Anda di halaman 1dari 11

RESUME KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan


Maternitas)
Dosen Pengampu: Ade Tika Herawati, M.Kep

Oleh
SABILLAH AZZAHARA
191FK01106
Tingkat 2B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2020
a. Pengertian

Asuhan maternitas memiliki arti asuhan yang lebih luas pada ibu,bayi
baru lahir dan anggota keluarga yang lain serta menekankan pentingnya
hubungan interpersonal yang bermakna pada keluarga dengan
mempertimbangkan faktor yang kritis dalam meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan keluarga besar secara keseluruhan.

Seiring pengetahuan dan teknologi terus berkembang, sebuah upaya


dilakukan untuk membentuk payung konseptual yang menaungi layanan
kesehatan ibu dan janin sebagai satu unit. Pada Rumah Sakit yang hanya
menangani klien maternal dan neonatus tidak dengan penyulit, harus
memberikan layanan preventif yang maksimal dan upaya deteksi dini,
sehingga bila ada penyulit dapat segera dirujuk. Ibu dan bayi baru lahir beresiko
tinggi akan ditangani di Rumah Sakit yang memiliki sumber daya manusia
dan tenaga ahli untuk menangani berbagai komplikasi kehamilan atau
komplikasi yang mungkin dialami oleh bayi baru lahir.

Asuhan keperawatan maternitasmerupakan filosofi perawatan ibu,


proses fisiologis normal yang membuat seseorang menemukan reaksi individual
dalam konteks normal.Bagi ibu dan pasangan reaksi menjadi orang tua
didasari oleh berbagai peristiwa dari masa kanak–kanak, remaja atau dewasa,
tentunya reaksi tersebut dipengaruhi oleh lingkungan rumah kedua
berasal.Selain itu tingkat kepuasaan calon orang tua dan tingkat kesenangan
ibu nifas dan bayi baru lahir dimodifikasi oleh hubungan interpersonal
dengan orang terdekat yang paling penting bagi mereka di lingkungan layanan
kesehatan.

Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas


yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses
konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan
menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
b. Falasafah Keperawatan Maternitas

Falsafah Keperawatan Maternitas

1. Keperawatan maternitas dipusatkan pada:


a) Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
b) Menghargai klien dan keluargai
c) Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
2. Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
a) Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
b) Wanita pasca persalinan beserta bayinya
3. Pengalaman:
kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas
perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal,
alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan
kesehatan ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
6. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang,
agama dan kepercayaan
7. Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk
melindungi hak klien
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan
maternitas generasi penerus
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan
merupakan masyarakat.
10. yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam
menigkatkan mutu pelayanan maternitas.
c. Peran dan Fungsi Keperawatan maternitas

a) Pelaksana/caregiver
b) Pendidik/educator
c) Pengelola/manager
d) Peneliti/reseacher
e) Pembela/advocater
f) Change agent
g) Consultant
h) inovator

CAREGIVER

1. Meningkatkan kesehatan : mengidentifikasi dan memaksimalkan


kemampuan klien yang spesifik dan unik untuk mencapai hasil
maksimal dan hidup yang berkwalitas atau kematian yang tenang
2. Mencegah penyakit : Sasaran objeknya mengurangi resiko sakit,
meningkatkan kebiasaan gaya hidup sehat mempertahankan keadaan
optimal.
3. Memulihkan kesehatan/rehabilitasi : fokusnya pada tingkat kesakitan
individu dari deteksi dini perawat, rehabilitasi dan bimbingan saat
pemulihan.
4. Memfasilitasi koping :Perawat lebih aktif dalam mempersiapkan
kematian dan kehidupan yang nyaman sebisa mungkin

Fungsi diatas terintegrasi dengan peran sebagai Comporter, protetor,


advocator, communicator, rehabilitator, educator dan researcher
PENDIDIK / EDUCATOR

Bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu


keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya, bagi klien yang dalam keadaan
tidak tahu menjadi tahu, tidak mau menjadi mau dan tidak mampu menjadi
mampu

