat-sifat mampu
menghantarkan listrik yang baik. Kawat penghantar merupakan suatu bahan berbentuk
kawat yang dapat menghantarkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Setiap
bahan yang dilewati arus listrik memiliki besaran yang dapat menghambat laju arus
listrik dan dinamakan hambatan (resistansi) (Somantri dalam Andri A, 2016: 350).
Resistansi suatu kawat penghantar sebanding dengan panjang kawat dan
berbanding terbalik dengan luas penampang lintang sesuai dalam persamaan:
𝐿
𝑅= 𝜌
𝐴
(Irzaman et al dalam Andri A, 2016: 350)
dengan:
ρ : resistivitas bahan (Ωm)
R : resistansi (Ω)
A : luas penampang (m2 )
L : panjang (m) (Ardian P, 2012: 64).

F. Metodologi
1. Hari tanggal, tempat : Sleman, 24 November 2020
2. Alat dan bahan : Aplikasi Phet Interactive Simulation
3. Variabel :
Percobaan 1
1. Variabel terikat : Resistivitas dan panjang kawat
2. Variabel kontrol :Luas penampang kawat
3. Variabel bebas : Resistansi
Percobaan 2
1. Variabel terikat : Resistivitas dan luas penampang kawat
2. Variabel kontrol : Panjang kawat
3. Variabel bebas : Resistansi
Percobaan 3
1. Variabel terikat : Panjang kawat dan luas penampang kawat
2. Variabel kontrol :Resistivitas
3. Variabel bebas : Resistansi
4. Langkah kerja
Percobaan 1

Membuka aplikasi PhET Interactive Simulation

Mengatur 𝜌(resistivitas )

Mengatur L (panjang kawat)

Melakukan variasi luas penampang kawat

Mencatat hasil resistansi yang dihasilkan


Percobaan 2

Membuka aplikasi PhET Interactive Simulation

Mengatur 𝜌(resistivitas )

Mengatur A (Luas penampang kawat)

Melakukan variasi panjang kawat

Mencatat hasil resistansi yang dihasilkan

Percobaan 3

Membuka aplikasi PhET Interactive Simulation

Mengatur L (Panjang kawat)

Mengatur A (Luas penampang kawat)

Melakukan variasi resistivitas

Mencatat hasil resistansi yang dihasilkan

G. Tabulasi data
Percobaan 1
𝜌= 0.3
L= 5.02 cm

No Luas penampang kawat (cm2) Resistansi (ohm)


1 2.04 0, 738

2 4.09 0,368

3 8.07 0,187

4 10 0, 151

5 15 0, 100

Percobaan 2
𝜌= 0.5
A = 7.5

No Panjang kawat (cm) Resistansi (ohm)

1 2 0,133

2 5.02 0,335

3 8.04 0.536

4 10 0.667

5 18.04 1.20

Percobaan 3
L = 10
A = 7.5

No Resistivitas (𝛺cm) Resistansi (ohm)

1 0,2 0,267

2 0,4 0,533

3 0,6 0,8
4 0,8 1.07

5 1 1.33

H. Analisis data
Percobaan 1 : pengaruh luas penampang kawat terhadap resistansi
𝜌= 0.3
L= 5.02 cm
𝐿
𝑅= 𝜌
𝐴

A = 2,04 cm2

L
R1 = 
A
5,02
R1 = 0,3
2,04
R1 = 0,738

Terbukti

A= 4,09 cm2
L
R2 = 
A
5,02
R2 = 0,3
4,09
R2 = 0,368
Terbukti

A= 8,07 cm2
L
R3 = 
A
5,02
R3 = 0,3
8,07
R3 = 0,187
Terbukti
A= 10 cm2
L
R4 = 
A
5,02
R4 = 0,3
10
R4 = 0,151

Terbukti

A= 15 cm2
L
R5 = 
A
5,02
R5 = 0,3
15
R5 = 0,1

Terbukti

Percobaan 1
0.8
0.7
0.6
Resistansi (ohm)

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
-0.1
Luas penampang kawat (cm2)

Percobaan 2 : pengaruh panjang kawat terhadap resistansi


𝜌= 0.5
A = 7.5
𝐿
𝑅= 𝜌
𝐴

L = 2 cm
L
R1 = 
A
2
R1 = 0,5
7,5
R1 = 0,133
Terbukti

L = 5,02 cm
L
R2 = 
A
5,02
R2 = 0,5
7,5
R2 = 0,335
Terbukti

L = 8,04 cm
L
R3 = 
A
8,04
R3 = 0,5
7,5
R3 = 0,536
Terbukti

L = 10 cm
L
R4 = 
A
10
R4 = 0,5
7,5
R4 = 0.667
Terbukti

L = 18,04 cm
L
R5 = 
A
18,04
R5 = 0,5
7,5
R5 = 1,20
Terbukti

Percobaan 2
1.4

1.2
Resistansi (ohm)

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 5 10 15 20
Panjang Kawat (cm)

Percobaan 3 : pengaruh resistivitas terhadap resistansi


L = 10
A = 7.5
𝐿
𝑅= 𝜌
𝐴
ρ = 0,2
L
R1 = 
A
10
R1 = 0,2
7,5
R1 = 0,267
Terbukti

ρ = 0,4
L
R2 = 
A
10
R2 = 0,4
7,5
R2 = 0,533
Terbukti

ρ = 0,6
L
R3 = 
A
10
R3 = 0,6
7,5
R3 = 0,8
Terbukti

ρ = 0,8
L
R4 = 
A
10
R4 = 0,8
7,5
R4 = 1,07
Terbukti

ρ=1
L
R5 = 
A
10
R5 = 1
7,5
R5 = 1,33
Terbukti
Percobaan 3
1.4

Resistansi (ohm) 1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Resistivitas (𝛺cm)

I. Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul Resistensi Konduktor, bertujuan untuk mengetahui
pengaruh luas penampang kawat terhadap resistansi yang dihasilkan, untuk mengetahui
pengaruh panjang kawat terhadap resistansi yang dihasilkan dan juga untuk mengetahui
pengaruh resistivitas terhadap resistansi yang dihasilkan. Adapun alat dan bahan yang
digunakan yaitu, Phet Interactive Simulation. Pada praktikum ini dilakukan 3
percobaan. Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan pertama yaitu, membuka
aplikasi PhET Interactive Simulation, mengatur 𝜌(resistivitas ), mengatur L (panjang
kawat), melakukan variasi luas penampang kawat dan yang terakhir mencatat hasil
resistansi yang dihasilkan. Sementara langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan
kedua yaitu, membuka aplikasi PhET Interactive Simulation, mengatur 𝜌(resistivitas ),
mengatur A (Luas penampang kawat), melakukan variasi panjang kawat, mencatat hasil
resistansi yang dihasilkan. Sedangkan langkah-langkah pada percobaan ketiga adalah
membuka aplikasi PhET Interactive Simulation, mengatur L (Panjang kawat),
mengatur A (Luas penampang kawat), melakukan variasi resistivitas, dan yang terakhir
mencatat hasil resistansi yang dihasilkan.
Dari percobaan pertama, dengan 𝜌 = 0.3 dan L= 5.02 cm. A = 2.04 cm2
didapatkan resistansi sebesar 0,738 ohm. Pada A = 4.09 cm2 didapatkan resistensi
sebesar 0,368 ohm. Pada A = 8.07 cm2 didapatkan resistensi sebesar 0,187 ohm. Pada
A = 10 cm2 didapatkan 0, 151 ohm. Sedangkan pada 15 cm2 didapatkan 0, 100 ohm.
Dari percobaan kedua, dengan 𝜌= 0.5 dan A = 7.5 cm2 . L = 2 cm didapatkan resistensi
sebesar 0,133 ohm. L = 5.02 cm, didapatkan resistensi sebesar 0,335 ohm. L = 8.04 cm,
didapatkan resistensi sebesar 0.536 ohm. L = 10 cm, didapatkan hasil resistensi sebesar
0.667 ohm. Sedangkan pada L = 18.04 cm, didapatkan hasil resistensi sebesar 1.20 ohm.
Dari percobaan ketiga, dengan L = 10 cm dan A = 7.5 cm2. 𝜌 = 0.2 didapatkan hasil
resistansi sebesar 0,267 ohm. Pada 𝜌 = 0.4 didapatkan hasil resistensi sebesar 0,533
ohm. Pada 𝜌 = 0.6 didapatkan hasil resistensi sebesar 0,8 ohm. Pada 𝜌 = 0.8 didapatkan
hasil 1,07 ohm. Sedangkan pada 𝜌 = 1 didapatkan hasil 1.33 ohm. Dari semua hasil
𝐿
dilakukan analisa menggunakan persamaan 𝑅 = 𝜌 𝐴 dimana R merupakan resistensi

konduktor, 𝜌 merupakan resistivitas, L merupakan panjang kawat, sedangkan A


merupakan luas penampang kawat. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
𝐿
𝑅= 𝜌
𝐴
(Irzaman et al dalam Andri A, 2016: 350)
dengan:
ρ : resistivitas bahan (Ωm)
R : resistansi (Ω)
A : luas penampang (m2 )
L : panjang (m) (Ardian P, 2012: 64).

J. Kesimpulan
1. Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa perubahan luas penampang kawat
berpengaruh terhadap resistansi yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan semakin besar
luas penampang maka resistansi yang dihasilkan semakin kecil, begitu pula
sebaliknya jika luas penampang semakin kecil, maka resistansi yang dihasilkan
semakin besar.
2. Berdasarkan praktikum dapat dapat disimpulkan panjang kawat berpengaruh
terhadap resistansi yang dihasilkan. Dikarenakan jika panjang kawat semakin besar
maka resistensi konduktor semakin besar pula, begitupula sebaliknya. Itu berarti
bahwa besarnya panjang kawar dan juga resistensi konduktor berbanding lurus.
3. Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa perubahan resistivitas
berpengaruh terhadap resistansi konduktor yang dihasilkan. Ini dikarena jika
resistivitas semakin besar, maka resistansi yang dihasilkan semakin besar pula.
Sama halnya dengan panjang kawat, besar resistivitas berbanding lurus dengan
resistensi yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Andri Ariyanto, Rif’ati Dina H, Bambang S. 2016. Studi Pengaruh Tensile Stress Terhadap
Nilai Hambatan Kawat Penghantar, diunduh dari
https://media.neliti.com/media/publications/138570-ID-studi-pengaruh-tensile-stress-
terhadap-n.pdf, pada tanggal 16 November 2020 pukul 10.02 WIB.

Ardian P, Pipi Deswita. 2012. Penentuan Resistivitas Listrik Mortar Menggunakan metode
Probe Dua Elektroda. Jurnal Ilmu Fisika, Vol. 4 No. 2, diunduh dari
https://www.researchgate.net/publication/325198713_PENENTUAN_RESISTIVIT
AS_LISTRIK_MORTAR_MENGGUNAKAN_METODE_PROBE_DUA_ELEKT
RODA, pada tanggal 16 November 2020 pukul 11.23 WIB
LAMPIRAN

Gambar 1. Percobaan 3 (Resistivitas)


Sumber : Dokumen Pribadi

Anda mungkin juga menyukai