Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EFEKTIVITAS VAKSIN COVID-19 BAGI TUBUH MANUSIA

Oleh:

Ni Putu Ayu Tirtawati

Gandhi Bintang Alhafsy

Polina Karpova Yurievna

SMA TAMAN RAMA JIMBARAN

2020/2021
Kata Pengantar

Puii syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nva sehingga penulis dapat menvelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Efektivitas Vaksin Covid-19 Bagi Tubuh Manusia” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi, tugas
Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang vaksin Covid-19 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ms. Rista Wahyuni, selaku guru
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Badung, 2 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….......... i

DAFTAR ISI …………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1

A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 2
C. Tujuan Masalah …………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………. 3

A. Pengertian Vaksin…………….………………………………….. 3
B. Manfaat Vaksin Bagi Tubuh ..…………………………………... 4
C. Empat Jenis Utama Covid-19 ………………….……………….... 4
D. Vaksin Covid-19………………………………………………….. 6

BAB III PENUTUP ……………………………………………………. 10

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 10
B. Saran………………………………………………………. ……… 10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal terpenting bagi manusia. Namun keadaan dunia


semakin memburuk hari demi hari karena penyakit yang disebabkan oleh virus
Covid-19. Covid-19 ini sudah menimbulkan korban jiwa sebanyak 2.54 juta orang
dan kasusnya mencapai 114 juta orang di dunia, dan tidak dapat diprediksi kapan
berakhirnya. Di Indonesia, Covid-19 bertambah sekitar 7.000 kasus per hari.
Virus covid-19 ini muncul pertama kali di negri Tiongkok, pada tepatnya di
provinsi Wuhan pada bulan Desember 2019. Virus ini menyerang sistem
pernapasan dan dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Maka dengan itu, jika virus ini didiamkan sangat berbahaya.
Negara-negara seperti Rusia, Inggris, Cina, dan Amerika berupaya
melawan pandemi ini dengan memproduksi vaksin. Sejumlah vaksin yang sudah
diproduksi dan disebarkan terdapat Sinovac, Astra-zeneca, dan Pfizer dan sudah
mulai digunakan pada beberapa negara. Vaksin merupakan zat atau senyawa yang
merangsang tubuh untuk meningkatkan imunitas tubuh yang dapat membantu
mencegah infeksi kuman atau virus. Maka, vaksin-vaksin Covid-19 ini diharapkan
dapat mengurangi korban dari virus tersebut.
Vaksin sudah masuk dan disebarkan ke seluruh Indonesia. Namun,
keefektivitas vaksin ini masih diragukan oleh masyarakat. Vaksin Covid-19
memang belum terdapat bukti konkret yang menyebutkan vaksin ini dapat 100%
bekerja. Demikian juga, terdapat informasi tentang vaksin yang sedang beredar

1
yang menyebabkan beberapa warga menolak divaksin. Informasi tersebut berisi
tanggapan bahwa vaksin tersebut berasal dari Cina, dan di dalam vaksin tersebut
terdapat micro-chip yang nantinya dapat melacak dan memantau seluruh manusia.
Mereka beranggapan orang yang divaksin akan menjadi pasukan senjata Cina atau
bila ada orang yang berani macam-macam dengan negara Cina, orang tersebut
akan dengan mudah ditemukan. Sementara itu, vaksin Covid-19 yang disebarkan
sudah teruji ilmiah dan dipastikan aman untuk seluruh masyarakat. Dengan
demikian, agar pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar dan mengurangi penyebaran
virus Covid-19, pemahaman yang benar terkait vaksin Covid-19 sangat diperlukan
dalam masyarakat.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari vaksin?


2. Apa peranan vaksin dalam tubuh?
3. Apa saja jenis-jenis dan perbedaan antara vaksin Covid-19?
4. Bagaimana keefektivitasan vaksin dalam mencegah Covid-19?

C. Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian vaksin.


2. Menjelaskan perbedaan antar vaksin yang telah diproduksi.
3. Mendeskripsikan manfaat vaksin bagi tubuh.
4. Menjelaskan keefektivitasan vaksin Covid-19.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Vaksin

Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk


kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin terdiri dari banyak jenis dan
kandungan, masing-masing vaksin tersebut dapat memberikan perlindungan
terhadap berbagai penyakit yang berbahaya.

Vaksin mengandung bakteri, racun, atau virus penyebab penyakit yang


telah dilemahkan atau sudah dimatikan. Saat dimasukkan ke dalam tubuh
seseorang, vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi
antibodi. Vaksin juga mengandung antigen yang telah dinon-aktifkan sebelumnya
sehingga tidak menimbulkan rasa sakit ketika dimasukkan ke dalam tubuh.

Karena antigen dikenali sebagai zat asing oleh tubuh, kehadirannya pada
aliran darah akan memicu sistem imun untuk melepaskan antibodi pembela untuk
melawannya. Disebut juga sebagai sel B, sel-sel khusus ini menetap di dalam
tubuh untuk mengenali dan melawan penyakit yang disebabkan oleh virus dan
bakteri, sehingga penyakit tersebut tidak kembali menjangkiti tubuh. Ini artinya
jika melakukan kontak dengan mikroba tersebut di masa mendatang, tubuh akan
mampu menghilangkannya sebelum mikroba tersebut merusak kondisi kesehatan
tubuh. Intinya, vaksin memperkenalkan kepada virus atau bakteri untuk
melindungi tubuh dari penyakit yang mereka timbulkan di masa mendatang.

3
B. Manfaat Vaksin Bagi Tubuh

Berikut ini adalah beberapa manfaat vaksin yang penting bagi tubuh:

 Mencegah penyebaran penyakit

Tidak hanya melindungi tubuh dari serangan penyakit serius, pemberian


vaksin juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit. Contohnya, kasus
kematian pada bayi dan anak-anak akibat wabah penyakit campak yang dahulu
pernah menggemparkan dunia. Hal ini terjadi karena pada saat itu belum
ditemukan vaksin untuk penyakit tersebut.

 Melindungi dari risiko kematian dan cacat

Pemberian vaksin terbukti dapat menurunkan risiko seseorang terkena


berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian maupun kecacatan.
Misalnya, pemberian vaksin cacar pada anak-anak dapat membantu mencegah
mereka terjangkit cacar di kemudian hari.

C. Empat Jenis Utama Vaksin Covid-19

Ada empat kategori vaksin dalam uji klinis, yaitu virus seluruh, subunit
protein, vektor viral, dan asam nukleik (RNA dan DNA). Beberapa dari mereka
mencoba memasukkan antigen ke dalam tubuh, yang lain menggunakan sel tubuh
sendiri untuk membuat antigen virus.

Banyak vaksin konvensional menggunakan virus utuh untuk memicu


respons imun. Ada dua pendekatan utama. Vaksin hidup yang dilemahkan
menggunakan bentuk virus yang dilemahkan yang masih dapat bereplikasi tanpa
menyebabkan penyakit. Vaksin yang dilemahkan menggunakan virus yang materi
genetiknya telah dimusnahkan sehingga tidak dapat bereplikasi, tetapi masih dapat
memicu respons imun. Kedua jenis ini menggunakan teknologi dan jalur yang
mapan untuk persetujuan peraturan, tetapi jenis yang dilemahkan secara langsung
dapat berisiko menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan yang
lemah dan sering kali memerlukan penyimpanan dingin yang cermat, sehingga
penggunaannya lebih menantang di negara-negara dengan sumber daya rendah.

4
Vaksin subunit menggunakan potongan patogen seringkali merupakan
fragmen protein untuk memicu respons imun. Melakukannya meminimalkan
risiko efek samping, tetapi itu juga berarti respons kekebalan mungkin lebih
lemah. Inilah sebabnya mengapa mereka sering membutuhkan ajuvan, untuk
membantu meningkatkan respon imun. Contoh vaksin subunit yang ada adalah
vaksin hepatitis B.