PENELITI / RESEARCHER :

a) Meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang dimiliki


b) Melakukan penelitian secara ilmiah

Kompetensi :

a) Melakukan penelitian dalam keperawatan maternitas


b) Mengembangkan kebiasaan melakukan observasi dan mencatat
sec.sistematis& akurat shg dpt menentukan hasilnya
c) Memfokuskan observasi pd penemuan peanggulangan masalah
keselamatan, kesembuhan dan mengurangi cacat
d) Menevaluasi penemuan thd penelitian supaya relevan pd perawat
pasien

PEMBELA / ADVOCATOR :

Suatu proses menjaga, melindungi, hadir di samping klien saat klien


membutuhkan bantuan, bertujuan untuk melindungi hak pasien dalam
pelayanan kesehatan melalui kemitraan partnership dan memperlakukan
pasien sama sebagai mana ia ingin diperlakukan Gates, 1994)
KONSELOR :

Proses interpersonal untuk membantu klien membuat keputusan yang akan


meningkatkan kes sec. menyeluruh, yg diberikan sec. objektif dan lengkap
sec, sistematik

Tipe Konseling :

a) Short konseling : jangka pendek berfokus pada masalah utama, perlu


perhatian segera
b) Long term : konseling jangka panjang perlu perimbangan dalam
jangka waktu lama mungkin membutuhkan konsultasi dari prwt dalam
interval hari, minggu atau bulan.
c) Motivasional proses diskusi yang melibatkan perasaan klien dan
perawat

Konselor yang efektif :

a) Mampu menciptakan suasana nyaman & aman bagi klien


b) Menimbulkan rasa saling percaya klien-konselor
c) Mampu mengenali hambatan
d) Mampu m’nyampaikan informasi, objek, lengkap & jelas
e) Mau mendengarkan aktif & bertanya sec efektif dan sopan
f) Mampu mengenali keinginan klien keterbatasan perawat
g) Membuat klien bertanya, membantu dan memperhatikan

d. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas

a. Masalah

1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi


Kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti
radang paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling
banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak
1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73
juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi.
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan
kesehatan yang semakin meningkat, kurangnya pengetahuan
masyarakat progam KB.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam
meninggal oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan
nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004). Penyebab kematian ibu
cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor reproduksi,
komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi.
Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan
dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan
sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan
perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat
darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan,
penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan
perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Secara
sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian dari
seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih
kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang
mengukur probabilitas kematian perempuan atau ibu sebagai akibat
kehamilan dan persalinan yang dialaminya selama hidup. Bila istilah
pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua mempunyai
dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya
penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan
berbagai faktor seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI,
Dirjen Yanmedik, 2005)
4. Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang
dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak
seksual.. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah
kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS,
3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh
PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti
gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi
lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya
adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara
yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin,
herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal
sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada
berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker
serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan
mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk
dilakukan.

b. Penemuan Teknologi Terbaru

1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru


UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB
generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias
bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun.
Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi
UGM.

2. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan
dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan
mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak
terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih
cepat.

3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D


Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang
berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin
dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi
Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh
tubuh bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi
pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari
kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan
sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini
dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.

4. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat
tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah
pil yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin
baru dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu
hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang
sangat mirip dengan progesteron alami dengan karateristik memiliki efek
antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik,
androgenik, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat
badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri
haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan darah
dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat
tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.
5. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk
memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan.
Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan
data yang akurat yang robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan “high-
touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium,
bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis masyarakat,
dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan menjadi bagian
rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan perawat akan terus
kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan.
Akibatnya pelatihan perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas
akan lebih mahal.
Daftar Pustaka

1. https://id.scribd.com/doc/131529198/PERSPEKTIF-KEPERAWATAN-
MATERNITAS
2. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Keperawatan-Maternitas-Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai