Anda di halaman 1dari 8

Siswoyo, et al, Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan) Pasien dengan Glaukoma.....

Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan Pasien dengan


Glaukoma di Poli Mata Rumah Sakit di Kabupaten Jember

(Description of Quality of Life - Vision Function of Glaucoma


Patients in the Eye Clinics in Jember Regency)
Siswoyo, Kushariyadi, Deby Febriyani Purwitasari
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember. Telp./Fax. (0331) 323450
e-mail : siswoyo.psik@unej.ac.id

Abstract

Glaucoma is a neuro-optic disease characterized by an increase of IOP and progressive and


incurable. Most cases of glaucoma do not show initial symptoms until there is a decrease in vision
to blindness. This visual impairment can have an impact on the individual's ability to doing daily
activities and will affect the quality of life-related to the visual function. This study aims to analyze
the quality of life (vision function) in glaucoma patients at dr. Soebandi hospital, Baladhika
Husada hospital, and Bina Sehat hospital in Jember Regency. The type of research is descriptive
quantitative. 73 respondents were obtained by purposive sampling technique. Data collection
using the Glaucoma Quality of Life 15 questionnaire. Data analysis using univariate. The results
of the study were 47 respondents (64.4%) had a good quality of life and 26 respondents (35.6%)
had a poor quality of life. In conclusion, the quality of life (vision function) of glaucoma patients is
in a good category. This means that respondents can still do their daily activities independently
with the help of glasses or not. The implication of this research is that nurses act as educators
and counselors to provide all information about glaucoma and determine further planning to help
improve patients' quality of life.

Keywords: Description, Quality of Life, Visual Function, Glaucoma.

Abstrak

Glaukoma adalah penyakit neuro-optik yang ditandai dengan peningkatan TIO yang berjalan
secara progresif dan tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar kasus glaukoma tidak
menunjukkan gejala awal sampai ada penurunan penglihatan hingga kebutaan. Gangguan
penglihatan ini dapat berdampak pada kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari
dan akan mempengaruhi kualitas hidup yang terkait dengan fungsi penglihatan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kualitas hidup (fungsi penglihatan) pasien glaukoma di RSD dr.
Soebandi, RS Baladhika Husada, dan RS Bina Sehat di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. 73 responden diperoleh dengan teknik purposive sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner Glaucoma Quality of Life 15. Analisis data
menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian yaitu 47 responden (64,4%) memiliki kualitas
hidupi baik dan 26 responden (35,6%) kualitas hidup buruk. Kesimpulannya, kualitas hidup (fungsi
penglihatan) pasien glaukoma dalam kategori baik. Ini berarti bahwa responden masih dapat
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dengan bantuan kacamata maupun tidak. Implikasi
dari penelitian ini adalah perawat dapat berperan sebagai pendidik dan konselor untuk
memberikan semua informasi tentang glaukoma dan menentukan perencanaan lebih lanjut untuk
membantu meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kata kunci: Deskripsi, Kualitas Hidup, Fungsi Visual, Glaukoma.

e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 7 (no. 3), September 2019 187


Siswoyo, et al, Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan) Pasien dengan Glaukoma.....

Pendahuluan membaca, dan memiliki risiko jatuh.