Vaksin asam nukleat menggunakan materi genetik baik RNA atau DNA
untuk memberikan instruksi kepada sel untuk membuat antigen. Dalam kasus
Covid-19, ini biasanya merupakan protein lonjakan virus. Begitu materi genetik
ini masuk ke dalam sel manusia, ia menggunakan pabrik protein sel kita untuk
membuat antigen yang akan memicu respons imun. Keunggulan dari vaksin
tersebut adalah mudah dibuat dan murah. Karena antigen diproduksi di dalam sel
kita sendiri dan dalam jumlah besar, reaksi kekebalan harus kuat. Namun, sisi
negatifnya adalah sejauh ini, tidak ada vaksin DNA atau RNA yang dilisensikan
untuk digunakan oleh manusia, yang dapat menyebabkan lebih banyak rintangan
dengan persetujuan peraturan. Selain itu, vaksin RNA perlu disimpan pada suhu
ultra-dingin, -70C atau lebih rendah, yang dapat menjadi tantangan bagi negara-
negara yang tidak memiliki peralatan penyimpanan dingin khusus, terutama
negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Vaksin vektor virus juga bekerja dengan memberikan instruksi genetik


pada sel untuk memproduksi antigen. Tetapi mereka berbeda dari vaksin asam
nukleat karena mereka menggunakan virus yang tidak berbahaya, berbeda dari
yang ditargetkan oleh vaksin, untuk menyampaikan instruksi ini ke dalam sel.
Salah satu jenis virus yang sering dijadikan vektor adalah adenovirus penyebab
flu biasa. Seperti halnya vaksin asam nukleat, mesin seluler kita sendiri dibajak
untuk menghasilkan antigen dari instruksi tersebut, untuk memicu respons imun.
Vaksin vektor virus dapat meniru infeksi virus alami dan oleh karena itu harus
memicu respons imun yang kuat. Namun, karena ada kemungkinan banyak orang
telah terpapar virus yang digunakan sebagai vektor, beberapa mungkin kebal
terhadapnya, membuat vaksin menjadi kurang efektif.

5
E. Keefektivitasan Vaksin Covid-19

Vaksin-vaksin yang telah diproduksi untuk mencegah Covid-19, terdapat:

1. Sputnik V

Vaksin tersebut telah mendapat sertifikat registrasi dari Kementerian


Kesehatan Rusia dan di bawah aturan darurat yang diadopsi selama pandemi
Covid-19 dapat digunakan untuk memvaksinasi populasi di Rusia. Uji klinis fase
1 dan 2 dari vaksin telah selesai pada tanggal 1 Agustus 2020. Semua relawan
dalam keadaan sehat, tidak ada efek samping yang tidak terduga atau tidak
diinginkan yang diamati. Vaksin tersebut menyebabkan antibodi yang kuat dan
respons imun seluler. Tidak ada satu peserta pun dari uji klinis saat ini yang
terinfeksi Covid-19 setelah diberikan vaksin. Sputnik V adalah salah satu dari tiga
vaksin di dunia dengan kemanjuran lebih dari 90%. Khasiat Sputnik V terhadap
Covid-19 dilaporkan sebesar 91,6%. Angka tersebut berdasarkan analisis data
pada 19.866 relawan, yang menerima vaksin Sputnik V dosis pertama dan kedua
atau plasebo pada titik kontrol akhir dari 78 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.
Kemanjuran Sputnik V divalidasi oleh data peer review internasional yang
diterbitkan di The Lancet. Sputnik V telah diberikan kepada lebih dari 2 juta
orang di seluruh dunia.

2. Pfizer-BioNTech

Pada 11 Desember 2020, ini menjadi vaksin Covid-19 pertama yang


menerima FDA EUA, setelah perusahaan melaporkan data uji klinis positif,
termasuk berita bahwa vaksin tersebut 95% lebih efektif daripada plasebo dalam
mencegah penyakit bergejala. Namun vaksin Pfizer-BioNTech memiliki
persyaratan ketat terkait cara penyimpanan vaksin. Misalnya, telah mewajibkan
pengiriman dalam unit yang dikontrol suhu sangat dingin (-94 derajat Fahrenheit).

Pada pertengahan Februari, perusahaan mengirimkan data baru ke FDA


yang menunjukkan stabilitas vaksin pada suhu yang lebih umum ditemukan di
lemari es dan freezer farmasi. Persetujuan akan membuat vaksin lebih mudah
didistribusikan.

6
3. Moderna

Vaksin Moderna adalah yang kedua yang diizinkan untuk penggunaan


darurat di AS, vaksin ini menerima FDA EUA pada 18 Desember 2020, sekitar
seminggu setelah vaksin Pfizer. Moderna juga merupakan vaksin mRNA,
menggunakan teknologi yang sama dengan Pfizer-BioNTech dan dengan
kemanjuran yang sama tinggi dalam mencegah penyakit bergejala. Ada dua
perbedaan utama, yaitu vaksin Moderna dapat dikirim dan disimpan dalam
penyimpanan jangka panjang dalam suhu freezer standar, dan disimpan hingga 30
hari menggunakan pendingin normal, sehingga lebih mudah untuk didistribusikan
dan disimpan. Selain itu, vaksin Moderna sedikit kurang efektif dalam uji klinis
sekitar 86% pada orang yang berusia 65 tahun ke atas. Moderna 94,1% efektif
mencegah infeksi bergejala pada orang yang tidak memiliki bukti infeksi Covid-
19 sebelumnya.

4. Johnson & Johnson

Pada 27 Februari 2021, FDA memberikan persetujuan penggunaan


darurat untuk jenis vaksin yang berbeda, yang disebut vaksin pembawa, atau
vektor virus. Dibandingkan dengan vaksin Pfizer dan Moderna, yang satu ini
lebih mudah disimpan (dalam suhu lemari es), dan hanya membutuhkan satu
suntikan, keduanya dapat memudahkan pendistribusian dan pemberian. Analisis
yang dikeluarkan oleh FDA pada akhir Februari menunjukkan bahwa vaksin
tersebut dapat mengurangi penyebaran virus oleh orang yang divaksinasi. Dalam
hasil fase 3 yang dirilis bulan Januari, vaksin J&J 72% efektif di AS dan 66%
efektif secara keseluruhan dalam mencegah Covid-19 sedang hingga parah.
Vaksin tersebut juga menawarkan "perlindungan lengkap" terhadap rawat inap
terkait Covid-19 dan kematian pada hari ke-28.

5. Oxford Astrazeneca

Vaksin AZD1222 melawan Covid-19 memiliki efikasi 63,09% melawan


gejala infeksi SARS-CoV-2. Interval dosis yang lebih lama dalam rentang 8
hingga 12 minggu dikaitkan dengan kemanjuran vaksin yang lebih besar.
Penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan satu dosis menawarkan 76%

7
perlindungan efektif selama tiga bulan. Vaksin diberikan dalam dua dosis untuk
memberikan perlindungan terbaik. Ilmuwan Inggris sedang mengerjakan versi
baru vaksin, untuk mengikuti virus yang pasti akan terus bermutasi.

6. Sinovac

Perusahaan biofarmasi yang berbasis di Beijing, Sinovac, mendukung


CoronaVac, vaksin yang tidak aktif. Ia bekerja dengan menggunakan partikel
virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus
tanpa mempertaruhkan respons penyakit yang serius.

Sebagai perbandingan, vaksin Moderna dan Pfizer yang dikembangkan di


Barat adalah vaksin mRNA. Hal ini menunjukkan bagian dari kode genetik virus
corona disuntikkan ke dalam tubuh, memicu tubuh untuk mulai membuat protein
virus, tetapi tidak seluruh virus, yang cukup untuk melatih sistem kekebalan untuk
menyerang.

"CoronaVac adalah metode vaksin yang lebih tradisional yang berhasil


digunakan di banyak vaksin terkenal seperti rabies" (Dahai, 2021). Salah satu
keunggulan utama Sinovac adalah dapat disimpan di lemari es standar pada suhu
2-8C, seperti vaksin Oxford, yang dibuat dari virus rekayasa genetika yang
menyebabkan flu biasa pada simpanse.

CoronaVac telah menjalani uji coba fase tiga di berbagai negara. Data
sementara dari uji coba tahap akhir di Turki dan Indonesia menunjukkan bahwa
vaksin tersebut efektif masing-masing 91,25% dan 65,3%.

Para peneliti di Brasil awalnya mengatakan 78% efektif dalam uji klinis
mereka, tetapi pada Januari 2021 merevisi angka itu menjadi 50,4% setelah
memasukkan lebih banyak data dalam perhitungan mereka. Sebelumnya pada
bulan November, uji coba mereka dihentikan sebentar setelah melaporkan
kematian seorang sukarelawan, tetapi dilanjutkan setelah kematian tersebut
ditemukan tidak ada kaitannya dengan vaksin.

Sinovac telah disetujui untuk penggunaan darurat pada kelompok berisiko


tinggi di China sejak Juli. Pada bulan September, Mr Yin dari Sinovac
mengatakan tes dilakukan pada lebih dari 1.000 sukarelawan, di mana beberapa

8
hanya menunjukkan kelelahan ringan atau ketidaknyamanan dan tidak lebih dari
5%.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
seharusnya vaksin bukan merupakan hal yang harus ditakuti, karena vaksin-vaksin
yang diproduksi telah diuji secara klinis serta dapat membantu menghambat
penyebaran Covid-19. Vaksin berasal dari negara Cina juga bukanlah alasan yang
dapat digunakan untuk menolak vaksin, karena terdapat juga vaksin dari negara
lain dengan jenis yang berbeda. Vaksin Covid-19 seperti Pfizer-BioNTech,
memiliki efektivitas 95%, yang dapat dikatakan cukup baik dalam menambah
imunitas tubuh terhadap virus Covid-19. Maka tidak ada salahnya menerima
vaksin Covid-19 untuk kepentingan bersama bahkan dunia.

B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca agar
tertarik untuk meningkatkan keingintahuannya terhadap informasi yang
bermanfaat. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca juga
diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
Andrian, Kevin. 2020. “Manfaat Vaksin Penting untuk Mencegah Penularan

Penyakit”, https://www.alodokter.com/manfaat-vaksin-penting-untuk-mencegah-
penularan-penyakit , diakses pada 1 Maret 2021 pukul 20.05.

Andrian, Kevin. 2020. “Memahami Jenis dan Kandungan Vaksin Beserta


Manfaatnya”, https://www.alodokter.com/memahami-vaksin-berdasarkan-
kandungannya , diakses pada 1 Maret 2021 pukul 20.20.

Logunov, Denis. 2020. "The first registered vaccine against COVID-19",


https://sputnikvaccine.com/ , diakses pada 2 Maret 2021, pukul 09.15.

Tan, Yvette. 2021. "Covid: What do we know about China's coronavirus


vaccines?", https://www.bbc.com/news/world-asia-china-55212787 , diakses pada
2 Maret 2021 pukul 13.45.

Gavi. 2020. "VACCINESWORK There are four types of COVID-19 vaccines:


here’s how they work", https://www.gavi.org/vaccineswork/there-are-four-types-
covid-19-vaccines-heres-how-they work#:~:text=The%20four%20main%20types
%20of,acid%20(RNA%20and%20DNA) , diakses pada 1 Maret 2021 pukul
17.00.

Adrian, Kevin. 2020. “Manfaat Vaksin Penting untuk Mencegah Penularan


Penyakit”, https://www.alodokter.com/manfaat-vaksin-penting-untuk-mencegah-
penularan-penyakit , diakses pada 2 Maret 2021 pukul 16.00.

Asy’ari, Rahayu Oktavia. 2020. Makalah Bahasa Indonesia Pengertian Covid-19


dan Bentuk Partisipasi Dalam Memerangi Nya. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.

11

Anda mungkin juga menyukai