Glaukoma merupakan neuropati optik Penurunan fungsi penglihatan akibat
degeneratif kronis yang berjalan secara glaukoma dan ketidakmampuan beradaptasi
progresif dan bersifat permanen atau tidak dapat terhadap perubahan fungsi tubuh serta
diperbaiki [1]. Glaukoma dapat menyebabkan keterbatasan akibat penyakit yang dialami dapat
kehilangan fungsi visual dan mempengaruhi mempengaruhi persepsi individu terhadap
kualitas hidup yang berhubungan dengan kualitas hidupnya [8]. Kualitas hidup
penglihatan [2]. Sebagian besar kasus mencerminkan kesejahteraan umum dan
glaukoma tidak menunjukkan gejala sampai kemampuan individu untuk mencapai kehidupan
terjadinya kerusakan yang ekstensif dan terbesarnya [9]. Kualitas hidup merupakan
irreversible, sehingga pasien tidak menyadari refleksi diri dari kesejahteraan dan kemampuan
bahwa mereka mengalami glaukoma hingga untuk menjalankan hidup yang bahagia. Kualitas
terjadi perubahan visual dan penurunan hidup mencakup kemampuan fisik, persepsi
pandangan [1]. kesehatan secara umum, dan kemandirian [10].
Glaukoma dapat menyebabkan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
penderitanya mengalami penurunan bahkan oleh Park, pasien glaukoma menunjukkan skor
kehilangan penglihatan, sehingga menimbulkan kualitas hidup dan activity daily living (ADL)
keterbatasan atau gangguan dalam melakukan yang rendah [11]. Ditemukan sebanyak 32
aktivitas sehari-hari seperti kesulitan dalam (8,0%) pasien glaukoma di Afrika mengalami
mengemudi, berjalan, membaca [3], gangguan kualitas hidup berdasarkan survei
peningkatan risko jatuh, dan mengurangi hasil kuesioner NEI VFQ-25 [12]. Sedangkan
mobilitas yang bergantung pada penglihatan [2]. dalam penelitian Ananda yang dilakukan di
Penderita glaukoma sering mengeluhkan Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya
terjadinya gangguan saat mencari benda menunjukkan hasil bahwa responden yang
disekitar, sering tersandung atau menabrak memiliki kualitas hidup kurang sebanyak 31
sesuatu, dan mengalami gangguan dalam orang (45,6%) dan memiliki kualitas hidup baik
mengemudi [4], serta mengalami masalah pada sebanyak 37 orang (54,4%) [10].
kemampuan beradaptasi dalam kondisi gelap Sifat glaukoma yang progresif dan tidak
dan terang pada pasien glaukoma kelompok dapat disembuhkan menyebabkan penderita
early hingga advanced [5]. Keterbatasan glaukoma membutuhkan pengobatan dan
tersebut dapat menurunkan kualitas hidup dan monitoring secara terus menerus.
juga meningkatkan ketergantungan terhadap Permasalahan kualitas hidup pada pasien
bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas glaukoma merupakan masalah yang cukup
serta dapat mengganggu kesejahteraan kompleks, karena akan berpengaruh pada
penderita glaukoma [3]. beberapa aspek kehidupan. Oleh karena itu,
Glaukoma dinyatakan sebagai peran keperawatan untuk mengidentifikasi
penyebab kebutaan kedua setelah katarak di kualitas hidup pasien dan membantu
dunia [6]. Jumlah pasien glaukoma di Indonesia meningkatkan atau mempertahankan kualitas
adalah 13,4% dan menjadi penyebab kebutaan hidup pasien glaukoma sangat diperlukan.
kedua setelah katarak [7]. Berdasarkan data Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, kejadian gambaran kualitas hidup (fungsi penglihatan)
glaukoma pada bulan Januari-Agustus 2017 pasien dengan glaukoma di Poli Mata rumah
sebanyak 291 kasus yang tersebar diseluruh sakit di Kabupaten Jember.
puskesmas Kabupaten Jember [7]. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
di RSD dr. Soebandi, jumlah kasus Glaukoma Metode Penelitian
pada bulan Juli-September 2018 sebanyak 206 Penelitian ini menggunakan desain
kasus. Di RS Tingkat III Baladhika Husada, deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah
jumlah kasus Glaukoma pada tahun bulan Juli- pasien yang menjalani perawatan di Poli Mata
September 2018 sebanyak 76 kasus. RSD dr. Soebandi, RS Tingkat III Baladhika
Sedangkan di RS Bina Sehat, jumlah kasus Husada, RS Bina Sehat Kabupaten Jember
Glaukoma pada bulan Juli-September 2018 pada bulan Juli-September 2019 sebanyak 295
sebanyak 13 kasus. Beberapa pasien yang orang. Sampel yang digunakan sebanyak 73
diwawancarai mengaku mengalami gangguan responden dengan teknik purposive sampling.
dalam beraktivitas terutama dalam mengemudi, Pengumpulan data menggunakan kuesioner
e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 7 (no. 3), September 2019 188
Siswoyo, et al, Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan) Pasien dengan Glaukoma.....

Glaucoma Quality of Life 15. Analisa data PNS/TNI/


4 5,5
menggunakan analisa univariat dengan cut off Polri
Pensiunan 24 32,9
poit.
Wiraswasta 11 15,1
Hasil 4 Status Kawin 57 78,1
Pernika
Karakteristik Responden han Cerai
16 21,9
Mati/Hidup
5 Lama < 1 tahun 22 30,1
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Glaukoma
Menderi
Berdasarkan Usia di Poli Mata RSD dr. Soebandi, > 1 tahun
ta
RS Tk. III Baladhika Husada, dan RS Bina Sehat 51 69,9
Penyaki
Kabupaten Jember (n=73)
t
6 Keluhan Penglihatan
Karakteristik Mean SD Min-Maks 46 63,0
yang Kabur
Usia 63,37 11,59 29-85 paling Melihat halo
dirasaka disekitar 2 2,7
n cahaya
Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai usia Nyeri 17 23,3
rata-rata responden yaitu 63,37 tahun. Usia Mata berair 1 1,4
paling muda adalah 29 tahun dan usia tertua
adalah 85 tahun, dengan nilai standar deviasi Silau 2 2,7
yaitu 11,59. Tidak ada
5 6,8
gejala
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden Glaukoma
Berdasarkan Data Kategorik di Poli Mata RSD dr. Tabel 3 menunjukkan bahwa responden
Soebandi, RS Tk. III Baladhika Husada, dan RS laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan
Bina Sehat Kabupaten Jember (n=73)
yaitu sebanyak 38 orang (52,1%). Responden
Karakteristik Median Min-Maks paling banyak berpendidikan SMA yaitu
Visus Penglihatan: sebanyak 22 orang (30,1%). Pekerjaan
0,10 0-1 responden paling banyak adalah sebagai
(VOD)
0,10 0-1 pensiunan yaitu 24 orang (32,9%), dan paling
(VOS) banyak berstatus menikah yaitu sebanyak 57
orang (78,1%). Sebagian besar responden
Tabel 2 menunjukkan nilai pemeriksaan
menderita glaukoma lebih dari satu tahun yaitu
visus penglihatan pada kedua mata memiliki
sebanyak 51 orang (69,9%) dan keluhan
nilai median yang sama yaitu 0,10 dengan nilai
terbanyak yang paling dirasakan yaitu
visus minimal dan maksimal pada kedua mata
penglihatan kabur sebanyak 46 orang
masing-masing adalah 0 dan 1.
(63,0%).pada saat ibu bekerja menunjukkan
Tabel 3. Distribusi Karakteristik Responden Glaukoma paling besar diasuh oleh nenek dan kakek
Berdasarkan Data Kategorik di Poli Mata RSD dr. sebesar 64% atau 48 orang.
Soebandi, RS Tk. III Baladhika Husada, dan RS
Bina Sehat Kabupaten Jember (n=73) Kualitas Hidup (Fungsi Penglihatan)
N Karakteristik Frekuensi Persentase
Tabel 4. Distribusi Gambaran Kualitas Hidup (Fungsi
o Responden (f) (%)
Penglihatan) Pasien Galukoma di Poli Mata RSD
1 Jenis Laki-laki 38 52,1 dr. Soebandi, RS Tk. III Baladhika Husada, dan
Kelamin
Perempuan 35 47,9 RS Bina Sehat Kabupaten Jember (n=73)
Gambaran Kualitas Hidup Frekuensi Persentase
2 Pendidi Tidak (Fungsi Penglihatan) (f) (%)
7 9,6
kan Sekolah Baik 47 64,4
SD Sederajat 18 24,7
Buruk 26 35,6
SMP
12 16,4
Sederajat Total 73 100
SMA
22 30,1
Sederajat
Diploma/ Tabel 4 diketahui bahwa kualitas hidup
14 19,2
Lebih Tinggi
(fungsi penglihatan) pasien dengan galukoma
3 Pekerja Tidak
22 30,1 sebagian besar adalah dalam kategori baik yaitu
an bekerja/IRT
Petani/Buruh 12 16,4 sebanyak 47 orang (64,4%), sedangkan dalam
kategori buruk sebanyak 26 orang (35,6%).
e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 7 (no. 3), September 2019 189
Siswoyo, et al, Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan) Pasien dengan Glaukoma.....

Hasil ini diperoleh berdasarkan nilai cut off point Sedangkan pasien yang berusia 29 tahun
43,5 yang diinterpretasikan jika total skor ≤ cut mengalami glaukoma disebabkan karena
off point maka dikategorikan baik dan jika total beberapa faktor risiko terjadinya glaukoma,
skor > cut off point dikategorikan buruk. seperti adanya anggota keluarga yang memiliki
riwayat glaukoma dan pengguanan obat
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Indikator Gambaran Kualitas kortikosteroid dalam jangka panjang.
Hidup (Fungsi Penglihatan) Pasien Galukoma di
Poli Mata RSD dr. Soebandi, RS Tk. III Baladhika
Kortikosteroid dapat menyebabkan penurunan
Husada, dan RS Bina Sehat Kabupaten Jember sintesis prostaglandin yang berperan dalam
(n=73) mengatur pengeluaran aqueous humor,
sehingga terjadi peningkatan TIO yang
Frekuensi Persentase menyebabkan terjadinya tekanan pada saraf
Indikator Kategori
(f) (%) optik [14]. Usia memang dapat menjadi salah
Penglihatan Baik 47 64,4 satu faktor yang dapat mempengaruhi
Sentral dan Buruk
Dekat 26 35,6 kesehatan mata dan kualitas hidup seseorang,
Penglihatan Baik 54 74,0 karena semakin bertambahnya usia, kondisi
Perifer Buruk 19 26,0
atau kemampuan fisik seseorang akan
Adaptasi Baik
semakain melemah, sehingga bisa
46 63,0
Gelap Terang mempengaruhi kemampuannya dalam
Buruk 27 37,0
melakukan aktivitas sehari-hari dan itu akan
Aktivitas di Baik 38 52,1
Luar Ruangan Buruk
mempengaruhi kualitas hidup orang tersebut.
35 47,9 Visus penglihatan pada kedua mata
memiliki nilai tengah (median) 0,10 atau setara
Tabel 5 menjelaskan terkait indikator dengan 6/60. Revised International Statistical
gambaran kualitas hidup (fungsi penglihatan) Classification of Disease, Injuries, and Causes
yang diketahui bahwa pada indikator of Death (ICD-10) WHO, mengkategorikan low
penglihatan sentral dan dekat berada dalam vision menjadi moderate visual impairment
kategori baik sebanyak 47 (64,4%) berdasarkan (visus < 20/60 hingga 6/60), severe visual
nilai cut off point 5,5. Data indikator penglihatan impairment (visus < 6/60 hingga 3/60) [15].
perifer paling banyak berada pada kategori baik Pasien glaukoma mengalami low vision dan
yaitu 54 (74%) dan indikator adaptasi gelap dan mengalami kesulitan dalam beraktivitas seperti
terang juga berada dalam kategori baik menyebrang jalan, menyesuaikan dengan lampu
sebanyak 46 (63%). Kedua indikator ini terang maupun redup, melihat di malam hari dan
didasarkan pada nilai cut off point 18. berjalan pada kegelapan. Namun secara
Sedangkan indikator aktivitas di luar ruangan keseluruhan aktivitas berdasarkan kuesioner
juga berada dalam kategori baik 38 (52,1%) GQL-15 dapat dilakukan dengan baik. Visus
berdasarkan nilai cut off point 3. penglihatan dapat berperan sebagai faktor yang
mempengaruhi kualitas hidup pada orang yang
Pembahasan mengalami gangguan penglihatan [5].
Gangguan penglihatan dapat menurunkan
Karakteristik Responden kualitas hidup, karena kemampuan dalam
Rata-rata usia pasien glaukoma pada melakukan pekerjaan, mengisi waktu luang, dan
penelitian ini adalah 63,37 tahun. dengan usia melakukan activities of daily living menjadi
minimal 29 tahun dan maksimal 85 tahun. Usia berkurang [15]. Semakin rendah nilai visus
dapat dikaitkan dengan faktor penuaan jaringan sesorang maka gangguan penglihatan yang
atau proses degeneratif. Seiring bertambahnya dialami semakain berat dan akan mengganggu
usia, maka akan terjadi degenerasi mata yang dalam beraktivitas. Terganggunya aktivitas
menyebabkan peningkatan tekanan intraokular, tersebut bisa mempengaruhi kualitas hidup
karena hal ini risiko untuk mengalami glaukoma orang tersebut.
juga akan meningkat seiring bertambahnya usia Pasien glaukoma paling banyak adalah
[13]. Banyaknya pasien yang berusia lanjut laki-laki yaitu 38 orang (52,1%). Hasil penelitian
karena mereka menganggap gangguan Mcmonnies dan Tham menyatakan bahwa laki-
penglihatan yang dialami merupakan hal biasa laki lebih cenderung mengalami glaukoma sudut
semata-mata karena faktor bertambahnya usia terbuka [13,16]. Namun dalam beberapa
dan keterlambatan serta kurangnya kesadaran penelitian juga menyatakan bahwa perempuan
untuk memeriksakan penyakit mata yang cenderung mengalami glaukoma, hal ini
sebenarnya sudah dialami sejak lama. dikarenakan terjadinya perubahan tingkat
e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 7 (no. 3), September 2019 190
Siswoyo, et al, Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan) Pasien dengan Glaukoma.....

hormon seksual perempuan yang dapat dialami terutama dalam kesehatan dan aktivitas
mempengaruhi TIO serta resistensi vaskular sehari-hari. Dukungan dari pasangan juga dapat
yang mungkin dapat mempengaruhi sirkulasi dijadikan sebagai motivasi untuk mencapai
pusat saraf optik [17]. Kecenderungan terjadinya kondisi yang lebih baik, sehingga nantinya
glaukoma pada laki-laki dapat dikaitkan dengan individu akan memiliki kualitas hidup yang baik.
peran laki-laki yang lebih besar dari pada Hasil penelitian menunukkan pasien
perempuan sebagai kepala keluarga dan paling banyak mengalami glaukoma selama ≥ 1
bekerja mencari nafkah, sehingga memiliki risiko tahun. Lama menderita glaukoma dapat
lebih tinggi untuk terpapar faktor risiko penyebab mempengaruhi kualitas hidup, karena semakin
gangguan penglihatan. Hal tersebut sesuai lama waktu sakitnya maka penderita akan
dengan faktor risiko timbulnya glaukoma seperti semakin memahami dan beradaptasi dengan
peradangan, trauma mata, dan pendarahan penyakitnya [5]. Pasien yang mengalami
dalam mata [6] yang mungkin akan memicu glaukoma dalam kurun waktu yang lebih lama
terjadinya glaukoma dibandingkan perempuan dengan perkembangan penyakit secara lambat
yang hanya bekerja dirumah . memiliki waktu yang lebih untuk beradaptasi
Hasil penelitian menunjukkan tingkat dengan kondisi atau status fungsionalnya,
pendidikan pasien paling banyak berpendidikan dalam hal ini terutama untuk beradaptasi dalam
SMA/Sederajat yaitu sebanyak 22 orang melakukan aktivitas harian yang bergantung
(30,1%). Tingkat pendidikan secara statistik pada penglihatan.
dapat berpengaruh terhadap tingkat Pasien glaukoma menyebutkan bahwa
pengetahuan [18]. Semakin tinggi pendidikan keluhan yang paling dirasakan oleh adalah
seseorang, maka tingkat pengetahuannya juga penglihatan kabur, yang diikuti dengan adanya
akan semakin tinggi. Semakin baik pengetahuan rasa nyeri dan bayangan halo disekitar cahaya.
tentang penyakit yang dialami, maka kualitas Terdapat beberapa responden juga
hidupnya juga akan semakin baik karena pasien mengeluhkan gejala lainnya, seperti mata berair,
memahami penyakitnya dan tindakan yang silau bahkan tidak mengalami gejala apapun
dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan namun sudah mengalami kerusakan berat pada
yang dialami dalam beraktivitas akibat penyakit salah satu mata. Keluhan atau gejala yang
glaukoma. dapat dialami oleh pasien glaukoma beberapa
Pasien glaukoma paling banyak bekerja diantaranya adalah penglihatan kabur, kesulitan
sebagai pensiunanan yaitu sebanyak 24 orang dalam menyesuaikan mata pada cahaya redup,
(32,9%). Suatu pekerjaan sangat erat kaitannya sakit kepala, nyeri disekitar mata, mata
dengan aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi kemerahan, dan melihat halo disekitar cahaya
TIO seseorang. Setelah beraktivitas dapat [19,1]. Keluhan penglihatan kabur paling banyak
menyebabkan TIO menjadi lebih rendah karena dirasakan karena pasien menderita glaukoma
adanya percepatan peningkatan aliran air saat dalam waktu yang cukup lama dan menyadari
melakukan aktivitas fisik [13]. Pasien glaukoma dirinya mulai mengalami gangguan penglihatan
yang pensiunan memiliki aktivitas fisik yang saat penglihatannya secara perlahan semakin
lebih sedikit dibandingkan pasien yang masih kabur ataupun kabur secara mendadak, dan hal
bekerja, sehingga memiliki risiko untuk itu yang dapat berpengaruh pada kondisi
mengalami glaukoma. fungsional pasien yang dapat mengganggu
Sebagaian besar pasien glaukoma aktivitasnya.
berstatus menikah yaitu sebanyak 57 orang
(78,1%). Peningkatan TIO dapat dipengaruhi Kualitas Hidup (Fungsi Penglihatan)
oleh keadaan emosional. Seseorang yang Salah satu domain kualitas hidup adalah
sudah menikah mengalami stress ringan, dan kesehatan fisik yang meliputi aspek kegiatan
stress inilah yang berhubungan dengan sehari hari [20]. Kualitas hidup (fungsi
peningkatan TIO [7]. Orang yang telah menikah penglihatan) pasien glaukoma berfokus pada
dapat mengalami stress karena hidup yang kemampuan responden dalam melakukan
dijalani berbeda ketika mereka belum menikah, aktivitas sehari-hari yang terkait dengan kondisi
terutama laki-laki yang berperan sebagai kepala fisik yaitu penglihatan responden. Berdasarkan
keluarga tentunya memiliki tanggungan yang hasil penelitian, sebagian besar kualitas hidup
lebih banyak. Namun Oarang yang sudah (fungsi penglihatan) pasien glaukoma berada
menikah juga dapat menjadikan pasangannya pada kateogori baik, yaitu sebanyak 47 orang
sebagai support sistem yang dapat (64,4%) dan dalam kategori buruk sebanyak 26
membantunya dalam mengatasi kesulitan yang orang (35,6%). Pada penelitian Zhou
e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 7 (no. 3), September 2019 191
Siswoyo, et al, Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan) Pasien dengan Glaukoma.....

menyatakan bahwa sebanyak 54,8% kualitas Simpulan dan Saran


hidup pasien glaukoma yang berkaitan dengan
penglihatan berada dalam tingkat sedang Karakteristik pasien glaukoma rata-rata
dengan skor rata-rata kuesioner CHI-GQL-15 berusia 63,37 tahun, median visus penglihatan
yakni 28,79 [21]. pada kedua mata 0,1 (6/60). Pasien lebih
Merasa puas dalam menjalani banyak laki-laki dengan tingkat pendidikan SMA/
kehidupan dan menerima dengan ikhlas akan Sederajat. Pekerjaan terbanyak adalah
kondisi kesehatannya mewujudkan pasien pensiunan dan sebagian besar berstatus kawin.
glaukoma memiliki kualitas hidup yang baik. Pasien paling lama menderita glaukoa selama >
Selain itu, pasien juga masih dapat melakukan 1 tahun dan kuluhan yang paling dirasakan
aktivitas sehari-hari secara mandiri baik dengan adalah penglihatan kabur. Kualitas hidup (fungsi
bantuan kacamata ataupun tidak karena salah penglihatan) pasien dengan glaukoma dalam
satu mata masih dapat berfungsi dengan baik. kategori baik dan Indikator kualitas hidup (fungsi
Kualitas hidup dikatakan baik apabila sesorang penglihatan) yang meliputi penglihatan sentral
mampu melakukan kebiasaan seperti memiliki dan dekat, penglihatan perifer, adaptasi gelap
gaya hidup yang baik, beraktivitas dengan baik, dan terang, serta aktivitas di luar ruangan juga
dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berada dalam kategori baik.
rutin [20]. Sebagian besar pasien masih dapat Penelitian ini diharapkan memberikan
melakukan aktivitas yang bergantung pada tambahan informasi bagi perawat mengenai
penglihatan seperti membaca, berjalan ditangga, kualitas hidup pasien glaukoma, sehingga
menyebrang jalan, melihat dan berjalan di perawat dapat memberikan edukasi dengan
malam hari, mengenali wajah orang lain, memberikan informasi tentang glaukoma dan
berjalan di jalan yang tidak rata, tersandung menyusun rencana perawatan lanjutan untuk
atau menabrak benda, dan berpindah dari mempertahankan atau meningkatkan kualitas
kamar yang gelap ke terang atau sebaliknya. hidup pasien. Perawat juga dapat melibatkan
Semua indikator dari kualitas hidup keluarga dalam proses perawatan untuk selalu
(fungsi penglihatan) yang mencakup penglihatan memberikan dukungan kepada pasien.
sentral dan dekat, penglihatan perifer, adaptasi Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
gelap dan terang, serta aktivitas di luar ruangan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berada dalam kategori baik. Dari keempat berhubungan dengan kualitas hidup (fungsi
indikator tersebut, pasien paling banyak memiliki penglihatan), dan mengkaji kualitas hidup dari
penglihatan perifer dalam kategori baik yaitu 54 seluruh aspek yaitu psikologis, sosial, dan
orang (74,0%). Diketahui juga bahwa pasien lingkungan, serta menambahkan analisa bivariat.
paling banyak mengalami kesulitan pada
aktivitas di luar ruangan yaitu menyebrang jalan Daftar Pustaka
sebanyak 35 orang (47,9%). Berbeda halnya [1] Smeltzer SC. Keperawatan medikal-bedah,
dengan hasil penelitian Zhou yang menemukan Brunner & Suddarth. Edisi 12. Jakarta :
bahwa kesulitan terbesar yang dialami pasien EGC; 2013.
adalah pada kegiatan adaptasi gelap dan terang [2] Medeiros FA, Carolina PBG, Erwin RB,
dengan skor rata-rata 28,19, kemudian diikuti Robert NW, Linda MZ, Peter NR.
dengan kesulitan dalam penglihatan sentral dan Longitudinal changes in quality of life and
tepi, penglihatan perifer, dan yang terakhir rates of progressive visual field loss in
aktivitas di luar ruangan [21]. Gangguan glaucoma patients. Ophthalmology
penglihatan dapat memberikan dampak secara [internet]. 2014 [cited 2018 Sep 27];
fisik seperti terjadinya penurunan visus 122(2):[pp.293-301]. Available from
penglihatan dan secara fungsional seperti https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/254
hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari 44345.
yang bergantung pada penglihatan. Kualitas [3] Sun Y, Clarissa L, Michael W, Feyzahan E,
hidup yang baik menurut peneliti dapat dikaitkan Elif E, Sherly S, et al. The impact of visual
juga dengan lama sakit pasien yang sebagain field clusters on performance-based
besar telah mengalami glaukoma lebih dari 1 measures and vision-related quality of life
tahun, sehingga pasien sudah mampu in patients with glaucoma. American
beradpatasi dengan kondisi dan keterbatasan Journal of Ophthalmology [internet]. 2015
yang dialaminya sehingga tidak mengalami [cited 2018 Sep 27]; 163:[pp.45-52].
kesulitan yang berarti. Available from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/267
e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 7 (no. 3), September 2019 192
Siswoyo, et al, Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan) Pasien dengan Glaukoma.....

01273. journal.unair.ac.id/JBE/article/view/2153/2
[4] Karmila, M. Kualitas hidup penderita 469.
glaukoma di rsup. H. Adam malik dan rsup [11] Park S, Young LK, Hyo-JK, JiHyun K, Eun-
pirngadi medan tahun 2012. Tesis HL. Impact of glaucoma on quality of life
[Internet]. Medan : Fakultas Kedokteran and activities of daily living. Hong Kong
Universitas Sumatra Utara; 2014 [cited Journal of Occupational Therapy [internet].
2018 Sep 11]. Availbale from 2015 [cited 2018 Oct 3]; 25:[pp.39-44].
http://repository.usu.ac.id/handle/1234567 Available from
89/39679. https://www.sciencedirect.com/science/arti
[5] Rosalina D, Harijo W. Visual field cle/pii/S1569186115000236.
abnormality and quality of life of patient [12] Lisboa R, Yeoun SC, Linda MZ, Robert
with primary open angle glaucoma. Jurnal NW, Peter NR, Jeffrey ML, et al.
Oftalmologi Indonesia [internet]. 2011 Association between rates of binocular
[cited 2018 Jun 28]; 7(5): [pp.175-180]. visual field loss and vision-related quality
Available from of life in patients with glaucoma. JAMA
http://journal.unair.ac.id/downloadfull/JOI5 Ophthalmology [internet]. 2013 [cited 2018
316-62431c4276fullabstract.pdf. Oct 3]; 131(4):[pp.486-494. Available from
[6] Kemenkes RI. Situasi dan analisis https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/234
glaukoma. Jakarta Selatan : Infodatin 50425.
[internet] 2015 [cited 2018 Jun 9]. [13] Mcmonnies CW. Glaucoma history and
Available from risk factors. Journal of Optometry [internet].
www.depkes.go.id/download.php?file=dow 2016 [cited 2019 Apr 12]; 10(2):[pp.71-78].
nload/.../infodatin/infodatin-glaukoma.pdf. Available from
[7] Siswoyo, Latifa AS, dan Santi R. http://dx.doi.org/10.1016/j.optom.2016.02.
Hubungan tingkat pengetahuan dengan 003.
upaya pencegahan penyakit glaukoma [14] Wahyuni AS. Hubungan antara terapi
pada klien berisiko di wilayah kerja kortikosteroid dengan kejadian glaukoma
puskesmas jenggawah kabupaten jember pada anak dengan sindrom nefrotik.
(correlation between knowledge level and Skripsi [internet]. Semarang : Fakultas
prevention of glaucoma disease in client is Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012
at risk in the area of public health center of [cited 2019 Mei 5]. Available from
jenggawah. E-Jurnal Pustaka Kesehatan http://eprints.undip.ac.id/37345/1/Andi_Sri
[internet]. 2018 [cited 2018 Jun 28]; 6(2): _Wahyuni_G2A008019_LAP.KTI.pdf.
[pp.285-291]. Available from [15] Asroruddin M. Dampak gangguan
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/artic penglihatan dan penyakit mata terhadap
le/view/7773/5503. kualitas hidup terkait penglihatan (vision-
[8] World Health Organization (WHO). related quality of life) pada populasi
Programme on mental health: whoqol gangguan penglihatan berat dan buta di
measuring quality of life [internet]. 1997 indonesia. Tesis [internet]. Jakarta :
[cited 2018 Sep 28]. Available from Fakultas Kedokteran Universitas
http://www.who.int/mental_health/media/6 Indonesia; 2014 [cited 2018 Jun 27].
8.pdf Available from
[9] Skalicky SE, Keith RM, Eva F, Jonathan lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367253-SP-
GC, Ivan G, Peter. Cataract and quality of Muhammad%20Asroruddin.pdf.
life in patients with glaucoma. Clinical & [16] Tham YC, Xiang L, Tien YW, Harry A, Tin
Experimental Ophthalmology [internet]. A, Ching YC. Global prevalence of
2015 [cited 2018 Oct 1]; 43(4):[pp.335- glaucoma and projections of glaucoma
341]. Available from burden through 2040 a systematic review
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/252 and meta-analysis. American Academy of
94739. Opthalmology [internet]. 2014 [cited 2019
[10] Ananda EP. Hubungan pengetahuan, Jun 28]; 121:[pp.2081-2090]. Availabe
lama sakit dan tekanan intraokuler from
terhadap kualitas hidup penderita https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/240
glaukoma. Jurnal Berkala Epidemiologi 62238.
[internet]. 2016 [cited 2018 Jun 28]; [17] Vajaranant TS, Sushma N, Jacob TW,
4(2):[pp.288-300]. Available from https://e- Charolatte EJ. Gender and glaucoma:
e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 7 (no. 3), September 2019 193
Siswoyo, et al, Gambaran Kualitas Hidup - Fungsi Penglihatan) Pasien dengan Glaukoma.....

what we know and what we need to know. [20] Anggeria E, Vesty AD. Hubungan
Curr Opin Opthalmo [internet]. 2010 [cited mekanisme koping dengan kualitas hidup
2019 Apr 12]; 21(2):[pp.91-99]. Available pada pasien terminal dengan kanker
from serviks di rsu. vina estetica medan tahun
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/200 2016. Jumantik [internet]. 2018 [cited
51857. 2018 Sep 28]; 3(1):[pp.29-43]. Available
[18] Chaidir Q, Fifin LR, Trilaksana N. from
Hubungan tingkat pengetahuan penderita http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/kesmas/
glaukoma dengan ketaatan menggunakan article/view/1215/1000.
obat. Jurnal Kedokteran Diponogoro [21] Zhou C, Shao HQ, Peixia W, Chen Q.
[internet]. 2016 [cited 2019 Apr 12]; quality of life of glaucoma patients in
5(4):[pp.1517-1525]. Available from china : sociodemographic, clinical, and
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/me psychological correlates-a cross-sectional
dico/article/view/15780. study. Quality of Life Research [internet].
[19] Hurst, M. Belajar mudah keperawatan 2014 [cited 2019 Jun 28]; 23:[pp.999-
medikal-bedah. Vol 2. Jakarta: EGC; 2015. 1008]. Available from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/240
62238.

e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 7 (no. 3), September 2019 194

Anda mungkin juga menyukai